You are on page 1of 49

Lab.

Teknologi Mekanik Milling

BAB II
TEORI DASAR

A. Prinsip Kerja Mesin Milling

Mesin frais (milling) adalah suatu mesin perkakas yang mengerjakan


benda kerja dimana pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin
dan benda kerja dihantarkan ke pisau tersebut, baik dalam arah horizontal,
vertikal, maupun melintang.

B. Bagian Bagian Mesin Milling


1. Lengan
Lengan berfungsi untuk menopang mesin bagian atas seperti
arbor, penopang arbor, spindel.

Gambar 1. lengan mesin


Sumber : Laboratorium teknologi mekanik

2. Meja
Meja berfungsi sebagai tempat meletakkan alat-alat perlengkapan
seperti ragum, kepala pembagi, kepala lepas.

Gambar. 2. Meja mesin


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

3. Badan mesin
Badan mesin berfungsi sebagai rangka utama dari mesin frais.

Gambar. 3. Badan mesin


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

4. Lutut
Lutut berfungsi untuk menopang meja dan bagian yang berada
diatasnya.

Gambar. 4. Lutut mesin


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

5. Pisau frais
Pisau frais berfungsi untuk menyayat benda kerja.

Gambar. 5. Pisau fris


Sumber : abynkverbeck.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

6. Arbor
Arbor berfungsi sebagai tempat pisau frais sekaligus meneruskan
putaran mesin dari spindel ke pisau.

Gambar. 6. Arbor
Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik
Jenis-jenis arbor

1. Drill Chuck Arbor

Gambar 26. Drill chuck arbor

Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor, tool lain yang berdiameter
kecil dan memiliki bentuk tangkai silindris.

2. Sleeve Arbor
a. Sleeve Arbor for Cutter

gambar 27. sleeve arbor

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Digunakan untuk mencekam End Mill Cutter yang memiliki bentuk


tangkai taper atau konus.

b. Sleeve Arbor for Twist Drill

gambar 28. sleeve arbor ffor twist drill

Digunakan untuk mencekam Twist Drill yang memiliki bentuk


tangkai taper atau konus.

3. Collet Arbor

gambar 29. collet arbor

Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan


didesain untuk mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan
diatas maka standard collet (1 set) di langkahkan dengan penambahan
0,5 mm.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

4. Stub Arbor

gambar 30. Stub arbor

Biasanya digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter, dan


beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, dan
tanpa perlu menambahkan ring untuk membantu pencekaman.

5. Short Arbor

gambar 31. Short arbor

Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter
dan beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah,
biasanya perlu ditambahkan ring untuk membantu proses
pencekaman.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

6. Long Arbor

gambar 32. Long arbor

Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter
dan alat potong lain yang memiliki lubang silindris ditengah. Biasanya
Arbor ini digunakan untuk Mesin Horisontal, dan juga ditambahkan
ring untuk membantu pencekaman.

7. Side Lock Arbor

gambar 33. Side lock arbor

Salah satu jenis Arbor yang digunakan untuk mencekam Cutter


dengan tangkai silindris, dimana prinsip pencekamannya cukup
sederhana dengan mengencangkan screw yang ada pada arbor,
sehingga screw tersebut menekan cutter dan mengikatnya, untuk itu
perlu ada bidang rata pada sisi tangkai cutter, agar bisa tercekam
dengan baik.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

8. Boring Head Arbor

gambar 34. Boring head arbor

Digunakan untuk mencekam boring tools, dimana dalam boring head


biasanya disertai skala yang cukup teliti untuk pembuatan lubang yang
memiliki ukuran presisi
Sumber: abynkverbeck.blogspot.com

7. Penopang arbor
Penopang arbor berfungsi untuk menopang arbor.

Gambar. 7. Penopang arbor


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

8. Roda tangan bergerak vertikal


Berfungsi untuk menggerakkan meja ke arah vertikal secara
manual.

Gambar. 8. Roda tangan bergerak vertikal


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

9. Roda tangan penggerak horizontal


Berfungsi untuk menggerakkan meja kearah horizontal secara
manual.

Gambar. 9. Roda tangan penggerak horizontal


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

10. Roda tangan penggerak melitang


Berfungsi untuk menggerakkan meja kearah melintang secara
manual.

Gambar. 10. Roda tangan penggerak melintang


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

11. Control Box


Berfungsi Untuk mengontrol bagian-bagian pada mesin secara
otomatis.

Gambar. 11. Control Box


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik
12. Saklar On/Off
Berfungsi untuk mengalirkan dan memutuskan arus listrik ke
mesin frais

Gambar. 12. Saklar on/off


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

13. Roda Tangan Pengatur Kecepatan Hantaran Meja


Berfungsi untuk mengatur kecepatan hantaran meja secara manual.

