You are on page 1of 14

Kegiatan Wisata MICE dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan...

(Riana Asrifah)1

KEGIATAN WISATA MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) DAN PERAN


DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM MENINGKATKAN WISATA
MICE DI KOTA YOGYAKARTA.

ABSTRAK

Oleh :

Riana Asrifah/ V. Indah Sri Pinasti, M. Si.

11413244012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan wisata MICE di Kota Yogyakarta dan
bagaimana Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam meningkatkan Wisata
MICE. Selain itu juga untuk mengetahui potensi Wisata MICE di Kota Yogyakarta. Kajian
tentang Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk meningkatkan Wisata
MICE ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian dipilih menggunakan
teknik purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria, yaitu menjadi anggota kepegawaian
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, khususnya dalam bidang Wisata MICE.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dandokumentasi atau arsip.
Proses analisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles dan Hubermen,
mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga proses penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Yogyakarta sangat berpotensi sebagai Kota tujuan Wisata
MICE, terbukti dengan mendapatkan penghargaan dari Dirjen Pemasaran Kementrian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif sebagai The Most MICE paling nyaman di Indonesia. Tentunya ini akan
mendukung sekali berbagai kegiatanWisata MICE di Kota Yogyakarta seperti: seminar, konvensi,
serta pameran, kegiatan MICE yang digelar sangat berdampak positif untuk kepariwisataan Kota
Yogyakarta dengan banyaknya kegiatan MICE otomatis memberikan keuntungan peningkatan
penghasilan bagi masyarakat termasuk pelaku kepentingan pariwisata misalnya: produk kerajinan,
rumah makan, hotel dan akomodasi. Dalam Perannya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta untuk meningkatkan Wisata MICE di Kota Yogyakarta yaitu dengan melakukan
Promosi baik langsung maupun secara online, selain itu mempunyai strategi khusus dalam
meningkatkan Wisata MICE dengan menyuguhkan event-event yang menarik yang berkaitan
dengan MICE, menciptakan destinasi wisata baru, atraksi wisata dan atraksi budaya.

Kata Kunci :Wisata MICE, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kota Yogyakarta.
Abstract

TOURIST ACTIVITY MICE (meetings, incentive, convention, exhibition)


AND THE ROLE OF THE DEPARTMENT OF TOURISM AND
CULTURE IN MICE TOURISM INCREASE IN YOGYAKARTA.

This study aims to determine the MICE tourism activities in the city of Yogyakarta and how the
role of the Department of Tourism and Culture of Yogyakarta in increasing MICE Tourism. In
addition, to determine the potential of MICE Tourism in the city of Yogyakarta.Studies on the role
of the Department of Tourism and Culture of Yogyakarta to increase MICE Tourism is using
descriptive qualitative method. Informants were selected using purposive sampling technique
based on several criteria, which is a member of personnel Culture and Tourism Office of
Yogyakarta, especially in the field of MICE Tourism. Data was collected through observation,
interviews, and documentation or records. The process of data analysis using interactive model
analysis Miles and Hubermen, ranging from data collection, data reduction, data presentation,
until the conclusion. These results indicate that Yogyakarta is potentially as City Tourism MICE
destination, as evidenced by the award of Marketing Director General of the Ministry of Tourism
and Creative Economy as The Most MICE most comfortable in Indonesia. Surely this will support
a variety of activities MICE Tour in Yogyakarta such as: seminars, conventions, and exhibitions,
MICE events were held very positive impact for tourism in the city of Yogyakarta to the number
of MICE activities automatic benefit increase in income for the community including actors
tourism interest eg: product crafts, restaurants, hotels and accommodations. In the role of Tourism
and Culture of Yogyakarta to increase MICE Tour in Yogyakarta by performing the Promotion
either directly or online, but it has a specific strategy in promoting MICE Tour by presenting
events of interest related to MICE, creating new tourist destinations , tourist attractions and
cultural attractions.

