You are on page 1of 12

ADVERBIA BAHASA KAILI DIALEK LEDO:

Kajian Morfosintaktis dan Semantis

Oleh
Moh. Tahir

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016
ABSTRAK

Adverbia bahasa Kaili Ledo merupakan salasatu kajian linguistik yang perlu
dikembangkan untuk melengkapi teori linguistik nusantara. Secara morfologis,
adverbia bahasa Kaili Ledo terbagi atas adverbia monomorfemis dan adverbia
polimorfemis. Bentuk dasarnya berbentuk terikat dan berbentuk bebas. Secara
sintaksis, adverbia bahasa Kaili Ledo dapat menjadi pewatas verba, adjektiva, dan
adverbia lain. Makna adverbial bahasa Kaili Ledo adalah kualitatif, kuantitatif,
limitative, frekuentatif, kewaktuan, keceraan, konstratif, dan keniscayaan.
ADVERBIA BAHASA KAILI DIALEK LEDO:
Kajian Morfosintaktis dan Semantis

Oleh Moh. Tahir

I.PENDAHULUAN

Provinsi Sulawesi Tengah yang letaknya berada di kawasan Indonesia

bagian timur mempunyai bahasa sebagai alat komunikasi. Salah satu bahasa

daerah yang ada di Provinsi tersebut adalah bahasa Kaili. Bahasa Kaili

mempunyai banyak dialek, diantaranya bahasa Kaili dialek Ledo yang pada

umumnya penuturnya berada di Kota Palu Provonsi Sulawesi Tengah.

Bahasa Kaili dialek Ledo masih digunakan oleh suku Kaili sebagai lambang

identitas suku bangsa dan masih dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan

antarsesama keluarga. Bahasa Kaili dialek Ledo merupakan aset budaya daerah

Sulawesi Tengah yang perlu dilestarikan, dipelihara dan dikembangkan untuk

memperkaya teori linguistik nusantara.

Salah satu aspek kajian yang menarik dalam bahasa Kaili Ledo adalah

bentuk adverbia yang secara morfologis terdiri dari adverbia dasar dan adverbia

turunan. Adverbial dasar,misalnya ledotidak, nemojangan dan advebia turunan

berafiks, misalnya, nasintacepat, nasaroselalu, ,belonabaiknya,

kononasebenarnya , kagasinasecepatnya, kasaenaselamanya,

kabelonasebaiknya, nompari-mparicepat-cepat. Bentuk dasar adverbia turunan

berafiks berbentuk adverbia bebas dan adverbia terikat.


Secara sintaktis,, adverbia dapat menjadi pewatas verba, adjektiva, dan

adverbia lain., Adverbia bahasa Kaili Ledo yang mendampingi verba, misalnya da

nonturomasih duduk, dopa nangandebelum makan, yang mendampingi

adjektiva,misalnya nabelo ntotobaik sekali, nagasi mpucepat sekali , yang

mendampingi adverbial lain, misalnya bara mailemungkin besok, ngena

bonginanti malam. Adverbia bahasa Kaili Ledo memiliki makna, antara lain

makna kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentatif, kewaktuan dan keceraan.

Masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah : (1) bentuk morfologi

adverbia bahasa Kaili Ledo, (2) perilaku sintaksis adverbial bahasa Kaili Ledo,

dan (3) perilaku semantis adverbia bahasa Kaili Ledo.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelas kata adverbia bahasa Kaili

Ledo untuk melengkapi data bahasa sebagai simbol budaya yang perlu

dilestrarikan. Penulis khawatir pada tahun yang akan datang tidak menutup

kemungkinan adanya pergeseran bahasa akibat kurangnya pemakaian bahasa Kaili

Ledo sebagai bahasa daerah di Sulawesi Tengah. Selain itu, kajian ini juga dapat

menjadi bahan informasi yang sangat berharga bagi peneliti bahasa daerah pada

umumnya serta pembinaan dan pengembangan unsur budaya bangsa, terutama

bahasa Kaili Ledo secara khusus.


