You are on page 1of 3

Menghitung Defisit Cairan dengan Skor Daldiyono

Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan. Volume cairan di dalam tubuh harus konstan
agar proses metabolisme tubuh tidak terganggu. Keseimbangan cairan dijaga oleh ginjal, paru,
kulit, dan saluran cerna.Kekurangan cairan (dehidrasi) bisa disebabkan intake cairan yang
menurun, ataupun output yang berlebihan, atau keduanya.
Keadaan dehidrasi akut yang sering dijumpai adalah akibat gastroenteritis, terutama yang
disebabkan Vibrio cholera. Di sini terjadi kehilangan cairan secara akut melalui saluran cerna
sehingga terjadi dehidrasi akut hingga keadaan syok. Dehidrasi yang terjadi bisa berupa :
a. Dehidrasi ringan bila kehilangan cairan 5% dari berat badan
b. Dehidrasi sedang bila kehilangan cairan 8% dari berat badan
c. Dehidrasi berat bila kehilangan cairan 10% dari berat badan
Menghitung defisit cairan pada dehidrasi akut dapat dihitung dengan metode Skor Daldiyino.
Sering digunakan untuk gastritis akut.
Penilaian defisit cairan di sini berdasarkan gejala klinis yang diterjemahkan ke dalam skor.
KEBUTUHAN CAIRAN = ( skor/15 ) x 10% x kgBB x 1 liter
NB :
1. Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan peroral
(sebanyak mungkin sedikit demi sedikit)
2. Bila skor lebih atau sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan per intravena
PEMBERIAN CAIRAN DEHIDRASI TERBAGI ATAS :
1. Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial) : jumlah total kebutuhan cairan menurut skor
daldiyono diberikan langsung dalam 2 jam ini agar tercapai rehidrasi optimal
2. Satu jam berikut /jam ke-3 (tahap kedua) pemberian diberikan berdasarkan kehilangan
cairan selama 2 jam pemberian cairan rehidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok
atau skor daldiyono kurang dari 3 dapat diganti cairan peroral
3. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan berdasarkan kehilangan cairan melalui
tinja dan insensible water loss

You might also like