You are on page 1of 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................1

BAB I LANDASAN TEORI.........................................................................................2

BAB II PERSIAPAN DAN HASIL PENELITIAN.......................................................6

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................11

BAB IV KESIMPULAN................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

1
BAB I
LANDASAN TEORI

Pengertian Kelelahan Otot


Kelelahan otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang kuat dan
lama, di mana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu tertentu. Kelelahan
akibat kerja adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif
yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga menyebabkan
ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh
yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik.
Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada keadaan ini,
kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot
kekurangan energi.
Kelelahan dapat diklasifikasikan menjadi kelelahan yang berlokasi di sistem saraf pusat
yang dikenal dengan kelelahan pusat dan kelelahan yang berlokasi di luar sistem saraf pusat
yang dikenal dengan kelelahan perifer.

a. Kelelahan Pusat
Kelelahan pusat disebabkan karena kegagalan sistem saraf pusat merekrut jumlah dan
mengaktifkan motor unit yang dilibatkan dalam kontraksi otot. Padahal kedua hal tersebut
berperan dalam besarnya potensial yang dihasilkan selama kontraksi otot. Dengan demikian,
berkurangnya jumlah motor unit dan frekuensi pengaktifan motor unit menyebabkan
berkurangkan kemampuan kontraksi otot.

b. Kelelahan Perifer
Kelelahan perifer merupakan kelelahan yang disebabkan karena faktor di luar sistem saraf
pusat. Kelelahan perifer tersebut disebabkan ketidakmampuan otot untuk melakukan
kontraksi dengan maksimal yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
gangguan pada kemampuan saraf, kemampuan mekanik kontraksi otot, dan kesediaan energi
untuk kontraksi. Kelelahan pada gangguan saraf merupakan gangguan
neuromuscularjunction, ketidakmampuan sarcolemma mempertahankan konsentrasi Na+ dan
K+ sehingga menurunkan depolarisasi sel dan amplitudo potensial aksi. Gangguan pada saraf
tersebut akan berdampak pada berkurangnya kemampuan perambatan impuls dan

2
ketidakmampuan membran otot untuk mengkonduksi potensial aksi. Gangguan perambatan
impuls sehingga menuntut frekuensi stimulus yang tinggi.

Mekanisme Kelelahan Otot

Kontraksi merupakan hal terpenting dari otot. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
adenosin triposphate (ATP) sebagai energi kontraksi. Mekanisme kontraksi otot berlangsung
melalui daur reaksi yang kompleks. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori pergeseran filamen
(sliding filament theory). Keseluruhan proses membutuhkan energi yang diperoleh dari ATP
yang disimpan dalam kepala miosin. Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi. Pada
neuromuscular junction, asetilkolin dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam
sarkoma. Hasil perubahan potensial transmembran dari serabut otot akan menghasilkan
pontensial aksi yang menyebar melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T.
Retikulum sarkoplasma melepaskan cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan
konsentrasi kalsium di sarkoplasma dan sekitar sarkomer. Ion Kalsium berikatan dengan
troporin dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin-tropomiosin yang terlihat
pada bagian yang aktif dari aktin, meosin cross bridge terbentuk pada saat kepala miosin
berikatan dengan bagian yang aktif. Kontraksi otot dimulai sebagai siklus yang berulang dari
meosin cross bridge. Siklus ini terjadidengan adanya hidrolisa ATP. Proses ini menimbulkan
pergeseran filamen dan pemendekan serabut otot. Pontensial aksi dibangkitkan dengan
adanya pemecahan asetikolin oleh asitilkolinesterase.Retikulum sarkoplasma akan menyerap
kembali ion kalsium sehingga konsentrasi ion kalsium menuru. Saat mendekati fase istirahat,
kompleks troponin-tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah interaksi
cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih lanjut maka pergeseran filamen
tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti. Relaksasi otot akan terjadi dan otot akan
kembali secara pasif pada resting lenght.
Selama ATP tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pada keaadan kontraksi,
ATP yang tersedia didalam otot akan habis terpakai 1 detik. Oleh karena itu ada jalur
metabolisme produktif yang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan kretin kinase akan
segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospan ini hanya cukup untuk beberapa detik,
selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi oksidatif. Apabila oksigen tidak cukup maka asam
piruvat akan diubah menjadi asam laktat, yang apabila menumbuk akan terjadi kelelahan otot.
Selama latihan berat banyak oksigen dibawah kedalam otot, tetapi oksigen yang
mencapai sel otot tidak cukup. Asam laktat akan menumpuk dan berdifusi ke dalam cairan

3
jaringan dan darah. Keberadaan asam laktat di dalam darah akan merangsang pusat
pernafasan sehingga frekuensi dan kedalaman napas pun meningkat. Hal ini berlangsung
terus-menerus, bahkan setelah kontraksi itu selesai sampai jumlah oksigen cukup untuk
memungkinkan sel otot dan hati mengoksidasi asam laktat dengan sempurna menjadi
glikogen.

Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan Otot

1. Penumpukan asam laktat


Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama
dicurigai. Penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan
(ukuran darikelelahanpabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat,
puncak tegangan otot menurun. Jadi bisa diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-
serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam
laktat. Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan
selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanismesecara fisiologi yang karenanya asam
laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek
asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H). Dengan meningkatnya
asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain, peningkatan
konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh menurunnya sejumlah Ca yang
dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas mengikattroponin.
Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci
yang terlibat di dalamanaerobic glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis,
mengurangi penyediaan ATP untuk energi.

2. Pengosongan penyimpanan ATP dan PC


Karena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan PC
dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya, pengosongan Fosfagen intraseluler
mengakibatkan kelelahan. Bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam
otot . Penelitian terhadap otot katak yang dipotong pada otrot sartoriusnya. Sebagai contoh,
telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi ATP didaerah miofibril
mungkin lebih berkurang daripadadalam otot keseluruhan. Oleh karena itu, ATP menjadi
terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi penurunan yang moderat dari
jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energi didalam

4
pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yang tersedia didalam batas-batas untuk
kontreaksi otot. Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan
konsentrasi ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalamintraseluler, dan merupakan
penyebab utama dari penumpukan asam laktat.

3. Pengosongan Simpanan Glikogen Otot


Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara
pengosongan glikogen otot dan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas . Faktor-
faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan yang lama .
Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan glikogen
hati. Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.

Pemulihan Kelelahan Otot

Kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat maupun pijatan (message). Istirahat otot
dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga metabolisme karbohidrat kembali
berlangsung. Menurut Basiran et al. (2010:9) mengemukakan bahwa, Beberapa kegiatan
message mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot. Selain itu pengaruh messaage antara lain
mengurangi tingkat kelelahan otot, menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah,
merelaksasi otot, meredakan ketegangan otot, mencegah terjadinya cedera, mempercepat
penyembuhan akibat dari overuse, memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.

Pemberian suhu juga mempengaruhi pemulihan pada otot. Pemberian sinar lampu
yang panas dan diam untuk beberapa saat dapat menimbulkan terjadi vasodilatasi &
berkeringat. Sebaliknya, pemberian air yang dingin menyebabkan vasokonstriksi & hilangnya
berkeringat. Dengan begitu kerja otot dapat diperpanjang.

5
BAB II
PERSIAPAN DAN HASIL PENELITIAN

3.1 Persiapan Alat dan Bahan

1. Ergometer
2. Kimograf
3. Sphygmomanometer
4. Metronom
5. Stopwatch
6. Medline (meteran)
7. Manik-manik
8. Dumbbell 0,5 kg
9. Benang dan jarum jahit
10. Infra merah
11. Penutup mata
12. Lap putih
13. Alat pengikat lengan atas
14. Penggaris siku-siku

6
3.2 Hasil Pengamatan

Percobaan Kerja dan Istirahat Pada Kelelahan Jari Tangan

Orang Coba Waktu sampai Kontraksi otot Tinggi Tinggi


terjadi amplitudo awal amplitudo akhir
kelelahan
kanan 1 2 menit 42 detik 43 5 cm 2 cm
kanan 1 8 menit 16 detik 70 5,5 cm 4,8 cm
kiri 1 3 menit 27 4,5 cm 3,4 cm
kiri 1 4 menit 11 detik 47 5,1 cm 2 cm
kanan 2 4 menit 8 detik 38 5 cm 2,8 cm
kanan 2 6 menit 11 detik 39 5,2 cm 3 cm
kiri 2 2 menit 35 detik 25 5,4 cm 2 cm
kiri 2 4 menit 6 detik 26 5,2 cm 2,5 cm
Dari data diatas didapatkan hasil:
1. Kelelahan terjadi akibat otot digunakan berkontraksi terlalu lama, sehingga penggunaan
energi terlalu banyak dalam waktu yang relative singkat yang mengakibatkan otot
menjadi lelah.
2. Perbedaan kelelahan pada tangan kanan dan kiri disebabkan oleh kebiasaan kontraksi
dengan menggunakan satu tangan.

Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan

Orang Coba Waktu sampai Kontraksi otot Tinggi Tinggi


terjadi amplitudo awal amplitudo akhir
kelelahan
kanan 1 2 menit 22 detik 56 4,3 cm 3,7 cm
kanan 1 3 menit 29 detik 78 4,5 cm 3,4 cm
kiri 1 2 menit 7 detik 14 5,8 cm 3,3 cm
kiri 1 2 menit 51 detik 62 4,4 cm 2,3 cm
kanan 2 2 menit 10 detik 38 5,1 cm 3,6 cm
kanan 2 4 menit 56 detik 88 3,6 cm 2,8 cm
kiri 2 2 menit 7 detik 15 5 cm 2,2 cm
kiri 2 3 menit 42 detik 83 4 cm 2,1 cm
Dari data diatas didapatkan hasil :
1. Pengaruh panas (penyinaran infra red) menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah sehingga kelelahan akan
menghilang

Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Ketrampilan Halus

Orang coba Waktu menguntai manik-manik Perubahan yang terjadi


1 menit 15 detik -
1 menit 5 detik Tangan panas, pegal

7
Pengaruh Kelelahan Pada Ketelitian Kerja

Orang Jumlah seri Setelah istirahat 5 menit Setelah orang coba lelah
coba untaian manic-
manik
Waktu untaian manic- Waktu untaian manik-manik
kelelahan manik kelebihan
dalam yang Jumlah yang Jumlah yang
10 urutannya seri urutannya seri urutannya
menit sama sama sama
Ke-1 28 28 2 menit 7 6 2 menit 8 7
28 detik 20 detik
Ke-2 29 29 3 menit 9 8 1 menit 6 5
28 detik 42 detik
Perubahan yang terjadi :

Percobaan yang dilakukan setelah orang coba mengalami kelelahan adalah jumlah seri
manik-manik yang sama lebih sedikit dan terdapat kesalahan dalam pengurutan manik-
manik, pengurutan manik-manik yang benar ialah biru tua, hijau,orange, coklat dan putih.

Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan

Orang Coba Waktu sampai Kontraksi otot Tinggi Tinggi


terjadi amplitudo awal amplitudo akhir
kelelahan
kanan 1 2 menit 22 detik 56 4,3 cm 3,7 cm
kanan 1 3 menit 29 detik 78 4,5 cm 3,4 cm
kiri 1 2 menit 7 detik 14 5,8 cm 3,3 cm
kiri 1 2 menit 51 detik 62 4,4 cm 2,3 cm
kanan 2 2 menit 10 detik 38 5,1 cm 3,6 cm
kanan 2 4 menit 56 detik 88 3,6 cm 2,8 cm
kiri 2 2 menit 7 detik 15 5 cm 2,2 cm
kiri 2 3 menit 42 detik 83 4 cm 2,1 cm
Dari data diatas didapatkan hasil:
1. Pemijatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlancar peredaran darah pada tangan
yang telah diberi stimulus berupa stress (tekanan)
2. Perbedaan kelelahan pada tangan kanan dan kiri disebabkan oleh kebiasaan kontraksi
dengan menggunakan satu tangan.

8
Pertanyaan dan Jawaban

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!


Kelelahan otot dapat menyebabkan ketelitian kerja semakin berkurang karena
merupakan dampak dari otot yang berkontraksi secara terus menerus
Mekanisme :
Otot berkontraksi terus menerus penurunan glikogen otot semakin cepat
kelelahan otot Suplai nutrisi & oksigen dalam darah ke otak menurunpenyebaran
sinyal saraf melalui hubungan neuromukular menurun berkurangnya ketelitian

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja?


Jelaskan mekanismenya!
Setelah kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-manik
Mekanisme :
Saat kelelahan penumpukan asam laktat penurunan energi kecepatan kerja
menurun perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!


Istirahat pada kelelahan dapat memulihkan proses kontraksi otot.
Mekanisme :
Kerja fisik Akumulasi asam laktat dapat dipecah kembali bila terdapat cukup
oksigen (istirahat) dapat dipakai kembali oleh tubuh menjadi sumber energi baru.

4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan? Jelaskan mekanismenya!


Pengaruh sinar infra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh
kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi
darah.
Mekanisme :
Kelelahan disinari infra red vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas
suplai oksigen dalam darah mengalir lancar.

9
5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Dengan melakukan pemijatan akan terjadi proses pemulihan otot untuk melakukan
kerja berikutnya lebih cepat dan optimal.
Mekanisme :
Kelelahan dilakukan pemijatan aliran darah ke otot jari lebih lancar pasokan
oksigen untuk proses pembakaran menjadi lebih banyak energi meningkat otot
dapat bekerja lebih lama

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!


Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkan
vasokonstriksi dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah.
Mekanisme :
Kelelahan diberi suhu dingin vasokonstriksi pembuluh darah suplai oksigen
tidak lancar / berkurang otot menjadi cepat lelah.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!


Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas
akan menyebabkan kontaksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin.
Mekanisme :
Kelelahan diberi suhu panas vasodilatasi pembuluh darah oleh suplai
oksigen dalam darah mengalir lancar.

8. Mengapa timbul rasa nyeri ketika timbul kelelahan ?

Saat kelelahan terjadi penimbunan asam laktat. Asam laktat inilah yang menimbulkan
rasa nyeri di tempat penimbunan tersebut.

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan


Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa kelelahan otot timbul akibat kontraksi otot
yang kuat dan lama yang semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot
kekurangan energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain
adanya penumpukan asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, vasokonstriksi akibat
suhu dingin, posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi dan juga jenis
kelamin.
Pada wanita kelelahan ototnya lebih cepat daripada laki-laki. Karena massa otot laki-
laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Adanya perbedaan hormonal antara pria &
wanita. Laki-laki dapat menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energy..
Selain itu, pengaruh hormon testosteron yang disekresi oleh testis pria memiliki efek
anabolik yg kuat thd penyimpanan protein yg sangat besar di setiap tempat dalam tubuh,
terutama di dalam otot. Jadi terjadinya kelelahan otot juga lebih lama. Sedangkan pengaruh
hormon estrogen diketahui meningkatkan penimbunan lemak pada wanita
Adanya pengaruh latihan akan menimbulkan ukuran otot semakin besar dan glikogen yang
tersimpan semakin banyak sehingga ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat.
Sedangkan pengaruh istirahat terhadap kelelahan kerja otot adalah istirahat mampu
memulihkan kontraksi otot. Karena setelah istirahat aliran darah ke otot pada jari akan lebih
lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak dari sebelumnya. Oksigen berguna dalam
proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat dan
otot dapat bekerja lebih lama.

3.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan


Tekanan darah juga dipengaruhi oleh peredaran darah yang tidak lancar. Peredaran
darah yang tidak lancar akan mempercepat terjadinya kelelahan otot. Karena dapat
mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu. Pemompaan manset pada lengan
akan membuat pembendungan aliran darah ke daerah ekstrimitas sehingga suplai darah yang
mengandung nutrisi dan O2 tidak ada dan akan menyebabkan asam laktat (penumpukan pada

11
saat kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya, kelelahan
terjadi lebih cepat. Ketika kontraksi, akan ada penumpukan asam laktat akibat pengubahan
glikogen (gula otot) menjadi sumber energi. Dan karena tidak terdapat suplai oksigen, maka
asam laktat tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya kelelahan terjadi
lebih cepat.
Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat memulihkan
kelelahan yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat

3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan


Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkan
vasokonstriksi dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah.
Dengan mekanisme yaitu :
Vasokonstriksi oleh suhu dingin suplai oksigen tidak lancar / berkurang jadi otot
pun menjadi cepat lelah.
Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan
temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas akan menyebabkan
kontaksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin.
Dengan mekanisme yaitu :
Dari teori vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas suplai oksigen dalam
darah mengalir lancar.

3.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Makin banyak otot yang dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya dan juga
sebaliknya yang jarang dipakai timbulnya kelelahan akan lebih cepat. Dan saat melakukan
aktivitas dengan membawa dumbell, kelelahan yang paling dirasakan adalah telapak dan jari
tangan.

3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja


Kelelahan otot juga akan mengakibatkan menurunnya ketelitian kerja seseorang karena
penurunan penyebaran sinya saraf
(kelelahan meningkat hampir sebanding langsung dengan kecepatan penurunan
glikogen otot) penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromukular
berkurangnya ketelitian.

12
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot adalah:
- Penumpukan asam laktat
- Peredaran darah yang tidak lancar
- Vasokonstriksi akibat suhu dingin
- Posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi

2. Akibat terjadinya kelelahan otot:


- Penurunan kecepatan kerja
- Penurunan ketelitian kerja

3. Pemulihan otot dapat dilakukan dengan cara:


- Istirahat
- Pemijatan
- Penyinaran dengan Infra Red

13
DAFTAR PUSTAKA

Guyton.2001.text book of Medical Phsyiologi.Saunders, Newyork


Sloane Ethel.2001Anatomi dan Fisiologi untuk pemula.penerbit buku Kedokteran EGC,
Jakarta
W.F. Ganong.2000.Review of Medical Physiology.Lithographed in USA ,California

14

You might also like