You are on page 1of 65

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK,


JAKARTA UTARA

DISUSUN OLEH:

ANDRY SISWANTO 1106054542

EDENBERT D. SIMARMATA 1106068844

PETRA ELANG PRADANA 1106023096

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa mahasiswa Program Studi Teknik
Perkapalan Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia:
1. Andry Siswanto NPM: 1106054542
2. Edenbert D. Simarmata NPM: 1106068844
3. Petra Elang Pradana NPM: 1106023096
Telah mengikuti Kerja Praktek pada PT. Daya Radar Utama Shipyard Unit I, Tanjung Priok,
Jakarta Utara, terhitung mulai tanggal 4 Agustus sampai 4 September 2014 dan telah
menyelesaikan laporan kerja praktek tepat pada waktunya. Laporan kerja praktek ini telah diperiksa
dan disetujui.

Jakarta, 4 September 2014

Mengetahui,
Pembimbing Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek
Departemen Produksi Departemen Quality Control

SUGENG RIYANTO. S.T KARSONO DWI. W. ST


Pembimbing Kerja Praktek
Departemen Rancang
Bangun

Ir. LUKMAN IDRIS


Pembimbing Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek
Perencanaan dan Pengendalian Departemen HSE
Produksi

ISPARDIANDONO. S.T LAODE DESWAN F. S. ST


Menyetujui,
Senior Manager
Departemen SDM dan
Umum

i
LIE KWAN SING
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala karunia
dan berkat serta anugerahya sehingga Kerja Praktek di PT. Daya Radar Utama dapat
terselesaikan selama 1 (satu) bulan.

Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib untuk menyelesaikan
studi di Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mata kuliah
kerja praktek di Jurusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia bertujuan untuk
menambah pengetahuan khususnya tentang teknologi perkapalan dan mengaplikasikan
teori yang di dapat dari bangku kuliah ke dunia kerja.

Selama menjalani Kerja Praktek di PT. Daya Radar Utama, banyak pengalaman yang
diperoleh yang dimana di bangku kuliah tidak dijumpai. Tentunya tidak lepas dari
peranan pembimbing baik di Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia maupun
pembimbing di tempat kerja praktek yang selalu membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan kerja praktek dan mendapat arahan yang tepat.

Saran dan kritik sangat diperlukan oleh kami untuk mengevaluasi laporan kami secara
positif dan membangun. Kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada para
karyawan PT. Daya Radar Utama yang telah menyambut kami dengan hangat, rekan-
rekan mahasiswa universitas lain dan keluarga kami yang selalu mendoakan kami.

Semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca dan
sebagai sumbangsih kami terhadap ilmu pengetahuan pada umumnya Ilmu Teknik
Perkapalan Indonesia.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

ii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar .. ii

Daftar Isi iii

Daftar Gambar vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Tujuan 2
1.2.1 Umum.... 2
1.2.2 Khusus 2
1.3 Dasar Pemikiran... 3
1.4 Bentuk Kegiatan... 3
1.5 Metode Pengumpulan Data.. 3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan. 5

BAB III PROSES PRODUKSI KAPAL

1.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan. 7


1.2 Tahap Urutan Kerja Pembangunan Kapal. 8
1.2.1 Kontrak 8
1.2.2 Persiapan Galangan. 8
1.2.3 Rancangan... 11
1.2.4 Fabrikasi... 14
1.2.4.1 Mould Lofting.. 14
1.2.4.2 Penandaan (Marking).. 15
1.2.4.3 Cutting (Pemotongan). 16

iii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

1.2.4.4 Forming (Rolling, Pressing, and Bending). 17


1.2.4.5 Sub-Assembling . 19
1.2.5 Assembling.. 19
1.2.6 Erection (Ereksi). 20
1.2.7 Outfitting (Perlengkapan Kapal). 21
1.2.8 Kontruksi Buritan 27
BAB IV DEPARTEMENT QUALITY CONTROL

4.1 Kontrak. 28
4.2 ITP 29
4.3 Kick of Meeting 29
4.4 Keel Laying... 29
4.5 Inspection.. 29
4.6 Comissioning. 29
4.7 Sea Trial. 29
4.8 Delivery. 30
4.9 Inspeksi yang dilakukan QC. 30
4.9.1 Identifikasi Material 30
4.9.2 Scantling Check.. 30
4.9.3 Welding Check 31
4.9.4 Dimension Check 32
4.9.5 Painting Check 33
4.9.6 Alignment Check ... 33
4.9.7 Clearance Cheack 34
4.9.8 Leakages Check.. 34
4.9.9 Hydro Test.. 35
4.9.10 Hose Test.. 37
4.9.11 Keel Deflection Check.. 37
4.9.12 Pump Performance Test. 37
4.9.14 Flushing Pipe Line. 38
4.9.14 Function Test. 39
4.9.15 Blackout Test. 29

iv
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4..9.16 Merger Test.. 40


4.9.17 Load Test... 40

BAB V DEPARTEMEN RANCANG BANGUN

5.1 Sistem Perpipaan. 41


5.1.1 Sistem Bilga..... 41
5.1.2 Sistem Ballast... 41
5.1.3 Sistem Bahan Bakar. 42
5.1.4 Sistem Oil Water Separator (OWS) 43
5.1.5 Sistem Fresh Water.. 44
5.1.6 Sistem Seawage 44
5.1.7 Sistem Sea Water. 44
5.1.8 Sistem Pemadam Kebakaran 45
5.1.9 Sistem Pendingin Udara... 45
5.2 Stabilitas Kapal 46
5.3 Sistem Kelistrikan Kapal. 47
5.3.1 Star Delta.. 47
5.3.2 Penentuan Daya Generator... 48
5.3.3 Diagram Satu Garis...... 48
5.4 Desain Konstruksi 49

BAB VI DEPARTEMEN PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSIH

6.1 Proses Pembelian Material 50


6.2 Instruksi Kerja PPC.. 50
6.2.1 SBLC (Shipbuilding Line Chart)... 50
6.2.2 Jadwal Pembangunan Kapal.. 51
6.2.3 Master Schedule. 52
6.2.4 Monthly Schedule.. 52
6.2.5 Permintaan Material... 53
6.2.6 Informasi Kedatangan Material. 53
6.2.7 Opname Proses Pengerjaan Hull 53

v
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan. 54
7.2 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

vi
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Manual marking 16


Gambar 2. Cutting menggunakan CNC.. 17
Gambar 3. Manual cutting menggunakan oxygen gas namun orang ini termasuk unsafe action
karena tidak menggunakan sarung tanggan. 18
Gambar 4. Mesin roll.. 19
Gambar 5. Mesin press 19
Gambar 6. Proses assembling.. 19
Gambar 7. Oil Water Separator (merah), Goose Neck (biru), Oil indicator (hijau) 22
Gambar 8. Blower vent 22
Gambar 9. Mushroom ventilation 23
Gambar 10. Man Hole. 23
Gambar 11. Bollard (merah) dan Capstan (biru). 24
Gambar 12. Windlass... 24
Gambar 13. Lifeboat 25
Gambar 14. Zinc Anodes. 25
Gambar 15. Proses pengecatan di ruang mesin... 26
Gambar 16. Cat, pengering, dan pompa yang digunakan untuk proses pengecatan 26
Gambar 17. Tempat poros rudder stock... 27
Gambar 18. Rudder Stock 27
Gambar 19. V-Bracket. 27
Gambar 20. Surveyor QC sedang memeriksa sambungan las. 32
Gambar 21. Inspeksi ketinggian kapal dan inspeksi dimensi tanda lambung timbul.. 32
Gambar 22. Penyemprotan air sabun pada sambungan las.. 34
Gambar 23. Terjadi kebocoran pada sambungan las (buih busa terbentuk) 35
Gambar 24. Inspeksi hydro test pada valve. 36
Gambar 25. Valve yang mengalami kebocoran... 36
Gambar 26. Performance pump test pada bengkel pompa.. 38
Gambar 27. Sumur bilga pada kapal ferry... 41
Gambar 28. Pipa sea chest utama 42
Gambar 29. Fuel daily service tank. 43

vii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 30. OWS. 44


Gambar 31. Fresh water daily tank.. 44
Gambar 32. Springkle sebagai sistem pemadam... 45
Gambar 33. AHU dan Kondenser 45
Gambar 34. Skema inclining test. 46
Gambar 35. Skema star delta genset 47
Gambar 36. Diagram satu garis kapal penyeberangan penumpang Ro-Ro 750 GT 48
Gambar 37. Maker drawing engine. 49
Gambar 38. SBLC PT. Daya Radar Utama Unit 1.. 51
Gambar 39. Rencana kerja apal tunda 2x1600 HP 51
Gambar 40. Salah satu lembar master schedule kapal pandu konstruksi aluminium.. 52

viii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin pesatnya perkembangan industri maritim di Indonesia, maka kebutuhan akan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkepribadian mandiri dan memiliki kemampuan
intelektual yang baik sangatlah dibutuhkan dalam rangka meningkatkan SDM yang
bermutu. Oleh karena itu, peran serta perguruan tinggi dan institusi sangat dibutuhkan
untuk semakin meningkatkan mutu output-nya.
Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyadari pentingnya
penguasaan teknologi di bidang maritim karena mengingat Indonesia merupakan Negara
Maritim maka melalui Teknik Perkapalan di Fakultas Teknik diharapkan dapat menjawab
kebutuhan tersebut. Output dari jurusan ini diharapkan menjadi seorang sarjana yang
kompeten dalam ilmu merancang kapal, mengerti sistem permesinan serta sistem-sistem
pendukung yang ada dikapal. Sejalan dengan tujuan tersebut, oleh karena itu diperlukan
kerjasama dengan pihak industri perlu ditingkatkan, salah satunya dengan Kerja Praktek.
Kebijaksanaan link and match yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan
Nasional Republik Indonesia adalah upaya dari pemerintah untuk menjembatani
kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja (industri) dalam rangka
memberikan sumbangan yang lebih besar dan sesuai bagi pembangunan bangsa dan
negara.
Kerja Praktek ini bertujuan untuk mengamati proses produksi dan sistem konstruksi
dari bangunan kapal dan reparasi. Ruang lingkup bangunan baru itu sendiri terdiri dari
manajemen proyek, proses produksi, dan beberapa manajemen lainnya.
Pemahaman tentang permasalahan di dunia maritim diharapkan dapat diharapkan dapat
menunjang pengetahuan secara teoritis yang didapat dari materi perkuliahan sehingga
mahasiswa dapat menjadi salah satu Sumber Daya Manusia yang siap menghadapi
tantangan era globalisasi.
Praktikan memilih galangan PT. Daya Radar Utama sebgai tempat kerja praktek karena
merupakan salah satu galangan yang memenuhi standar internasional, letaknya yang dekat

1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

dengan universitas kami serta PT. Daya Radar Utama memiliki ranah kerja dibidang
pembangunan kapal serta reparasi kapal.
Tujuan pendidikan di Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Indonesia adalah menciptakan sarjana teknik yang kompeten di bidang perkapalan.

