Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
2010. Hal ini bisa dilihat dalam sertifikat akreditasi yang diberikan oleh
Lampung. Latar belakang didirikannya rumah sakit ini karena sebagian besar
penduduk Lampung beragama Islam. Rumah sakit ini terletak di pinggir kota
buah dan bangunan rumah sakit berdiri pada tanah seluas 5000 m.
Bandar Lampung, yaitu terletak diantara 2 (dua) loasi real estate utama di
Bandar Lampung (Perumahan Way Halim Permai) dan (Perumahan Villa Citra),
Korpri) dan wilayah kota lama (Kedaton). Lokasi ini telah mempunyai jalan
cukup pesat. Saat ini Rumah Sakit Uri Sumoharjo telah berhasil menambah
kapasitas tempat tidurnya menjadi 333 tempat tidur dengan luas bangunan
34
7.413,91 m yang berdiri di atas lahan seluas 22.911 m. Sampai tahun 2012
rumah sakit telah menunjukan kinerja yang cukup baik dengan BOR 90%.
Adapun layanan yang tersedia saat ini antara lain: rawat jalan, rawat inap,
layanan gawat darurat 24 jam, tuang Intensive Care Unit serta kamar operasi 4
gizi, Bimbingan rohani islam (karyawan dan pasien), pelayanan ambulan serta
Filosofi Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung yaitu Bekerja sambil
a. Visi
Bagian Selatan
b. Misi
profesional
35
inofative
perkembangan tehnologi
c. Tujuan
d. Motto
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Usia Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Usia N %
21- 30 Tahun 19 63.3
31- 40 Tahun 11 36.7
Jumlah 30 100,0
36
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berada pada
b. Pendidikan Responden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Pendidikan N %
Rendah (SMP) 5 16.7
Tinggi (SMA/PT) 25 83.3
Jumlah 30 100.0
2. Analisa Univariat
a. Sikap Responden
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Sikap N %
Positif 17 56.7
Negatif 13 43.3
Jumlah 30 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu (56.7%)
b. Pengalaman Responden
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengalaman
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Pengalaman N %
Berpengalaman 21 70.0
Tidak Berpengalaman 9 30.0
Jumlah 30 100,0
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengaruh Orang Tua
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
d. Pengaruh Teman
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengaruh Teman
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Pengaruh Teman N %
Melarang 17 56.7
Tidak Melarang 13 43.3
Jumlah 30 100,0
38
e. Pengaruh Media
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengaruh Media
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Pengaruh media N %
Berpengaruh 13 43.3
Tidak Berpengaruh 17 56.7
Jumlah 30 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan sebagian besar (56.7%) responden tidak
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.8
Hubungan Pengalaman dengan Sikap Responden
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Sikap
Total
Pengalaman Positif Negatif p Value OR
N % N % n
Pengalaman 16 73.2 5 23.8 21 25.600
Tidak Pengalaman 1 11.1 8 88.9 9 0.002 (2.554-
Total 17 56.7 13 43.4 30 257.566)
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik pada tabel diatas didapatkan nilai p
signifikan antara pengalaman dengan sikap ibu terhadap diet tinggi protein.
menunjukan ibu yang berpengalaman memiliki peluang 25.6 kali untuk memiliki
Tabel 4.9
Hubungan Pengaruh Orang Tua dengan Sikap Responden
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Sikap
Pengaruh Orang Total
Positif Negatif p Value OR
Tua
N % N % n
Melarang 15 71.4 6 28.6 21 8,750
Tidak Melarang 2 22.2 7 77.8 9 0,020 (1,397-
Total 17 56.7 13 43.3 30 54,799)
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik pada tabel diatas didapatkan nilai p
signifikan antara pengaruh irang tua dengan sikap ibu terhadap diet tinggi. Analisa
ibu yang dipengaruhi orang tua memiliki peluang 8,75 kali untuk memiliki sikap
Tabel 4.10
Hubungan Pengaruh Teman dengan Sikap Responden
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Sikap
Total
Pengaruh Teman Positif Negatif p Value
N % N % n
Melarang 11 64.7 6 35.3 17
Tidak Melarang 6 46.2 7 53.8 13 0,519
Total 17 56.7 13 43.3 30
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik pada tabel diatas didapatkan nilai p
value = 0,519 pada = 5% berarti dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengaruh teman dengan sikap ibu terhadap diet tinggi.
