Professional Documents
Culture Documents
No. RM : ........................................
Tanggal : ........................................
Tempat : ........................................
I. DATA UMUM
A. Identitas Klien
Nama : ....................................................... umur: .........................................
Tempat/tgl lahir : ........................................................ Jenis kelamin : L / P
Agama : ....................................................... Suku : .........................................
Pendidikan : ....................................................... Dx Medis ....................................
Alamat : ....................................................... Telp: ...........................................
Tgl masuk RS : .......................................................
Ruangan : ........................................................
Golongan darah : .........................................................
Sumber info :..........................................................
B. Identitas Orang tua
Ayah
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
Ibu
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
Lain-Lain (hubungan keluarga................................................................)
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
3. Identitas Saudara Kandung
UMUR STATUS
No. NAMA HUBUNGAN
(TAHUN) KESEHATAN
V. Pengkajian fisik
1. Lingkar kepala : 30 cm
2. Lingkar dada :28 cm
3. Lingkar perut : 25 cm
4. Berat badan : 1720 gram.
5. Tinggi badan : 40 cm.
6. Suhu tubuh : 36.9 c
7. Heart rate : 152 x/menit
8. Respiratory rate : 52 x/m
9. Mata : simetris kiri & kanan, bisa membuka mata, alis mata tipis, pus/
kotoran (-)
10. Kepala : bentuk kepala mikrosefal, ubun-ubun belum tertutup, rambut
hitam,lurus tidak mudah di cabut
11. Telinga : bentuk telinga low set ear
12. Hidung : tidak tampak adanya septum nasal
13. Mulut tenggorokan: reflex menelan sangat lemah
14. Leher : tidak ada kaku kuduk, lipatan leher (+)
15. Dada : simetris kiri dan kanan, sesak (-),
16. Paru-paru : simetris kiri dan kanan, bunyi napas bronkovesikuler
17. Jantung : irama bunyi jantung II murni, regular, sianosis (-)
18. Abdomen : datar mengikuti gerak napas, peristaltik (+), tidak teraba
adanya massa/ tumor
19. Genetalia : testis menurun, rugae sedikit
20. Bokong dan rectum : terdapat lubang anus dan pengeluaran
mekonium 8 jam setelah lahir
21. Ekstermitas : jumlah jari lengkap, ROM aktif, kaku, reflex moro (+)
XII. Test Diagnostik ( Laboratorium, Foto Rongent, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG, dll.)
- Pemeriksaan Laboratorium
17 Juli 2012
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1 Bilirubin total 17,3 <1,1 Mg/dL
2 Bilirubin direk 0,59 <0,3 Mg/dL
23 Juli 2012
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1. WBC 9,43 4-10 10^3/uL
2. RBC 3,28 4-6 10^6/uL
3. HGB 11,4 12-16 g/dL
4. HCT 32,6 37-46 %
5. PLT 31 150-400 10^3/uL
6. GDS 111 140 Mg/i
NILAI APGAR
NO TANDA 0 1 2 JUMLAH
1. Frekwensi Tidak ada < 100 > 100 2 2
jantung
2. Usaha nafas Tidak ada Lambat Menangis kuat 2 2
Rekoil lengan 2
Sudut popliteal 2
1
Tanda scraf
2
Tumit ke telinga
Maturitas Fisik
Kulit 2
Lanugo 2
payudara 2
1
Telinga
2
Genitalia
Total 24
TUK ( taksiran Umur Kehamilan ) :34 minggu
Diagnosa : BKB/KMK/Sectio
ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ibu klien mengeluh anaknya
menyusu bila dirangsang
Ibu klien mengatakan
anaknya sudah mau menyusu tapi
masih lemah
DO:
BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Berat BB lahir : 1720 gr
(BB berfluktuasi/naik turun)
Bayi minum ASI
Refleks isap kurang
Bilirubin total : 17,3
mg/dl (N: <1,1 mg/dl)
Bilirubin direk : 0,59
mg/dl (N: <0,3 mg/dl)
2 Faktor risiko meliputi: Resiko infeksi
Immaturitas sistem imun : Cadangan
immunoglobulin maternal menurun (
Ig M,IgG
Sum-sum tulang dan jaringan
limfoid belum matur
3 Faktor risiko meliputi: Risiko Ketidakefektifan
Immaturitas sistem termoregulasi:
termoregulasi
SSP ( pusat regulasi suhu)
Keadaan kulit (lemak
subkutan,lemak coklat)serta
Aktivitas massa otot tdk ade kuat
(panas tdk dihasilkan )
Post sectio
Bayi prematur
BBLR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
Refleks isap kuat lalu, kenaikan / penurunan BB meningkatkan kenaikan berat badan
nasal)
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh bayi dan melakukan
tindakan. 3. mencegah
5. Rawat bayi dalam incubator dan dan membunuh bakteri, jamur dan
bersihkan incubator setiap saat. untuk mencegah infeksi akibat
kontaminasi nasokomial.
