Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemberian Kolostrum
1. Definisi
Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan
berprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari keempat atau ketujuh
setelah melahirkan (Utami Roesli, 2004). Kolostrum adalah cairan pertama yang
stadium I dari hari pertama sampai hari keempat. Setelah persalinan komposisi
disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup (Purwanti, 1997).
2. Kandungan Kolostrum
melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh) dan immunoglobulin (zat
kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yang
terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare. Kandungan dari
a. Protein : 8,5%
b. Lemak : 2,5%
c. Karbohidarat : 3,5%
e. Air : 85,1%
9
vitamin yang terdapat pada air susu ibu tersebut, serta volume kolostrum yang
meningkat dan ditambah dengan adanya isapan bayi baru lahir secara terus
menerus. Hal ini yang mengharuskan bayi segera setelah lahir ditempelkan ke
Kandungan kolostrum inilah yang tidak diketahui ibu sehingga banyak ibu
dimasa setelah persalinan tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir
3. Pembentukan Kolostrum
Tubuh ibu mulai memproduksi kolostrum pada saat usia kehamilan tiga
sampai empat bulan. Tapi umumnya para ibu tidak memproduksinya kecuali saat
ASI ini bocor sedikit menjelang akhir kehamilan. Pada tiga sampai empat bulan
kelenjar air susu untuk menghasilkan kolostrum. Pada masa ini pengeluaran
kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin
seorang ibu yang melahirkan bayi berumur empat bulan dimana bayinya
pada bayinya.
air susu
Pada seorang ibu yang menyusui dikenal dua refleks yang masing-masing
a. Refleks prolaktin
air susu. Pada ibu menyusui kadar prolaktin akan normal tiga bulan setelah
menyusui kadar prolaktin akan normal pada minggu kedua sampai ketiga.
11
disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus akan tertekan
keluar kemulut bayi. Pelepasan dapat terjadi bila ibu mendengar bayi
tidak memberikan kolostrum tersebut secara nyata pada bayi baru lahir.
5. Manfaat Kolostrum
merupakan imunisasi pertama bagi bayi. Manfaat kolostrum antara lain (Utami
Roesli, 2004) :
mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih
protein
(Pencahar).
diberikan oleh bidan desa. Namun banyak ibu tetap tidak mau segera
a. Immunoglobin
Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang serupa dengan antibody
yang terdapat di dalam darah ibu dan yang melindungi terhadap penyakit karena
bakteri dan virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan immunitas
pada ibu. Immunoglobulin ini bekerja setempat dalam saluran usus dan dapat juga
diserap melalui dinding usus dalam sistem sirkulasi bayi. Yang termasuk dalam
2. Laktoferin
Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat
zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E.coli, stafilokokus dan
ragi. Kadar yang paling tinggi dalam kolostrum adalah 7 hari hari pertama
3. Lisosom
Bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga menghambat
4. Faktor antitripsin.
Enzim tripsin berada di saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah
5. Faktor bifidus
Lactobacilli ada di dalam usus bayi yang membutuhkan gula yang mengandung
organisme yang tidak diinginkan, seperti E.coli, dan ini hanya terdapat di dalam
6. Lipase
7. Anti stafilokokus
8. Laktoferoksidase
9. Komponen komplemen
albican.
Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya bayi belum dapat
semua ada di dalam ASI yang mature maupun di dalam kolostrum. Pemberian
kolostrum secara awal pada bayi dan pemberian ASI terus menerus merupakan
(Pusdiknakes, 2003).
terpenting buat masa depan bayi mereka. Serta akibat dari pengetahuan yang serba
kolostrum.
Kolostrum adalah anugerah yang tak ternilai harganya dari Tuhan yang khusus
harus diberikan kepada bayi baru lahir, diantaranya ada dalam 14 hal terpenting
dari kolostrum:
15
b. Kolostrum adalah air susu yang keluar sejak ibu melahirkan sampai usia
bayi 4-7 hari. Bisa berupa cairan bening atau kuning keemasan kental.
c. Komposisi kolostrum berbeda dengan ASI yang keluar pada hari ke 4-7
sampai hari ke-10 14 kelahiran (ASI transisi) dan juga berbeda dengan
dibandingkan susu matang yang berfungsi melindungi bayi dari diare dan
infeksi.
f. Kolostrum juga mengandung leukosit atau sel darah putih dalam jumlah
dan klorida yang berfungsi dalam gerak peristaltic usus dan menjaga
sehingga sebagian besar zat-zat asing dapat dicegah untuk membuat alergi
atau penyakit.