Gambar 13. Roda tangan


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

14. Tuas Percepatan Hantaran Meja


Berfungsi untuk mengatur kecepatan hantaran meja

Gambar 14. Tuas percepatan hantaran


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

15. Pengatur Kecepatan Putaran Spindel


Berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran spindle

Gambar 15. Tuas Pengatur


Sumber : abynkverbeck.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

C. Jenis Mesin Fris Konvensional dan Otomatis


1. Mesin Frais Vertikal
Sebuah mesin yang vertikal dari spindel pemotong. Penggunaan
mesin pemotong ini mencakup pengurdian, pengeboran, perluaran lubang,
pemotong tepi dan pencerukan.

Gambar 17. Mesin frais vertikal


Sumber : http//scribd.com

2. Mesin Frais Universal


Mesin Universal adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang
dikonstruksi untuk pekerjaan sangat teliti. Penampilannya sangat mirip
dengan mesin fris datar. Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya
dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja untuk
berputar secara horizontal dan dilengkapi dengan indeks atau kepala
pembagi yang terletak di ujung meja. Sifat berputar pada mesin universal
memungkinkan untuk memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat
pada pengurdi, pemotong fris, nock, dan beberapa roda gigi.

Gambar 18. Mesin frais universal


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

3. Mesin Frais Datar


Mesin Fris datar mirip dengan mesin fris tangan kecuali bahwa
konstruksinya lebih kuat dan dilengkapi dengan mekanisme hantaran daya
untuk mengendalikan gerakan meja. Mesin jenis landasan datar dan jenis
tiang dari lutu mempunyai tiga gerakan : Longitudinal, vertikal, horizontal.
Mesin jenis landasan tetap hanya hanya mempunyai gerakan longitudinal
tetapi mempunyai perlengkapan untuk menyelesaikan penyetelan
melintang dan vertikal pada spindel yang memegang arbor pemotong fris.

Gambar. 19. Mesin frais datar


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

4. Mesin Frais Jenis Penyerut


Gerakan hantaran meja variabel dan pemotong putar adalah ciri
utama yang membedakan mesin ini dari penyerut. Gerakan lintang dan
vertikal terdapat terdapat pada spindel pemotong. Mesin ini dirancang
untuk menfris benda besar yang memerlukan pelepasan stok berat dan
untuk duplikasi teliti dalam bentuk keliling dan profil.

Gambar 20. Mesin frais penyerut


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

5. Mesin Frais Bangku Tetap


Adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya adalah
benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah benda kerja yang
hanya memiliki gerakan longitudinal.
Mesin ini hanya mampu mengambil potongan fris berat pada tugas
produksi jangka panjang.

Gambar 21. Mesin frais bangku tetap


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

6. Mesin Frais Meja Putar


Adalah penyesuaian adalah dari mesin fris vertikal untuk
penggunaan yang disesuaikan. Operasinya kontinu dan terdapat waktu
yang luas bagi operator untuk menaikkan dan menurunkan muatan mesin
selama pemfrisan. Mesin ini cepat tetapi terbatas pada permukaan datar
saja.

Gambar 22. Mesin fris meja putar


Sumber : abynkverbeck.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

7. Mesin Frais Planet


Digunakan untuk menfris bagian luar dan dalam dari permukaan dan
ulir pendek. Pada awal tugas pemotong benda kerja dalam kedudukan
tengah atau netral.

Gambar 23. Mesin frais planet


Sumber : http//scribd.com

8. Mesin profil tangan yang mungkin paling sederhana mempunyai


pemotong putar. Gerakannya dikendalikan oleh gerakan tangan dari meja.

Gambar 24. Mesin frais pemrofil


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

D. Alat Perlengkapan pada Mesin Frais


1. Arbor
Adalah tempat memasang pisau pemotong pada setiap mesin.
Sepanjang arbor dibuat arbor pasak yang sama ukurannya dengan alur
pasak yang terdapat pada ring penjepit pahat sesuai dengan alur pasak
yang terdapat pada mesin fris atau pahat frais.
Arbor berfungsi untuk mencekam maka potong yang terpasang pada
spindel utama. Bentuk alat ini bulat panjang dan sepanjang badannya
diberi alur. Bagian ujungnya berbentuk tirus dan bagian ujung lainnya
berulir poros ini dilengkapi bagian ujungnya denga cincin (ring penekan)
yang dinamakan cooler.

Gambar 25. Arbor


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

2. Pisau Frais (Cutter)


Berfungsi sebagai alat potong pada mesin frais. Cutter ini mempunyai macam-
macam bentuk disesuaikan dengan bentuk dan disesuaikan sesuai dengan
kegunaanya.

Gambar 35. Pisau fris


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

3. Kepala Lepas
Kepala lepas adalah komponen pada mesin frais yang berfungsi:
1. untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak
melengkung kebawah atau bengkok pada saat pengerjaan
2. digunakan untuk memfris alur pasak roda gigi lurus alur helix
atau segi banyak beraturan.
3. Sebagai penyangga saat mengebor dan meluaskan lubang.
Untuk proses pengerjaan ini benda kerja dipasang antara dua
senter, salah satu diantaranya adalah kepala lepas.