Keywords: MICE Tourism, Department of Tourism and Culture, the city of Yogyakarta.
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor Provinsi ini, pada tahun 1945, sebagai
utama dalam sumber penerimaan devisa gabungan wilayah Kraton
Negara di Indonesia disamping minyak Ngayogyakarta Hadiningrat dan
dan gas bumi, kelapa sawit, batu bara, Kadipaten Pakualaman, yang
dan karet olahan. Keberagaman menggabungkan diri dengan wilayah
pariwisata dimiliki oleh Indonesia, Republik Indonesia yang diproklamirkan
seperti wisata alam, wisata buatan, dan pada tanggal 17 Agustus 1945, Oleh Bung
wisata minat khusus. Salah satunya yaitu Karno dan Bung Hatta.
Wisata MICE yang pada saat ini menjadi Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata,
tren baru yang berbasis pada aktifitas pada masa sekarang seluruh predikat
untuk pemenuhan keinginan wisatawan Yogyakarta itu luluh menjadi satu dan
secara spesifik. Wisata MICE dapat berkembang menjadi satu dimensi baru
menjadi sebuah indikator kuat bagi Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata.
pembangunan pariwisata di Indonesia, Keramahan yang tulus, khas Yogyakarta,
dalam penyelenggaraannya akan menyambut para wisatawan disaat
membutuhkan infrastruktur dan mereka datang akan mengiringi, disaat
pengelolaan yang baik terutama jika mereka meninggalkan Yogyakarta,
event ini diadakan secara nasional dengan membawa kenangan manis yang
maupun internasional. tidak akan mereka lupakan sepanjang
Dipahami bahwa pariwisata salah satu masa.
sumber pengembangan devisa terbesar Peranannya sebagai kota perjuangan
baik pada tingkat Nasional, Provinsi, daerah pelajar dan pusat pendidikan, serta
maupun Kabupaten atau Kotamadya. daerah pusat kebudayaan,
Kotamadya Yogyakarta sebagai salah ditunjang oleh
satu daerah tingkat II yang telah panoramanya yang indah. Telah
terimbas oleh pengembangan pariwisata mengangkat Yogyakarta sebagai daerah
sejak beberapa puluh tahun yang lalu, yang menarik untuk dikunjungi dan
serta memiliki beberapa potensi mempesona untuk disaksikan.
pariwisata (khususnya objek dan daya Yogyakarta juga memiliki berbagai
tarik wisata) memerlukan rencana fasilitas dengan kualitas yang memadai
pengembangan pariwisata yang mampu dan tersedia dalam jumlah yang cukup,
menjadi salah satu acuan pokok kegiatan hal ini akan menunjang Yogyakarta
pengembangan dan pembangunan menjadi kota tujuan wisata MICE. Dari
pariwisata di Kota Yogyakarta. semua itu akan bisa memperlancar dan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberi kemudahan bagi para wisatawan
merupakan provinsi yang mempunyai yang berkunjung ke Yogyakarta. Sarana-
status sebagai Daerah Istimewa. Status sarana transportasi, akomodasi, dan
Daerah Istimewa ini berkaitan dengan berbagai sarana
sejarah terjadinya
penunjang lainnya, seperti santapan
makan-minuman yang lezat, serta aneka dalam mendukung tumbuhnya industri
ragam barang cindera mata, mudah MICE, selain itu untuk menentukan
diperoleh dimana-mana. strategi secara terpadu dalam
Yogyakarta sebagai kota wisata, berkelanjutanpun harus dilakukan secara
memiliki sejarah kebudayaan kerajaan periodik untuk menarik para konsumen
yang dapat menjadikan ciri khas MICE baik dari dalam maupun luar
Yogyakarta sebagai kota wisata. Salah negeri. Pemerintah telah membuat
satu ciri khas kerajaan adalah Kraton, kebijakan untuk mendukung wisata
yang merupakan simbol atau bangunan MICE ini dengan menetapkan 10 kota
dari sudut kerajaan, yang berfungsi utama dan 3 kota potensial tujuan MICE
sebagai tempat tinggal ratu dan raja serta di Indonesia. 10 kota utama tersebut
sebagai pusat kebudayaan dan pusat adalah Medan, Padang Bukit Tinggi,
pemerintahan. Batam, Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Menurut Undang-Undang Surabaya, Bali, Makasar dan Manado.
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun Sedangkan tiga kota potensial adalah
2009 tentang kepariwisataan digariskan Palembang, Lombok dan Balikpapan
bahwa pembangunan pariwisata perlu (Warta Ekspor, Edisi Bulan Juli 2011).
ditingkatkan untuk memperluas Sebagai salah satu kota besar di
kesempatan kerja dan kesempatan Indonesia, Yogyakarta sesungguhnya