Perilaku adalah apa yang dikerjakan atau aktivitas seseorang yang dapat diamati
ibu dalam pemberian ASI kolostrum adalah : faktor sosial budaya, factor
psikologis, faktor fisik ibu, faktor keterpaparan terhadap iklan promosi susu
kaleng.
pengalaman cara pemberian ASI terutama kolostrum secara baik dan benar akan
Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri si ibu secara
sukarela dan penuh rasa percaya diri dan mampu menyusui bayinya begitu lahir.
18
nilai yang berlaku dimasyarakat akan membentuk perilaku ibu yang positif
tentang pentingnya pemberian kolostrum, maka banyak ibu setelah bersalin tidak
a. Pengetahuan
terhadap objek tertentu. Penginderaan ini melalui panca indera manusia yaitu
hasil bahwa dari 183 responden, 96,2% memberikan ASI tetapi hanya 63,9% yang
(p<0,05).
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di
b. Persepsi
(Sobur, 2003). Persepsi disebut juga sebagai suatu proses yang ditempuh individu
Hal ini dibuktikan oleh penelitian survey yang dilakukan oleh Cahyaning (2000),
ibu dalam memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan selain umur, paritas,
pendidikan, pekerjaan, nasehat, berat badan bayi saat lahir, tempat persalinan dan
c. Sikap
keputusan positif atau negatif (Sobur, 2003). Terdapat tiga komponen dari sikap
hasil bahwa faktor kognitif atau keyakinan adalah faktor yang paling berpengaruh
terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI exklusif yaitu sebesar 75,63%.
d. Dukungan Sosial
Faktor lain yang juga berhubungan dengan perilaku menurut Green (2005)
dalam Notoatmodjo (2010) adalah adanya dukungan sosial. Dukungan sosial ini
dapat berasal dari keluarga terdekat seperti suami, orangtua/mertua dan saudara.
Dukungan ini akan meningkatkan perilaku pemberian ASI. Menurut Lubis (1993),
jika seorang ibu tidak pernah mendapatkan nasehat dan penyuluhan tentang ASI
dari keluarganya maka dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut
menyusui sendiri bayinya. Selain itu dukungan dari petugas kesehatan seperti
dari keluarga sangat mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI exklusif
e. Sosial budaya
penuntun, keputusan dan tindakan atau perilaku seseorang. Selain itu nilai budaya
adalah merupakan suatu keinginan individu atau cara bertindak yang dipilih atau
yang memiliki anak. Mempunyai anak merupakan pengalaman hidup yang kritis
dalam Bobac dan Jansen, 1997). Adat kebiasaan atau sosial budaya yang sering
dilakukan dalam masa menyusui seperti menunda menyusui 2-3 hari setelah
berbeda-beda bagi setiap keluarga, biasanya sangat dipengaruhi oleh budaya yang
mereka miliki. Menurut Green (1980) dalam Notoatmodo (2003), budaya adalah
merupak faktor predisposisi yang dapat menjadi faktor pendukung atau factor
f. Pendidikan
sosial perilaku demografi, seperti pendapatan, gaya hidup dan status kesehatan.
seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru. (SDKI, 1997)
Makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin rendah prevalensi menyusui segera
menunjukkan bahwa responden yang mencapai tingkat SLTA dan perguruan tinggi
Sedangkan pada penelitian Darti (2005) dalam studi etnografi tentang pemberian
Pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ragil (1998),
tentang hubungan karakteristik ibu dan pengetahuan tentang ASI terhadap praktek
meningkatkan pemahaman seseorang terhadap sesuatu objek yang tentu saja akan
g. Sumber informasi
Rahayu (2005) mengungkapkan bahwa sampai saat ini telah banyak sumber yang
kolostrum, apakah dari petugas kesehatan, media massa dan dari keluarga.
Apabila seseorang ibu telah mendapat penjelasan tentang pemberian ASI yang
benar dan coba menerapkanyya, akan tetapi karena lingkungannya belum ada
yang menerapkan, maka ibu tersebut menjadi asing di masyarakat dan bukan tidak
mungkin ia akan kembali menjadi kembali dengan pemberian ASI yang salah.
pendidikan kesehatan terutama pada ibu-ibu yang baru melahirkan tidak pernah
diberikan di desa oleh bidan desa, kalaupun ada, informasi tersebut tidak lengkap.
keluarga dan pendidikan kesehatan dengan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI
pada bayi usia 0-12 bulan, menyebutkan bahwa adanya pendidikan kesehatan
sangat menentukan seorang ibu untuk berperilaku memberikan ASI secara tepat.