5. Untuk mengurangi
6. Pisah bayi bayi yang mengalami kontak dengan dunia luar dan dapat
penyakit infeksi. meningkatkan ketahanan bayi seperti
7. Lindungi bayi yang mengalami masih berada dalam suhu normal
defisit imun dari infeksi : uterus.
Instruksikan pengunjung untuk 6. Mengurangi risiko
cuci tangan sebelum mendekati penularan penyakit pada bayi lain.
bayi. 7. Mengurangi
8. Kurangi kerentanan individu kontak dengan agen penyebab infeksi
terhadap infeksi seperti : dan sumber infeksi.
pertahankan masukan nutrisi ASI
dokter.
b. Jika suhu di atas normal :
Lepaskan selimut.
Lepaskan tutup kepala.
Jika hipertermia > 1 jam, lapor
3. Inkubator dapat dimanajemenkan
dokter.
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
3. Pertahankan suhu incubator sesuai
bayi.
dengan kondisi bayi.
4.Ketidakadekuatan penambahan BB
meskipun masukan kalori adekuat dapat
4. Pantau penambahan BB berturut
menandakan bahwa kalori digunakan
turut,bila penambahan BB tidak
untuk mempertahankan suhu tubuh
adekuat,tingkatkan suhu diligkungan
( incubator ) sesuai indikasi
CATATAN PERKEMBANGAN
31 Juli 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 14.00 1. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20 S:
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 20 cc ibu klien mengatakan anak masih
14.25 2. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah lemah menyusu
pemberian ASI O:
14.30 3. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan - Reflex isap kurang
pemberian makanan - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk - Berat BB lahir : 2050 gr
masih lemah . A: masalah belum teratasi
14.35 4. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan P: lanjutkan intervensi
kebutuhan nutrisi
Hasil :porsi yang diberikan 20 cc setiap 2,5 jam ,
jumlah yang dihabiskan + 20 cc dalam waktu 30
menit dan kadang-kadang dimuntahkan ,bayi mudah
tertidur .
16.30 5. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 20 cc
17.00 6. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.00 7. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 3 cc,
selebihnya dimuntahkan
19.30 8. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.35 9. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : 1990 g,setelah minum
menjadi 2000 g,
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum :1720 g,setelah minum
menjadi 1640 g
11. Memberikan Intervensi spesifik untuk meningkatkan
pemberian makanan peroral yang efektif :
Memberikan dengan sendok secara bertahap
Kontral stimulasi setiap pemberian makanan
Tingkatkan tidur dan kurangi pemakaian energi yang
berlebih
2 14.45 1. Mengkaji faktor faktor yang dapat menyebabkan S: -
infeksi O:
Hasil : - Masukan nutrisi inadekuat
Pengunjung yang banyak : ibu en lain dan - Penyebab infeksi nosokomial
keluarga keluar masuk yaitu pengunjug yang banyak
Lingkungan agak bersih. - Imaturitas system imun
Posisi saat memberi minum ASI : Setengah A: masalah belum teratasi
duduk P: lanjutkan intervensi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
bayi dan melakukan tindakan.
3. Mempertahankan tindakan tekhnik antiseptik dalam
setiap tindakan ( seperti : sterilisasi alat dan
desinfeksi dengan antiseptik).
4. Mengobservasi bayi dalam incubator dan
membersihkan incubator dari kotoran.
5. Melindungi bayi dengan mempertahankan kondisi
lingkungan yang bersih dan kurangi pengunjung.
6. Mengurangi kerentanan individu terhadap infeksi
seperti : Mempertahankan masukan nutrisi dan
ASI
3 14.40 1. Meminimalkan kehilangan panas dengan hindarkan S:-
sumber sumber kehilangan panas pada bayi seperti O:
Mandikan bayi dengan air yang hangat, - System imaturitas regulasi masih
dan tidak dilingkungan terbuka ( Jendela dan imatur
pintu tertutup) A: masalah belum teratasi
Batasi kontak dengan pakaian atau P: lanjutkan intervensi
selimut basah.
