You are on page 1of 25

PENGKAJIAN BAYI

No. RM : ........................................
Tanggal : ........................................
Tempat : ........................................

I. DATA UMUM
A. Identitas Klien
Nama : ....................................................... umur: .........................................
Tempat/tgl lahir : ........................................................ Jenis kelamin : L / P
Agama : ....................................................... Suku : .........................................
Pendidikan : ....................................................... Dx Medis ....................................
Alamat : ....................................................... Telp: ...........................................
Tgl masuk RS : .......................................................
Ruangan : ........................................................
Golongan darah : .........................................................
Sumber info :..........................................................
B. Identitas Orang tua
Ayah
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
Ibu
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
Lain-Lain (hubungan keluarga................................................................)
Nama : ........................................................... Umur :.........................................
Pendidikan : ........................................................... Pekerjaan : .................................
Alamat : .................................................................................................................
Telp : .................................................................................................................
3. Identitas Saudara Kandung
UMUR STATUS
No. NAMA HUBUNGAN
(TAHUN) KESEHATAN

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Berat bayi kurang dari 2500 gram

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Lahir bayi laki-laki, secara SC dengan Gravid 28-30 minggu degan riwayat pelepasan
ketuban. Demam (-), kejang (-), hipotermi (-), sesak (-), muntah (-).
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 5 tahun)
1. Prenatal care
Selama hamil ibu klien rajin memeriksakan kehamilannya ke dokter, keluhan mual
dan muntah dialami sampai bulan keempat kehamilan, tidak ada riwayat terkena
sinar dan terapi obat selama hamil sangobion, imunisasi TT 2x dengan kenaikan
berat badan 5 kg selama hamil.
2. Natal
Ibu melahirkan anaknya di rumahh sakit ditolong oleh dokter, riwayat kelahiran
dengan sectio sesarea indikasi ketuban pecah dini dengan nilai APGAR 8/10, dan
tidak ada komplikasi saat lahir
3. Post natal
Kondisi bayi : BB lahir 1720 gram, PB 40 cm.
Bayi mengalami mengalami kemerahan, refkes mengisap tidak ada, serta berat
badan yang kurang dari normal
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut ibunya tidak ada keluarga yang mengalami kelainan tubuh seperti anaknya
sekarang baik dari keluarganya maupun keluarga suaminya.
IV. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Pertama kali disusui yaitu beberapa jam setelah melahirkan yang diberikan secara
terjadwal melalui OGT sampai saat pengkajian
B. Pemberian Susu Formula
Klien tidak pernah diberikan susu formula karena produksi ASi masih banyak

V. Pengkajian fisik
1. Lingkar kepala : 30 cm
2. Lingkar dada :28 cm
3. Lingkar perut : 25 cm
4. Berat badan : 1720 gram.
5. Tinggi badan : 40 cm.
6. Suhu tubuh : 36.9 c
7. Heart rate : 152 x/menit
8. Respiratory rate : 52 x/m
9. Mata : simetris kiri & kanan, bisa membuka mata, alis mata tipis, pus/
kotoran (-)
10. Kepala : bentuk kepala mikrosefal, ubun-ubun belum tertutup, rambut
hitam,lurus tidak mudah di cabut
11. Telinga : bentuk telinga low set ear
12. Hidung : tidak tampak adanya septum nasal
13. Mulut tenggorokan: reflex menelan sangat lemah
14. Leher : tidak ada kaku kuduk, lipatan leher (+)
15. Dada : simetris kiri dan kanan, sesak (-),
16. Paru-paru : simetris kiri dan kanan, bunyi napas bronkovesikuler
17. Jantung : irama bunyi jantung II murni, regular, sianosis (-)
18. Abdomen : datar mengikuti gerak napas, peristaltik (+), tidak teraba
adanya massa/ tumor
19. Genetalia : testis menurun, rugae sedikit
20. Bokong dan rectum : terdapat lubang anus dan pengeluaran
mekonium 8 jam setelah lahir
21. Ekstermitas : jumlah jari lengkap, ROM aktif, kaku, reflex moro (+)
XII. Test Diagnostik ( Laboratorium, Foto Rongent, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG, dll.)
- Pemeriksaan Laboratorium
17 Juli 2012
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1 Bilirubin total 17,3 <1,1 Mg/dL
2 Bilirubin direk 0,59 <0,3 Mg/dL