Dari beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada
bayi baru lahir di atas, yang akan dibahas oleh peneliti sendiri adalah
pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi yaitu untuk melihat distribusi dan
1. Kunjungan
a. Pengertian kunjungan
24
rumah- rumah untuk mengadakan suatu kegiatan. Kunjungan ibu hamil adalah
hal perbuatan atau proses kunjungan ibu-ibu hamil untuk melakukan kegiatan
berlangsung.
3) K 4 adalah : Kontak Ibu hamil yang ke-4 atau lebih dengan tenaga
2. Ibu Hamil
a. Pengertian Ibu Hamil
Ibu hamil adalah wanita yang tidak dapat haid selama satu bulan
b. Tanda-Tanda Kehamilan
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat
kadangkadang oleh emisis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.
Keadaan ini sering disebut morning sickness. Dalam batas batas tertentu.
4) Pingsan
5) Payudara menjadi tegang dan membesar
Pada bulan bulan pertama terjadi anoreksia tetapi setelah itu nafsu
makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan
untuk dua orang, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan.
7) Sering kencing
8) Obstipasi
hormon steroid.
9) Pigmentasi kulit
10) Epulis
pertama.
11) Varises
kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada
kehamilan muda.
27
C. Antenatal Care
ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, masa nifas, sehingga keadaan
mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental
, Prawirohardjo (2008).
3. Kebijakan Program
28
kehamilan yaitu :
dilakukan untuk :
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2) Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan sehingga pada nantinya akan
menentukan sikap yang diambil dalam melakukan suatu tindakan atau berperilaku
kunjungan ibu hamil akan berdampak pada pemahaman dari orang akan
pemeriksaan fisik dari ibu itu sendiri, padahal dalam situasi seperti ini
tentang manfaat kolostrum dan pentingnya pelaksanaan kolostrum bagi ibu dan
Penelitian lain menyatakan bahwa masalah personal pada ibu hamil juga
merasa tidak ada masalah dengan kehamilannya, ini berarti pengetahuan dan sikap
tentang antenatal masih kurang (Deswani, 2005). Hal ini diperkuat oleh pendapat
James (1996) dalam Deswani (2005) yang menyatakan masalah kunjungan ibu
berbagai faktor, diantaranya adalah faktor pengetahuan dan sikap ibu hamil
E. Perilaku
1. Konsep Perilaku
suatu aktivitas dari manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 2010). Oleh sebab itu
berpakaian dan lain lain. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti
dipengaruhi oleh faktor genetic (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan ini merupakan penentu dari
2010).
Menurut L. Green (2005) perilaku dilakukan atau dibentuk oleh tiga faktor, yaitu:
a. Faktor predisposisi
(predisposing factor)
b. Faktor pemungkin
(enabling factor)
31
pikiran menjadi kenyataan. Wujud dari faktor pendukung ini adalah seperti
masyarakat.
orang lain, seperti keluarga, teman sebaya, guru dan petugas kesehatan.
diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyakat, tokoh agama
contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas
F. Kerangka Teori
perubahan perilaku dipengaruhi atau dilatar belakangi oleh 3 faktor pokok yaitu
Faktor-faktor predisposisi
(predisposing Factor)
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
Gambar 1
Kerangka Teori Penelitian
G. Kerangka Konsep
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
Gambar 2
Kerangka Konsep Penelitian
H. Variabel Penelitian
tentang variabel yang akan diteliti, karena variabel merupakan sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
satuan penelitian tentang sesuatu konsep tertentu misalnya umur, jenis kelamin,
I. Hipotesis
ini adalah ada hubungan antara kelengkapan ANC dengan IMD pada ibu bersalin
2014.
J. Definisi Operasional
Tabel 1
Definisi Operasional
Alat
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur skala
Ukur
1 Pemberian Pemberian ASI stadium I Observasi Checklist 0. Tidak Ordinal
Kolostrum yaitu dari hari pertama memberikan
sampai hari keempat. kolostrum
1. Memberi
kan kolostrum
2 Kunjungan Adalah kunjungan Wawancara Checklist 0. Tidak Ordinal
ANC pemeriksaan kehamilan Pernah
ibu selama kehamilan 1. Pernah