Gambar 36. Kepala lepas


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

4. Kepala Pembagi

Berfungsi untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda

kerja yang berbidang-bidang dalam sekali pemakaian. Digunakan

untuk membuat segi tertentu (Misal segi 3, 4, 5 dan seterusnya),

Asesoris ini bisa juga digunakan untuk membuat roda gigi, ataupun

spiral pada mesin milling. Digunakan juga untuk membuat roda gigi

segi beraturan.Alur yang digunakan kepala pembagi kebanyakan roda

cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

yang berulir tunggal sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja

memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali.

Kepala pembagi ada 4 macam :


a) Pembagian Langsung
b) Pembagian Sederhana
c) Pembagian Sudut
d) Pembagian Diferensial

Gambar 37. Kepala pembagi


Sumber : Laboratorium Teknologi Mekanik

Penggunaan Kepala Pembagi (Dividing Head )

Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang terdiri dari 2 bagian
utama yaitu: roda gigi cacing dan ulir cacing. Perbandingan antara jumlah
gigicacing dengan ulir cacingnya disebut ratio
Ratio dividing head ada dua jenis
1 : 40 dan1 : 60 , tetapi yang paling banyak dipakai1 : 40 . Posisi kedudukan
dividing head dapat diputar 90 sehingga dividing head juga dapat berfungsi
sebagairotary table . Dalam pelaksanaannya untukmembuat segi-segi ke-n,
jika tidak dapat digunakan pembagian langsung,pembagiannya ini menggunakan
bantuan plat pembagi.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Contoh:
Jika kita akan membentuk suatu benda segi 7 beraturan. Karena angka 7adalah
bilangan prima maka hal ini tidak dapat dibagi langsung, melainkanharus
menggunakan bantuan plat pembagi. Yang mana penghitungan putaranengkolnya dapat
dihitung dengan rumus:
Nc =i z =407= 557= 51521

I = ratio
Z = jumlah sisi
dengan demikian, untuk membentuk benda tersebut tiap satu permukaan harusdiputar 5
putaran tambah 15 lubang pada sektor 21.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

5. Meja Putar
Berfungsi sebagai kepala pembagi pada mesin fris tegak. Dalam meja putar
digunakan untuk menjepit benda kerja dengan bantuan baut penjepit.

Gambar 38. Meja putar


Sumber : http//scribd.com

6. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran dan bentuk benda
kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum. Ragum datar
dipakai untuk pekerjaan ringan, ragum pelat dipakai untuk pekerjaan berat pada
mesin besar, ragum busur pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut
rahang benda kerja dapat disetel dalam arah horisontal sebesar sudut tertentu.
Ragum universal sudut rahangnya dapat distel dalam arah horisontal dan vertikal
sebesar sudut tertentu.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Gambar 39. Ragum


Sumber : http//scribd.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

E. Jenis-Jenis Pengerjaan Mesin

1. Memfrais Datar
Mesin frais mirip dengan mesin tangan, kecuali bahwa
kontruksinya lebih kuat dan dilengkapi dengan mekanisme hantaran daya
untuk mengembalikan gerakan meja. Mesin frais datar dari jenis tiang dan
lutut mempunya tiga gerakan, longitudinal, melintang dan vertikal. Mesin
yang jenis landasan tetap hanya mempunyai landasan gerakan meja
longitudinal, tetapi mempunyai perlengkapan untuk penyetelan melintang
dan vertikal ada spidalyang memegang arbor pemotong frais.

Gambar 40. Memfrais datar


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

2. Memfrais Sudut
Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk
di dalamnya adalah pemotong cekung dan cembung, pemotong roda gigi,
pemotong galur, pemotong pembuet sudut dan sebagainya.

Gambar 41. Memfrais sudut


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

3. Memfrais Alur
Bentuk atau macam pisau frais untuk memfrais alur adalah
tergantung yang diinginkan,kita dapat menggunakan pisau ujung,pisau
samping,atau pisau alur T dll.

Gambar 42. Memfrais alur


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

4. Memfrais Alur T
Pisau alur T dibuat dengan tangkai lurus atau tirus. Sisi potong
terdapat pada tiap sisi. Alur T dikerjakan dengan terlebih dahulu
membuat alur dengan frais jari, lalu bagian bawah diperlebar
menggunakan pisau alur T.

