You are on page 1of 4

Nama : Zhelma Rahmatikasari

NIM : 161710301015

Kelas : TIP A

Kadar air adalah presentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry
basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%,
sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100% (Syarif dan
Halid, 1993). Kadar air merupakan pemegang peranan penting, kecuali
temperature maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses
pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya
merupakan proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara
ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini
teah dikatahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya
proses tersebut (Tabrani, 1997).

Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam presentase berat bahan
basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan disebut kadar air
berat basah. Berat bahan kering adalah berat setelah mengalami pemanasan
beberapa waktu tertentu sehingga beratnya tetap (konstan). Pada proses
pengeringan air yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan
(Kusumah, dan Andarwulan, 1989).

Cara kerja oven menurut Nur (2012)

1. Steker dihubungkan pada sumber listrik

2. Nyalakan oven dengan cara menekan knop push/turn atau tombol on/off
yang terdapat pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display
pada oven
3. Setelah itu, atur temperatur dengan cara menekan tombol set secara
bersama dengan memutar knop push/turn. Jika menaikkan temperatur
putar kekanan dan sebaliknya.

4. Atur pertukaran udara pada oven dengan cara menggeser tombol air valve
kearah maksimum untuk membuka lubang udara dan sebaliknya

5. Jika display telah menunjukkan temperatur yang diinginkan maka


masukkan sampel atau peralatan yang akan dikeringkan atau disterilkan
dalam oven

Cara kerja Sartorius Moisture Analyzer

1. Preparasi sampel dengan cara memperkecil ukuran sampel

2. Pastika moisture analyzer dalam keadaan normal dan tersedia arus listrik

3. Atur kedudukan moisture analyzer dengan cara menyesuaikan sekrup


penyangga sehingga posisi tetap horizontal

4. Hidupkan moisture analyzer dengan cara menekan tombol merah hingga


display menyala dan tunggu sekitar 30 menit

5. Pastikan alat sudah dikalibrasi

6. Kemudian atur suhu, waktu dan mode pemanasan sesuai kebutuhan

7. Kemudian lakukan pemanasan dengan menekan tombol start pada display

8. Lalu buka penutup alat dan masukkan sampel

9. Tutup kembali alat dan tekan zero untuk meng-enolkan

10. Pemanasan akan bekerja jika alat sudah ditutup


Skema Kerja Metode Oven

Penimbangan sampel sebanyak 50,5 gram ke cawan alumunium

Pemanasan dalam oven dengan suhu 105oC selama 4-6 jam

Pendinginan didalam eksikator selama 15 menit

Penimbangan sampel hingga konstan

Perhitungan kadar air

Skema Kerja Metode Sartorius Moisture Analyzer

Persiapan sampel (5-15gram)

Buka tutup alat dan letakkan cawan pada posisinya

Peletakkan sampel pada cawan dan ratakan

Pengeringan sampel

Perhitungan nilai kadar air


DAFTAR PUSTAKA

Syarif, R dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta : Arcan.

Tabrani. 1997. Teknologi Hasil Perairan. Riau : Universitas Islam Riau.

Kusumah dan Andarwulan. 1989. Prinsip Teknologi Pangan. Jakarta: Rajawali

Press.

Permatasari, Nur. 2012. Instruksi Kerja Oven Memmert. Malang : Universitas

Brawijaya.

You might also like