Professional Documents
Culture Documents
KASUS KOMPREHENSIF
Oleh :
HANI DESTIYANI
NIM: 13DB277017
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi atas, Taufik, Rahmat
dan Hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Abortus Imminen di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan D III Kebidanan dan memenuhi gelar Ahli
Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kepada semua pihak yang terkait penulis mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun, dan akan dijadikan bahan
koreksi untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yaitu kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Zulkarnaen SH. MH., selaku Ketua BPH STIKes Muhammadiyah
Ciamis, sekaligus sebagai pembimbing AIK.
2. H. Dedi Supriadi, S.Sos., S.Kep.,Ners., M.M.Kes selaku Ketua STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
3. Heni Heryani, SST., M.KM, selaku Ketua Prodi Studi D III Kebidanan.
4. Metty Nurherliyany, SST selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir Ini.
5. Nurhidayat, SKM selaku Pembimbing II yang telah bersedia juga memberikan
bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Dr. H. Wasisto Hidayat, M.Kes Selaku Direktur RSUD dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya memberikan izin untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Seluruh staf dosen dan pengelola perpustakaan STIKes Muhammadiyah
Ciamis yang telah banyak membantu dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir ini.
8. Kedua orang tua saya, papah dan mamah tercinta yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang dan memanjatkan doa sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. .
v
9. Untuk teteh dan adikku tersayang Nani Hamdanah, Am.Keb dan Sisca
Hamidah yang selalu memberikan semangat.
Penyusun
vi
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T UMUR 37 TAHUN G3P2A0
DENGAN ABORTUS IMMINEN DI RSUD DR. SOEKARDJO
KOTA TASIKMALAYA1
INTISARI
Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan nifas merupakan masalah
terbesar di Negara berkembang termasuk Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia disebabkan oleh perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%),
dan komplikasi abortus (8%). Salah satu penyebab kematian ibu pada sebagian
besar kasus perdarahan dalam masa hamil adalah abortus. Abortus atau
keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup,
yaitu sebelum kehamilan berusia 22 minggu atau berat janin belum 500 gram.
Abortus biasanya ditandai dengan terjadinya perdarahan pada wanita yang
sedang hamil.
Tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memperoleh
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. T umur 37
tahun G3P2A0 dengan abortus imminen menggunakan pendekatan proses
manajemen kebidanan. asuhan kebidanan pada Ny. T umur 37 tahun G3P2A0
dengan abortus imminen ini pada tanggal 04 Maret 2016-11 Maret 2016 di RSUD
dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Dari hasil penyusunan laporan tugas akhir ini mendapatkan gambaran
dan pengalaman nyata dalam pembuatan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan abortus imminen. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanana
pada Ny. T umur 37 tahun G3P2A0 dengan abortus imminen di RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
INTISARI ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Kehamilan..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penulis .............................................................................. 5
D. Manfaat Penulis ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan ................................................ 7
1. Kehamilan .............................................................................. 7
2. Asuhan Kehamilan ................................................................. 7
3. Konsep Kehamilan ................................................................. 9
4. Abortus .................................................................................. 16
B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................ 23
C. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan dengan Metode SOAP 25
D. Peran Bidan .................................................................................. 27
E. Wewenang Bidan.......................................................................... 30
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode pengkajian ....................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Pengkajian ..................................................... 34
C. Subjek Yang Dikaji ........................................................................ 34
viii
D. Jenis Data Yang Digunakan.......................................................... 34
E. Instrument Pengkajian .................................................................. 35
F. Tinjauan Kasus ............................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan ................................................................................ 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan....................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan ........................ 14
Tabel 1.2 Imunisasi TT ................................................................................. 15
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah mulai dari
konsepsi sampai bayi lahir. Kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan. Kehamilan yang berlangsung
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature sedangkan bila lebih
dari 42 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan juga mempengaruhi
kematian ibu karena adanya komplikasi obstetrik yaitu hiperemesis
gravidarum, abortus, mola hidatidosa, preeklamsi dan eklamsi (Muhimah
2010).
Pada masa kehamilan, kondisi kesehatan ibu hamil akan menentukan
sehat atau tidaknya pertumbuhan janin di dalam kandungan. Namun, masa
kehamilan itu sendiri sebenarnya juga bisa menjadi penyebab menurunnya
daya tahan tubuh ibu hamil yang akhirnya memicu timbulnya beberapa
macam penyakit. Ada beberapa penyakit yang sering muncul pada ibu hamil
terutama di usia kehamilan trimester pertama, salah satunya adalah
pendarahan (Rukiyah, dkk, 2009).
Pendarahan pada ibu hamil dapat terjadi pada usia kehamilan
berapapun juga, namun biasanya sering dialami ibu hamil pada trimester
pertama. Sedikit bercak darah, nyeri perut bagian bawah merupakan hal
yang berbahaya bagi ibu hamil. Namun, jika ibu hamil mengalami
pendarahan berat di usia kehamilan trimester pertama maka itu adalah salah
satu tanda terjadinya keguguran (Rukiyah,dkk,2009).
Abortus atau keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin
dapat bertahan hidup, yaitu sebelum kehamilan berusia 22 minggu atau
berat janin belum 500 gram. Abortus biasanya ditandai dengan terjadinya
perdarahan pada wanita yang sedang hamil (Rukiyah, 2010).
Menurut WHO Pada Tanggal 12 November 2015 | JENEWA | NEW
YORK - kematian ibu telah menurun 44% sejak tahun 1990, badan-badan
PBB dan Kelompok Bank Dunia. Kelompok Bank Dunia dan Divisi Populasi
PBB menyoroti kemajuan kematian ibu turun 44% sejak tahun 1990 PBB.