berusaha meningkatkan penerimaan memiliki peluang terbuka dalam
devisa serta memperkenalkan alam mengembangkan wista MICE, dapat
kebudayaan bangsa Indonesia. dilihat dari perkembangan pembangunan
Wisata MICE memiliki peran infrastruktur ini menjadikan sebuah
sentral dalam mengembangkan objek peluang bagi Kota Yogyakarta. Akan
yang diusungnya. Melalui destinasi tetapi peluang terbuka itu tidak akan
MICE, beragam peluang untuk berarti jika pariwisata Kota Yogyakarta
kebangkitan usaha kecil dan menengah tanpa diimbangi dengan sejumlah langkah
akan dapat terus berkembang. Sebagai strategis menangkap peluang besar wisata
industri yang memiliki karakter MICE ini.
multiplier effect, MICE tentunya dapat Dinas Pariwisata dan
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kebudayaan ialah instansi pemerintah
sekitar karena dalam suatu event, seluruh yang bergerak dalam bidang Pariwisata
stakeholder akan ikut terlibat. Selain itu dan Kebudayaan. Hal ini berkaitan
angka pengangguran juga akan bisa dengan peranan Dinas Pariwisata dan
ditekan melalui industri MICE (Wisata Kebudayaan yang bertangguang jawab
Ekspor, Edisi Bulan Juli 2011). atas strategi untuk meningkatkan wisata
Dalam mengembangkan industri di Kota Yogyakarta. Dapat dilihat
pariwisata di Indonesia, Pemerintah menurut Kotler (2008:25) menyatakan
telah menyediakan sarana dan prasarana bahwa strategi pemasaran sebagai
keseluruhan tindakan-tindakan yang
disiapkan oleh sebuah organisasi untuk
mencapai sasarannya. Dengan adanya hal Mengikuti perjanjian kerjasama dan
tersebut peranan Dinas Pariwisata dan undangan Negara-negara lain yang
Kebudayaan menjadi sangat penting bagi berhubungan dengan kenegaraan. Alasan
sektor pariwisata terutama dalam terakhir yaitu persaingan dan hadiah,
mendukung pengenalan wisatawan yang bermaksud wisatawan untuk
terhadap Kota Yogyakarta sebagai salah merealisasikan hadiah yang ia dapat dari
satu destinasi yang dapat dikunjungi baik seseorang dan untuk memenuhi
wisatawan domestik maupun wisatawan keinginan agar dapat bercerita tentang
mancanegara. Sesuai UU RI No. 10 Negara lain pada kesempatan-
Tahun 2009 tentang kepariwisataan pada kesempatan tertentu.
pasal 20 menyatakan bahwa wisatawan Namun demikian, masih banyak ditemui
berhak mendapatkan informasi yang berbagai kendala yang menghambat tata
akurat mengenai daya tarik wisata, kelola kepariwisataan itu sendiri,
pelayanan kepariwisataan sesuai dengan diantaranya ialah kebijakan pemerintah
standar nilai-nilai itu merupakan acuan daerah yang masih tumpang tindih,
dasar untuk melayani wisatawan agar selain itu juga terbatasnya sarana
keperluan yang dibutuhkan wisatawan prasarana berskala besar yang berakibat
terpenuhi. pada kurang diminatinya Kota
Dari Undang-undang di atas Yogyakarta sebagai penyelanggara event
ternyata dapat dilihat motivasi yang MICE yang besar. Dari uraian latar
dilakukan baik individu maupun secara belakang tersebut, penulis akan
rombongan. Menurut Oka A. Yoeti mengangkat tema Peran Dinas
dalam bukunya Pemasaran Pariwisata Pariwisata dan Kebudayaan Kota
(1996: 221) terdapat beberapa motivasi Yogyakarta Untuk Meningkatkan Wisata
orang-orang melakukan perjalanan, yaitu MICE di Kota Yogyakarta.
pertama alasan pendidikan dan METODE PENELITIAN
kebudayaan, wisatawan ingin Jenis Penelitian
mengetahui kemajuan-kemajuan yang Penelitian ini menggunakan metode
telah dicapai oleh Negara lain serta ingin penelitian deskriptif kualitatif.
menyaksikan tempat-tempat bersejarah, Waktu dan Tempat Penelitian
kesenian rakyat, festival, keindahan Penelitian telah dilakukan dalam kurun waktu
alam, dan lain-lain. Kemudian alasan kurang lebih 2 bulan dan dilaksanakan pada
yang kedua bisnis, sosial politik dan bulan Meisampai Juni 2015. Lokasi
konferensi, yang dimaksudkan bahwa penelitian dilakukan di Dinas Pariwisata dan
wisatawan ini menyaksikan suatu Kebudayaan Kota Yogyakarta.
pameran, kamar dagang serta Sumber Data
menghadiri konferensi, seminar, Penelitan ini menggunakan sumber data
symposium dan pertemuan ilmiahnya. berupa catatan lapangan, transkrip
wawancara yang direkam dan dokumen
