You are on page 1of 3

Nama : Zhelma Rahmatikasari

NIM : 161710301015

Kelas : TIP A

Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam eter,
kloroform, benzena, atau alkohol panas. Lemak terdiri atas rantai panjang dengan ikatan
hidrokarbon alifatik dan bersifat hidrofobik. Lemak dapat digolongkan menjadi lemak
sederhana dan lemak kompleks. Lemak sederhana, yakni lemak yang terdiri atas asam lemak
dan gliserol. Lemak sederhana dibentuk oleh tumbuhan dan hewan secara alami sebagai
makanan cadangan. Lemak yang kompleks tersusun atas asam lemak, alkohol, fosfor, dan
amino-nitrogen karbohidrat. Golongan lemak kompleks adalah steroid, yakni lemak yang
mengandung rantai inti siklipentano-perhidro-fenantrene. Steroid banyak terdapat pada
sitoplasma sel hewan, hormon reproduksi, vitamin D, FSH (Folice Stimulating Hormone),
dan asam empedu.

Steroid yang berikatan dengan gugus OH dinamakan sterol. Kolesterol terdapat dalam
empedu, otak, kelenjar anak ginjal, dan darah. Fosfolipid termasuk lemak kompleks yang di
dalamnya mengandung gliserol, asam lemak dan asam fosfat. Pada otak, terdapat lemak
kompleks yang dinamakan sfingolipid dan jenis lain adalah glikolipid, lipoprotein, dan
melanoid. Lemak trigleserida merupakan lemak sederhana yang sering ditemukan pada
hewan atau pada tumbuhan. Asam lemak yang disintesis oleh tubuh dinamakan asam lemak
jenuh sedangkan asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dinamakan asam lemak
jenuh. Contoh asam lemak tidak jenuh anatara lain asam oleat dan asam linoleat.

Sokletasi merupakan suatu metode atau proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan
pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan
suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik
yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang
digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang
digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa
organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
Proses yang terjadi dalam ekstraksi sokletasi yaitu ketika pelarut dididihkan, uapnya
naik melewati soklet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian
luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes
ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, ekstrak minyak ini terkumpul dalam
thimble dan bila volumenya telah mencukupi, ekstrak minyak akan dialirkan lewat sifon
menuju labu alas bulat (Soekardjo, 2002).

Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga
uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur
pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang
akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang
diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu
campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat
diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.

Desikator atau yang biasa disebut eksikator merupakan alat yang terbuat dari kaca
berbentuk panci tersusun atas dua bagian, bagian bawahnya diisi bahan pengering seperti
silika gel tersebut. Karena terbuat dari kaca yang tebal, maka desikator tergolong peralatan
laboratorium yang berbobot. Terutama karena penutup yang sulit dilepas dalam keadaan
dingin karena dilapisi vaseline. Eksikator berfungsi sebagai tempat menyimpan sampel yang
harus bebas air, mengeringkan dan mendinginkan sample yang akan di gunakan untuk uji
kadar air.
Skema Kerja

Penyiapan labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstrasi soklet

Pengeringan labu lemak dalam oven selama 30 dengan suhu 105oc

Pendinginan labu lemak dalam eksikator selama 15

Penimbangan sampel sebanyak 5gram pada kertas saring

Pemasukkan pelarut lemak pada labu lemak

Pemasukkan kertas saring ke dalam alat ekstrasi soklet


Pemanasan labu lemak dan pengekstrasian selama 3-4 jam

Penyulingan kembali lalu labu lemak diangkat

Pengeringan dalam oven dengan suhu 105oc hingga konstan

Pendinginan labu lemak dalam eksikator selama 20-30 dan penimbangan

DAFTAR PUSTAKA

Suharjdo, dan Clara M. Kusharto. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius.

Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta : Bineka Cipta.

You might also like