You are on page 1of 21

BUDIDAYA TANAMAN SENGON LAUT

(Paraserianthes falcataria)
DENGAN BIBIT UNGGUL HASIL
REKAYASA PADA SISTEM PERAKARAN

Disampaikan oleh :

PT. EXPLORER INDONESIA


Jl. Terapi IA Blok BV No. 12 Komplek Bumi Menteng Asri, BOGOR
Phone : +0251 - 368 5898; Fax : +0251 - 838 7881
E-mail : explorer_indo@yahoo.co.id

PT. REKAWANA ARTHACIPTA LESTARI


Jl. Halimun No. 41, Jakarta Selatan , 10350
Phone: +021 8356963 ; Fax: +021 8280882
E-mail: ral@rekawana.com
LATAR BELAKANG
Keterbatasan pasokan kayu dari hutan alam dan distribusinya yang kerap menjadi persoalan
menyebabkan harga menjadi tinggi, sehingga perlu mencari sumber pasokan alternatif seperti HTI,
hutan hak/hutan rakyat, dan kayu eks perkebunan.
Peran bahan baku dari hutan alam yang selama ini lebih mendominasi kebutuhan industri kayu
perlahan-lahan mulai beralih, karena beberapa tahun terakhir ini peran hutan tanaman atau secara
khusus hutan hak/hutan rakyat mulai meningkat. Bahkan ke depan pasokan bahan baku dari hutan
hak/hutan rakyat dapat menggantikan peran hutan alam.
Bukti bahwa hutan rakyat atau hutan hak mulai meningkat perannya terlihat dari produk-produk
kayu seperti Bayur, Durian, Jabon, Karet, Kemiri, Sengon, Suren, Sungkai, dll. yang mulai banyak
diminati oleh pasar. Sebut saja produk plywood telah menggunakan Sengon, Durian, Jabon, Bayur
sebagai core, juga untuk finger joint laminating board, barecore, engineering doors, dan packaging
boxes. Peningkatan penggunaan bahan baku dari hutan rakyat terlihat dari data Badan Revitalisasi
Industri Kehutanan (BRIK) tahun 2004-2006 dimana persentase ekspor produk kayu olahan yang
menggunakan bahan baku dari hutan rakyat berkisar antara 38-40%, berarti hampir separuh dari
volume ekspor produk kehutanan telah menggunakan bahan baku dari sumber-sumber alternatif.
Kayu Sengon (Albizia Falcataria/ Paraserianthes Falcataria) merupakan substitusi kayu keras
terutama dari Kalimantan, karena sedikitnya bahan baku kayu keras, umur panen sengon relatif
pendek dan harga yang bersaing.
Harga kayu sengon relatif lebih murah dibandingkan dengan kayu lain seperti kayu jati atau kayu ,
selain itu karena dalam tempo empat sampai dengan lima tahun tanam sudah dapat ditebang, maka
perputaran investasi pada tanaman sengon relatif lebih cepat apabila dibandingkan dengan investasi
pada tanaman kayu jati dan sejenisnya.
Melihat peluang tersebut, berbekal dengan penguasaan teknologi dan pengalaman manajemen
budidaya tanaman sengon yang dimiliki serta jaringan kerjasama dengan masyarakat kelompok tani
dan industri pengolahan kayu, maka PT. Explorer Indonesia bersama PT. Rekawana Arthacipta Lestari
bermaksud membangun kerjasama budidaya tanaman sengon dengan para pemilik modal dan
pemilik lahan melalui beberapa bentuk/pola kerjasama.
PROFIL PERUSAHAAN