1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.2.1 Umum
1. Menciptakan suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara perguruan
tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna output-nya.
2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan
kontribusinya dalam system pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi
ilmu di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan berasosisasi
dengan dunia kerja secara utuh.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia industri
sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
1.2.2 Khusus
1. Mengenal lebih jauh tentang teknologi proses-proses yang berkaitan dengan
bidang teknik perkapalan.,
2. Memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia.
3. Memelajari secara khusus tentang pembangunan kapal baru di PT. Daya Radar
Utama Unit 1
4. Mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan beberaoa permasalahan yang
berkaitan dengan teknis khususnya mengenai hal-hal yang telah disebutkan.
1.3 Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran yang melandasi praktikan melaksanakan Kerja Praktek di
perusahaan galangan kapal PT. Daya Radar Utama Unit 1 yaitu:

2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

1. PT. Daya Radar Utama unit I saat ini sedang mengerjakan proyek bangunan baru
yaitu 2 unit Kapal Coaster 2000 GT, 1 unit Kapal Ferry 750 GT, 1 unit Kapal Tug
Boat 2x1600 HP, dan 4 unit Kapal SKIPI (Sistem Kapal Inspeksi Perikanan
Indonesia)
2. PT. Daya Radar Utama sering memenangkan tender pembangunan kapal baru
untuk instansi pemerintah dan swasta.
3. Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja, professional, bertanggung jawab, produktif dan sehat jasmani dan
rohani.
4. Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
5. Syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek di jurusan Teknik Perkapalan Fakultas
Teknik Universitas Indonesia.
6. Diperlukan adanya keselarasan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
7. Diperlukan implementasi ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia
kerja.
8. Menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa tentang dunia kerja dan sebagai
sosialisasi awal mahasiswa terhadap kehidupan di dunia kerja.
1.4 Bentuk Kegiatan
Kerja Praktek berlangsung di PT. Daya Radar Utama Unit 1 pada bulan Agustus-
September 2014.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk menyelesaikan laporan ini, penulis menggunakan


beberapa metode yaitu:
1. Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan menanyakan langsung kepada pembimbing di tiap
departemen atau pihak yang terkait lainnya yang dianggap dapat memberikan informasi
yang diperlukan.

3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

2. Pengamatan
Yaitu mengumpulkan data dengan melihat secara langsung di lapangan bersama
pembimbing di tiap-tiap departemen kerja, guna meneliti keadaan kapal yang
sesungguhnya.
3. Perpustakaan
Yaitu membaca buku dan mencari istilah yang tidak dimengerti dengan fasilitas
internet.

4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT. Daya Radar Utama adalah sebuah galangan kapal yang berdiri sejak tahun
1972 dan telah menjadi satu galangan kapal uang aktif membangun berbagai jenis kapal
sampai ukuran 17500 DWT. PT. Daya Radar Utama telah mempunyai pengalaman di
bidang maritim lebih dari 40 tahun, bermula dari impor alat-alat keperluan marine dan
memiliki gudang stok alat-alat marine yang cukup besar di Indonesia.

PT. Daya Radar Utama juga sudah berhasil membangun dan memperbaiki kapal-
kapal baja, alumunium dan fiberglass. Untuk bangunan baru, PT. Daya Radar Utama telah
membangun berbagai ukuran dan tipe seperti Ferry Ro-ro sampai ukuran 1500 GRT,
Passengger & Cargo Vessel sampai 750 DWT, Tanker Pertamina 17500 DWT, Harbour
Tug, FRP Patrol Boat dan lain-lain.

PT. Daya Radar Utama menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
untuk industri perkapalan dalam lingkup pekerjaan, pembangunan, perbaikan dan konversi
kapal. Untuk menjamin bahwa perusahaan dapat memberikan produk atau jasa yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan perlu dilakukan verifikasi dalam implementasinya
dari pihak internal maupun eksternal. Dalam rangka penerapan sistem tersebut, PT. Daya
Radar Utama berusaha memenuhi seluruh persyaratan kualitas manajemen, ISO 9001:2008
serta memenuhi keselamatan kerja OHSAS 18001:2007.

Manajemen PT. Daya Radar Utama mengadopsi pendekatan proses saat penyusunan,
mengimplementasikan, dan memperbaiki keefektifan sistem manajemen itu untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan/costumer.
Pendekatan tersebut menekankan pentingnya:

1. Memahami dan memenuhi persyaratan


2. Kebutuhan untuk memepertimbangkan proses dalam pengertian nilai tambah
3. Memperoleh hasil kinerja proses dan kefektifitas
4. Perbaikan berkesinambungan dari proses berdasarkan pengukuran yang objektif.

5
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

PT. Daya Radar Utama memiliki visi dan misi yaitu,

Visi PT. Daya Radar Utama:

Menjadi perusahaan galangan kapal yang unggul di segmen kelas menengah dan siap
bersaing di pasar global.

Misi PT. Daya Radar Utama:

1. Diakui dan dikenal luas sebagai perusahaan yang handal dalam memenuhi harapan
pelanggan.
2. Meningkatkan kemampuan untuk mewujudkan pertumbuhan yang
berkesinambungan.
3. Memberi nilai tambah yang optimal bagi para pemegang saham, karyawan,
pelanggan dan mitra usaha.

Adapun motto penerapan nilai-nilai:

1. Semangat melayani kebutuhan pelanggan yang berkesinambungan


2. Suasana kerja yang sesuai dan memenuhi peraturan yang berlaku
3. Tata laksana kerja yang mengutamakan nilai-nilai budaya perusahaan Saling
Percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar

Pernyataan kebijakan mutu: Ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
PT. Daya Radar Utama adalah pada aktivitas pembangunan, perbaikan dan konversi kapal,
mempunyai komitmen untuk selalu memberikan dan meningkatkan pelayanan sesuai
harapan costumer dengan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan ramah lingkungan,
penyerahan pekerjaan tepat waktu, keselamatan kerja dengan zero accident serta selalu
berupaaya meningkatkan produktifitas kerja dan sumber daya secara berkesinambungan
untuk menuju pasar internasional. Komitmen ini dipelihara dan dijaga seluruh jajaran
manajemen dan karyawan PT. Daya Radar Utama.

6
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB III

DEPARTEMEN PRODUKSI

3.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Tahapan pembangunan kapal diilustrasikan dalam Flow Chart seperti dibawah ini
Kontrak (Contract)
1. Persyaratan Owner
2. Spesifikasi Teknis
3. General Arrangement

Persiapan Galangan
1. Penugasan
2. Pembuatan jadwal
3. Pengadaan material,
perlengkapan dan
permesinaan As built drawing,
certification and class Serah Terima
approval

Rancangan (Design)
1. Key plan
2. Detail plan Test
3. Production drawing 1. Pengujian fungsi
peralatan
2. Pengujian Stabilitas
3. Pengujian di
Fabrikasi Galangan
1. Mould Lofting 4. Pengujian Berlayar
2. Marking
3. Cutting
4. Bending Peluncuran
5. Welding

Erection
Assembling 1. Penyambungan Blok/Seksi
2. Hull Out-fitting
1. Sub-Assembling 3. Sistem Perpipaan
(Section) 4. Zinc Anodes Installation
2. Assembling (Block) 5. Pengecatan (Primer, Anti
3. Out-fitting Corrosion, Anti Fouling)

7
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

3.2 Tahap Urutan Kerja Pembangunan Kapal

3.2.1 Kontrak

Setelah ditandantangani kontrak kerja pengadaan/jasa pemborongan kapal,


diperoleh :

Persyaratan-persyaratan umum yang ditentukan oleh pengguna jasa (Owners


recruitment) yang bersifat mengikat pihak penyedia jasa pemborongan
(pembangunan) dalam hal ini PT. Daya Radar Utama dan pihak pengguna jasa
dalam hal ini adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Satuan Kerja Pengembangan
Sarana Transportasi SDP.
Spesifikasi teknis kapal yang akan dibangun yang berisi penjelasan dan penjabaran
yang lebih detail menyangkut karakteristik kapal yang meliputi ukuran utama
kapal,aspek-aspek kelayakan kapal, keselamatan dan kenyamanan awak kapal,
material dan perlengkapan kapal.
Gambar Rencana Umum (General Arrangement Plan) merupakan gambaran umum
kapal yang akan dibangun.
Jadwal waktu penyelesaian pekerjaan yang terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) hingga serah-terima kepada pihak pengguna jasa.

3.2.2 Persiapan Galangan

Berdasarkan key points yang diperoleh dari kontrak, maka selanjutnya penyedia
jasa (galangan) melakukan langkah-langkah persiapan yang meliputi antara lain:

Pengorganisasian pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan penugasan personil


terutama pimpinan proyek (Project Engineer) atau Kepala Pelaksanan Lapangan
yang bertanggung jawab dalam pembangunan kapal, yang meliputi estimasi
kebutuhan material dan peralatan berdasarkan daftar kuantitas, jadwal pelaksanaan
pekerjaan (time schedule) dan pengaturan jam orang (JO) dan personil lain yang
dimiliki pihak galangan maupun diserahkan sebagian pekerjaan kepada pihak lain
(sub-kontraktor) sepanjang masih berada dalam koridor ikatan kontrak.