Gambar 43. Memfrais alur T


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

5. Memfrais Alur Ekor Burung


Pisau ini digunakan untuk mengefrais sisi ekor burung. Ujung
pemotong mempunyai pisau bersudut tunggal dengan diameter
yang lebih kecil

Gambar 44. Memfrais alur ekor burung


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

F. Up Milling dan Down Milling


1. Up milling
Up milling adalah proses penyayatan benda kerja di mana pisau
fris menyayat benda kerja dari bawah ke atas dan arah hantaran
berlawanan arah dengan putaran pisau.
Keuntungan:
1) Pisau menyayat benda kerja mulai dari tipis sampai ke tebal
sehingga pisaunya lebih awet.
2) Geram-geram terlempar pada bagian benda kerja yang belum di
fris,sehingga hasilnya lebih halus dan tidak perlu pekerjaan
tambahan
Kerugian :
1) Arah sayatan yang ke atas dan tidak ada penahan serta arah
hantaran yang berlawanan menimbulkan getaran yang besar
2) Getaran yang besar menimbulkan hantaran yang di berikan tidak
boleh terlalu besar,hal ini mengakibatkan pekerjaan yang lambat
dan hasil produksinya sedikit.

Gambar 45. Up milling


Sumber : abynkverbeck.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

2. Down milling
Down milling adalah suatu prose penyayatan benda kerja di mana
pisau menyayat benda kerja dari atas ke bawah (turun) dengan arah
hantaran meja searah dengan putaran pisau.
Keuntungan:
1) Arah sayatan yang kebawah dan adanya meja yang menekan serta
arah hantaran yang searah menyebabkan getaran searah
menyebabkan getaran yang terjadi kecil.
2) Getaran yang kecil mengakibatkan hantarn yang di berikan boleh
besar sehingga pengerjaan bisa lebih cepat dan hasilnya
produksinya besar.
Kerugian :
1) Pisau menyayat benda kerja dari tebal ke tipis sehingga hasilnya
lebih besar dan perlu pengerjaan tambahan.
2) Geram-geram terlempar pada bagian benda kerja yang sudah di
fris,sehingga hasilnya lebih kasar dan perlu adanya pengerjaan
tambahan.

Gambar 46. Down milling


Sumber : abynkverbeck.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

G. Nomenklatur Roda Gigi


Sistem roda gigi yang dipakai diseluruh dunia diberi nama in volvat
dan profil dan prinsipnya adalah kurva in volut. In volut adalah kurva yang
ditrimbulkan pada lingkaran yang garis tegak lurusnya merupakan semua garis
singgung pada lingkaran.

Gambar 47. Nomenklatur roda gigi


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Keterangan:
1. Adendum adalah jarak radial dari lingkaran,jarak dari lingkungan jarak ke
lingkaran adendum.
2. Dendum adalah jarak radial dari lingkaran, jarak dari lingkaran jarak ke
lingkaran terluar.
3. Tebal gigi adalah tebal yang diukur pada lingkaran jarak.
4. Muka dari gigi, permukaan yang terletak antara lingkaran jarak dengan
lingkaran luar.
5. Sisi dari gigi, permukaan yang terletak antara lingkaran jarak dengan
lingkaran akar.
6. Ruang bebas jarak sedikit yang diberikan sedemikian sehingga puncak
dari pasangannya tidak menyentuh tapi ke bawahdari roda gigi yang lain.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

H. Nomenklatur Pisau Frais

Gambar 48. Nomenklatur pisau frais


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

Keterangan:
1. Sudut gerak radial,untuk memotong dengan kecepatan tinggi.
2. Sudut pemotong untuk memperoleh pahat yang awet sebagai hasil
peningkatan kemampuan gigi lebih baik untuk menahan lubang lanjut
beban kejut.
3. Sudut ruang bebas untuk sudut yang cukup antara tepi dari garis
singgung di ujung sisi.
4. Ruang bebas sekunder, digerinda dibelakang tepinya agar lebar tepi
tetap dalam batas yang cukup.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

I. Klasifikasi Roda Gigi


a. Roda Gigi Lurus
adalah roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri dari silinder atau
piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial. Ujung dari gigi-
giginya lurus dan tersusun paralel terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya
bisa dihubungkan secara paralel.

Gambar 49. Roda gigi lurus


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

b. Roda Gigi Miring


Roda gigi jenis helical (miring) banyak digunakan pada transmisi
jenis roda gigi tetap (konstant mesh dan sincromesh). Kontak permukaan
antar gigi yang besar akan menimbulkan suara yang halus .

Gambar 50. Roda gigi miring


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

c. Roda Gigi Payung


Roda gigi payung dipakai untuk mentransmisikan gerak yang
bersilang,bersudut.

Gambar 51. Roda gigi payung


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

d. Roda Gigi Cacing


Roda gigi cacing (worm gear) menyerupai screw berbentuk batang
yang dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing
merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan rasio torsi yang
tinggi dan kecepatan putar yang rendah. Biasanya, pasangan roda gigi spur
atau heliks memiliki rasio maksimum 10:1, sedangkan rasio roda gigi
cacing mampu mencapai 500:1 . Kerugian dari roda gigi cacing adalah
adanya gesekan yang menjadikan roda gigi cacing memiliki efisiensi yang
rendah sehingga membutuhkan pelumasan.