Tabel 4.11
Hubungan Pengaruh Media dengan Sikap Responden
Di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2013
Sikap
Total
Pengaruh Media Positif Negatif p Value OR
N % N % n
Berpengaruh 11 84.6 2 15.4 13 10,083
Tidak Berpengaruh 6 35.3 11 64.7 17 0,020 (1,658-
Total 17 56.7 13 43.3 30 61,330)
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik pada tabel diatas didapatkan nilai p
signifikan antara pengaruh media dengan sikap ibu terhadap diet tinggi. Analisa
ibu yang dipengaruhi media memiliki peluang 10,083 kali untuk memiliki sikap
C. Pembahasan
Hasil uji statistic didapatkan nilai p = 0.002 dan nilai OR = 25.600 (CI
yang signifikan antara pengalaman dengan sikap ibu terhadap diet tinggi
protein.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori. Secara teori faktor yang sangat
traumatik yang merubah secara drastis kehidupan individu, dan yang kedua
anak-anaknya. Sikap orang tua akan dijadikan role model bagi anak-anaknya.
sebaliknya pengaruh negatif dari orang tua tentang diet tinggi protein akan
Dalam penelitian ini diperoleh ibu yang tidak mau mengkonsumsi ikan
keluarganya (ibu atau mertua). Makanan seperti ikan atau telur tidak
dianjurkan oleh orang tua mereka untuk dikonsumsi ibu setelah operasi
section Caesar dengan alasan luka dapat menjadi gatal dan lama keringnya,
dan jika menyusui air susu ibu dapat menjadi amis dan dapat menyebabkan
bayi muntah.
dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman
Hasil penelitian ini tidak menunjukan hal tersebut bahwa informasi yang
diberikan oleh teman tidak Melarang langsung terhadap sikap ibu. Hal
selama masa perawatan, sehingga informasi yang diperoleh ibu dari teman
antara pengaruh media dengan sikap ibu terhadap diet tinggi. Analisa keeratan
didapatkan nilai
oleh media tersebut. Demikian pula halnya dengan iklan makanan yang
tentang makanan yang mengandung protein tinggi melalui iklan yang ada di
media internet.
D. Keterbatasan Penelitian
responden belum diuji, sehingga tidak diketahui apakah kuesioner tersebut valid
dan reliable. Selain itu tehnik sampel yang digunakan adalah accidental sampling,
44
sehingga jumlah sampel yang digunakan sangat tergantung pada jumlah pasien SC
BAB V
A. Kesimpulan
1. Distribusi frekuensi ibu post partum sectio caeasar yang memiliki sikap yang
2. Distribusi frekuensi ibu post partum sectio caeasar yang telah memiliki
responden (70%)
pengaruh orang tuanya mengenai diet tinggi protein yaitu sebanyak 21 orang
(70.0%).
orang (56.7%).
dari media massa mengenai diet tinggi protein yaitu sebanyak 13 orang
(43.3%).
6. Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan sikap ibu terhadap
7. Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua dengan sikap ibu
8. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman dengan sikap ibu
9. Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh media massa dengan sikap ibu
B. Saran-saran
Agar memberikan informasi kepada peserta didik tentang diet tinggi protein,
diet tinggi protein pada ibu post partum pada saat melakukan praktek lapangan
lain yang berhubungan dengan perilaku ibu untuk dietb tinggi protein dengan
populasi dan sampel yang lebih luas dan melanjutkan penelitian hingga analisis
multivariat.
Penelitian ini data memberikan gambaran dan pengetahuan kepada ibu tentang