PT. EXPLORER INDONESIA dan PT. REKAWANA ARTHACIPTA


LESTARI, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis
mulai dari produksi, jasa manajemen, jasa konsultansi maupun pemasaran
hasil produksi. Berbekal pengalaman dalam usaha jasa konsultansi, budi-
daya tanaman hutan, pertanian, perkebunan, dan pemberdayaan masya-
rakat pedesaan, serta jalinan kerjasama dalam pengembangan teknologi
pertanian, perkebunan dan kehutanan. Selanjutnya kami melebarkan sayap
usahanya di bidang agroforestry yang meliputi pengembangan usaha budi-
daya tanaman pertanian, kehutanan dan bioteknologi.
Sebagai pilot project pada tahun 2008-2009 kami mengembangkan
usaha budidaya tanaman sengon laut (paraserianthes falcataria) dengan
pola kemitraan bersama masyarakat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
seluas 75 ha dengan jumlah tanaman sebanyak 170.000 tanaman.
Pada tahun 2009-2010, kami mengembangkan usaha budidaya tana-
man Sengon Laut dengan pola kemitraan di Kabupaten Cilacap seluas 20
hektar dengan jumlah tanaman 45.000 tanaman.
Seiring dengan berkembangnya waktu, berkembang pula inovasi-
inovasi baru baik dalam hal teknologi maupun manajemen yang sangat
mendukung proses produksi menuju hasil yang berkualitas guna memenuhi
kepuasan seluruh stakehorders.
PORTOFOLIO USAHA
NO LOKASI JENIS LUAS LAHAN JUMLAH TAHUN TANAM
TANAMAN (batang)
1 Kab. Magelang Sengon Laut 75 ha 170.000 2008

2 Kab. Belitung Sengon Laut 67 ha 150.000 2008 - 2009

3 Kab. Cilacap Sengon Laut 20 ha 45.000 2010

Sengon Laut 100 ha 225.000 2011

4 Kab. Bogor Sengon Laut 10 ha 22.500 2009 - 2010

Sengon Laut 45 ha 101.250 2011

5 Kab. Bekasi Sengon Laut 15 ha 33.750 2011

TOTAL PENANAMAN = 332 ha 747.500


COMPETITIVE STRATEGY
TEKNOLOGI BUDIDAYA
MANAJEMENBUDIDAYA
Berasal dari Pohon Benih Unggul
BENIH UNGGUL Induk yang Terpilih Terpercaya PEROLEHAN Identifikasi
Sosialisasi Lahan Clear & Clean
LAHAN Verifikasi - Legalisasi

Perancangan Tapak Specific


Teknologi Rekayasa
Akar Tunjang PERANCANGAN& Berbasis Spatial Measureable
BIBIT UNGGUL Perakaran melalui
Majemuk PERENCANAAN Penerapan Project Achieveable Result
Induksi Akar
Management oriented Time
KEGIATAN Professional bound

Pupuk Dasar Kompos Tepat Lingkup


min 2kg/lubang, Pupuk Unit Manajemen
PEMUPUKAN Pemupukan Intensif &
Penggunaan Mikro NPK 200gr/tanaman PENGAWASAN & Lapangan dengan 1
(Scope), Volume
(Quantity), Mutu
INTENSIF Bakteri Penunjang Penggunaan Mikro PENGENDALIAN orang pengawas /
(Quality) dan Waktu
bakteri Aktifator 50.000 tanaman
(Time)

Early Warning
TEKNIK Standard Operation EVALUASI & Aplikasi Database System &
Sosialisasi dan
PENANAMAN & Prosedur yang
Pelatihan SOP PELAPORAN
Tanaman & Yield
Forecasting
Penanggulangan
Masalah secara
Lengkap dan Jelas
PEMELIHARAAN Cepat & Tepat

MANAJEMEN PANEN MANAJEMEN PASCA PANEN & PEMASARAN


Teknik
TEKNIK Pemanenan Efektif & Ramah JAMINAN Jaringan Pemasaran Kerjasama
yang dibangun sejak Pemasaran dengan
PEMANENAN Yang Tepat Lingkungan
Sesuai lokasi PASAR penanaman Industri

Tingkat Informasi yang cepat


Pengerahan
MANAJEMEN kerusakan pada
PEMANENAN
SDM, Alat dan
Proses Panen
PROMOSI B to B Sales
Promotion, Exhibition
dan tepat tentang
Jenis, Volume dan
Material Sebaran
Kecil

APLIKASI Kayu Legal & PEMBAGIAN Administrasi dan Transparansi


Administrasi dan
PENATAUSAHAAN Legalisasi Proses
Dapat HASIL Pelaporan yang jelas ,
Kerjasama dengan
Penjualan kepada
Para Pihak yang
dipertanggung-
KAYU Pemanenan
jawabkan PANEN Perbankan bekerjasama
SENGON SUPER BIMA SAKTI
Bibit yang baik / unggul merupakan faktor penentu
terbesar dari keberhasilan tanaman hingga panen, oleh
sebab itu kami memberikan perhatian sangat besar pada
proses pembibitan tanaman yang akan digunakan dalam
penanaman baik untuk jasa revegetasi maupun usaha
budidaya.
Pemilihan Benih yang terpercaya, input teknologi
propagasi tanaman, dan proses seleksi yang ketat merupakan
upaya yang mutlak dilakukan dalam proses pembibitan kami
guna menjamin kualitas bibit yang dihasilkan.

