You are on page 1of 10

BAB 3

STRATIGRAFI

3. 1. Stratigrafi Regional

Wilayah karangsambung berada pada zona Pegunungan Serayu selatan dan termasuk
dalam stratigrafi Kebumen (Sukendar Asikin, 1987). Karangsambung tersusun dari berbagai
formasi dan menunjukkan umur yang berbeda. Terdapat pula satuan mlange yang berumur
pra-tersier.

(Gambar 3.1 Formasi Daerah Karangsambung pada stratigrafi zona pegunungan Serayu
selatan)

Batuan Pra Tersier

Merupakan batuan tertua yang tersingkap di Zone Pegunungan Serayu Selatan


mempunyai umur Kapur Tengah s/d Paleosen (Sukendar Asikin1974).
Kelompok batuan ini disimpulkan sebagai kompleks melange yang terdiri dari

13
graywacky, skiss,lava basalt berstruktur bantal,gabro, batugamping merah,
rijang,lempung hitam yang bersifat serpihan. Semuanya merupakan campuran yang
bersifat tektonik.

Formasi Karangsambung

Merupakan kumpulan endapan olisthostrom, terjadi akibat pelongsoran karena


gaya berat di bawah permukaan laut, melibatkan endapan sedimen yang belum
mampat, berlangsung pada lereng parit di bawah pengaruh endapan
turbidit.Merupakan sedimen pond dan diendapkan di atas bancuh Luk-Ulo, terdiri dari
konglomerat polimik, lempung abu-abu, serpih dan beberapa lensa batugamping
foraminifera besar. Hubungan tidak selaras dengan batuan Pra Tersier.

Formasi Totogan

Harloff (1933) dan Tjia HD (1966) menamakan sebagai Tufa Napalan I, sedangkan
Suyanto &Roskamil (1974) menyebutnya sebagai lempung breksi.Litologinya berupa
breksi dengan komponen batulempung,batupasir, batugamping, napal dan tufa.
Mempunyai umur Oligosen - Miosen Awal, dan berkedudukkan selaras di atas Formasi
Karangsambung

Formasi Waturanda

Formasi ini terdiri dari batuan - batuan batupasir vulkanik dan breksi
vulkanik,berumur Miosen Awal - Miosen Tengah, selaras di atas Formasi Totogan.
Formasi ini mempunyai Anggota Tuff, dimana Harloff (1933) menyebutnya sebagai
Eerste Merger Tuff Horizon.

14
Formasi Panosogan

Formasi ini diendapkan selaras di atas Formasi Waturanda, litologinya terdiri dari
perselingan batupasir, batulempung, tufa, napal dan kalkarenit. Ketebalan formasi ini
1000 meter, mempunyai umur Miosen Awal - Miosen Tengah.

Formasi Halang

Menindih selaras di atas Formasi Penosogan, dengan litologi terdiri dari


perselingan batupasir, batulempung, napal, tufa dan sisipan breksi.Merupakan
kumpulan sedimen turbidit bersifat distal sampai proksimal, pada bagian bawah dan
tengah kipas bawah laut, berumur Miosen Awal - Pliosen. Anggota Breksi Halang,
Sukendar Asikin menamakan sebagai Formasi Breksi II dan berjemari dengan Formasi
Penosogan. Namun Sukendar Asikin (1974) meralat bahwasanya Anggota Breksi ini
menjemari dengan Formasi Halang.

Formasi Peniron

Peneliti terdahulu menamakan sebagai Horizon Breksi III. Formasi Peniron


menindih selaras di atas Formasi Halang dan merupakan sedimen turbidit termuda yang
diendapkan di Zone Pegunungan Serayu Selatan. Litologinya terdiri dari breksi aneka
bahan (polimik) dengan komponen andesit, batulempung, batupasir dengan masa dasar
batupasir sisipan tufa, batupasir, napal dan batulempung.

Batuan Vulkanik Muda

Mempunyai hubungan yang tidak selaras dengan semua batuan yang lebih tua di
bawahnya. Litologi terdiri dari breksi dengan sisipan batupasir tufan, dengan komponen
andesit dan batupasir. Komponen tersebut merupakan aliran lahar pada lingkungan
darat. Berdasarkan pada ukuran komponen yang membesar ke utara, hal ini
menunjukkan arah sumber di utara yaitu Gunung Sumbing berumur Plistosen.

15
3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian

Pembagian satuan batuan didaerah penelitian, dibagi berdasarkan aturan yang ada
pada Sandi Stratigrafi Indonesia (1973), yang didasarkan pada satuan litostratigrafinya,
yaitu pembagian berdasarkan ciri-ciri litologi yang dijumpai di lapangan. Untuk itu
penamaan satuan batuan ini digunakan berdasarkan pada ciri-ciri litologi yang sama,
dominan dan khas.

Berdasarkan pada hal tersebut diatas, maka batuan yang tersingkap di daerah
penelitian, dibagi menjadi 2 satuan. Adapun urut-urutannya dari yang tertua hingga yang
termuda adalah sebagai berikut :

1. Satuan Breksi selang seling Batupasir


2. Satuan Batuan Batupasir selang seling Batulempung

3.2.1 Satuan Breksi Selang seling Batupasir


3.2.1.1 Penamaan dan Penyebaran
Pada daerah penelitian penyebaran dari satuan Breksi selang seling Batupasir
ini berada di sekitar Barat Laut daerah penelitian dengan menempati kurang lebih 15
% dari luas keseluruhan daerah penelitian, dan menyebar dibagian hulu K.
kedunglumpang, K. ceret. Satuan breksi selang seling batupasir ini disebelah barat
dibatasi oleh K. kedondong sedangkan dibagian utara dibatasi oleh k. ceret. Dan
ditandai dengan warna coklat pada Peta Geologi.
Penamaan Satuan Breksi selang seling batupasir ini didasarkan atas dominasi
breksi dibandingkan batupasir. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa nama
satuannya breksi selang seling batupasir.