8
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Perhitungan kebutuhan material, perlengkapan dan permesinan kapal. Pengadaan


material, perlengkapan dan permesinan baik untuk persiapan pembangunan
maupun untuk kapal. Selanjutnya, pengadaan material, perlengkapan, dan
permesinan untuk kapal disetujui pengguna jasa dan Biro Klasifikasi Indonesia
(BKI).
Persiapan bengkel kerja (workshop), area kerja & perakitan (site) & building berth
menyangkut penyiapan bengkel-bengkel kerja hingga building berth dimana
konstruksi kapal akan diereksi membentuk blok-blok.
Pembuatan Network Planning dan Time Schedule yang berkaitan dengan rencana
kerja, pembidangan dan penugasan staff, serta penyusunan jadwal penyelesaian
pekerjaan agar tidak melampaui batas waktu yang telah disepakati dalam kontrak.
Spesifikasi urutan pengerjaan kapal tersebut dengan waktu penyelesaiannya. Ini
merupakan main schedule pembuatan yang meliputi:
Tahapan pemesanan dan penandatanganan kontrak pembangunan.
Tahapan fabrikasi.
Tahapan ereksi (keel laying dan seterusnya)
Tahapan peluncuran dan pengapungan (launching & floating)
Penyerahan (delivery)

Keel laying dilakukan hanya sebagai upacara peletakan lunas pertama yang
dilakukan oleh pihak pemesan kapal dan pihak terkait.

Berdasarkan Main Schedule tersebut, kemudian dibutuhkan Time Schedule untuk


pengerjaan secara lengkap yang dispesifikasikan sebagai berikut:

Umum (general), meliputi:


Key Plan dan Basic Plan
Production Drawing
Pemesanan material
Pemesanan material paket (paket induk, mesin bantu, dan lain-lain)
Konstruksi baja lambung (hull part), meliputi :
Mould Lofting
Marking

9
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Fabrikasi
Assembling
Ereksi (block erection)
Konstruksi out-fitting lambung (hull out-fitting), meliputi :
Pekerjaan perpipaan (hull piping)
Pemasangan perlengkapan tambat (mooring equipment), jangkar (anchor),
permesinan geladak (deck machiteries)
Perlengkapan geladak termasuk perlengkapan penyelamat (safety
equipment: life saving & fire fighting system).
Perlengkapan tangki muat (cargo tank fittings)
Perlengkapan akomodasi (furniture schedule)
Perlengkapan navigasi (navigation equipment)
Bagian Permesinan (Machinery Part), meliputi :
Pemasangan mesin induk (main engine), poros (shaft), dan propeller
Pemasangan generator dan mesin bantu (auxiliary engine)
Pemasangan perpipaan untuk mesin
Pemasangan perlengkapan untuk kamar mesin (engine room fitting)
Bagian Listrik (Electric Part), meliputi :
Sistem pembangkit tenaga listrik (electric generating plan)
Pembuatan rangkaian panel (MCB)
Pemasangan kabel (cable wiring)
Penyambungan kabel (connection)
Perlengkapan penerangan (lighting)
Perlengkapan radio dan sistem navigasi
Sistem alarm dan komunikasi
Suku cadang dan perlengkapannya
Bagian Finishing, pemeriksaan dan pengujian, meliputi :
Pengecatan (cleaning, primer, & schedule painting)
Inspeksi (welding inspection & water tightness), function test (ship
equipments & research equipments), dock trial, inclining test dan sea trial)

10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

3.2.3 Rancangan

Berdasarkan dokumen kontrak yang termasuk di dalamnya adalah Owner dan


Spesifikasi Teknik serta General Arrangement Plan (GAP) selanjutnya dilakukan
pekerjaan rancangan yang meliputi:

1. Rancangan awal (Preliminary Design) yang merupakan pekerjaan pengulangan dari


kapal-kapal sejenis yang pernah dibangun. Rancangan pengulangan ini tidak
mutlak harus mengikuti rancangan lama tetapi dilakukan modifikasi dan
penyempurnaan sehingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh owner.
2. Penggambaran key plan yang merupakan gambar-gambar utama kapal. Key Plan
merupakan output dari proses design kapal yang terdiri atas:
a. Rencana garis (Lines Plan)
b. Rencana umum (General Arrangement Plan)
c. Rencana Irisan Melintang Gading Tengah (Midship Section Plan)
d. Rencana Profil Konstruksi dan Geladak (Construction Profile and Deck Plan)
e. Sekat-sekat melintang (Transversal Bulkhead)
f. Perencanaan dalam Kamar Mesin (Arrangement in Engine Room)
3. Dari Key Plan selanjutnya dikembangkan menjadi gambar-gambar detail (Detail
Plan) yang meliputi:
a. Rencana Konstruksi Body Plan (Landing Body Plan)
b. Bukaan Kulit (Shell Expantion Plan)
c. Konstruksi Gading Tengah (Midship Construction)
d. Konstruksi Kamar Mesin (Engine Room Construction)
e. Konstruksi Buritan (Stern Construction)
f. Konstruksi Haluan (Bow Construction)
g. Konstruksi Rumah Geladak Buritan dan Kemudi (Rudder and Stern Frame
Construction)
Perencanaan dan gambar kerja (Design/Production Drawing) ini merupakan tahap
awal dalam jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan sudah dilakukan (sebagian gambar
keyplan) pada waktu perencanaan untuk tender. Pekerjaan mould loft (gambar skala 1:1)
untuk rencana garis (linesplan) yang sudah disetujui class. Gambar-gambar ini (Production

11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Drawing) adalah gambar detail per sub-komponen yang merupakan kelanjutan dari Detail
Plan.
Design/Production Drawing selain digunkan untuk pekerjaan praktis di lapangan ,
juga untuk mengatur produksi kapal. Setelah gambar-gambar produksi selesai, kemudian
mengestimasi jumlah material yang dibutuhkan untuk pembuatan kapal yang meliputi
a. Pelat baja lembaran (Steel sheet plate for marine use)
b. Profil (flat bar, angle section and rolled action)
c. Expanded metal
d. Cat (primer, anti-corrosion and anti-fouling, coating)
e. Kayu, vinyl, plywood dan lain-lain

Pimpinan proyek atau Kepala Pelaksana lapangan yang dibantu wakil pelaksana,
membuat daftar kebutuhan material ini dan dikoordinasikan dengan bagian pengadaan
material serta bagian pembelian untuk mengelola dan menjadwalkan pemakaian material
tersebut. Penentuan kebutuhan materi ini adalah dengan cara manual, dengan menghitung:

Untuk pelat, panjang dan lebar


Untuk profil, panjang
Cat, berdasarkan luas permukaan yang akan dicat dengan memperhitungkan
jumlah cat yang akan dicat dengan memperhitungkan jumlah cat yang
digunakan satu satuan luas. Faktor pengalaman juga dikaitkan dengan
estimasi jumlah cat pada kapal-kapal yang telah dibangun.
Jumlah mesin, pompa disesuaikan dengan yang dibutuhkan berdasarkan
rancangan (gambar)
Jumlah kayu dan perlengkapan akomodasi disesuaikan dengan kebutuhan
(dihitung dari gambar)

Jenis dan dimensi teknis dari material yang digunakan dalam pembangunan kapal
harus memenuhi standar minimal sebagaimana yang disyaratkan oleh klasifikasi. Dalam
tahapan rancangan (designing stage), disamping dibuatkan gambar-gambar rancangan juga
ditentukan metode pembangunan kapal. Pemilihan metode untuk berdasarkan tipe kapal,
ukuran pokok kapal, jumlah kapal yang akan dibangun diatas building berth, dan program

12
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

pada galangan kapal. Aspek-aspek ekonomis yang meliputi pembuatan kapal secara
keseluruhan. Metode ini bergantung pada:

1. Tipe dan kapasitas perlengkapan dalam bengkel (shops)


2. Ruang kerja yang tersedia
3. Tipe, jumlah dan perlengkapan building berth serta ukuran basin peluncuran
4. Tingkat kerja sama galangan dengan perusahaan lain dalam proses
pembangunan kapal, dan lain-lainnya.

Terdapat dua metode pembangunan lambung yang diterapkan di galangan-


galangan kapal, yaitu:

Metode seksi (section) yang dibedakan lagi atas:


Metode seksi piramida
Metode seksi pulau
Metode blok

A. Metode piramida
Dimulai dengan pembangunan diatas building berth dimulai dengan perakitan dan
pengelasan piramida yang pertama. Biasanya pada kompartemen yang berisi mesin induk
dan boiler dan diurutkan selanjutnya kearah haluan dan buritan kapal. Kelemahan utama
penerapan metode ini adalah deformasi yang membujur yang besar namun prosesnya dapat
diperlambat.
B. Metode pulau
Pembentukan lambung dimulai dengan ereksi section secara serempak pada
beberapa tempat sepanjang kapal sehingga membentuk pulau-pulau. Jumlah pulau
biasanya 3 buah, tetapi jumlah ini tergantung pada ukuran kapal yang hendak dibangun.
Urutan pengelasan dan ereksi sama dengan metode piramida.
C. Metode blok
Dengan menerapkan metode ini maka volume pengerjaan diatas bulding berth akan
berkurang karena kapal dibagi-bagi menjadi beberapa bagian (blok besar) yang biasana
berbatasan dengan sekat melintang kapal. Sekat setiap blok terdiri atas komponen-
komponen structural, bracket, frame, floor, piping, beam dan lain-lain yang sejajar

13
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

dengan bidang midship. Jumlah blok tergantung dari kapasitas crane digalangan.
Keuntungan dengan metode blok ini:
1. Assembling lambung dan siklus pembuatan kapal lebih cepat karena
lambung dan superstructure di buat secara serempak dan jumlah perakitan yang
besar dalam blok dpat dikurangi hingga minimum karena dilaksanakan dalam
waktu yang sama.
2. Kesalahan pengerjaan dapat diminimalisir, dapat diperiksa melalui setiap
blok.

