Professional Documents
Culture Documents
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Umur
Tabel 4.1
Distribusi Responden Menurut Umur
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Tabel 4.3
Distribusi Responden Menurut Riwayat keluarga
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
d. Merokok
Tabel 4.4
Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Merokok
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
orang (74,2%).
e. Stres
Tabel 4.5
Distribusi Responden Menurut Stres
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
(71,9%).
f. Kejadian Hipertensi
Tabel 4.6
Distribusi Responden Menurut Kejadian Hipertensi
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
orang (67,4%).
2. Analisis Bivariat
variabel tersebut biasanya digunakan pengujian statistik. Jenis uji statistik yang
menggunakan uji statistik kai kuadrat (chi square). Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Umur dengan Kejadian Hipertensi
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Hipertensi
Umur Ya Tidak Total -value OR
Jumlah % Jumlah %
45 Tahun 18 54.5 15 45.5 33
4,909
< 45 Tahun 11 19.6 45 80.4 56 0.002
(1,897-12,704)
Total 29 32.6 60 67.4 89
hipertensi. Hasil uji statistik diperoleh nilai -value 0.002 maka dapat
Derajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai OR 4,909 (CI 95%
Tabel 4.9
Hubungan Sikap dengan Status Imunisasi TT
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi I Lampung Utara Tahun 2010
Status Imunisasi TT
P
Sikap Lengkap Tidak Lengkap Total OR
Value
Jumlah % Jumlah %
Positif 20 40,8 29 59,2 49 6,207
Negatif 5 10,0 45 90,0 50 0,001 (2,096-18,377)
Total 25 25,3 74 74,7 99
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa dari 50 responden yang bersikap negative,
lengkap. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,001 maka dapat disimpulkan
secara statistik ada hubungan antara sikap dengan status imunisasi TT pada WUS
persentase WUS yang bersikap positif lebih besar yang melakukan imunisasi TT
Derajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai OR 6,207 (CI 95%
Tabel 4.10
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Status Imunisasi TT
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi I Lampung Utara Tahun 2010
Status Imunisasi TT
Dukungan P
Lengkap Tidak Lengkap Total OR
keluarga Value
Jumlah % Jumlah %
Mendukung 22 40,0 33 60,0 55
9,111
Tidak
3 6,8 41 93,2 44 0,000 (2,507-33,113)
Mendukung
Total 25 25,3 74 74,7 99
(40,0%) status imunisasinya lengkap. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value
0,000 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan status imunisasi TT pada WUS di Wilayah Kerja Puskesmas
keluarganya.
Derajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai OR 9,111 (CI 95%
Tabel 4.11
Hubungan Perilaku Petugas dengan Status Imunisasi TT
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi I Lampung Utara Tahun 2010
Status Imunisasi TT
Perilaku P
Lengkap Tidak Lengkap Total OR
Petugas Value
Jumlah % Jumlah %
Baik 22 36,7 38 63,3 60
6,947
Tidak Baik 3 7,7 36 92,3 39 0,003
(1,913-25,227)
Total 25 25,3 74 74,7 99
bahwa perilaku petugas kesehatan tidak baik, sebanyak 3 orang (7,7%) status
lengkap. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0.003 maka dapat disimpulkan
secara statistik ada hubungan antara perialku petugas dengan status imunisasi TT
tidak baik.
Derajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai OR 6,947 (CI 95%
sebesar 6,947 kali dibandingkan dengan perilaku petugas kesehatan tidak baik.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Univariat
serta ada tidaknya anjuran dari petugas kesehatan atau orang terdekat
dari petugas karena adanya prioritas program lain. Sementara hambatan dari
ditetapkan.
4.3.1.2 Pengetahuan
33 orang (33,3%).
dalam kategori baik. Hampir sebagian besar responden telah mendengar dan
memahami imunisasi TT, termasuk manfaat dan jumlah dosisi imunisasi TT
terhadap perilaku.
4.3.1.3 Sikap
adanya pengetahuan yang baik dari responden tentang manfaat dari imunisasi
TT. Pengetahuan responden tentang manfaat imunisasi TT akan membentuk
bersedia mengantar kan WUS saat akan imunisasi TT atau menyiapkan biaya
untuk imunisasi TT. Dan dukungan lain yang dapat diberikan keluarga adalah
petugas pelayanan terhadap WUS, baik fisik maupun non fisik (Notoatmodjo,
2007).
ramah setiap kali ibu datang untuk imunisasi TT atau hanya sekedar untuk
berkonsultasi.
4.3.2 Bivariat
Hal ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukan oleh Azwar
berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap
yang dihadapinya. Kaitan ini didasarkan oleh asumsi bahwa kepercayaan dan
individual. Sikap sering diperoleh dari orang lain yang paling dekat. Sikap
membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan nyata. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa
sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
stimulus atau objek. Karena itu adalah logis untuk mengharapkan bahwa
objek.
secara statistik dengan status imunisasi TT WUS (p<0,05), antara lain sikap
teman dekat atau orang yang paling dekat akan mempengaruhi secara
2007).
5.1 Kesimpulan
responden (74,7%).
5.1.6 Ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi TT pada WUS di
0,001).
5.1.7 Ada hubungan antara sikap dengan status imunisasi TT pada WUS di
0,001 OR 18,286).
5.1.8 Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada
5.1.9 Ada hubungan antara perilaku petugas dengan status imunisasi TT pada WUS
5.2 Saran