23 Juli 2012
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1. WBC 9,43 4-10 10^3/uL
2. RBC 3,28 4-6 10^6/uL
3. HGB 11,4 12-16 g/dL
4. HCT 32,6 37-46 %
5. PLT 31 150-400 10^3/uL
6. GDS 111 140 Mg/i

- Pemeriksaan darah tepi


25 Juli 2012
Nilai
No Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal
1. Eritrosit Anisopoikilositosis, normositik -
normokrom, spherosit (+),
ovulosit (+),polikromasia (+),
benda inklusi (-), normoblast (-)
2. Leukosit Jumlah cukup, PMN < limfosit, -
granulasi toksik (+), vakuolisasi
(+), sel muda (-)
3. Trombosit Jumlah menurun, giant trombosit -
(+)
Kesan : trombositopenia suspek caesa infeksi
XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)
- Incubator 326 ml/hari dengan suhu 31,6-33,6oC
- IV dextrose 5% 18 TPM
- ASI 700cc/kg/BB/hari
10 x 17 cc ASI

NILAI APGAR
NO TANDA 0 1 2 JUMLAH
1. Frekwensi Tidak ada < 100 > 100 2 2
jantung
2. Usaha nafas Tidak ada Lambat Menangis kuat 2 2

3. Tonus otot Lumpuh Ektrimitas Gerakan aktif 1 2


fleksisedikit
4. Refleks Tidak beraksi Gerakan sedikit Reaksi malawan 1 1

5. Warna kulit Biru pucat Tubuh Kemerahan 1 2


kemerahan, tangan
dan kaki biru.

Ket : penilaian menit ke 1 = 7 penilaian menit ke 5 = 10


Tindakan resusitasi : Memberikan rangsangan, Bersihkan jalan nafas
Tali pusat : panjang 50 cm
Jumlah pembuluh darah : 2 Arteri, 1 Vena
Kelainanan : tidak ada
Skort Maturitas menurut ( Ballard Score )
Maturitas Neuromuskuler
Sikap 2
Jendela pergelangan 2

Rekoil lengan 2

Sudut popliteal 2
1
Tanda scraf
2
Tumit ke telinga

Maturitas Fisik
Kulit 2
Lanugo 2

Garis telapak kaki 2

payudara 2
1
Telinga
2
Genitalia
Total 24
TUK ( taksiran Umur Kehamilan ) :34 minggu
Diagnosa : BKB/KMK/Sectio

Perkembangan Berat Badan


Tanggal 15 Juli 2012 : 1510 gram
Tanggal 16 Juli 2012 : 1580 gram
Tanggal 17 Juli 2012 : 1540 gram
Tanggal 18 Juli 2012 : 1600 gram
Tanggal 19 Juli 2012 : 1550 gram
Tanggal 20 Juli 2012 : 1550 gram
Tanggal 21 Juli 2012 : 1660 gram
Tanggal 22 Juli 2012 : 1700 gram
Tanggal 23 Juli 2012 : 1790 gram
Tanggal 24 Juli 2012 : 1790 gram
Tanggal 25 Juli 2012 : 1780 gram
Tanggal 26 Juli 2012 : 1770 gram
Tanggal 27 Juli 2012 : 1770 gram
Tanggal 28 Juli 2012 : 1800 gram
Tanggal 29 Juli 2012 : 1850 gram
Tanggal 30 Juli 2012 : 1850 gram
Tanggal 31 Juli 2012 : 2050 gram
Tanggal 1 Agustus 2012 : 1640 gram
Tanggal 2 Agustus 2012 : 1800 gram

ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ibu klien mengeluh anaknya
menyusu bila dirangsang
Ibu klien mengatakan
anaknya sudah mau menyusu tapi
masih lemah
DO:
BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Berat BB lahir : 1720 gr
(BB berfluktuasi/naik turun)
Bayi minum ASI
Refleks isap kurang
Bilirubin total : 17,3
mg/dl (N: <1,1 mg/dl)
Bilirubin direk : 0,59
mg/dl (N: <0,3 mg/dl)
2 Faktor risiko meliputi: Resiko infeksi
Immaturitas sistem imun : Cadangan
immunoglobulin maternal menurun (
Ig M,IgG
Sum-sum tulang dan jaringan
limfoid belum matur
3 Faktor risiko meliputi: Risiko Ketidakefektifan
Immaturitas sistem termoregulasi:
termoregulasi
SSP ( pusat regulasi suhu)
Keadaan kulit (lemak
subkutan,lemak coklat)serta
Aktivitas massa otot tdk ade kuat
(panas tdk dihasilkan )

PENYIMPANGAN KDM KASUS


Ketuban pecah dini

Post sectio

Bayi prematur

BBLR

Anatomi fisiologi tubuh


belum sempurna

Sistem pencernaan imatur System integrumen SSP imautr Sumsusm tulang


imatur belum sempurrna

Kematangan fungsi Pusat


neuromuskuler menurun Lemak subkutan yg termoregulasi Sumproduksi sel
minimal belum teratur darah kurang
Cadangan lemak
Kemampuan mengisap coklat penghasil
dan menelan belum Proses transisi Defisiensi leukosit
panas(brown fat )
terkoordinasi dengan terbatas/sedikit bayi dari intra
sempurna uterin ke Cadangan
Ketidakseimbangan
Katas perut kecil luas permukaan tubuh lingkungan baru immunoglobulin
Otot otot abdomen dng Berat badan Ketdkmampuan maternal menurun
lemah Kontrol refleks pada dalam adpatasi ( Ig M,IgG )
Imaturitas produksi kapiler kulit lingkungan
enzim,p asam hirokolik menurun/tdk ada
(absorpsi lemak & Kehidupan bayi
Aktivitas massa otot Pelepasan panas didunia luar
vit,immaturitas sfingter tdk ade kuat(panas tdk
kardia ,otot abdominal yang berlebih
dihasilkan) sempurna
lemah,kats lambung kecil, Kontak dengan
Ketidak berbagai
efektifan mikroorganisme
Refleks menelan dan termoregulator
mengisap belum sempurna
Proses penularan
Risiko inefektif termoregulator infeksi silang
Intake inadekuat ( Hipotermi ) Dari host ke Agent

Nutrisi kurang dari Risiko infeksi


kebutuhan tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI

1 Nutrisi kurang dari kebutuhan 30 Juli 2012 -


tubuh

2 Resiko infeksi 30 Juli 2012

3 Risiko ketidakefektifan 30 Juli 2012


termoregulasi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWTAN

No DIAGNOSA TUJUAN Intervensi Rasional


1 Nutrisi kurang dari Pola pemberian nutrisi 1.Kaji maturitas refleks berkenaan dengan 1.Untuk mengetahui metode pemberian
kebutuhan tubuh b/d bayi kembali efektif pemeberian makanan makan yang tepat untuk bayi
Reflek isap yang kurang, dalam jangka waktu 1 (menghispa,menelan,respon muntah,
asupan yang kurang minggu dengan dan batuk setiap memberikan makanan
kriteria : 2.Kaji pola minum bayi dan kebutuhan 2. Untuk menentukan berapa kebutuhan
BB bayi meningkat kebutuhan nutrisi nutrisi bayi perhari atau kebutuhan
40 gr Kaji volume, durasi dan upaya minum (cc/ KgBb ) sehingga dapat
Bayi minum Asi + selama pemberian minum, kaji diberikan nutrisi sesuai dengan
SF kuat respon bayi. kebutuhannya dengan tidak terlepas
Bayi Aktif Kaji masukan kalori / nutrisi yang dari intervensi yang lain yang dapat

Refleks isap kuat lalu, kenaikan / penurunan BB meningkatkan kenaikan berat badan

Iktrus (-) selalu dicatat bayi.