Roda gigi cacing mirip dengan roda gigi heliks, kecuali pada sudut
gigi-giginya yang mendekati 90 derajat, dan bentuk badannya biasanya
memanjang mengikuti arah aksial. Jika ada setidaknya satu gigi yang
mencapai satu putaran mengelilingi badan roda gigi, maka itu adalah roda
gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks. Roda gigi cacing
memiliki setidaknya satu gigi yang mampu mengelilingi badannya

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

beberapa kali. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya disebut dengan
thread.

Dalam pasangan roda gigi cacing, batangnya selalu bisa


menggerakkan roda gigi spur. Jarang sekali ada spur yang mampu
menggerakkan roda gigi cacing. Sehingga bisa dikatakan bahwa pasangan
roda gigi cacing merupakan transmisi satu arah.

Gambar 52. Roda gigi cacing


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

e. Roda Gigi Payung Zerol.

Gambar 53. Roda gigi payung zerol


Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol derajat,
sehingga secara sepintas tampak seperti Roda gigi lurus dengan gigi
melengkung. Kemampuan Roda Gigi Payung Zerol ini kurang lebih sama
seperti Roda Gigi payung gigi miring (Spiral), hanya pembuatannya lebih
sulit dan bekerja lebih tenang serta tahan lama.
Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

f. Roda Gigi Dalam


Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan
perbandingan reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi.

g. Roda Gigi Miring Ganda


Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk
V tersebut, akan saling meniadakan.

Gambar 54. Roda gigi miring ganda


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

h. Roda Gigi Heliks


Berfungsi menstransmisikan daya untuk sepasang roda gigi
heliks.Sudut heliksnya harus berlawanan dan sama besar.Fungsi batang
bergerigi miring pada umunya digunakan untuk mengubah gaya gerak
putar menjadi gerak lurus.Batang bergerigi mempunyai sudut profil yang
sesuai dengan sudut tekan roda gigi pinion.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

i. Roda Gigi Payung Spiral


Roda gigi ini mampu bekerja pada putaran tinggi sumbu roda gigi
dengan pinionnya bertemu tegak lurus

Gambar 55. Roda gigi paying spiral


Sumber : http//mylifemechanical.blogspot.com

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

J. Jenis-Jenis Pisau Frais


1. Pemotong Frais Biasa
Sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya memiliki gigi
roda kelingnya.

Gambar 56. Pemotong fris biasa


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

2. Pemotong Frais Samping


Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya
disamping.

Gambar 57. Pemotong fris samping


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

3. Pemotong Gergaji Pembelah Logam


Pemotong ini pembuatannya sangat tipis biasanya hanya 5 mm
atau batang.

Gambar 58. Pemotong gergaji pembelah logam


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

4. Pemotong Frais Sudut


Terdiri dari beberapa macam antara lain pemotong sudut tunggal
mempunyai satu permukaan kerucut dan pemotong sudut ganda
mempounyai 2 permukaan kerucut.

Gambar 59. Pemotong fris sudut


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

5. Pemotong Frais Bentuk Gigi


Pada pemotong benda benda diberikan suatu bentuk khusus
termasuk di dalamnya adalah pemotong benda dirikan suatu bentuk kusus,
yaitu pemotong cekung, dan cembung, pemotong roda gigi, pemotong
alur, pembulat, sudut dan sebagainya.

Gambar 60. Pemotong frais bentuk gigi


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

6. Pemotong frais ujung


Pemotong ini mempunyai poros integral untuk menggerakkan dan
mempunyai gigi di keliling dan ujungnya.

Gambar 61. Pemotong fris ujung


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

7. Pemotong celah T
Pemotong jenis ini mempunyai pemotong datar kecil atau fris
samping yang memiliki poros integral atau tirus untuk penggerakkan.

Gambar 62. Pemotong celah T


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

8. Pemotong gigi sisipan


Dengan meningkatnya ukuran pemotong ialah ekonomis untuk
menyisipkan gigi yang terbuat dari bahan mahal ke dalam benda kerja
yang lebih murah.

Gambar 63. Pemotong gigi sisipan


Sumber : http://dc374.4shared.com/doc/fMwuVpNZ/preview.html

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

K. Pengertian Pengindeksan dan Macam-Macam Pengindeksan.


Pengindeksan adalah suatu metode penentuan posisi plat indeks dan
putaran pada mesin fris. Fungsi pengideksan yaitu menentukan jumlah
putaran yang dilakukan pada poros engkol untuk satu putaran penuh benda
kerja.
1. Jenis Jenis Pengindeksan
a) Pengindeksan langsung
1) Pengindeksan langsung derajat, pengindeksan yang dilakukan
dengan menggunakan patokan derajat untuk pembuatan roda gigi.
Pada pengindeksan ini dapat digunakan rumus :
360
P=

Contoh : Pembuatan roda gigi sebanyak 12


360 360
P= = = 20
12

2) Pengindeksan Langsung Lubang.