Sementara, dalam pembuatan kapal, dikenal dengan metode-metode sebagai berikut:

Metode Continuous Gang, bila galangan tidak dilengkapi dengan perlengkapan


khusus untuk pembangunan kapal. Metode ini diterapkan untuk pembuatan kapal
berseri namun setiap kapal dibangun hingga diluncurkan baru ibangun kapal
berikutnya hingga selesai.
Metode aliran posisional yang biasa diterapkan untuk pembuatan kapal dalam
jumlah besar, galangan kapal biasanya dilengkapi dengan peralatan khusus untuk
seluruh jenis kapal yang dibangun.

3.2.4 Fabrikasi

Fabrikasi merupakan tahapan awal dalam proses produksi konstruksi kapal (steel
construction), dan menghasilkan sebagian besar komponen yang membentuk structural
kapal tersebut. Jenis pengerjaan yang terjadi dalam proses fabrikasi adalah:

Mould Lofting
Penandaan (marking)
Pemotongan (cutting)
Pembentukan (Roll, Press, and Bending)
Sub-assembling

14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

3.2.4.1 Mould Lofting

Karena struktur kapal yang kompleks terutama konstruksi yang berada di bagian
haluan dan buritan, maka sulit untuk memfabrikasi komponen konstruksi tersebut secara
langsung dari gambar-gambar rancangan, kecuali dengan menerapkan teknologi yang
sudah terkomputerisasi (CAD/CAM). Gambar-gambar rancangan (design plans) umumnya
digambarkan dengan skala 1:50 hingga 1:100 sehingga kesalahan akan lebih mudah terjadi
bila komponen kapal difabrikasikan secara langsung dalam ukuran sebenarnya. Oleh sebab
itu, diperlukan suatu tahapan pengerjaan yang merupakan media antara pekerjaan
rancangan dan fabrikasi yang dalam istilah teknik perkapalan disebut sebagai proses mould
loufting.

Dalam proses mould lofting, konstruksi kapal digambarkan dengan metode skala
1:1 (full scale lofting), 1:10 sampai 1:25 (reduce scale lofting), di atas lantai gambar yang
terbuat dari papan atau plywood. Metode mould lofting lainnya adalah numerical lofting
yang tidak menggunakan skala tertentu karena gambar lofting seluruhnya tersimpan dalam
data numeric yang diolah dengan computer. Hasil (output) dari data numerik ini
dikonversikan ke dalam bentuk pipa berlubang (punched card) yang diproses dengan
mesin Computerized Numerical Control (CNC) untuk pemotongan plat dan sebagainya.
Keuntungan penerapan numerical lofting adalah bahwa data dalam mould lofting tersimpan
dalam memori komputer untuk jangka waktu yang sangat lama selama tidak terjadi
kerusakan pada data tersebut. Data sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan kembali bila
dibutuhkan untuk membangun kapal dengan tipe dan ukuran yang sama. Pelaksanaan
mould lofting untuk konstruksi dapat dilakukan setelah ada gambar lines plan, data offset
dan dimensi konstruksi dari bagian Rancang Bangun (Engineering) yang sudah disetujui
class. Schedule utama ( 1 bulan) pada tahap ini adalah mendapatkan bentuk gading-
gading tiap jarak gading dan selebihnya adalah perbaikan dan bentuk-bentuk lain
konstruksi kapal.

15
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

3.2.4.2 Penandaan (Marking)

Marking adalah proses penandaan komponen berdasarkan data dari bengkel Mould
Loft, sebelum melakukan pemotongan (cutting) terhadap komponen. Berdasarkan peralatan
yang digunakan, marking dibedakan atas:

Penandaan secara manual (manual marking)


Penandaan dengan metode proyeksi (projection marking)
Penandaan dengan menggunakan mesin electro photo
Penandaan secara numerik (numerical controlled marking)

Dengan manual marking, seluruh penandaan penggambaran komponen di atas


permukaan material dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana.
Pada projection marking, proses penandaan dibantu dengan peralatan optik sehingga
gambar komponen dari bengkel mould loft dapat dilaksanakan. Sementara Electro Photo
Marking (EPM) merupakan pengembangan dari projection marking. Proses marking ini
membutuhkan pengerjaan awal (pre-processing) pada pelat baja yang akan di marking,
karena sudah menggunakan photo conductive powder (EPM photoner) dan fixative,
sedangkan Numerically Controlled Marking dibantu dengan peralatan komputer (CNC)
dimana data inputnya hanya menggunakan data numerik.

Selama penandaan pelat ini terlebih dahulu dicatat nomor pelat/identifikasi pelat dan
dibuat daftar pemakaian dan penempatannya di kapal tersebut (cutting plan) untuk
keperluan telusur material (traceability material).

16
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 1. Manual marking

3.2.4.3 Cutting (Pemotongan)

Cutting adalah proses pemotongan yang dilakukan pada pelat setelah mengalami
proses penandaan komponen (marking) di bengkel mould loft. Proses cutting yang biasa
digunakan adalah cutting secara manual dengan menggunakan gas (oxygen cutting) dan
cutting menggunakan mesin CNC (Computerized Numerical Control). Biasanya proses
oxygen cutting lebih efisien ditinjau dari segi lose material daripada mesin CNC karena
mesin CNC pemotongannya membutuhkan clearance kurang lebih 10 mm.

Gambar 2. Cutting menggunakan CNC

17
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 3. Manual cutting menggunakan oxygen gas namun orang ini termasuk unsafe
action karena tidak menggunakan sarung tangan

3.2.4.4 Forming (Rolling, Pressing, Bending)

Forming adalah tahapan selanjutnya dalam proses fabrikasi yang dilakukan setelah
cutting untuk membentuk pelat-pelat yang berbentuk datar menjadi pelat-pelat dengan
variasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Forming yang biasa digunakan melalui
proses roll, press, atau bending. Roll adalah proses penekanan (pembengkokan) untuk
membentuk pelat dari berbentuk datar menjadi bentuk lingkaran atau setengah lingkaran.
Press adalah proses membentuk pelat menjadi datar atau lurus kembali dari gelombang
atau ketidakrataan yang terdapat di pelat. Bending adalah proses pembentukan pelat
membentuk seksi tiga dimensi (frame/profil) sesuai dengan yang dibutuhkan.

Berdasarkan cara pengerjaannya, bending dispesifikasikan atas:

Cold bending, yaitu proses pembentukan pelat dalam keadaan temperature normal
(suhu kamar).
Hot bending, yaitu proses pembentukan pelat dengan bantuan pemanasan dari luar
untuk mempermudah pengerjaan pembentukan.

18
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 4. Mesin roll

Gambar 5. Mesin press


3.2.4.5 Sub-Assembling

Sub-Assembling merupakan proses perakitan awal dimana pada proses ini terjadi
penyambungan pelat dengan pelat, pelat dengan konstruksi penguat seperti profil I, profil
T, dan sebagainya, dengan tujuan untuk mengurangi volume kerja diatas assembling jig.

3.2.5 Assembling

Assembling adalah lanjutan dari proses sub-assembling dimana bagian-bagian pelat


dan profil penguat yang telah mengalami perakitan, digabungkan dengan bagian-bagian
lain yang telah mengalami sub-assembling juga sehingga menjadi satu bangunan tiga
dimensi yang lebih besar dan kompak, yang sering disebut sebagai block.

Tujuan dari pembuatan blok-blok tersebut adalah :

19
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Mempermudah proses pengerjaan bagi tenaga subkontraktor karena dibuat lebih


sistematis, dimana mereka melakukan pengerjaannya diatas building berth masing-
masing sesuai dengan pembagian kerja yang diberikan oleh pihak produksi.
Mempersingkat waktu kerja.
Meningkatkan kemampuan kerja dan keselamatan kerja, khususnya untuk
pekerjaan outfitting (perpipaan dan kelistrikan) yang bisa dilakukan secara
bersamaan.

Ukuran blok yang dirakit didasarkan pada dimensi kapal dan kapasitas crane yang
digunakan di bengkel assembling.

Gambar 6. Proses assembling

3.2.6 Erection (Ereksi)

Ereksi adalah tahapan yang dilalui dalam proses fabrikasi dimana setiap blok-blok
telah selesai dibangun diatas building berth, digabung satu dengan yang lain menggunakan
crane sesuai dengan assembly drawing hingga menghasilkan bentuk kapal yang utuh.
Adapun pengerjaan-pengerjaan yang secara umum dilakukan saat proses ereksi adalah :

Blok diangkat oleh crane dan dipindahkan dari meja kerja ke atas truk.
Truk membawa blok ke daerah perakitan yang sebelumnya sudah diberi
penyanggah kayu untuk menopang balok.
Blok diangkat oleh crane dan diputar posisinya agar sesuai dengan
rancangan gambar.

20
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Blok diletakkan di penyanggah kayu, namun crane masih dalam posisi


belum melepas balok secara bebas, sampai posisi penyanggah kayu sudah
pas dengan kapal.
Blok ditarik, didorong, atau diatur sedemikian rupa hingga setiap blok
alignment satu sama lain yang dilakukan secara manual dengan
menggunakan bantuan chain block (2 ton) dan dongkrak (1,5 ton) dalam
kondisi masih ditopang crane.
Crane melepaskan pengikat blok.
Melakukan proses alignment antar blok dengan metode Lub melalui
bantuan chain hold dan selang air.
Memasang plat pelurus diatas permukaan blok.
Melakukan proses pengelasan dari luar dan dalam kapal serta melakukan
proses penggerindaan hasil pengelasan.
Pengecekan ereksi oleh BKI.

