Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI.........................................................................................................................1
BAB IV KESIMPULAN................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
1
BAB I
LANDASAN TEORI
a. Kelelahan Pusat
Kelelahan pusat disebabkan karena kegagalan sistem saraf pusat merekrut jumlah dan
mengaktifkan motor unit yang dilibatkan dalam kontraksi otot. Padahal kedua hal tersebut
berperan dalam besarnya potensial yang dihasilkan selama kontraksi otot. Dengan demikian,
berkurangnya jumlah motor unit dan frekuensi pengaktifan motor unit menyebabkan
berkurangkan kemampuan kontraksi otot.
b. Kelelahan Perifer
Kelelahan perifer merupakan kelelahan yang disebabkan karena faktor di luar sistem saraf
pusat. Kelelahan perifer tersebut disebabkan ketidakmampuan otot untuk melakukan
kontraksi dengan maksimal yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
gangguan pada kemampuan saraf, kemampuan mekanik kontraksi otot, dan kesediaan energi
untuk kontraksi. Kelelahan pada gangguan saraf merupakan gangguan
neuromuscularjunction, ketidakmampuan sarcolemma mempertahankan konsentrasi Na+ dan
K+ sehingga menurunkan depolarisasi sel dan amplitudo potensial aksi. Gangguan pada saraf
tersebut akan berdampak pada berkurangnya kemampuan perambatan impuls dan
2
ketidakmampuan membran otot untuk mengkonduksi potensial aksi. Gangguan perambatan
impuls sehingga menuntut frekuensi stimulus yang tinggi.
Kontraksi merupakan hal terpenting dari otot. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
adenosin triposphate (ATP) sebagai energi kontraksi. Mekanisme kontraksi otot berlangsung
melalui daur reaksi yang kompleks. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori pergeseran filamen
(sliding filament theory). Keseluruhan proses membutuhkan energi yang diperoleh dari ATP
yang disimpan dalam kepala miosin. Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi. Pada
neuromuscular junction, asetilkolin dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam
sarkoma. Hasil perubahan potensial transmembran dari serabut otot akan menghasilkan
pontensial aksi yang menyebar melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T.
Retikulum sarkoplasma melepaskan cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan
konsentrasi kalsium di sarkoplasma dan sekitar sarkomer. Ion Kalsium berikatan dengan
troporin dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin-tropomiosin yang terlihat
pada bagian yang aktif dari aktin, meosin cross bridge terbentuk pada saat kepala miosin
berikatan dengan bagian yang aktif. Kontraksi otot dimulai sebagai siklus yang berulang dari
meosin cross bridge. Siklus ini terjadidengan adanya hidrolisa ATP. Proses ini menimbulkan
pergeseran filamen dan pemendekan serabut otot. Pontensial aksi dibangkitkan dengan
adanya pemecahan asetikolin oleh asitilkolinesterase.Retikulum sarkoplasma akan menyerap
kembali ion kalsium sehingga konsentrasi ion kalsium menuru. Saat mendekati fase istirahat,
kompleks troponin-tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah interaksi
cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih lanjut maka pergeseran filamen
tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti. Relaksasi otot akan terjadi dan otot akan
kembali secara pasif pada resting lenght.
Selama ATP tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pada keaadan kontraksi,
ATP yang tersedia didalam otot akan habis terpakai 1 detik. Oleh karena itu ada jalur
metabolisme produktif yang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan kretin kinase akan
segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospan ini hanya cukup untuk beberapa detik,
selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi oksidatif. Apabila oksigen tidak cukup maka asam
piruvat akan diubah menjadi asam laktat, yang apabila menumbuk akan terjadi kelelahan otot.
Selama latihan berat banyak oksigen dibawah kedalam otot, tetapi oksigen yang
mencapai sel otot tidak cukup. Asam laktat akan menumpuk dan berdifusi ke dalam cairan
3
jaringan dan darah. Keberadaan asam laktat di dalam darah akan merangsang pusat
pernafasan sehingga frekuensi dan kedalaman napas pun meningkat. Hal ini berlangsung
terus-menerus, bahkan setelah kontraksi itu selesai sampai jumlah oksigen cukup untuk
memungkinkan sel otot dan hati mengoksidasi asam laktat dengan sempurna menjadi
glikogen.