Hindari aliran udara ( pendingin udara,
jendela, kipas angin ) yang langsung mengenai
bayi.
Hangatkan seluruh barang barang dan
15.00 bahan bahan untuk perawatan ( baju, sprei, dll ).
Kurangi benda benda diruangan yang
menyerap panas ( logam ).
2. Mempertahankan suhu incubator sesuai dengan
kondisi bayi.
Hasil: suhu inkubator 31,6oC
3. Memonitor tanda tanda vital bayi setiap 6 jam
terutama suhu bayi
Hasil : Suhu bayi 36,9 0c
4. Memantau penambahan BB berturut turut,bila
penambahan BB tidak adekuat,tingkatkan suhu
diligkungan ( incubator ) sesuai indikasi
1 Agustus 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 14.00 1. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan S:
pemberian makanan ibu klien mengatakan anak masih
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk lemah menyusu
masih lemah . O:
14.25 2. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan - Reflex isap kurang
kebutuhan nutrisi - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
14.30 Hasil :porsi yang diberikan 25 cc setiap 2 jam , - Berat BB lahir : 1640 gr
jumlah yang dihabiskan + 25 cc dalam waktu 30 A: masalah belum teratasi
menit,bayi mudah tertidur . P: lanjutkan intervensi
15.00 3. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
15.30 4. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
17.00 5. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
17.30 6. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.00 7. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
19.30 8. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
20.00 9. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum : 1640 g,setelah minum
menjadi 1640 g,
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g
2 16.00 1. Mengkaji faktor faktor yang dapat menyebabkan S: -
infeksi O:
Hasil : - Masukan nutrisi inadekuat
Pengunjung yang banyak : ibu en lain dan - Penyebab infeksi nosokomial
keluarga keluar masuk yaitu pengunjug yang banyak
Lingkungan agak bersih. - Imaturitas system imun
Posisi saat memberi minum ASI : Setengah A: masalah belum teratasi
duduk P: lanjutkan intervensi
2. Mengurangi kerentanan
individu terhadap infeksi seperti : Mempertahankan
masukan nutrisi dan ASI Mencuci tangan sebelum
dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan
tindakan.
3. Mempertahankan tindakan
tekhnik antiseptik dalam setiap tindakan ( seperti :
sterilisasi alat dan desinfeksi dengan antiseptik).
4. Melindungi bayi dengan
mempertahankan kondisi lingkungan yang bersih dan
kurangi pengunjung.
3 14.40 1. Meminimalkan kehilangan panas dengan hindarkan S:-
sumber sumber kehilangan panas pada bayi seperti O:
Membersihkan bayi dengan air yang - System imaturitas regulasi masih
hangat, dan tidak dilingkungan terbuka ( Jendela imatur
dan pintu tertutup) A: masalah belum teratasi
Batasi kontak dengan pakaian atau P: lanjutkan intervensi
selimut basah.
Hindari aliran udara ( pendingin udara,
jendela, kipas angin ) yang langsung mengenai
bayi.
Hangatkan seluruh barang barang dan
bahan bahan untuk perawatan ( baju, sprei, dll ).
17.00 Kurangi benda benda diruangan yang
menyerap panas ( logam ).
2. Mempertahankan suhu incubator sesuai dengan
kondisi bayi.
Hasil: suhu inkubator 30,5oC
3. Memonitor tanda tanda vital bayi setiap 6 jam
terutama suhu bayi
Hasil : Suhu bayi 37 0c
4. Memantau penambahan BB berturut turut,bila
penambahan BB tidak adekuat,tingkatkan suhu
diligkungan ( incubator ) sesuai indikasi
2 Agustus 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 08.00 1. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan S:
pemberian makanan ibu klien mengatakan anak masih
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk lemah menyusu
masih lemah . O:
2. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan - Reflex isap kurang
kebutuhan nutrisi - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Hasil :porsi yang diberikan 30 cc setiap 2,5 jam , - Berat BB lahir : 1800 gr
jumlah yang dihabiskan + 30 cc dalam waktu 30 A: masalah belum teratasi
menit,bayi mudah tertidur . P: lanjutkan intervensi
09.30 3. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 30
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 30 cc
09.35 4. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10.00 5. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
12.00 6. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 30
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 30 cc
12.30 7. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
8. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum : 1800 g,setelah minum
menjadi 1800 g,