3.2.7 Out-fitting (Perlengkapan Kapal)

Out-fitting biasanya secara umum meliputi hull out-fitting (perlengkapan lambung)


dan system out-fitting (perlengkapan sistem). Perlengkapan secara umum yang ada di kapal
adalah:

Oil Water Separator berfungsi untuk memisahkan minyak dan air yang disedot
oleh sistem bilga yang berada di ruang mesin, dimana setelah terjadi pemisahan,
minyak ditransfer ke sludge tank sementara air dikeluarkan melalui overboard.
Goose Neck berfungsi sebagai saluran penghubung antara tanki balas atau tanki-
tanki yang berisi fluida air dan udara bebas, untuk menghindari tanki kedap udara
sebagai salah satu kondisi untuk menjaga kondisi tanki tidak mengalami tekanan
yang hebat akibat tekanan udara dan tekanan hidrostatik air.
Oil Indicator, berfungsi untuk sebagai indikator pengisian tanki fuel oil sudah
penuh atau belum. Jika sudah penuh, maka akan terdapat tetesan minyak tumpah
yang ditampung konstruksi berbentuk kotak yang menempel di oil indicator.

21
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 7. Oil Water Separator (merah), Goose Neck (biru), Oil Indicator (hijau)

Blower vent, berfungsi sebagai alat untuk sirkulasi udara dimana udara yang relatif
bersuhu diatas suhu ruangan dari dalam kapal dihisap (seperti ruang mesin) lalu
dibuang ke luar menuju udara bebas sehingga udara yang berada di dalam kapal
(seperti ruang mesin) berada dalam temperatur/suhu normal.

Gambar 8. Blower vent

Mushroom ventilation, berfungsi sebagai pengatur sirkulasi tanki/ruangan yang ada


dibawahnya, dimana tanki/ruangan yang ada dibawahnya dihubungkan dengan
sebuah ventilasi yang mengarah ke main deck/udara bebas.

22
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 9. Mushroom ventilation

Main deck atau tank top man hole, berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
orang yang berada di main deck ke twin deck atau dari satu ruangan ke ruangan
yang lain yang berada di tank top.

Gambar 10. Man hole

Bollard adalah bagian penumpu sistem jangkar yang diam, tempat dikaitkannya tali
jangkar yang posisinya berhubungan langsung dengan jangkar, sementara capstan
adalah bagian penumpu sistem jangkar yang bergerak, tempat dikaitkannya tali
jangkar yang posisinya berhubungan langsung ke windlass.

23
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 11. Bollard (merah) dan Capstan (biru)

Windlass adalah bagian sistem jangkar yang menggerakkan tali tambat untuk
menaikkan/menurunkan jangkar. Di dalam windlass ada winch, tempat tali tambat
digulung. Windlass sendiri digerakkan oleh tenaga motor.

Gambar 12. Windlass

Life Boat adalah sekoci penyelamat yang digunakan apabila terjadi kondisi darurat
di kapal seperti kapal hampir tenggelam, kebakaran hebat yang tidak bisa diatasi
dengan pemadam kebakaran api ringan, atau bentuk darurat lainnya.

24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 13. Lifeboat

Vertical Ladder, yaitu tangga berbentuk vertikal yang menghubungkan antara main
deck ke ruangan-ruangan yang berada di tween deck atau menghubungkan antara
tween deck dan tank top.
Zinc Anode, atau yang disebut dengan anoda korban adalah logam yang digunakan
untuk melindungi pelat lambung yang tercelup kedalam air dari terjadinya korosi.
Satu zinc anodes yang memiliki volume tertentu yang diletakkan di bagian
lambung akan melindungi sekian meter persegi dari lambung. Pemilihan anoda
yang terbuat dari material Zinc adalah karena disamping murah, juga menghasilkan
tingkat efisiensi yang tinggi (mencapai 95% pada air laut) dibandingkan dengan
material anoda lainnya seperti aluminium (50%) dan magnesium (60%).

Gambar 14. Zinc Anodes

25
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Pengecatan (Primer, Anti Corrosion (AC), Anti Fouling (AF), dan coating)

Pengecatan AC dimaksudkan untuk memproteksi kapal dari proses korosi sama seperti
zinc anodes, khususnya untuk kapal yang terbuat dari bahan baja, sementara pengecatan
AF adalah untuk melindungi lambung kapal yang terbenam dari penempelan biota laut.
Dalam proses pengecatan, ada dua komponen yang digunakan, yaitu cat dan pengering.
Cat yang umumnya digunakan adalah cat alami dan cat kimia. Cat alami biasanya kering
dalam 2-3 hari, sementara cat kimia waktu pengeringannya kurang lebih satu hari. Cat
kimia cenderung lebih mahal.

Gambar 15. Proses pengecatan di ruang mesin

Gambar 16. Cat, pengering, dan pompa yang digunakan untuk proses pengecatan

26
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

3.2.8 Konstruksi Buritan

Komponen konstruksi buritan yang biasanya terdapat pada kapal berbeda-beda


tergantung pada jenis rudder yang dipakai, pemakaian satu atau dua propeller, dan
pertimbangan-pertimbangan lainnya. Adapun yang termasuk menjadi konstruksi buritan
adalah :

Rudder stock (tongkat kemudi), yaitu konstruksi kedap air yang dihubungkan
dengan steering gear system.
Rudder (daun kemudi), yaitu komponen kapal yang digunakan untuk membelokkan
kapal.
Skeg, yaitu komponen kapal yang biasanya terdapat pada jenis kapal yang memakai
twin screw (propeller ganda) yang berfungsi sebagai penanda kapal grounding dan
kestabilan kapal saat berlayar.
V bracket, yaitu komponen kapal yang berfungsi sebagai penumpu rumah
propeller sehingga bisa tetap alignment dengan sterntube.

Gambar 17. Tempat poros rudder stock

Gambar 18. Rudder Stock Gambar 19. V-bracket


27
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB IV

DEPARTEMEN QUALITY CONTROL

Contract

ITP

KICK OF MEETING

KEEL LAYING

INSPECTION

COMMISIONING

SEA TRIAL

DELIVERY

4.1 Contract

Merupakan perjanjian antara pihak pemilik sebagai pihak pertama atau pemberi
tugas dan galangan sebagai pihak kedua atau penerima tugas. Berisi tentang hak dan
kewajiban antara pihak pertama dan kedua, spesifikasi teknik, dan peraturan-peraturan
yang dipakai selama proses pembangunan kapal. Departemen QC memastikan konstruksi
dan semua perlengkapan sesuai dengan spesifikasi teknik dikontrak, dan menyiapkan
aturan-aturan yang akan dipakai pada proses pembagunan kapal.

28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4.2 ITP

Departemen QC menyiapkan Inspection & Test Plan atau perencanaan bagian-


bagian yang akan diperiksa oleh QC galangan dengan pihak owner surveyor dan pihak
class mulai dari awal pembangunan kapal / keel laying hingga penyerahan kapal / delivery.

4.3 Kick of Meeting

Pertemuan awal untuk membahas semua hal yang berkaitan dengan kapal yang
akan dibangun. Departemen QC merivisi bila ada penambahan atau pengurangan bagian-
bagian pemeriksaan dari daftar ITP.

4.4 Keel Laying

Proses simbolis awal dimulainya pembangunan kapal. Departemen QC memastikan


semua plat dan profil konstruksi yang dipakai mempunyai sertifikat dan berat konstruksi
untuk keel laying yang dicapai sudah sesuai dengan peraturan.

4.5 Inspection

Departemen QC memastikan bahwa proses pemeriksaan sudah berdasarkan item-


item dari daftar ITP. Departemen QC memastikan kapal yang dibangun sudah sesuai
dengan peraturan yang dipersyaratkan pihak class dan memastikan bagian-bagian lain yang
tidak tertera di daftar ITP tetap diperiksa sehinga kapal yang dibangun memiliki kualitas
yang bagus atau memuaskan pihak konsumen.

4.6 Comissioning

Proses training dan familiarisasi atau pengenalan, pengoperasian, dan perawatan


alat-alat yang terpasang di kapal. Departemen QC memastikan bahwa semua peralatan
utama dan perlengkapan bantu bisa berfungsi dengan baik.

4.7 Sea Trial

Proses uji coba pengoperasian kapal di laut. Departemen QC memastikan bagian-


bagian yang harus diuji seperti endurance mesin, tingkat getaran, tingkat kebisingan,
maneuver kapal, steering gear, dan pengoperasian jangkar.

29
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4.8 Delivery

Proses serah terima kapal beserta seluruh peralatan utama dan perlengkapan bantu
dengan sertifikatnya berdasarkan kontrak/spesifikasi teknik. Departemen QC memastikan
bahwa tipe/model dan nomor seri peralatan dan perlengkapan yang terpasang di kapal
sudah sesuai dengan yang tertera di sertifikat.

4.9 Inspeksi yang dilakukan QC

4.9.1 Identifikasi Material

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pengendalian proses


identifikasi material atau barang yang akan dipasang di kapal dengan tujuan untuk dapar
mampu telusur. Instruksi ini mendefinisikan:

ACC untuk acceptable (dapat diterima sesuai dengan standar spefikasi kontrak
yang dipakai.
Material untuk pelat, profil, bahan peralatan,dan perlengkapan.
OS untuk Owner Surveyor, perwakilan dari pemesan kapal dalah hal pengawasan
pembangunan kapal.

Alat dan material yang digunakan terdiri dari pensil, sikat kawat, kain pembersih, dan
marker. Instuksi ini dilaksanakan oleh Staff. Pelaksana Produksi, Gudang, dan QC pada
material yang akan dipasang di kapal berdasarkan pada sertifikat material, mill certificate,
dan sertifikasi bahan.

4.9.2 Scantling Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan scantling


dengan tujuan memastikan ukuran profil, section dan posisi sesuai dengan gambar acuan.
Definisi:

Scantling : Konstruksi kapal yang terdiri dari pelat, profil (siku, T, H-beam, bulb,
round bar, dll) dan Section (pelat dengan profil penguatnya, sekat , dan dek)
Center Line : Garis tengah kapal secara memanjang
Standar : Indikasi nilai persyaratan

30
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Toleransi : Penyimpangan besaran standar

Alat dan material yang digunakan terdiri dari jangka sorong, meteran ukur, alat ukur
kemiringan, dan marker. Instruksi ini dilaksanakan oleh QC setelah proses identifikasi
material. Pengukuran yang dilakukan meliputi dimensi profil atau section, dan jarak antara
profil atau section, jarak section memanjang dari centerline, jarak antar section melintang,
persiapan sisi sebelum pengelasan dan deformasi pada profil dan section.