pengindeksan yang dilakukan dengan menggunakan lubang-lubang
yang ada pada kepala indeks yang berjumlah 24. Pengindeksan ini
hanya dapat dilakukan untuk pembuatan roda gigi yang jumlahnya
merupakan faktor dari 24. Pada pengindeksan ini digunakan rumus
:
24
P=

Contoh : pembuatan roda gigi sebanyak 12


24 24
P= = 12 = 2 lubang

Dimana, P = banyak putaran


B = banyak bagian yang dikerjakan

2. Pengindeksan Sederhana
Dicapai dengan memutar handle sejumlah putaran, untuk memutar
benda kerja yang diinginkan, sedangkan plat indeks dipegang dalam
kedudukan tetap, dengan perbandingan 40 : 1, yang arahnya satu putaran
dan engkol akan memutar 1 : 40 putaran benda kerja.dari perbandingan
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Putaran gagang untuk membuat 1 putaran kerja.


Contoh : pembuatan roda gigi dengan jumlah gigi 8

40 40
P= = = 5 putaran
8

3. Pengindeksan Diferensial
Digunakan jika benda kerja diputar sebanyak yang tidak dapat
diperoleh dengan pengindeksan sederhana. Pengindeksan diferensial
memungkinkan untuk memutar benda kerja pada sembarang pecahan.
Cara menghitung pengindeksan sederhana, tetapi karna jumlah
pembagiannya tidak dapat pada piringan pembagi.
a) Pengindeksan Diferensial Tingkat Tinggi
Jika jumlah gigi yang akan dibuat melebihi 40 roda gigi : jumlah roda
gigi > 40
.
P= (Z Z)

Contoh:

Pembuatan roda gigi147

Z = 147 I = 40

Z = 150 Ik = 1

Sehingga:
.
P = (Z-Z)

40.1
= (147-150)
150

12
= 15

24
= 30

(-) putaran pena indeks berlawanan arah dengan putaran plat

indeks.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

b) Pengindeksan Diferensial Sederhana


Dilakukan jika jumlah gigi tidak melebihi 40 gigi, misalnya :
1) Pembuatan roda gigi yang jumlahnya 32
40 40 8
P= = 32 = 1 32

2) Karena alat indeks 32 tidak ada, maka dibagi 2 :

8 4 4
: 2 = 16 = 2 16
32

Dimana : 2 putaran engkol, 4 jarak antar lubang, plat nomor 16

contoh : Pembuatan roda gigi 31, maka:


40 9
P = 31= 131

Sehingga dalam setiap bagian yang akan dikerjakan, diputar 1

kali putaran penuh, 9 jarak lubang dan nomor menunjukkan

angka 31.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

L. Fluida Pendingin

1. Pengertian
Fluida pendingin berbentuk aliran agar mudah di arahkan pada
pahat di tempat yang sesuai dan agar mudah sirkulasi kembali,sangat di
perlukan untuk menfrais. Fluida pendingin yang di gunakan terutama
tergantung dari jenis bahan yang di mesinkan dan jenis operasi yang di
lakukan.
Fluida adalah ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair
dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis
dan dinamis. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya
untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya
dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka
mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik.
Pendingin adalah alat atau komponen yang berfungsi untuk mendinginkan
atau mengurangi panas pada mesin agar mesin tetap pada performa
terbaiknya dan juga tetap terawat. Pendingin biasanya menggunakan fluida
seperti air dan udara(gas) sebagai fluida pendinginnya..

2. Macam-macam Fluida Pendingin


a) Amina dan nitrit untuk mencegah korosi
b) Nitrat untuk menstabilkan nitrit
c) Fosfat dan berat untuk melunakkan air
d) Bahan sabun dan pembasah untuk melumasi dan mengurangi tegangan
permukaan
e) Gabungan dari fosfor, dilotin, dan belerang untuk pelumas kimia
f) Klorin untuk pelumasan
g) Glukol sebagai bahan pengaduk dan pembasah
h) Germisida untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

3. Fungsi Fluida Pendingin


a) Mengurangi gesekan antara pahat, serpihan, dan benda kerja
b) Mengurangi suhu pahat dan benda kerja
c) Mencuci bersih dari serpihan
d) Memperbaiki penyelesaian permukaan
e) Menaikan suhu pahat
f) Menurunkan daya yang diperlukan
g) Membantu mencegah penggetasan serpihan kepada pahat
h) Mengurangi kemungkinan korosi pada benda kerja
Sumber: abynkverbeck.blogspot.com

M. Pengertian Roda Gigi dan Puli Berserta Kelebihan dan Kekurangannya

1. Roda Gigi
Roda gigi memiliki gigi yang berfungsi memindah gaya sedangkan
puli memiliki permukaan yang rata.

a) Kelebihan Roda Gigi


Pada roda gigi tidak memerlukan sabuk karna telah memiliki gigi
yang berguna mentransmisikan gaya ke roda gigi.

b) Kekurangan Roda Gigi


1) Perawatannya yang sangat rumit.
2) Tidak dapat bekerja pada jarak yang jauh.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Gambar 64. Roda Gigi