pengamatan, untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini tidak terlepas exhibition), karena memiliki fasilitas yang
dari sumber tertulis, yaitu sumber yang cukup lengkap.Wisata MICE di Yogyakarta
berupa buku-buku, media cetak, arsip, didukung dengan fasilitas yang memadai
internet, dan media elekronik. berstandar nasional dan internasional,
Jenis Data sehingga tidak perlu ragu untuk
Jenis data dalam penelitian ini terdiri menyelenggarakan kegiatan MICE di daerah
dari data kualitatif terdiri dari transkip hasil ini.
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, Dengan bertambahnya jumlah hotel baik
dan lain sebagainya. kelas bintang maupun nonbintang di daerah
Teknik Pengumpulan Data ini, bagi pengelola MICE dapat memperoleh
Peneliti dalam melakukan penelitian banyak pilihan untuk menyelenggarakan
ini mengumpulkan data dengan cara kegiatan tersebut. Selain itu tempat untuk
wawancara, observasi, dokumentasi dan mengadakan pameran juga tersedia banyak,
studi kepustakaan. Peneliti mengamati tidak hanya hotel kelas bintang tetapi juga
secara langsung ke tempat penelitian tempat pertemuan lain misalnya, Jogja Ekspo
mengenai kegiatan Wisata MICE yang Center (JEC) yang dinilai sangat layak untuk
diadakan di Kota Yogyakarta. mengadakan sebuah pameran, baik berskala
Validitas Data nasional maupun internasional.
Dalam memeriksa keabsahan data, Wisata MICE (meeting, incentive, convention
peneliti melakukannya dengan cara dan exhibition) saat ini masih merupakan
triangulasi sumber yaitu dengan pasar potensial pariwisata Provinsi Daerah
menggunakan lebih dari satu orang sumber Istimewa Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta
untuk mendapatkan data yang lebih valid. sebagai destinasi MICE yang mulai
Teknik Analisa Data diperhitungkan oleh pasar Wisata MICE
Teknik analisis data model interaktif sebagai tujuan menarik, adapun faktor
menurut Miles & Hubermen terdiri atas penentu dalam memilih Destinasi MICE :
empat tahapan yang harus dilakukan. 1. Dari Segi Keamanan
Tahapan pertama adalah tahap pengumpulan 2. Dari Segi Harga
data, tahapan kedua adalah tahap reduksi 3. Dari Segi Akses
data, tahapan ketiga adalah tahap display 4. Fasilitas Terpelihara
data, tahapan keempat adalah tahap 5. Infrastruktur
penarikan kesimpulan dan tahap verifikasi 6. Atraksi Waktu Senggang
HASIL PENELITIAN DAN 7. Bahasa
PEMBAHASAN 2. Perkembangan Wisata MICE di Kota
1. Potensi Wisata MICE di Kota Yogyakarta
Yogyakarta Perkembangan bisnis MICE yang merupakan
Yogyakarta memiliki potensi dan bagian dari industri pariwisata kini dan
berpeluang menjadi kota tujuan wisata telah memberikan warna yang
MICE (meeting, incentive, convention,
and
beragam terhadap jenis kegiatan pariwisata
yang identik dengan pemberian pelayanan Restoran Indonesia (PHRI), dua tahun
atau services (Pendit, 1999). MICE diartikan terakhir aktivitas MICE memang sangat
sebagai wisata Konvensi dengan batasan: tinggi, indikasinya terlihat dari penerbangan
usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan, ke Yogyakarta yang selalu penuh. MICE di
pameran merupakan usaha dengan kegiatan Yogyakarta unggul karena didukung kondisi
memberi jasa pelayanan bagi suatu keamanan yang kondusif, serta pariwisata
pertemuan sekelompok orang (negarawan, dan kuliner yang unik. Adanya 13 hotel
usahawan, cendikiawan, dsb.) untuk berbintang baru yang akan beroperasi tahun
membahas masalah-masalah yang berkaitan ini juga menunjukkan investasi di Yogyakarta
dengan kepentingan bersama. sangat menggiurkan dan berpotensi bagi
Pariwisata Yogyakarta patut wisata MICE. (Mahrizal, 2013)
berbangga, pasalnya Kota Gudeg baru saja 3. Kegiatan Wisata MICE di Kota
mendapatkan penghargaan dari Dirjen Yogyakarta
Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Kegiatan Wisata MICE seperti: seminar,
Ekonomi Kreatif sebagai The Most MICE konvensi, serta pameran. Kegiatan MICE
paling nyaman di Indonesia. Kepala Dinas yang digelar sangat berdampak positif untuk
Pariwisata DIY, penghargaan tersebut kepariwisataan kota Yogyakarta. Dengan
sangat mengapresiasi pelaku industri banyaknya kegiatan MICE otomatis