16
Foto 3.1 singkapan Breksi selang-seling Batupasir (KL-06)
Arah foto ke selatan
3.2.1.2 Ciri Litologi
Secara umum satuan ini terdiri dari breksi dan batupasir kasar.

Kenampakan dilapangan breksi berwarna coklat keabu-abuan sampai kehitaman,


Ukuran butir kerikil sampai bongkah, bentuk butir menyudut, dengan sementasi
silika, Monomik dengan komposisi kuarsa, lihtik, feldfar, horblande, fragmen batuan
beku (andesit dan Basalt).

Sedangkan kenampakan batupasir dilapangan berwarna coklat kehitaman,


ukuran butir pasir kasar, menyudut sampai menyudut tanggung, sementasi silika,
komposisi kuarsa, litik, feldfar, hordblande.

Foto 3.2 kontak antara Breksi dengan batupasir (KL-06)

17
3.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan
Breksi selang-seling Batupasir ini merupakan satuan batuan yang diendapkan
paling awal dibandingkan satuan batuan lainnya, dengan lingkungan pengendapan di
Laut.
Dengan ciri-ciri satuan batuan yang mirip dengan formasi Waturanda penentuan
umur hanya didasarkan pada kedudukan stratigrafinya dan ditafsirkan sebagai
miosen awal sampai miosen tengah .
3.2.1.4 Hubungan Batuan
Diatas Satuan breksi selangseling batupasir diendapkan Satuan Batupasir selang-
seling Batulempung secara selaras.

3.2.2 Satuan Batupasir selang seling batulempung


3.2.2.1 Penamaan dan Penyebaran
Pada daerah penelitian Penyebaran dari satuan Satuan Batuan Batupasir selang
selingg batulempung ini berada di sekitar Utara daerah penelitian dengan
menempati kurang lebih 85 % dari luas keseluruhan daerah penelitian, dan menyebar
dibagian Hulu K. Soka, K. kedongdong, K. kedunglumpang, K. ceret, K. kedungbener,
K. wadasmalang, K. Karangjambu, dan K. Grigak. Satuan Satuan Batuan Batupasir
selang seling batulempung ini disebelah Timur laut dibatasi oleh K. Ceret, dibagian
tenggara dibatasi oleh K. Grigak dan dibagian barat daya dibatasi oleh K.
kedungbener. Dan ditandai dengan warna Kuning pada Peta Geologi.
Penamaan Satuan Batupasir selang seling batulempung ini didasarkan atas
dominasi batupasir yang kami temukan di lokasi pengamatan kami dibandingkan
batulempung maka nama satuannya satuan batupasir selangseling batulempung.

18
Foto 3.3 Singkapan Batupasir selangseling Batulempung
3.2.2.2 Ciri Litologi
Secara umum satuan ini terdiri dari batupasir halus, batulempung dan batupasir
kasar. Kenampakan dilapangan batupasir halus, warna abu-abu kecoklatan, ukuran
butir pasir halus, bentuk butir membundar semen karbonat, struktur primer paralel
laminasi, riple mark, cross beding dan load cast, komposisi kuarsa, lithik, felsfar,
mineral lempung.

Batulempung dengan warna abu-abu kehitaman, semen karbonat

Batupasir kasar dengan warna abu-abu kecoklatan, ukuran butir pasir kasar,
bentuk butir membulat tanggung membulat, semen karbonat, struktur primer
graded bedding, komposisi kuarsa, litik feldfar dengan fragmen kerikil-kerakal
(batulempung, batu andesit, batuan beku).

19
Foto 3.4 Batupasir selangseling Batulempung

Load cast dan Graded bedding

Cross Bedding & Paralel Laminasi

Foto 3.5 Struktur Primer Batuan Sedimen

20
3.2.2.3 Umur dan Lingkungan pengendapan
Dengan ditemukannya struktur sedimen berupa paralel laminasi, ripple mark,
cross beding dan gradded beding menunjukan bahwa satuan batuan ini diendapkan di
lingkungan pegendapan Turbidit laut dalam.

Dengan ciri-ciri satuan batuan yang mirip dengan formasi panosogan penentuan
umur hanya didasarkan pada kedudukan stratigrafinya, dan ditafsirkan sebagai Miosen
Tengah.

21
3.2.3 Kolom Stratigrafi

Lingkungan
Umur Simbol Satuan Batuan Ciri Litologi
Pengendapan

batupasir halus : abu-abu kecoklatan,


pasir halus, membundar, karbonat,
struktur primer paralel laminasi, riple
mark, cross beding dan load cast,
komposisi kuarsa, lithik, felsfar, mineral
Satuan lempung.
Batupasir Batulempung : abu-abu kehitaman,
Muda Laut Dalam
selang-seling semen karbonat

Batulempung Batupasir kasar : abu-abu kecoklatan,


pasir kasar, membulat tanggung
membulat, karbonat, komposisi kuarsa,
litik feldfar dengan fragmen kerikil-kerakal
(batulempung, batu andesit, batuan
beku).

Breksi : coklat keabu-abuan sampai


kehitaman, Silika, Monomik dengan
Satuan Breksi
fragmen batuan beku.
Tua selang-seling Darat
Batupasir
Batupasir : coklat kehitaman, ukuran butir
pasir kasar, sementasi Silika.

22

You might also like