4.9.3 Welding Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan pengelasan


dengan tujuan memastikan persiapan, proses pengelasan, dan hasil pengelasan sesuai
dengan WPS dan Welding Table. Definisi :

WPS : Welding Procedure Specification


Welding Table : Tabel yang berisi bagian yang dilas,dimensi lasan, model
pengelasan, dan urutan pengelasan.

Alat dan material yang digunakan terdiri dari WPS, Welding Table, Welding Gauge,
meteran Ukur, dan marker. Instruksi ini dilaksanakan oleh QC mulai pada tahap persiapan
sisi material yang akan dilas, proses pengelasan, dan hasil pengelasan. Hal yang diperiksa
meliputi:

Kerataan permukaan kampuh las


Hi-low bagian yang akan disambung
Gap yang diijinkan
Panjang bagian yang dilas dan tidak dilas untuk intermitten weld dan staggered
weld.
Lebar deposit las, tinggi deposit las dari base metal dan permukaan las
Cacat las:
o Visual: Porositas, Pin Hole, Crack, Incomplete Penetration.
o NDT (Non Destructive Test) jika diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
cacat dibawah permukaan.

31
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 20. Surveyor QC memeriksa sambungan las

4.9.4 Dimension Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan dimensi


blok dan ukuran utama kapal dengan tujuan memastikan ukuran kapal memenuhi
spesifikasi kontrak atau standar yang telah ditetapkan. Instruksi ini mendefinisikan Blok
sebagai bagian konstruksi kapal yang dibuat secara terpisah (sistem blok). Alat dan
material yang digunakan terdiri dari gambar acuan, waterpass/teodolit, meteran ukur, dan
marker. Instruksi ini dilaksanakan oleh QC dengan cara mengukur dimensi blok sebelum
diereksi, ukuran utama kapal (LPP, LOA, Hmid, Bmid) setelah diereksi atau disambung,
dan tanda lambung timbul.

Gambar 21. Inspeksi ketinggan kapal dan inspeksi dimensi tanda lambung timbul

32
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4.9.5 Painting Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan pengecatan


(painting) dengan tujuan memastikan persiapan dan schedule pengecatan memenuhi
spesifikasi kontrak atau standar maker yang ditetapkan. Definisi:

Blok : Bagian konstruksi kapal yang dibuat secara terpisah (sistem blok)
WFT : Wet Film Thickness
DFT : Dry Film Thickness

Alat dan material yang digunakan terdiri dari gambar acuan, alat ukur WFT, dan
marker. Instuksi ini dilaksanakan oleh QC mulai tahap persiapan permukaan, blasting,dan
proses pengecatan dengan cara memeriksa hasil blasting, mengukur ketebalan cat pada
waktu basah dan kering. Proses ini dilaksanakan setelah penyelesaian pekerjaan
pengelasan.

4.9.6 Alignment Check

Instuksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan/ pengukuran


kelurusan poros dan penggeraknya dengan tujuan memastikan instalasi sesuai dengan
standar atau toleransi dari maker. Definisi:

Alignment Check : Pemeriksaan kelurusan


Maker : Pabrik pembuat
Standar : Indikasi nilai persyaratan
Toleransi : Penyimpangan besaran standar
Sag : Jarak secara vertical
Gap : jarak secara horizontal (celah)
Komponen : Bush, stern tube, mesin induk

Alat dan material yang digunakan terdiri dari gambar acuan, alat inspeksi seperti
jangka sorong, meteran ukur, alat ukur kemiringan, dial gage. Instruksi ini dilaksanakan
oleh teknisi maker / class dan QC/ Mesin setelah fit up dan instalasi komponen selesai.

33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4.9.7 Clearance Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan ruang main
(Clearance Check) pada sistem poros kemudi dan baling-baling dengan tujuan memastikan
clearance antara poros dan bantalannya (bearing) memenuhi standar acuan dan toleransi
yang diijinkan. Mendefinisikan bearing sebagai bantalan yang dapat terbuat dari karet
kayu phogot, bronze, thordon, dll. Alat dan material yang digunakan terdiri dari gambar
konstruksi tongkat kemudi dan poros baling-baling, filler gage (alat ukur Clearance),
meteran ukur, dan marker. Instruksi ini dilaksanakan oleh Class bagian propulsi dan QC
setelah pemeriksaan kelurusan sistem poros kemudi dan baling-baling memenuhi
persyaratan.

4.9.8 Leakage Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan kebocoran


(Leakage Test) pada perpipaan dan tangki-tangki dengan tujuan memastikan pada sistem
pipa dan tangki tersebut tidak terjadi kebocoran dengan tekanan udara tertentu sebelum
dioperasikan. Alat dan material yang digunakan terdiri dari Inspection Mirror, semprotan
air sabun, dan maker. Instruksi kerja ini dilaksanakan oleh Class dan QC setelah welding
check dengan tekanan udara 0.2 bar yang selalu dikontrol tekanannya selama 10 menit. Air
sabun disemprotkan kebagian las lasan.

Gambar 22. Penyemprotan air sabun pada sambungan las

34
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 23. Terjadi kebocoran pada sambungan las (buih busa terbentuk)

4.9.9 Hydro Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan kekedapan dan
kekuatan konstruksi terhadap tekanan air pada perpipaan, valve, dan tangki-tangki dengan
tujuan memastikan pada sistem pipa dan tangki tersebut tidak terjadi kebocoran dan
deformasi. Definisi:

Deformasi : Perubahan konstruksi dari bentuk semula


Valve : Katup

Alat dan material yang digunakan seperti Inspection Mirror dan marker. Instruksi ini
dilaksanakan oleh Class dan QC setelah welding check dengan tekanan air sebesar 1.5 kali
tekanan kerja pada pipa, valve, dan pengisian air sampai pipa over flow untuk tangki.

35
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 24. Inspeksi Hydro test pada valve

Gambar 25. Valve yang mengalami kebocoran

36
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

4.9.10 Hose Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan kekedapan dan
kekuatan konstruksi terhadap tekanan air pada pengelasan sea chest, tranduser, bottom
plug, pintu, dan jendela dengan tujuan memastikan kekedapan pada bagian tersebut tidak
terjadi kebocoran dan kerusakan. Definisi:

Sea Chest : Kotak masuk air laut


Tranduser : Alat sensor kedalaman air laut
Bottom Plug : Tutup pembuangan tangki-tangki

Alat dan material yang digunakan terdiri dari inspection mirror dan marker. Instruksi
ini dilaksanakan oleh Class dan QC setelah welding check dengan tekanan air sebesar 2
bar secara tegak lurus terhadap bagian yang akan diuji.

4.9.11 Keel Deflection Check

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan defleksi lunas
kapal terhadap desain dengan tujuan memastikan defleksi pada lunas kapal memenuhi
standard an toleransi yang diijinkan. Definisi:

Keel : Lunas Kapal


Deflection : Defleksi, besarnya kenaikan atau penurunan garis dasar lunas pada
panjang yang ditentukan dan perubahannya terhadap desain.

Alat dan material yang digunakan terdiri dari meteran ukur, waterpass atau teodolit,
dan marker. Dilaksanalan oleh QC setelah seluruh konstruksi dan permesinan kapal
dipasang.

4.9.12 Pump Performance Test

Instruksi Kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pengujian pompa dengan
tujuan memastikan pompa tersebut memenuhi spesifikasi kontrak. Definisi:

Tacho meter : Alat ukur kecepatan putar (rpm)

37
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Performance : Untuk kerja pompa berdasarkan kapasitas (debit), daya tekan (head),
daya isap (suction)

Alat dan material yang digunakan terdiri dari tachometer, stop watch, dan marker.
Instruksi ini dilaksanakan oleh QC sebelum dipasang di kapal dan diterapkan untuk pompa
yang tidak bersertifikat class.

Gambar 26. Performance Pump test pada bengkel pompa

4.9.13 Flushing Pipe Line

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem pemeriksaan jalur pipa
dengan tujuan memastikan jalur pipa tersebut bersih dari pengotor dan dapat mengalirkan
fluida dengan baik. Definisi :

Fluida : benda yang dapat berbentuk cair, padat gas, dan campuran diantaranya.

38
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Flushing Pipe Line : Proses pembilasan jalur pipa dengan fluida tertentu untuk
membersihkan bagian dalam pipa untuk menghilangkan karat, pengotor, atau
penghambat lainnya yang dapat diakibatkan oleh proses penyimpanan dan
fabrikasi.

Alat dan material yang digunakan terdiri dari senter atau lampu penerang, stopwatch,
dan marker. Instruksi ini dilaksanakan oleh QC setelah proses pengelasan dan dapat
dilaksanakan di workshop maupun setelah terpasang di kapal.

4.9.14 Function Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem uji fungsi peralatan atau
permesinan tersebut berfungsi dengan baik sesuai dengan spesifikasi dari dan memenuhi
persyaratan class atau kontrak. Definisi :

Function Test : Uji fungsi peralatan, permesinan, dan sistem di kapal.


Windlass : Mesin Jangkar
Steering Gear : Permesinan Kemudi
Wheel House : Rumah Kemudi

Alat dan material yang digunakan terdiri dari senter, stopwatch, avo meter, dan marker.
Instruksi ini dilaksanakan oleh QC setelah peralatan, permesinan beserta sistem
kelengkapannya terpasang. Untuk peralatan tertentu uji fungsi dilaksanakan bersamaan
commissioning dengan vendor dari peralatan atau permesinan tersebut.