pariwisata di Yogyakarta. Penghargaan memberikan keuntungan peningkatan
Yogyakarta sebagai The Most MICE tentu penghasilan bagi masyarakat termasuk para
menjadi cambuk jajaran pariwisata DIY pelaku kepentingan pariwisata misalnya;
untuk bekerja keras lagi, karena wisata produk kerajinan, rumah makan, hotel
MICE (meeting, incentive, convention, and akomodasi, pusat perbelanjaan. Perihal
Exhibition) menjadi destinasi wisata paling tersebut akan menguntungkan dengan
menguntungkan saat ini. semakin banyaknya kegiatan MICE baik
Selain itu, wisata MICE di skala nasional maupun Internasional.
Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir Berdasarkan informasi di kantor Dinas
tumbuh pesat. Ini bisa dilihat dari Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta,
bertambahnya hotel berbintang, fasilitas hingga kini tercatat kategori hotel berbintang
untuk pameran baik di mal, Jogja Expo ada sebanyak 53 hotel berbintang dan 885
Center, maupun tempat lain yang selama ini hotel melati, disamping beberapa gedung
memang banyak dipilih, termasuk Gedung pertemuan yang bisa menjadi sarana
Pasifik di Jalan Magelang. Dalam setahun pendukung kota Yogyakarta sebagai tujuan
tidak kurang 600 kegiatan MICE digelar di wisata MICE. Adapun Kegiatan wisata MICE
Yogyakarta, baik skala nasional maupun yang menjadi andalan Kota Yogyakarta
internasional. ini mengindikasikan dalam meningkatkan kunjungan pariwisata
Yogyakarta sebagai kota yang nyaman maupun wisata MICE di Kota Yogyakarta.
dengan akses akomodasi sangat memadai.
Dalam Ketua Perhimpunan Hotel dan
Jogja Java Carnival (JJC) merupakan
karnaval malam hari yang dilaksanakan Selain Jogja Java Carnival kegiatan lain
sebagai puncak acara sekaligus penutup wisata MICE yang menjadi daya tarik
rangkaian perayaan hari ulang tahun Kota pariwisata adalah Muktamar Muhammadiah.
Yogyakarta. Dalam karnaval ini 4. Peran Dinas Pariwisata dan
ditampilkan aneka vehicle dengan tema Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam
tertentu yang dihiasi tata lampu dan tata Meningkatkan Wisata MICE.
suara yang megah. Titik keberangakatan Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
peserta karnaval dari Taman Parkir Abu Yogyakarta dalam meningkatkan kegiatan
Bakar Ali dan berakhir di Alun-alun Utara. Meeting yaitu mengadakan Pembinaan Hotel,
Sebagai acara pamungkas ada pesta Pelatihan- pelatihan bagi pengusaha Hotel
kembang api. Peserta acara ini berasal dari yang terdaftar di Dinas Pariwisata dan
dalam maupun luar negeri. Kebudayaan Kota Yogyakarta. Tidak semua
Jogja Java Carnival Diselenggarakan Hotel diadakan Pembinaan dan Pelatihan-
di Benteng Vrederburg, menyuguhkan pelatihan untuk wisata MICE, hanya hotel-
bentuk Fashion Show dalam balutan hotel tertentu yang terdaftar di Dinas
pertunjukan tari yang mengambil cerita Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Adeging Nagari Ngayogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Hadiningrat. Fashion Dance akan didukung Yogyakarta tentunya punya penilaian sendiri
oleh para model papan atas dan para penari Hotel mana yang akan diadakan Pembinaan
handal dari Yogyakarta. Artistik digarap dan Pelatihan tersebut agar dapat
sesuai dengan tema cerita, dengan membuat meningkatkan wisata MICE di Kota
stage yang spektakuler dan elemen artistik Yogyakarta. Kegiatan meeting atau yang
yang eksotis. Dalam acara ini juga akan disebut rapat tidak semua tekait dengan peran
diadakan Gala Dinner dengan menu Dinas, Dinas hanya berperan dalam meeting
masakan dari berbagai macam masakan khas atau rapat yang berkaitan dengan instansi
Jogja dan masakan-masakan dari beberapa pemerintah
negara yang terlibat dalam rangkaian acara Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
perayaan HUT kota Jogja. Gala Dinner akan Yogyakarta dalam meningkatkan Incentive
dikemas dalam sebuah standing party agar yaitu salah satunya dinas mengadakan
interaksi dan komunikasi antar audiens bisa kegiatan membawa Rombongan Pengusaha
tercapai. Dalam Jogja Java Carnival, Jogja Jasa Boga untuk penyegaran Jasa Usaha
menjadi tuan rumah dari gerakan inisiatif Boga yang ada di Kota Yogyakarta berupa