3 Berikan makan ASI 3. Mengadaptasikan bayi dengan putting
Setiap jam sesuai kebutuhan yaitu : susu supaya tidak bigung, dan melatih
17 cc x 10 kali/hari reflek mengisap yang baik.
Mengetahui kenaikan BB bayi dan
keefektifan pemberian nutrisi baik asi
maupun dan mengetahui Jumlah
pemasukan.
4 Timbang BB bayi sebelum dan sesudah 4.Untuk megetahui seberapa banyak
makan asupan nutrisi yang masuk dan
mengetahui kemampuan mengisap bayi
5. Mencegah terjadinya infeksi dan
5 Bersihkan mulut bayi setelah perkemmbangan biakan kuman akibat
pemberian nutrisi susu basi.
6. Pemberian minum/ makan lewat
6 Berikan Intervensi spesifik untuk sendok agar anak tidak bigung dengan
meningkatkan pemberian makanan putting susu ibu, dan pemberian
peroral yang efektif : secara bertahap mengurangi risiko
Pemberian dengan sendok secara aspirasi.
bertahap
Kontral stimulasi setiap pemberian
makanan
Tingkatkan tidur dan kurangi
pemakaian energi yang berlebih 7. Setelah pulang nanti orang tua tidak
7 Ajarkan pada orang tua tentang tehnik kaku dan sudah terbiasa memberikan
tehnik pemberian Asi/ yang efektif Asi / pada bayi, dan mengerti kapan
bayi sudah mulai haus : misal pada
saat menangis.
8 Berikan Fototerapi sesuai indikasi 8.Terapi sinar menyebabkan terjadinya
isomerasi billirubin indirek yang mudah
larut dalam plasma dan lebih mudah
diekskresi oleh hati sehingga ikterus
berkurang
2 Risiko infeksi tidak terjadi atau 1. Kaji factor factor yang dapat 1. Untuk menentukan
berlanjut dalam jangka membawa infeksi,seperti : intervensi yan akan diberikan pada
waktu 7 hari dengan Tindakan nson steril. bayi.
criteria : Pengunjung yang banyak
Bayi yang Lingkungan kotor dll.
diadaptasikan tidak Posisi saat memberi minum
terjadi infeksi 2. Kaji adanya tanda tanda infeksi
nasokomial. ( ketidak stabilan 2. Untuk mendiagona
Infeksi berlanjut suhu:hipertermi,letargi atau tanda tanda dini infeksi aterm serta
dapat di cegah perubahan perilaku,distress mengetahui respon tubuh bayi

pernafsan,ikterik,petekhia,kongesti terhadap inflamasi

nasal)
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh bayi dan melakukan
tindakan. 3. mencegah

4. Pertahankan tindakan tekhnik masuknya organisme organisme

antiseptik dalam setiap tindakan penyebab infeksi.

( seperti : sterilisasi alat dan


desinfeksi ). 4. Meminimalkan

5. Rawat bayi dalam incubator dan dan membunuh bakteri, jamur dan
bersihkan incubator setiap saat. untuk mencegah infeksi akibat
kontaminasi nasokomial.
5. Untuk mengurangi
6. Pisah bayi bayi yang mengalami kontak dengan dunia luar dan dapat
penyakit infeksi. meningkatkan ketahanan bayi seperti
7. Lindungi bayi yang mengalami masih berada dalam suhu normal
defisit imun dari infeksi : uterus.
Instruksikan pengunjung untuk 6. Mengurangi risiko
cuci tangan sebelum mendekati penularan penyakit pada bayi lain.
bayi. 7. Mengurangi
8. Kurangi kerentanan individu kontak dengan agen penyebab infeksi
terhadap infeksi seperti : dan sumber infeksi.
pertahankan masukan nutrisi ASI