4.9.15 Blackout Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem uji fungsi peralatan atau
permesinan kapal dengan tujuan memastikan peralatan atau permesinan tersebut berfungsi
dengan baik sesuai dengan spesifikasi dari dan memenuhi persyaratan class atau kontak.
Definisi :

Genset : Generator Set, mesin penghasil tenaga listrik.


MSB : Main Switch Board, panel hubung utama.

39
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Alat dan material yang digunakan terdiri dari senter, stop watch, dan marker. Instruksi
ini dilaksanakan oleh Class bagian listrik dan QC setelah Genset Utama. Genset pelabuhan
dan MSB beserta sistem kelengkapannya terpasang.

4.9.16 Megger Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem uji tahanan isolasi
peralatan listrik di kapal dengan tujuan memastikan peralatan tersebut memiliki tahan
isolasi yang diisyaratkan untuk keamanan operasi dari peralatan tersebut. Alat dan material
yang digunakan terdiri dari senter, stop watch, insulation tester, dan marker. Instruksi ini
dilaksanakan oleh Bengkel Listrik dan QC setelah genset utama dan Genset pelabuhan dan
MSB mati.

4.9.17 Load Test

Instruksi kerja ini dimaksudkan untuk menetapkan sistem uji kerja sistem penghasil
tenaga listrik utama di kapal (Genset dan MSB) dengan tujuan memastikan peralatan
tersebut mampu bekerja pada beban yang diisyaratkan. Definisi :

Genset : Generator Set / Diesel Generator / Auxiliary engine (AE), mesin penghasil
tenaga listrik
MSB : Main Switch Board / panel hubung utama, panel distribusi, dan kontrol
tenaga listrik.

Alat dan material yang digunakan terdiri dari senter, stopwatch, avometer, dan marker.
Instruksi ini dilaksanakan oleh bengkel listrik dan QC dengan memberi beban kerja secara
bertahap dan pola tertentu terhadap genset utama, beban over load dan sistem
keamanannya, parameter kerja genset dilihat pada MSB.

40
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB V

DEPARTEMEN RANCANG BANGUN

5.1 Sistem Perpipaan

Sistem perpipaan dirancang oleh departemen rancang bangun PT Daya Radar


Utama yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan dalam mendesain yakni letak dan
bentuk konstruksi, general arrangement dari konsultan dan kebutuhan kapal itu sendiri.
Sistem perpipaan di kapal sangat kompleks, diantaranya:

5.1.1 Sistem Bilga

Sistem bilga merupakan sistem yang esensial yang wajib dimiliki kapal untuk
menghisap air kotor dibawah floor engine room maupun permukaan deck akomodasi.
Sistem ini memanfaatkan konstruksi floor kapal yang miring kearah tertentu untuk
menentukan letak sumur bilga dan suction pipe.

Gambar 27. Sumur Bilga pada Kapal Ferry

5.1.2 Sistem Ballast


Setiap kapal memiliki sistem ini sebagai penyeimbang kapal dalam berbagai
kondisi. Hal ini berkaitan dengan stabilitas yang dimiliki kapal. Perpipaan sistem ballast di
mulai dari pengambilan air laut melalui sea chest utama oleh pompa ballast kemudian
dialirkan melalui serangkaian sistem perpipaan ke port ballast dan starboard ballast.

41
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 28. Pipa Sea Chest Utama


Sea chest terdiri dari:
a. Low Sea Chest
Letaknya dibawah (bottom) plat kapal. Biasanya digunakan saat kapal berada di
perairan dalam agar mendapat tekanan yang sesuai sehingga kapal bisa mengisi
tanki ballast dan keperluan air laut lainnya.
b. High Sea Chest
Letaknya dilambung kapal dibawah garis air. Biasanya digunakan saat kapal berada
diperairan dangkal seperti di pelabuhan saat bersandar atau proses onloading atau
offloading.

5.1.3 Sistem Bahan Bakar


Sistem ini berkaitan erat dengan kondisi pengoperasian kapal saat service. Semua
mesin di kapal baik main engine dan generator menggunakan sistem ini. Sistem ini
dimulai dari pengambilan bahan bakar dari fuel oil tank, kemudian dialirkan ke daily
service tank transfer pump, dari daily service tank tersebut dialirkan ke mesin
memanfaatkan hukum gravitasi bumi karena letaknya lebih tinggi dari mesin.

42
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 29. Fuel Daily Service Tank


Semua bahan bakar yang masuk ke main engine jumlahnya tidak sama, tergantung
pada kecepatan kapal saat pengoperasian, oleh karena itu sisa bahan bakar biasanya akan
dikembalikan ke daily service tank menggunakan feed pump.

5.1.4 Sistem Oil Water Separator (OWS)


Sistem ini memisahkan air dari campuran oli di kamar mesin. Campuran ini
dihisap dan dialirkan ke OWS kemudian hasil saringannya di tamping ke Sludge Tank di
sekitar bawah main engine dan air dibuang ke overboard sedangkan campuran oli dan air
di steering gear di keluarkan melalui melalui pompa tangan di maindeck.

Gambar 30. OWS

43
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

5.1.5 Sistem Fresh Water

Setiap kapal memerlukan air tawar untuk keperluan manusia seperti mandi, mencuci
dan lain-lain. Air tawar di kapal dapat berasal dari hasil filterisasi atau membawa air tawar
dalam tanki dari pelabuhan. Air tawar ditampung di fresh water tank dan dipisahkan
dengan fuel oil menggunakan sekat cofferdam. Air tawar di tanki di pompa ke hydrofor
(Tanki Bertekanan) kemudian di alirkan ke fresh water service daily tank di top deck
kemudian dialirkan ke setiap ruang akomodasi dengan hukum gravitasi.

Gambar 31. Fresh Water Daily Tank


5.1.6 Sistem Seawage
Seawage yang berasal toilet dan dapur, masuk ke seawage tank secara gravitasi.
Jika seawage penuh atau kapal saat mendekat pelabuhan, maka seawage akan di-
treatment dan hasil olahan yang lebih bersih berupa cairan dibuang ke luar kapal. Tanki
seawage terletak di mainland.
5.1.7 Sistem Sea Water
Air laut digunakan untuk sistem pendingin mesin, membilas toilet, sistem pemadam
kebakaran dan lain-lain. Air laut masuk kapal melalui lubang sea chest baik low, high
maupun emergency sea chest.

44
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

5.1.8 Sistem Pemadam Kebakaran


Pemadam kebakaran di kapal menggunakan sistem springkle, sistem CO dan lain-
lain. Sistem yang kami lihat adalah sistem springkle, dimana air yang keluar melalui
springkle didapatkan dari sea chest baik low maupun high.

Gambar 32. Springkle sebagai sistem pemadam

5.1.9 Sistem Pendingin Udara kebakaran

Pendingin udara di kapal menggunakan sistem perpindahan suhu oleh air laut.
Kondenser yang terledak di top deck menghisap udara bebas, kemudian dialirkan ke AHU
(Air Handling Unit) kemudian oleh AHU di alirkan ke segala penjuru ruangan kapal.
Jumlah condenser dan AHU sama dengan jumlah lantai pada kapal.

Gambar 33. AHU dan Kondenser

45
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

5.2 Stabilitas Kapal


Setiap kapal pasti memiliki nilai stabilitas dimana merupakan indikator kapal
tersebut layak jalan atau sesuai dengan aturan stabilitas internasional yaitu IMO
(International Maritime Organization). Stabilitas kapal sendiri adalah kemampuan kapal
kembali ke keadaan semula (posisi tegak). Stabilitas kapal dapat dihitung melalui gambar
general arrangement sebagai stabilitas awal namun perhitungan tersebut hanya untuk
syarat class agar gambar dapat di setujui. Setelah kapal selesai dibangun, dilakukan
perhitungan stabilitas berbagai kondisi dan percobaan inclining test yakni mencari titik
berat dari kapal secara aktual mulai dari mencari titik berat setiap konstruksi kapal, dan
setiap outfitting kapal.
Syarat inclining test sendiri yaitu:
1. Kapal selesai dikerjakan
2. Trim tidak boleh lebih dari 1% Lpp
3. Maksimum kemiringan kapal saat akan dilakukan tes 10-30
4. Kapal tidak kandas
5. Bebas dari tali temali
6. Tidak ada muatan berpindah

Gambar 34. Skema Inclining Test

46
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

5.3 Sistem Kelistrikan Kapal


Kapal merupakan transportasi kompleks dimana semua sistem yang ada
merupakan sistem yang mandiri atau diciptakan dan digunakan di dalam kapal sendiri
termasuk listrik yang digunakan untuk keperluan kapal. Listrik di kapal diperoleh dari
pembangkit yang biasa disebut generator. Pembangkit di kapal terbagi atas fungsi masing-
masing diantaranya
Main Generator => Digunakan saat kapal beroperasi, daya dan jumlah
tergantung keperluan.
Emergency Generator => Digunakan saat keadaan darurat seperti main
generator mati atau main engine mati mendadak. Daya yang dibangkitkan
biasanya lebih kecil karena hanya membangkitkan sebagian saja peralatan di
kapal atau tergantung kesepakatan dengan owner diawal kontrak.
Port Generator => Digunakan saat kapal bersandar di pelabuhan.
Battery => Digunakan untuk menghidupkan peralatan kapal yang
menggunakan listrik DC saat keadaan darurat. Jika sedang tidak keadaan
darurat, battery akan mengalami proses charging.
Shore Connection => Menggunakan listrik dari darat, biasanya digunakan saat
reparasi kapal, seperti docking.

5.3.1 Star Delta

R
R

S T

Gambar 35. Skema Star Delta Genset

Merupakan output dari generator yang standar digunakan di kapal. Di dalam star
delta, terdapat 3 kawat yakni RST yang merupakan indikator dari sistem 3 fase.
Masalahnya, tidak semua perlatan listrik sesuai dengan spesifikasi tersebut. Dari sistem

47
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

star dapat ditambahkan kawat N sehingga output yang keluar adalah 220V yang umum
digunakan oleh peralatan listrik. Pada sistem delta harus ditambahkan trafo step down
untuk menurunkan tegangan dari 380 V menjadi 220V

5.3.2 Penentuan Daya Generator

Perhitungan Electric Load Balance sangat diperlukan untuk menentukan berapa


jumlah generator dan daya yang diperlukan kapal untuk sistem kelistrikannya. Perhitungan
daya yang digunakan merupakan perhitungan aktual berdasarkan jumlah perlatan yang
menggunakan listrik seperti lampu, perlatan navigasi, pompa, perlengkapan komunikasi
dan lainnya. Selain itu, perhitungan daya juga untuk menentukan spesifikasi MCB (Main
Circuit Breaker) serta luas penampang kabel.