merangkum karya-karya kesenian materi-materi yang berkaitan dengan teori
kontemporer dan tradisional tiga Negara. Boga agar menambah wawasan bagi Jasa
Asia Tri Jogja; Indonesia (Jogja), Korea, Boga yang ada di Yogyakarta, selain materi
Jepang dalam moment pertunjukan, yang disampaikan ada juga praktek lapangan
pameran, workshop, seminar dan gathering yang diberikan oleh Dinas.
dengan tujuan menjadi wahana komunikasi
dan interaksi antar bangsa-bangsa Asia.
Peran Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam Yogyakarta berusaha untuk meningkatkan
meningkatkan wisata MICE, dalam kegiatan sumber daya maupun produk-produk yang
Convention atau konferensi yaitu berperan berada di sekitarnya agar dapat mendukung
dengan mengadakan Forum Komunikasi kearifan lokal dan menjadi salah satu daya
Pariwisata. Ini adalah wadah untuk tarik wisata.
organisasi profesi untuk menunjang ilmu Pariwisata Yogyakarta baru saja mendapatkan
pariwisata di Yogyakarta untuk tetap penghargaan dari Dirjen Pemasaran
menjaga eksistensi budaya Yogyakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
dalam wisata MICE. sebagai The Most MICE paling nyaman di
Peran Dinas Pariwisata dan Indonesia (Mahrizal, 2013). Penghargaan ini
Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam merupakan salah satu keuntungan bagi Kota
meningkatkan wisata MICE, dalam kegiatan Yogyakarta untuk mengundang para
Exhibition yaitu Dinas berperan sebagai perusahaan- perusahaan baik nasional,
penyelenggara Exhibition Art Action yang regional maupun internasional dalam
baru akan diadakan 1 sampai 3 Oktober melakukan kegiatan yang bersifat seminar,
2015 di Exhibition Hall Taman Pintar pameran serta perjalanan insentif.
Yogyakarta dan kawasan titik nol Setelah Kota yang memiliki julukan Kota
Yogyakarta. Kegiatan yang akan diadakan Gudeg ini menjadi unggulan karena telah
adalah Dialog Maestro, Pameran lukisan dan meraih penghargaan The Most MICE paling
Melukis Bersama Maestro. nyaman di Indonesia, hal yang dapat dilihat
5. Wisata MICE di Kota Yogyakarta yaitu dampak ganda yang dirasakan oleh
Wisata MICE berawal dari dinamika berbagai pihak terutama para perusahaan
pasar bahwa banyak wisatawan domestik MICE, gedung konvensi, dan hotel-hotel
maupun mancanegara cenderung yang menjual paket-paket MICE ini dapat
mengunjungi kota Yogyakarta disaat mencapai 3-4 kali lipat lebih besar
weekend dan longweekend ataupun liburan. dibandingkan dengan wisatawan
Untuk mengisi kekosongan ada kegiatan perorangan. Keberadaan wisata MICE yang
pariwisata untuk menghidupi sektor sedang berkembang pesat di Kota Yogyakarta
pariwisata maka diadakan wisata MICE di ini dilihat oleh para pengusaha cukup baik
Yogyakarta, potensi kota Yogyakarta sangat dan dapat menjadi sebuah peluang untuk
mendukung untuk diadakannya wisata membuka perusahaan yang berkonsentrasi
MICE (dikutip dari wawancara dengan SS, pada kegiatan tersebut.
21 Mei 2015). Dalam kegiatan usaha jasa wisata MICE di
Seiring dengan perkembangannya Kota Yogyakarta ini bukan hanya saja sebagai
dibuatlah agenda MICE serta aturan hukum wisata konvensi saja, tetapi wisata MICE ini
tentang wisata MICE oleh Pemerintah yang memiliki beragam kegiatan, seperti :
tertuang pada Keputusan Menteri Pariwisata Meeting
Pos dan Telekomunikasi tahun 1991.
Berkaitan dengan wisata MICE, Kota
Dalam perkembangannya Kota
Yogyakarta menawarkan banyak sekali Konvensi atau convention ini pada umumnya
alternatif tempat untuk melakukan meeting diselenggarakan oleh sebuah organisasi
seperti restoran, hotel, Balai Kota, Balai profesi baik untuk tingkat nasional, regional
pertemuan instansi pemerintah, Universitas maupun internasional. Kota Yogyakarta
(balairung dan aula), dan objek wisata. memiliki beberapa tempat untuk mengadakan
Adapun alasan tempat ini digunakan acara ini ialah JEC jogja expo center, TBY
diantara lainnya yaitu mengurangi biaya, Taman Budaya Yogyakarta, Mandala Bhakti
ukurannya dari kapasitas kecil sampai besar, Wanitatama, Balai Pamungkas, Bentara
dan suasana yang diberikan beragam. Dalam Budaya Yogyakarta ada juga hotel yang dapat
kegiatan meeting mempunyai beberapa digunakan untuk event ini seperti Royal