Kematian ibu di seluruh dunia turun dari sekitar 532.000 pada tahun 1990
1
2
: ....
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan bagaimana
asuhan kebidanan pada Ny. T umur 37 tahun G3P2A0 dengan abortus
imminen di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada kasus Abortus
Imminen pada Ny. T umur 37 tahun G3P2A0 di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan
dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil Ny. T umur 37
tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
b. Mampu menginterpretasi data pada ibu hamil Ny. T umur 37 tahun
G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
c. Mampu menentukan diagnosa potensial pada ibu hamil Ny. T umur
37 tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr. Soekardjo
Kota Tasikmalaya.
d. Mampu melakukan tindakan segera pada ibu hamil Ny. T umur 37
tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
e. Mampu merencanakan tindakan pada ibu hamil Ny. T umur 37
tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. T
umur 37 tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya.
g. Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.
T umur 37 tahun G3P2A0 dengan Abortus Imminen di RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya.
6
D. Manfaat Penulis
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi Mahasiswa
Kebidanan STIKes Muhammadiyah Ciamis dalam menerapkan ilmu dan
sebagai data untuk pendidikan berikutnya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan Asuhan
Kebidanan yang diharapkan bisa membantu proses pembelajaran.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai informasi bagi petugas kesehatan, khususnya bidan di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam upaya pencegahan
terhadap kejadian abortus imminen yang merupakan salah satu
penyebab kematian ibu.
4. Bagi Pengkaji
Diharapkan dapat memberikan wawasan dan menambah
pengalaman dalam menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah ke
dalam praktik nyata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
h) Faktor psikologis
i) Faktor nutrisi
4) Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit
hati, DM.
5) Kelainan Rahim
d. Patofisiologis
Patofisiologis terjadi keguguran mulai dari terlepasnya sebagian
atau seluruh atau seluruh jaringan plasent, yang menyebabkan
perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran
tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih
tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu
keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi
rahim, terjadi perdarahan, dan di sertai pengeluaran seluruh atau
sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya : sedikit-sedikit dan
berlangsung lama, sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai
gumpalan, akibat perdarahan, dapat mengakibatkan syok, nadi
meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung
(akral) dingin.
Pada abortus imminen peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi
masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis
abortus imminen ditentukan karena pada wanita hamil terjadi
perdarahan melalui ostium uteri eksterum, disertai mules sedikit atau
tidak sama sekali, uterus membesar sesuai dengan tuanya
kehamilan, serviks belum membuka, dan test kehamilan positif.
Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada
saat haid yang semestinya datang jika tidak terjadi pembuahan. Hal
ini disebabkan oleh penembusan villi korialis kedalam desidua, pada
saat implantasi ovum. Perdarahan implantasi biasanya sedikit,
warnanya merah dan berenti mules-mules.
e. Tanda dan Gejala
1) Tanda dan gejala pada abortus imminen
21
1) Perdarahan
Apabila perdarahan dari jalan lahir tidak segera diatasi atau
pertolongan tidak diberikan tepat pada waktunya maka akan
terjadi pengeluaran hasil konsepsi.
2) Syok
Berkurangya volume darah yang disebabkan dengan
adanya perdarahan
3) Infeksi
Hal ini seharusnya jarang terjadi jika memakai tekhnik
asepsis dengan cermat
g. Penatalaksanaan Abortus Imminen
Dalam penatalaksanaan abortus imminen dipakai cara
konservatif, meliputi:
1) Istirahat baring
Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran
darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik.
2) Coitus dilarang selama 2 minggu setelah perdarahan berhenti
3) Berikan obat penenang biasanya fenobarbital 3x30 mg. berikan
preparat hematinic misalnya sulfas ferosus 600-1000 mg.
4) Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
5) Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien
tidak panas, dan tiap empat jam bila pasien panas
6) Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptik
untuk mencegah infeksi terutama pada saat masih
mengeluarkan cairan coklat.
7) Test kehamilan dapat dilakukan bila hasil test negatif, mungkin
janin sudah mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup.
23
D. Peran Bidan
1. Peran sebagai pelaksana
a. Tugas Mandiri
b. Tugas Kolaborasi
c. Tugas Berkesinambungan
d. Tugas Mandiri
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang di berikan
2) Memberi pelayanan pranikah pada anak ramaja dan dengan
melibatkan mereka sebagai klien
28
E. Wewenang Bidan
Kewenangan bidan berdasarkan peraturan mentri kesehatan
(permenkes) nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan. Kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik didaerah yang tidak
memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
a. Ruang Lingkup
1) Pelayanan konseling pada pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
5) Pelayanan ibu menyusui
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
b. Kewenangan:
1) Episiotomi
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawat daruratan dilanjutkan dengan perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6) Fasilitasi/bimbingan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan promosi air
susu ibu (ASI) eksklusif
7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
31
Dinas Kesehatan. (2016) Jumlah Data AKI Dan AKB Tahun 2014-2015.Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Rukiyah, Ai Yeyeh & dkk. (2009) Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta: Trans
Info Media.
Saleha. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Madika.
Sukarni, Icesmi. & Sudarti. (2014) Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan
Neonatus Resiko Tinggi. Yogyakarta: JL. Sadewa No. 1 Sorowajan
Baru.
WHO. (2015) Maternal Mortality Rate Are Down 44% Since 1990-UN. New York:
tersedia dalam http://www.who.int [diakses pada 20 april 2016].