Bibit Sengon Super Bima Sakti :


Perbanyakan secara generatif melalui pemilihan benih
yang ketat, rekayasa perakaran melalui proses induksi serta
proses seleksi yang ketat pada setiap tahapan pertumbuhan
bibit. Laksana tokoh BIMA dalam pewayangan yang memiliki
postur tinggi, besar dan kokoh, dengan perlakuan yang
intensif, bibit Sengon Super ini mampu tumbuh lebih cepat
dari bibit sengon yang dibuat secara konvensional
(pertumbuhan riap 1 cm per bulan) sehingga dapat
diharapkan untuk dipanen pada akhir tahun ketiga sejak
penanaman dengan diameter rata-rata 25 cm.
PEMBIBITAN SENGON SUPER BIMA SAKTI

BENIH UNGGUL REKAYASA PEMUPUKAN PROSES SELEKSI


DARI SUMBER PERAKARAN DAN YANG KETAT
BENIH YANG DENGAN PENGGUNAAN SEJAK
TERPERCAYA METODE MIKRO PERLAKUAN
INDUKSI BAKTERI BENIH HINGGA
PENUNJANG MUTASI BIBIT
REKAYASA PERAKARAN
Teknologi induksi akar
adalah Rekayasa yang
dilakukan pada akar
tanaman sejak dini (sejak
masih kecambah) agar
terbentuk perakaran
tunggang majemuk sehingga
tanaman mampu menyerap
nutrisi lebih cepat dan lebih
banyak dalam menunjang
laju pertumbuhannya

BENEFIT :
Perakaran lebih banyak
dan lebih lebat
Pertumbuhan sangat
cepat (dapat dipanen
dalam 3 tahun dengan
diameter rata-rata 25 cm)

Bibit Sengon Lokal umur 1,5 bulan Bibit Sengon Super Bima Sakti umur
1,5 bulan
HASIL REKAYASA PERAKARAN

Bintil akar (rhizobium) yang terbentuk pada sengon induksi


lebih banyak dan lebih besar. Bintil akar digunakan tanaman
(legum) sebagai penambat nitrogen bebas di udara (N2)
Dalam pertumbuhannnya terdapat keseimbangan antara
perakaran serabut dan akar tunggang
Proses penyerapan air dan hara di dalam tanah lebih cepat dan
lebih banyak yang sangat mendukung percepatan pertumbuhan
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN SENGON
LOKAL DENGAN SENGON SUPER BIMA SAKTI

Sengon Lokal/Masyarakat Sengon Lokal/masyarakat


Umur 8 bulan Umur 8 bulan; D = 3 cm

Sengon Super Bima Sakti Sengon Super Bima Sakti Sengon Super Bima Sakti Sengon Super Bima Sakti
Umur 8 bulan Umur 8 bulan ; D = 8 cm Umur 9 bulan ; D = 10,5 cm Umur 15 bulan ; D = 17 cm
PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM USAHA
BUDIDAYA TANAMAN SENGON
Berasal dari Pohon Benih Unggul
BENIH UNGGUL Induk yang Terpilih Terpercaya

Teknologi Rekayasa
Akar Tunjang
BIBIT UNGGUL Perakaran melalui
Majemuk
Induksi Akar

Pupuk Dasar Kompos


min 2kg/lubang, Pupuk
PEMUPUKAN Pemupukan Intensif &
Penggunaan Mikro NPK 200gr/tanaman
INTENSIF Bakteri Penunjang Penggunaan Mikro
bakteri Aktifator