Sumber : http//id.wikipedia.org

2. Puli
Puli tidak memerlukan sabuk karena telah memiliki gigi yang
berguna mentransmisikan gaya benda gigi, sedangkan puli memerlukan
sabuk untuk memindahkan gaya.

a) Keuntungan puli
Mampu berputar walaupun jarak jangkauannya antara puli yang satu
dengan yang lainnya agak berjauhan sehingga tidak membutuhkan
materi yang banyak.

b) Kekurangan puli
Untuk berputar harus menggunakan sabuk.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Gambar 65. Puli


Sumber : http//id.wikipedia.org

N. Profil Material dan Roda Gigi


1. Jenis jenis profil pada roda gigi
a) Profil Gigi Sikloida
Struktur gigi melengkung cembung dan cekung meliputi pola
sikloida, memiliki presisi dan ketelitian yang baik meneruskan gaya
lebih besar dari jenis yang sepadan dengan keausan yang cukup lama.

b) Profil Evolvente
Struktur gigi berbentuk melengkung cembung mengikuti pola
evolvente, struktur sederhana, pembuatannya lebih mudah, harganya
murah, baik digunakan untuk roda gigi ganti.

c) Profil Gigi Kusus


Misalnya bentuk busur lingkaran, digunakan untuk transmisi gaya
besar dan busur.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

Gambar 66. Profil gigi


Sumber : http//goenkbloger.blogspot.com

2. jenis jenis bahan roda gigi (material)


a) Keramik
Serabut aluminium oksidan dengan bahan tambahan titanium,
magnesium, atau krom oksida, dicampurkan dengan pengikat dan
proses sisipan pahat pemotong, dengan teknik metalurgi serbuk.
b) Baja Karbon
Kandungan karbon berkisar dari 0,80 1,20%, baja ini mempunyai
kemampuan baik untuk dikeraskan dan dengan perlakuan panas yang
sesuai akan mencapai kekerasan sama tinggi dengan segala pada
kecepatan tinggi.

c) Baja Kecepatan Tinggi


Baja kecepatan tinggi mengandung paduan tinggi mempunyai
kemampuan dikeraskan sangat baik dan tetap mempertahankan tepi
pemotong yang baik sampai suhu sekitar 650 C.

d) Paduan Carbon Ferry


Sebuah paduan bukan besi, terutama mengandung chrom, cobalt,
dan wolfram dengan persentase lebih dari satu elemen atau bentuk
karbida seperti falium, molibdrum, atau boron adalah bahan yang
sangat baik untuk pahat pemotong paduan ini dibentuk dengan cor

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

mempunyai keausan merah yang tinggi dan mampu mempertahankan


tepi potong pada pahat dengan baik pada suhu 925 C.

e) Karbida
Sisipan perkakas pemotong karbida hanya dibuat dengan teknik
metalurgi serbuk : serbuk logam wolfram karbida dan cobalt dikempa
untuk membentuk disitler dalam tungku atmosfer hidrogen pada 1550
C dan diselesaikan dengan operasi menggerinda.

f) Intan
Intan yang digunakan untuk pahat mata tunggal untuk pemotongan
ringan dan kecepatan tinggi harus didukung dengan kuku kekerasan dan
kerapuhan tinggi.

3. Penyebab kelelahan dari keausan


a) Proses Abrasif (Keausan)
permukaan dapat rusak/aus karena adanya partikel yang keras pada
benda kerja yang menggesek bersama-sama dengan aliran material
benda kerja pada bidang geram dan bidang utama pahat.Partikel-
partikel keras dalam struktur besi tuang yang berupa
karbid,oksida,maupun nitrida (juga dalam struktur baja paduan Ni)
akan mampu merusakkan permukaan pahat HSS yang sebagian
besar.Proses abrasif merupakan faktor dominan sebagai penyebab ke
ausan pahat HSS dengan kecepatan potong yang relatif rendah.Bagi
pahat karbida,pengaruh proses abrasif ini tidak begitu menyolok
karena sebagian besar strukturnya merupakan karbida-karbida yang
sangat keras.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

b) Proses Kimia
Dua permukaan yang saling bergerak dengan tekanan yang cukup
besar beserta lingkungan kimiawi yang aktif (udara maupun cairan
pendingin dengan komposisi tertentu) dapat menyebabkan interaksi
antara material pahat dengan benda kerja.Permukaan material benda
kerja yang baru terbentuk (permukaan geram dan permukaan benda
kerja yang telah di potong) sangat kimiawi aktif sehingga mudah
bereaksi kembali dan menempel pada permukaan pahat.

c) Proses Adhesi (Peretakan)