II.STRUKTUR MORFOLOGIS, PERILAKU SINTAKTIS DAN SEMANTIS
ADVERBIA BAHASA KAILI LEDO

2.1 Struktur Morfologis Adverbia Bahasa Kaili Ledo

Secara morfologis, adverbia bahasa Kaili Ledo dapat dibedakan menjadi:

(1) adverbia dasar/monomorfemis: ntotosangat, agahanya, labilebih,

kurakurang, (2) adverbia berafiks/polimorfemis: nasintacepat,paolepelan,

nandaladalam, nasaroselalu, ,belonabaiknya, kononasebenarnya

gavunabirunya, mominamanisnya, vaunabusuknya, mbukunapendeknya,

kagasinasecepatnya, kasaenaselamanya, kabelonasebaiknya, (3) adverbia

gabungan/bereduplikasi:nompari-mparicepat, pai-painapahit-pahitnya, ede-

edenarendah-rendahnya, kua-kuanakuat-kuatnya, biasa-biasanabiasa-

biasanya, kalanga-langanasetinggi-tingginya,ede-edenarendah-rendahnya,

mbukunapendeknya, kua-kuanakuat-kuatnya, kabelo-belonasebaik-baiknya,

kadea-deanasebanyak-banyaknya, mpelino-linodiam-diam.

.Dalam bahasa Kaili Ledo dijumpai adverbia dasar bebas dan adverbia

dasar terikat. Contoh-contohnya dapat dilihat pada bentuk berikut.

1. Adverbia Bebas:
- ledotidak
- sisisekarang
- panganetadi
- mailebesok
- ngenananti
- riawikemarin
- maipualusa
- hamaidi sana
- risidi sini
- nemo jangan
- sakidesedikit/hampir
2. Adverbia Terikat:
a. Di awal/di depan:
- nadota/madotamau
- damasih
- agahanya/cuma
- dopabelum
- baramungkin
- domotidak usah
- nasaroselalu
b. Di akhir/di belakang:
- ntotosangat/sekali
- mpusangat/sekali
- palagi
- munijuga
- weikatanya
- wesibegini
- njuterus/selalu
- ntanisekali
2.2 Perilaku Sintaksis Adverbia Bahasa Kaili Ledo

Secara sintaksis,adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan

verba, adjektiva, atau adverbia lain, misalnya ntanisekali,

nasaro/tunggaiselalu, sakide hampir/sedikit, ntotosangat, ngenananti dan

sebagaianya. Adverbia nasaroiselalu menjelaskan verba nakava datang,

adverbia mpusangat menjelaskan adjektiva naluoluas, dan adverbia

ngenananti menjelaskan adverbia bongimalam. Perhatikan contoh berikut!

Tueina nasaro nakava risiAdiknya selalu datang di sini

Naluompu banuanaLuas sekali rumahnya


Nakava tinaku ngena bongiDatang ibuku nanti malam

Ada dua jenis advebia, yaitu adverbia ekstraklausa dan adverbia

intraklausa. Adverbia ekstraklausa adalah adverbia yang secara sintaksis

mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantik

mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan, misalnya

barabarangkali/mungkin,ledotidak/bukan, mamimemang, dan sebagainya.

Dalam bahasa Kaili Ledo dijumpai adverbial ekstraklusa yang terdiri atas

adverbia ekkstraklausa temporal, misalnya: sisisekarang, panganetadi,

mailebesok, maipualusa, ngenananti, riawikemarin, ngenananti dan

adverbia ektraklausa lokatif, misalnya: hamaidi sana, risidi sini. Perhatikan

contoh berikut!

- Tumai mami komiu sisi!Ke sini memang kamu sekarang!

- Pangane tinaku notingguliTadi ibuku pulang,.

- Hau ri Lasoani geira maile.Pergi ke Lasoani mereka besok.

- Maipua anana nakava.Lusa anaknya datang.

- Nakava ngena roana.Datang nanti temannya.

- Risi tueimu riawi.Di sini adikmu kemarin.

- Nangande hamai geira.Makan di sana mereka

Adverbia intraklausal adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba,

adjektiva, dan adverbia lain, misalnya ledotidak, evaagak/seperti,

mpu/ntotosangat, dopabelumdan sebagainya. Dalam bahasa Kaili Ledo dijumpai

adverbia intraklaua yang menjelaskan verba, adjektiva, dan adverbia. Perhatikan

contoh berikut!
Tuakaku ledo nakava Kakakku tidak datang.

Nadusumpu bereina Kurus sekali istrinya.

Dopa hau geira Belum pergi meeka.

2.3 Perilaku Semantis Adverbia Bahasa Kaili Ledo

Berdasarkan perilaku semantiknya, adverbia bahasa Kaili Ledo ada

delapan jenis makna yaitu:

1. Adverbia kualitatif

adverbia kualitatif adalah adverbia yang menggambarkan makna yang

berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu. Yang termasuk adverbia ini:

mpu, ntoto.yang bermakna benar/betul, sangat atau sekali, misalnya nanjili

mpupulang betul/benar, nabelo ntotobaik sekali/sangat baik, nabia mpu

mombine hai, eva langgaiberani sekali perempuan itu, seperti laki-laki.