TEKNIK Standard Operation


Sosialisasi dan
PENANAMAN & Prosedur yang
Pelatihan SOP
Lengkap dan Jelas
PEMELIHARAAN
PUSAT PEMBIBITAN CIBARUSAH
SENGON SUPER BIMA SAKTI DI BOGOR

8 Februari 2009 15 Maret 2009

3 Mei 2009 1 Juni 2009

7 September 2009 7 September 2009 25 April 2010


SENGON SUPER BIMA SAKTI DI BELITUNG

30 Nopember 2009
23 Februari 2010 15 Maret 2010 10 April 2010

24 Desember 2009

October 2010 October 2010


25 Januari 2010
POLA KERJASAMA
Permintaan pasar yang sangat tinggi terhadap bahan baku kayu untuk industri di pulau Jawa dan peningkatan
harga kayu log yang terus melambung dirasakan belum cukup memicu pertumbuhan pasokan kayu dari hutan
rakyat secara signifikan. Hal tersebut disebabkan karena budidaya tanaman sengon dalam skala industri
membutuhkan teknologi budidaya unggul, manjemen budidaya yang efektif dan efisien serta pendanaan yang
besar. Oleh sebab itu kami membangun sistem kemitraan usaha budidaya tanaman sengon dengan pola
sebagai berikut:

INDUSTRI

MASYARAKAT PENGEMBANG INVESTOR

KEMITRAAN USAHA BUDIDAYA SENGON


PENYEDIAAN LAHAN TEKNOLOGI PEMBIAYAAN
PENGAMANAN MANAJEMEN
TENAGA KERJA PEMASARAN
PAKET KEMITRAAN USAHA
Dari luas total lahan yang dikerjasamakan (400 ha) kami merencanakan akan melakukan penanaman dalam 4 tahun
dengan luasan sebesar 100 ha setiap tahun.
Pada setiap tahun tanam luas lahan penanaman dibagi menjadi 20 paket masing-masing dengan luasan 5 ha.
Informasi lebih rinci mengenai paket kerjasama dapat dilihat pada tabel berikut :

PAKET KERJASAMA USAHA 5 hektar


NO URAIAN KETERANGAN
1 Lahan Luas lahan : 5 ha / (50.000 m2) ; Luas Efektif Tanaman 90%
2 Jenis Tanaman Sengon Laut (Paraserianthes falcataria)
3 Jarak Tanam 2x2m
4 Jumlah Tanaman Panen 9.000 batang
5 Lama Daur 4 (empat) tahun : 3 tahun masa tumbuh/produksi, 1 tahun masa persiapan dan panen.
6 Pelaporan Periodik setiap 4 bulan berbasis Teknologi Informasi
7 Rapat Tahunan (Annual Para pemodal akan diundang untuk ikut dalam rapat evaluasi tanaman pada setiap akhir tahun
Meeting) tanam
8 Biaya budidaya per paket Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
9 Penjaminan Investasi dijamin 100% dari kegagalan panen sebesar nilai investasi kecuali kegagalan yang
disebabkan oleh Force Majeur
PROYEKSI PENDAPATAN PAKET
KEMITRAAN USAHA
ASUMSI DASAR:
A. Luas Lahan 5 ha
B. Jarak Tanam 2 m x 2 m 4 m2
C. Efektifitas Lahan (untuk tanaman) 90 %
D. Jumlah Tanaman / ha 2.250 batang
E. Total Tanaman 11.250 batang
F. Prosen keberhasilan panen 80 %
G. Volume panen per pohon d=20-25cm 0,24 m3
H. Volume panen total 2.164 m3
I. Harga/m3 700.000 rupiah
J. Rencana panen total 1.514.559.375 rupiah

NO PIHAK PROSENTASE NILAI BAGI HASIL

1 PEMODAL 60% Rp 908.735.625,00


2 PENGEMBANG 30% Rp 454.367.812,50
3 MASYARAKAT 10% Rp 151.455.937,50

TOTAL 100% Rp 1.514.559.375,00


KEMITRAAN USAHA BUDIDAYA TANAMAN
SENGON DENGAN MASYARAKAT DI CILACAP

Penjaluran dan Pengajiran Distribusi Pupuk Kandang Pembuatan Lubang Tanam

Penanaman Hasil Penanaman Site Visit Pemodal


TERIMA
KASIH

You might also like