Pada tekanan dan temperatur yang relatif tinggi permukaan metal
yang baru saja terbentuk akan menempel (bersatu seolah-olah di las)
dengan permukaan metal yang lain.Proses adhesi tersebut terjadi di
sekitar mata potong pada bidang geram dan bidang utama dan
pahat.Dengan demikian permukaan bidang geram dan bidang utama di
dekat pahat atau mata potong tidak pernah mengalami gesekan
langsung dengan aliran material benda kerja karena pada semua
keadaan pemotongan,proses adhesi di daerah dekat mata potong
hampir selalu terjadi.Maka daerah tersebut di namakan daerah aliran
(flour tone).Hal ini dapat di gambarkan sebagai mana aliran fluida
yang mempunyai kecepatan aliran nol tepat pada batas pemisah
(dinding pipa)

d) Proses Oksidasi
pada kecepatan potong yang tinggi. Ketahanan karbida atas proses
oksidasi semakin lama semakin menurun,karbida dapat teroksidasi bila
temperaturnya cukup tinggi dan tidak ada perlindungan terhadap
serangan oksigen dalam atmosfir.Akibatnya struktur material pahat
atau roda gigi akan lemah dan tidak tahan atau deformasi yang di
sebabkan oleh gaya pemotongan.Cairan pendingin dalam batas-batas
tertentu mampu mencegah terjadinya proses oksidasi.

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

e) Proses Difusi
Proses pada daerah yang terjadi adhesi antar material benda kerja
dengan pahat di bawah tekanan atau temperature tinggi serta adanya
aliran metal (geram dan permukaan metal terpotong relative terhadap
pahat) akan menyebabkan timbulnya proses difusi.Dalam hal ini
terjadi perpindahan atom metal dan karbon dari konsentrasi tinggi
menuju konsentrasi rendah.Kecepatan keausan karena proses difusi
tergantung dari beberapa factor,antara lain :
1) Daya larut (solubility) dari berbagai fase dalam struktur material
pahat terhadap material pahat terhadap material benda kerja.
2) Temperatur
3) Kecepatan aliran metal

f) Proses Diformasi Plastik


Kekuatan pahat untuk menahan tegangan tekan (compresure stress)
merupakan sifat dari material pahat yang di pengaruhi oleh
temperature.Hal inilah yang merupakan factor utama yang membatasi
kecepatan penghasilan geram bagi suatu jenis pahat.Penampang geram
harus direncanakan supaya tekanan yang di derita ujung pahat tidak
melebihi batas kekuatan pahat untuk menghindari terjadinya proses
deformasi plastis.

g) Proses Keretakan dan Kelelahan


Umur pahat mungkin sangat singkat karena di akibatkan oleh
patahnya pojok sebelum timbul tanda terjadinya keausan.Hal ini
umunya terjadi bila pojok pahat menderita beban kejut (impact load)
seperti halnya yang sering terjadi pada proses permukaan pemotongan
dengan gerak makan dalam yang besar.Untuk itu,perlu di pilih pahat
dari jenis yang lebih ulet (ductile,mislanya pahat karbida dengan
presentase Co yang besar atau di pilih pahat HSS) atau di gunakan
geometri yang cocok (sudut penampang atau sudut miring yang besar
dengan sudut potong utama yang kecil dan radius pojok yang besar).

Arby Manan
D211 09 258
Lab.Teknologi Mekanik Milling

O. Proses Pembuatan Roda Gigi 33 Dan Langkah-Langkah Pembuatannya


1. Membuat perencanaan
2. Menyiapkan benda kerja, perlengkapan, dan alat bantu yang digunakan
3. Menjepit benda kerja
4. Menjepit benda kerja ke pahat sampai menggores sedikit benda kerja
5. Mengatur hantaran vertikal untuk menentukan kedalaman pemakanan
6. Mengatur kecepatan putaran spindel
7. Mengatur kecepatan hantaran
8. Mengaktifkan hantaran meja dan pahat pada kontrol box
9. Mengaktifkan mesin pada saklar utama mesin
10. Pada saat pengerjaan, digunakan hantaran meja yang cepat (kasar) agar
waktu pengerjaan lebih singkat
11. Mengaktifkan otomatis hanttaran horizontal atau melintang disesuaikan
dengan pengerjaan yang diinginkan
12. Apabila pengerjaan hampir selesai atau mencapai dimensi yang
diinginkan, maka hantaran kasar diinginkan diganti dengan hantaran halus
untuk penyelesaian permukaan agar permukaan benda kerja halus
13. Selalu mengukur dimensi material setiap pengerjaan agar tidak terjadi
kesalahan pengukuran
14. Bila pengerjaan telah selesai,jauhkan benda kerja dari pahat
15. Mematikan mesin pada kontrol box dan pada saklar utama
16. Melepas benda kerja dari penjepit, garam-garam yang ada dibersihkan
Dari segi perhitunggan pengerjaan, roda gigi ini menggunakan
pengindeksan diferensial
40 40 7
P= = 33 = 1 33

Jadi, pemutar ditempatkan pada plat indeks 33, 1 putaran dan jarak lubang 7.

Arby Manan
D211 09 258

You might also like