4
pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yang tersedia didalam batas-batas untuk
kontreaksi otot. Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan
konsentrasi ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalamintraseluler, dan merupakan
penyebab utama dari penumpukan asam laktat.
Kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat maupun pijatan (message). Istirahat otot
dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga metabolisme karbohidrat kembali
berlangsung. Menurut Basiran et al. (2010:9) mengemukakan bahwa, Beberapa kegiatan
message mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot. Selain itu pengaruh messaage antara lain
mengurangi tingkat kelelahan otot, menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah,
merelaksasi otot, meredakan ketegangan otot, mencegah terjadinya cedera, mempercepat
penyembuhan akibat dari overuse, memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.
Pemberian suhu juga mempengaruhi pemulihan pada otot. Pemberian sinar lampu
yang panas dan diam untuk beberapa saat dapat menimbulkan terjadi vasodilatasi &
berkeringat. Sebaliknya, pemberian air yang dingin menyebabkan vasokonstriksi & hilangnya
berkeringat. Dengan begitu kerja otot dapat diperpanjang.
5
BAB II
PERSIAPAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Ergometer
2. Kimograf
3. Sphygmomanometer
4. Metronom
5. Stopwatch
6. Medline (meteran)
7. Manik-manik
8. Dumbbell 0,5 kg
9. Benang dan jarum jahit
10. Infra merah
11. Penutup mata
12. Lap putih
13. Alat pengikat lengan atas
14. Penggaris siku-siku
6
3.2 Hasil Pengamatan
7
Pengaruh Kelelahan Pada Ketelitian Kerja
Orang Jumlah seri Setelah istirahat 5 menit Setelah orang coba lelah
coba untaian manic-
manik
Waktu untaian manic- Waktu untaian manik-manik
kelelahan manik kelebihan
dalam yang Jumlah yang Jumlah yang
10 urutannya seri urutannya seri urutannya
menit sama sama sama
Ke-1 28 28 2 menit 7 6 2 menit 8 7
28 detik 20 detik
Ke-2 29 29 3 menit 9 8 1 menit 6 5
28 detik 42 detik
Perubahan yang terjadi :
Percobaan yang dilakukan setelah orang coba mengalami kelelahan adalah jumlah seri
manik-manik yang sama lebih sedikit dan terdapat kesalahan dalam pengurutan manik-
manik, pengurutan manik-manik yang benar ialah biru tua, hijau,orange, coklat dan putih.
8
Pertanyaan dan Jawaban
9
5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Dengan melakukan pemijatan akan terjadi proses pemulihan otot untuk melakukan
kerja berikutnya lebih cepat dan optimal.
Mekanisme :
Kelelahan dilakukan pemijatan aliran darah ke otot jari lebih lancar pasokan
oksigen untuk proses pembakaran menjadi lebih banyak energi meningkat otot
dapat bekerja lebih lama
Saat kelelahan terjadi penimbunan asam laktat. Asam laktat inilah yang menimbulkan
rasa nyeri di tempat penimbunan tersebut.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
saat kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya, kelelahan
terjadi lebih cepat. Ketika kontraksi, akan ada penumpukan asam laktat akibat pengubahan
glikogen (gula otot) menjadi sumber energi. Dan karena tidak terdapat suplai oksigen, maka
asam laktat tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya kelelahan terjadi
lebih cepat.
Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat memulihkan
kelelahan yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat
3.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Makin banyak otot yang dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya dan juga
sebaliknya yang jarang dipakai timbulnya kelelahan akan lebih cepat. Dan saat melakukan
aktivitas dengan membawa dumbell, kelelahan yang paling dirasakan adalah telapak dan jari
tangan.
12
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot adalah:
- Penumpukan asam laktat
- Peredaran darah yang tidak lancar
- Vasokonstriksi akibat suhu dingin
- Posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi
13
DAFTAR PUSTAKA
14