kegiatan seperti halnya seminar, lokakarya Ambarrukmo Plaza Hotel, Hotel Tentrem
(workshop), pelatihan (training) maupun Yogyakarta. Kegiatan ini menghasilkan
sarasehan (talkshow). Dalam kegiatan keuntungangan dan karena semua fasilitasnya
meeting yang diadakan di Yogyakarta ini digunakan dari lama tinggalnya di
rata-rata membahas dunia kewirausahaan penginapan lebih lama disbanding tamu-
dan pendidikan, selain itu perkumpulan tamu perorangan, ruang konvensi, food and
asosiasi-asosiasi dan instansi pemerintah ini beverage, objek wisata dan lain.
sebagai pengguna jasa yang sering Exhibition
mengadakan acara tersebut. Pameran (exhibition) merupakan suatu wadah
Incentive bagi perusahaan atau badan tertentu dalam
Saat ini banyak perusahaan maupun melakukan kegiatan promosi produk atau
asosiasi yang membuat strategi peningkatan jasa. Biasanya dalam Exhibition seperti
kinerja perusahaan dan sumberdaya manusia promosi produk seperti franchise atau yang
dengan cara perjalanan insentif. Dalam hal bisa disebut waralaba sedang naik daun pada
ini perjalanan insentif di Kota Yogyakarta beberapa tahun terakhir ini.
memiliki beragam daya tarik wisata yang 6. Dampak Wisata MICE Terhadap
dapat dikunjungi city tour, spouse program Pelaku Wisata MICE
dan prepost Congres tour. Kota Yogyakarta Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata
sebagai kota kreatif mempunyai beberapa utama di Pulau Jawa, Indonesia. Kombinasi
destinasi wisata yang dihadirkan, misalnya unik antara candi-candi kuno, sejarah, tradisi,
saja wisata museum, wisata sejarah dan budaya, pendidikan dan kekuatan alam
budaya, wisata pendidikan, wisata belanja, menjadikan Yogyakarta sangat menarik untuk
wisata kuliner dan kampung wisata yang dikunjungi. Kota ini merupakan daerah
menjadi andalan Kota Yogyakarta. Selain itu tujuan wisata MICE yang banyak diminati
ada juga wisata alam. Beberapa perusahaan berbagai kalangan, karena memiliki fasilitas
seperti rumah sakit yang mengadakan yang cukup lengkap untuk mendukung
gathering di Sardjito. kegiatan itu. Di kota ini, misalnya, banyak
Convention terdapat hotel dan gedung pertemuan yang
mempunyai standar MICE
dan siap menggelar berbagai kegiatan, baik
skala nasional maupun internasional. baik seminar, pameran, pertemuan, dan lain
Banyaknya peserta seminar, sebagainya.
komvensi, pameran maupun kegiatan KESIMPULAN DAN SARAN
lainnya berskala nasional maupun Kesimpulan
internasional yang digelar di Kota Pariwisata kini tak hanya berkonsentrasi pada
Yogyakarta menunjukkan bahwa posisi paket liburan. Industri meeting, incentives.
Yogyakarta sebagai salah satu daerah convention, dan exhibition atau dikenal
pariwisata berbasis MICE semakin dengan wisata MICE memunculkan semangat
kokoh.Pengembangan kegiatan Wisata baru promosi wisata. Sebagai negara tujuan
MICE menjadi salah satu prioritas program wisata di Asia, Indonesia memiliki berbagai
pengembangan pariwisata karena kegiatan keunggulan dalam industri MICE.
yang digelar di kota akan berdampak positif Yogyakarta sebagai salah satu kota destinasi
terhadap sektor pariwisata. Forum MICE di Indonesia memiliki fasilitas yang
Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) menunjang penyelenggaraan MICE di kota
Indonesia yang berpusat di Yogyakarta tersebut. Yogyakarta mempunyai positioning
mempunyai anggota dari kalangan pelaku yang cukup unik, jelas, dan konsisten, yaitu
usaha wisata, baik pengelola hotel, restoran, sebagai kota budaya, pendidikan, dan
jasa transportasi wisata, dan pramuwisata pariwisata. Untuk mendukung pengembangan
seJawa-Bali serta sebagian Sumatera. Di pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di
samping itu, banyaknya kegiatan MICE Yogyakarta, pelaksanaan kegiatan MICE
dapat memberikan keuntungan, yaitu mulai ditingkatkan. Sejumlah event
meningkatkan penghasilan, termasuk para internasional dan nasional seringkali
pemangku kepentingan (stakeholder) diadakan di Kota Yogyakarta ini.
pariwisata. Misalnya, produk kerajinan, Beberapa langkah yang dilakukan oleh Dinas
rumah makan atau restoran, dan hotel Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