5.3.3 Diagram Satu Garis

Merencanakan membuat jalur kabel serta lajur dari listrik dibutuhkan untuk
persetujuan class. Gambar jalur listrik tersebut disebut diagram satu garis. Dari diagram
tersebut kita dapat memperoleh informasi mulai dari sumber pembangkit, melalui MSB
(Main Switch Board), MCB dan dilanjutkan supply ke seluruh ruangan kapal yang
memerlukan listrik. Bagian electrik dalam pelayaran harus mengerti isi diagram tersebut
agar mempermudah untuk proses reparasi, maupun operasi.

Gambar 36. Diagram satu garis Kapal Penyeberangan Penumpang Ro-Ro 750 GT

48
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

5.4 Desain Konstruksi


Setelah menerima gambar dari konsultan, maka gambar tersebut diolah oleh bagian
department rancang bangun untuk dilakukan pengukuran terhadap stabilitas, konstruksi,
pembuatan modul section, desain jalur perpipaan dan jalur listrik. Dalam merancang
konstruksi kapal, menggunakan software Tribon M3 untuk dibuatkan gambar 3D modul
section sehingga dapat diakurasi dalam proses produksi.
Konstruksi yang dibuat salah satunya dudukan mesin yang dalam merancang dudukan
mesin memerlukan shafting arrangement, rules atau peraturan dan maker drawing atau
gambar dari engine.

Gambar 37. Maker Drawing Engine

49
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB VI

DEPARTEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

6.1 Proses Pembelian Material


Material merupakan faktor esensial di galangan yang wajib diawasi dan di
control baik pengadaannya maupun efektifitas penggunaannya. Oleh karena itu, diperlukan
suatu departemen untuk mengawas penggunaan dan pengadaan material untuk pembuatan
kapal baru yaitu PPC atau Production Plan Control. Departemen ini berada diatas
departemen produksi dan selalu bekerja sama dengan pihak produksi untuk proses
pembangunan proyek kapal baru.
Proses pembelian material diawali dengan pemohonan permintaan material dari
PPC setelah dilakukan estimasi penggunaan material pada setiap blok atau modul kapal
melalui NPC atau Nota Permintaan Material kepada pihak Gudang sebagai penyimpan
material galangan kemudian, akan diperiksa oleh pihak gudang untuk dipastikan apakah
material yang diminta ada atau tidak. Jika tersedia, maka pihak gudang akan
menginformasikan kepada PPC dan jika tidak tersedia, maka dari pihak gudang
memberikan NPP (Nota Permintaan Pembelian) ke PO (Purchase Order) yang akan
menghubungi pihak supplier dan melakukan proses tawar menawar harga. Jika sudah
dipastikan material tersedia di supplier, maka yang akan membayar adalah pihak keuangan
galangan. Lalu jika material yang dipesan sudah sampai ke galangan maka akan disimpan
oleh gudang.

6.2 Instruksi Kerja PPC


6.2.1 SBLC (Ship Building Line Chart)
SBLC merupakann diagram yang menunjukan proyek-proyek pembuatan kapal di
semua unit galangan. Melalui diagram ini, didapatkan informasi mengenai jadwal setiap
tahap-tahap esensial dari pembuatan bangunan baru di galangan PT. Daya Radar Utama.

50
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

Gambar 38. SBLC PT Daya Radar Utama Unit 1

6.2.2 Jadwal Pembangunan Kapal


Pembuatan jadwal pembangunan kapal baru untuk penawaran order yang diterima
oleh order/costumer ke PT. Daya Radar Utama. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur
mekanisme permintaan jadwal pembangunan kapal baru dari Departemen Pemasaran
kepada Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Hal ini juga menjadi
pertimbangan costumer untuk tender selanjutnya dan sebagai alat ukur kemajuan proyek.

Gambar 39. Rencana Kerja Kapal Tunda 2x1600 HP

51
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

6.2.3 Master Schedule


Pembuatan jadwal detail pembangunan kapal baru mulai dari tahap fabrikasi blok,
assembly block, erection joint block, outfitting steel work fabrication, piping, furniture
termasuk install outfitting, function test dan commissioning test permesinan utama dan
peralatan bantu di kapal sampai dengan kapal siap dilaksanakan inclining test, dock trial,
final docking dan office sea trial. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur mekanisme
penyusunan dan perencanaan jadwal pembangunan kapal secara lebih detail per tahapan
aktivitas pekerjaan secara menyeluruh dari awal kapal mulai dibangun sampai dengan siap
untuk diserahkan.

Gambar 40. Salah satu lembar master schedule Kapal Pandu Konstruksi
Alumunium
6.2.4 Monthly Schedule
Pembuatan rencana dan penerbitan jadwal bulanan untuk pekerjaan assembly blok
bangunan kapal baru. Jadwal ini untuk mengatur mekanisme penerbitan jadwal pekerjaan
assembly blok per bulan dengan mempertimbangkan ketersediaan meja kerja untuk tempat
pelaksanaan proses assembly blok serta dukungan raw material plat dan profile serta
material pendukung lain.

52
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

6.2.5 Permintaan Material


Pembuatan estimasi dan perminaan dukungan material outfitting untuk proses
pembangunan kapal baru. Dimaksudkan untuk mengatur mekanisme permintaan estimasi
kebutuhan material outfitting guna mendukung tersedianya pasokan material yang harus
diproses produksi di bengkel maupun di kapal.
6.2.6 Informasi Kedatangan Material
Pembuatan informasi kedatangan material outfitting yang masuk ke gudang.
Dimaksudkan untuk mengatur mekanisme kedatangan proses pengadaan material yang
masuk ke gudang untuk diinformasikan ke bengkel maupun subkontraktor.
6.2.7 Opname Progress Pekerjaan Hull
Opname dimaksudkan untuk membuat progress berkala per-minggu terhadap
pekerjaan Hull Construction dan Outfitting pembangunan kapal baru dalam pembayaran
jasa subkontraktor per-minggu.

53
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

BAB VII

PENUTUP

Dengan memanjatkan puji serta syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, tugas kerja
praktek di PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara dapat terselesaikan,
baik pada pelaksanaannya maupun pada penyusunan laporan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna
yang semua ini dikarenakan keterbatasan waktu dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Namun, dengan terselesaikannya laporan ini banyak kiranya manfaat yang dapat kami
ambil untuk melangkah ke depan demi tercapainya pengetahuan yang lebih luas dan
menambah pengalaman dalam bidang pembangunan kapal baru.

Harapan dan doa kami semoga laporan ini dapat berguna bagi kami dan pembaca
sehingga manfaat dari kerja praktek ini dapat kami terapkan demi tercapainya kemajuan
ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi perkapalan pada khususnya.

7.1 Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa PT. Daya Radar Utama Unit 1
Tanjung Priok Jakarta Utara mempunyai fasilitas penunjang yang baik dalam hal
pembangunan bangunan kapal baru untuk memuaskan customer. Hal ini tidak lepas dari
peran serta setiap divisi di PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara yang
bekerja saling keterkaitan dan berkesinambungan seperti simbiosis mutualisme. PT. Daya
Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara hanya mengerjakan proyek bangunan
baru dari beberapa costumer baik swasta maupun pemerintahan. Hal ini membuktikan
kepercayaan costumer masih tinggi kepada PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok
Jakarta Utara. Oleh karena ini, pihak galangan terus berupaya memperbaiki dan menambah
kualitas baik man power, manajemen galangan, dan fasilitas yang tersedia
Pelaksanaan kerja praktek memilki manfaat yang besar karena dapat terjun
langsung berhadapan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Ilmu yang diperoleh dari
kegiatan ini, diantaranya:
1. Proses produksi kapal dari open tender sampai delivery

54
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

2. Permasalahan yang dihadapi dalam membangun bangunan kapal dan


bagaimana cara merekayasa bangunan kapal sesuai ilmu engineering.
3. Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap bangunan baru sesuai aturan klas.
4. Mengetahui alur pekerjaan tiap-tiap divisi di PT. Daya Radar Utama Unit 1
Tanjung Priok Jakarta Utara
5. Mengaplikasikan ilmu di bangku kuliah di dunia kerja dan memberikan
gambaran pekerjaan sebagai calon lulusan sarjana teknik perkapalan.

7.2 Saran
Hendaknya kerjasama yang terjalin antara PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung
Priok Jakarta Utara dengan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia Depok dapat terjalin
dengan sangat baik. Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
Bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan kerja praktek di PT. Daya Radar
Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara sebaiknya lebih aktif dalam bertanya
dan berpikir kritis saat dilapangan, guna meningkatkan ilmu berpikir kritis seperti
yang diajarkan di bangku kuliah. Serta menaati aturan-aturan keselamatan yang
ada di PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara.
Mengingat waktu yang terbatas maka diharapkan ada kesempurnaan laporan dari
praktikan yang akan melaksanakan kerja praktek di PT. Daya Radar Utama Unit 1
Tanjung Priok Jakarta Utara berikutnya.

55
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. DAYA RADAR UTAMA UNIT 1 TANJUNG PRIOK
Jl. L.R.E. Martadinata, Volker Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310, email: dayaru@cbn.net.id

DAFTAR PUSTAKA

Rules for Classification and Survey. Biro Klasifikasi Indonesia Volume II 2006.

Arsip PT. Daya Radar Utama Unit 1 Tanjung Priok Jakarta Utara bagian Produksi
Engineering, PPC dan QC.

56

You might also like