2. Adverbia Kuantitatif

Adverbia kuantitatif adalah adverbia yang menggambarkan makna yang

berhubungan dengan jumlah, misalnya: sakidesedikit, nadeabanyak,

nasukacukup

3. Adverbia Limitatif

Adverbia limitatif adalah adverbia yang menggambarkan makna yang

berhubungan dengan pembatasan, misalnya agahanya, munijuga.

4. Adverbia Frekuentatif

Adverbia frekuentatif adalah adverbia yang menggambarkan makna

berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan

adverbia itu, misalnya tunggaisering, njuselalu, nasaroselalu.


5. Adverbia Kewaktuan

Adverbia kewaktuan adalah adverbia yang menggambarkan makna

berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu,

misalnsa sisisekarang, panganetadi, mailebesok, maipualusa, ngenananti,

riawikemarin, ngenananti.

6. Adverbia Keceraan

Adverbia keceraan adalah adverbia yang menggambarkan makna yang

berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangkan oleh adverbia

berlangsung atau terjadi, misalnya paolepelan, pakaole-olepelan-pelan

nasintacepat.

7. Adverbia Konstratif

Adverbia konstratif adalah adverbia yang menggambarkan tentang

pertentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya, misalnya

anekalau: ane dotakukalau mausaya.

8. Adverbia Keniscayaan

Adverbia keniscahyaan adalah adverbia yang menggambarkan makna yang

berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya hal atau

peristiwa yang dijelaskan adverbia itu, misalnya mpupasti, tentuhau mpu

ngenapergi betul nanti, natantupasti. njuselalu.

III.P E N U T U P

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian terdahulu dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.


1. Secara morfologis, bentuk adverbia bahasa Kaili Ledo terbagi atas adverbia

monomorfemis, misalnya ledotidak, riawikemarin, mailebesok dan

adverbia polimorfemis: nasintacepat, nasarosering, nandaladalam,

biasanabiasanya, kabelo-belonasebaik-baiknya.. Bentuk dasarnya berbentuk

terikat, misalnya njuselalu, mpusekali, agahanya dan berbentuk bebas,

misalnya dopabelum, panganetadi, maipualusa.

2. Secara sintaksis, adverbia bahasa Kaili Ledo dapat menjadi pewatas verba,

misalnya ledo hautidak pergi, adjektiva,misalnya nandate mpupanjang

sekali, dan adverbia lain, misalnya maile padondobesok pagi.

3. Makna adverbial bahasa Kaili Ledo adalah kualitatif: nabelo ntotobaik sekali,

kuantitatif: aga sakidehanya sedikit, limitatif: nanjili munipulang juga,

frekuentatif: nasaro nakavasering datang, kewaktuan: risi riavidi sini

kemarin, keceraan: pakaole-ole nolipapelan-pelan berjalan, konstratif: ane

dotakukalau mauku, dan keniscayaan: hau mpu ngenapergi betul nanti!.

3.2 Saran

Untuk melengkapi informasi tentang bahasa Kaili Ledo, sangat perlu

dilaksanakan penelitian lanjutan agar spesifikasi yang terdapat dalam bahasa

tersebut terinventarisasi demi kelestarian budaya bangsa yang kita miliki.


DAFTAR PUSTAKA

http://nandriatiekafitri.blogspot.ae/2012/02/adverbia.htmI?m=1

http://syerliana-morfologi.blogspot.ae/2012/02/adverbua-kata-
keteranganhtmI?m=1

A.Rahim, Abdillah et al.

1998. Tata Bahasa Kaili. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Alwi, Hasan. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Badulu, Abdul Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, A. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Guntur, Henry Tarigan. 1988. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

Hali, A. Ghani et al. 1989. Sistem Sapaan Bahasa Kaili. Palu: Balai Penelitian Universitas
Tadulako.

Kridalaksana, Harimurti.

1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Muslich, Mansoer. 2013. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian Ke Arah


Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.

Ramlan. 1987. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V Karyono.


Sutawijaya, Alam, dkk. 1996. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Sofyan, Inghuong et al.

1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kaili. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

1980. Sistem Morfologi Kata Kerja Bahasa Kaili. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

You might also like