banyak diuntungkan banyaknya kegiatan untuk mencapai jumlah wisatawan serta lama
MICE, baik nasional, regional maupun tinggal antara lain pengembangan produk-
internasional. produk pariwisata, sarana prasarana dan
Sebagai kota wisata, Yogyakarta fasilitas, serta inovasi dalam pengembangan
terus berbenah dan menambah berbagai destinasi pariwisata. Langkah tersebut
fasilitas yang dibutuhkan wisatawan. hendaknya didukung dengan promosi yang
Bertambahnya hotel, restoran, pusat sinergis dengan pelaku pariwisata serta
perbelanjaan dan fasilitas olah raga tentu memunculkan citra pariwisata Yogyakarta
semakin memanjakan para wisatawan untuk yang aman dan nyaman. Selain itu
merasa nyaman berkunjung ke Yogyakarta. peningkatan sumber daya manusia di bidang
Selain itu, kondisi kota ini yang aman MICE juga perlu menjadi perhatian bersama
menjadi daya tarik tersendiri bagi antara pelaku bisnis dan pemerintah.
masyarakat untuk mengadakan acara skala
nasional, regional maupun internasional,
Kegiatan prornosi tidak bisa
dilepaska dalam memasarkan Yogyakarta b. Bagi perusahaan jasa yang bergerak di
sebagai kota tujuan wisata MICE. Untuk bidang MICE perlunya melaporkan
promosi dalam negeri, Yogyakarta setiap kegiatan MICE yang diadakan
memfokuskan pada 3 (tiga) pintu gerbang agar menjadi agenda wisata MICE
utama yaitu Jakarta, Bali, dan Batam, serta dalam arsip Dinas Pariwisata dan
melalui Forum Kerjasama Mitra Praja Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Utama (MPU). Untuk MPU juga dilakukan c. Bagi perusahaan jasa yang bergerak di
promosi bersama lewat Tourism Information bidang MICE di harapkan segera
Center (TIC) di samping menggunakan melaporkan dan mendaftarkan
website MPU serta TIC, Tourism perusahaan tersebut agar terdaftar di
Information Services (TIS) di Yogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
dan website Dinas Pariwisata dan Yogyakarta.
Kebudayaan maupun pemda DIY. Program 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
unggulan pariwisata dari tahun ke tahun Bagi peneliti selanjutnya disarankan
mengalami perkembangan, baik SDM, untuk mengulas lebih dalam tentang
sarana pariwisata maupun promosi Kegiatan Wisata MICE dan Peran Dinas
pariwisata yang dilaksanakan setiap tahun, Pariwisata dan Kebudayaan Dalam
sehingga nantinya dapat terwujud Meningkatkan Wisata MICE di Kota
Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata Yogyakarta. Selain itu sebaiknya
Utama di Indonesia dengan keunggulan penelitian selanjutnya mencakup
potensi wisata yang nyaman untuk lingkup yang lebih luas yaitu bukan
dikunjungi wisatawan. hanya Kota Yogyakarta tetapi Provinsi
SARAN DIY.
Setelah peneliti melakukan DAFTAR PUSTAKA
penelitian tentang Kegiatan Wisata MICE Arikunto S. (2002).
Metodologi penelitian. Jakarta: PT
(Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)
Rineka Cipta.
Dan Peran Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Dalam Meningkatkan Wisata Badan Pusat Statistik Kota
MICE Di Kota Yogyakarta berikut ada Yogyakarta. 2011. Data Kunjungan
beberapa saran yang dapat diajukan antara Wisatawan. Yogyakarta.
lain:
Elly M. Setiadi, dkk. 2006. Ilmu
1. Bagi perusahaan jasa yang bergerak di
Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
bidang MICE Fitriadi, Anurrofiq (2010) Muktamar1 Abad
a. Bagi perusahaan jasa yang bergerak di Muhammadiya. Kompasiana. Juni.
bidang MICE perlunya kerja sama yang
bersinergi dengan pihak Dinas George Ritzer, dkk. 2004.
Pariwisata dan Kebudayaan Kota TeoriSosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Yogyakarta meningkatkan wisata .
Kaesrul. 2004. Perkembangan dan
MICE.
Pariwisata MICE. Jakarta: Kompas Media.
Mahrizal, Victor. (2013). Tribun
Jogja. Jumat 13 Desember.

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya Offset.

Oka A. Yoeti, 2003. Perencanaan


Pengembangan Pariwisata. Jakarta:
Unipress.

Pendit, Nyoman S. 1999. Wisata


Konvensi potensi gede bisnis besar. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sunaryo, Bambang. 2013.


Kebijakan Pembangunan Destinasi
Pariwisata
14 Jogja Digital Valley dan Budaya Digital (Prima Ratih Tunjungsari)

You might also like