8. Nutrisi yang baik,


daya tahan tubuh meningkat dan
infeksi tidak terjadi.
3 Risiko Ketidakefektifan Termoregulasi tubuh 1. Minimalkan kehilangan panas 1. Kehilangan panas pada bayi terjadi
termoregulasi efektif dalam jangka dengan hindarkan sumber sumber sangat cepat, peningkatan suhu 10 C
waktu 7 hari dengan kehilangan panas pada bayi seperti suhu tubuh akan kehilangan 12 cc /
criteria : a. Evaporasi. jam. Dengan intervensi tersebut
Bayi tidak di Mandikan bayi dengan air yang maka dapat direncanakan dengan baik
incubator lagi/ hangat, dan tidak dilingkungan hal hal yang perlu diperhatikan
dapat beradaptasi terbuka untuk mengurangi sumber sumber
dengan lingkungan ( Jendela dan pintu tertutup ) kehilangan panas pada bayi.
diluar Batasi kontak dengan pakaian
Suhu tubuh tetap atau selimut basah.
normal ( 36oC b. Konveksi
37oC) Hindari aliran udara ( pendingin
udara, jendela, kipas angin ) yang
langsung mengenai bayi.
c. Konduksi
Hangatkan seluruh barang
barang dan bahan bahan untuk
perawatan ( baju, sprei, dll ).
d. Radiasi
Kurangi benda benda diruangan
yang menyerap panas ( logam ).
Tempat tidur jauh dari jendela.
2. Minitor tanda tanda vital bayi 2. Mengetahui fungsi vital organ organ
setiap 6 jam terutama suhu bayi tubuh terutama termostat regulator

kriteria : suhu tubuh Fluktuasi suhu tubuh pada


bayi sering terjadi, dengan mengenali
a. Jika subuh dibawah normal : suhu tubuh ( panas atau dingin ) maka
Selimuti dengan 2 selimut. akan dapat dihindari terjadinya
Pasang tutup kepala. komplikasi hypothermia

Jika hipotermia > I jam, lapor atau hyperthermia

dokter.
b. Jika suhu di atas normal :
Lepaskan selimut.
Lepaskan tutup kepala.
Jika hipertermia > 1 jam, lapor
3. Inkubator dapat dimanajemenkan
dokter.
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
3. Pertahankan suhu incubator sesuai
bayi.
dengan kondisi bayi.
4.Ketidakadekuatan penambahan BB
meskipun masukan kalori adekuat dapat
4. Pantau penambahan BB berturut
menandakan bahwa kalori digunakan
turut,bila penambahan BB tidak
untuk mempertahankan suhu tubuh
adekuat,tingkatkan suhu diligkungan
( incubator ) sesuai indikasi

