You are on page 1of 2

APRESIASI TERTULIS LUKISAN MONALISA

KARYA LEONARDO DA VINCI

Lukisan monalisa merupakan lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat
oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16. Lukisan ini memiliki lebar 53 cm dan panjang 77
cm. Di simpan di Museum Louvre, Perancis.

Sebenarnya teknik pelukisan dan perwarnaan lukisan Monalisa sangat berkaitan. Leonardo
Da Vinci menggunakan teknik Sfumato atau teknik berasap. Sfumato adalah istilah yang
digunakan dan dipopulerkan Leonardo da Vinci untuk merujuk pada lukisannya yang dibuat
dengan melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan ilusi kedalaman,
volume, dan bentuk. Sebagai hasil akhir, perpindahan warna tersebut tidak lagi terlihat jelas.

Seniman jenius itu menerapkan 40 lapisan cat super tipis dalam lukisannya. Lapisan
itu dicampur dengan zat warna yang berbeda-beda, menciptakan efek bias, dan bayang di
sekitar mulut. Hasilnya, senyuman Monalisa yang hampir tidak terlihat dan nampak
menghilang saat dilihat secara langsung. Dibutuhkan waktu pengeringan selama berbulan-
bulan, hingga efek misterius dalam senyum Monalisa itu mewujud. Para peneliti juga
memperkirakan, Da Vinci menggunakan jarinya untuk menerapkan tiap lapisan karena tidak
adanya jejak kuas dalam lukisan tersebut. Dan dalam lukisan Monalisa tersebut gradasi warna
dari terang ke gelap hampir tidak terlihat.

Lukisan Monalisa diklasifikasikan sebagai sebuah karya seni yang menganut aliran
realisme. Yaitu sebuah aliran pemikiran atau aliran seni lukis dengan lukisan yang memiliki
kemiripan dengan objek yang dilukis, gaya ini juga sering disebut dengan naturalis karena
alam kongkret yang dilukis dapat dikatakan persis sama dengan hasil lukisannya.

Monalisa, Mona dalam bahasa Italia adalah singkatan untuk madonna yang artinya
adalah "nyonyaku". Sehingga Monalisa artinya adalah Nyonya Lisa. Lukisan Monalisa
menggambarkan potret setengah badan seorang wanita usia pertengahan 20an yang berpose
di sebuah teras gedung. Berbeda dengan sejumlah model lukisan potret pada masa itu yang
umumnya berpose tegak lurus dan kaku, model lukisan ini terlihat santai menyilangkan
tangannya di pegangan kursi sambil mengembangkan senyum tipis yang sangat misterius.
Tahun 2005, sejumlah peneliti dari Universitas Amsterdam mengungkap penelitian mereka
tentang senyum Monalisa yaitu: 83% bahagia, 9% jijik, 6% takut, 2% marah, -1% netral, 0%
terkejut. Sampai sekarang Monalisa masih diliputi tanda tanya besar terutama yang berkaitan
dengan subyek lukisannya.

Lukisan ini menjadi khas juga karena sang model lukisan tidak mempunyai alis mata
karena Da vinci menyimpan kode mikroskopis kedalam mata monalisa. Dengan
menggunakan kaca pembesar, kode ini dapat terlihat. Meski sangat sulit mengungkapkan
kode rahasia karena usia lukisan yang sudah tua, namun simbol tersembunyi di mata sebelah
kiri sepertinya huruf dan angka, CE atau B. Sementara di mata kanan menemukan huruf LV
yang diduga adalah simbol nama Leonardo Da Vinci.

Menurut kami Monalisa adalah lukisan yang hebat karena Da Vinci berhasil
menangkap emosi dan karakter yang berbeda dalam satu lukisan. Hal itu terbukti saat
seseorang melihat lukisan Monalisa, mereka akan melihat sesuatu yang berbeda bergantung
dari arah mana mereka melihat. Lukisan ini terasa lembut dan halus karena Leonardo
menggunakan warna yang hangat dalam lukisan tersebut. Lukisan ini sangat mengagumkan
karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Selain memiliki
nilai seni, karya tersebut mengandung banyak arti dan teka teki yang membuat Lukisan ini
menjadi masyhur.

You might also like