CATATAN PERKEMBANGAN

31 Juli 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 14.00 1. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20 S:
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 20 cc ibu klien mengatakan anak masih
14.25 2. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah lemah menyusu
pemberian ASI O:
14.30 3. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan - Reflex isap kurang
pemberian makanan - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk - Berat BB lahir : 2050 gr
masih lemah . A: masalah belum teratasi
14.35 4. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan P: lanjutkan intervensi
kebutuhan nutrisi
Hasil :porsi yang diberikan 20 cc setiap 2,5 jam ,
jumlah yang dihabiskan + 20 cc dalam waktu 30
menit dan kadang-kadang dimuntahkan ,bayi mudah
tertidur .
16.30 5. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 20 cc
17.00 6. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.00 7. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 20
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 3 cc,
selebihnya dimuntahkan
19.30 8. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.35 9. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : 1990 g,setelah minum
menjadi 2000 g,
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum :1720 g,setelah minum
menjadi 1640 g
11. Memberikan Intervensi spesifik untuk meningkatkan
pemberian makanan peroral yang efektif :
Memberikan dengan sendok secara bertahap
Kontral stimulasi setiap pemberian makanan
Tingkatkan tidur dan kurangi pemakaian energi yang
berlebih
2 14.45 1. Mengkaji faktor faktor yang dapat menyebabkan S: -
infeksi O:
Hasil : - Masukan nutrisi inadekuat
Pengunjung yang banyak : ibu en lain dan - Penyebab infeksi nosokomial
keluarga keluar masuk yaitu pengunjug yang banyak
Lingkungan agak bersih. - Imaturitas system imun
Posisi saat memberi minum ASI : Setengah A: masalah belum teratasi
duduk P: lanjutkan intervensi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
bayi dan melakukan tindakan.
3. Mempertahankan tindakan tekhnik antiseptik dalam
setiap tindakan ( seperti : sterilisasi alat dan
desinfeksi dengan antiseptik).
4. Mengobservasi bayi dalam incubator dan
membersihkan incubator dari kotoran.
5. Melindungi bayi dengan mempertahankan kondisi
lingkungan yang bersih dan kurangi pengunjung.
6. Mengurangi kerentanan individu terhadap infeksi
seperti : Mempertahankan masukan nutrisi dan
ASI
3 14.40 1. Meminimalkan kehilangan panas dengan hindarkan S:-
sumber sumber kehilangan panas pada bayi seperti O:
Mandikan bayi dengan air yang hangat, - System imaturitas regulasi masih
dan tidak dilingkungan terbuka ( Jendela dan imatur
pintu tertutup) A: masalah belum teratasi
Batasi kontak dengan pakaian atau P: lanjutkan intervensi
selimut basah.
Hindari aliran udara ( pendingin udara,
jendela, kipas angin ) yang langsung mengenai
bayi.
Hangatkan seluruh barang barang dan
15.00 bahan bahan untuk perawatan ( baju, sprei, dll ).
Kurangi benda benda diruangan yang
menyerap panas ( logam ).
2. Mempertahankan suhu incubator sesuai dengan
kondisi bayi.
Hasil: suhu inkubator 31,6oC
3. Memonitor tanda tanda vital bayi setiap 6 jam
terutama suhu bayi
Hasil : Suhu bayi 36,9 0c
4. Memantau penambahan BB berturut turut,bila
penambahan BB tidak adekuat,tingkatkan suhu
diligkungan ( incubator ) sesuai indikasi

1 Agustus 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 14.00 1. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan S:
pemberian makanan ibu klien mengatakan anak masih
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk lemah menyusu
masih lemah . O:
14.25 2. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan - Reflex isap kurang
kebutuhan nutrisi - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
14.30 Hasil :porsi yang diberikan 25 cc setiap 2 jam , - Berat BB lahir : 1640 gr
jumlah yang dihabiskan + 25 cc dalam waktu 30 A: masalah belum teratasi
menit,bayi mudah tertidur . P: lanjutkan intervensi
15.00 3. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
15.30 4. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
17.00 5. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
17.30 6. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
19.00 7. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 25
cc/2jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 25 cc
19.30 8. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
20.00 9. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum : 1640 g,setelah minum
menjadi 1640 g,
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g
2 16.00 1. Mengkaji faktor faktor yang dapat menyebabkan S: -
infeksi O:
Hasil : - Masukan nutrisi inadekuat
Pengunjung yang banyak : ibu en lain dan - Penyebab infeksi nosokomial
keluarga keluar masuk yaitu pengunjug yang banyak
Lingkungan agak bersih. - Imaturitas system imun
Posisi saat memberi minum ASI : Setengah A: masalah belum teratasi
duduk P: lanjutkan intervensi
2. Mengurangi kerentanan
individu terhadap infeksi seperti : Mempertahankan
masukan nutrisi dan ASI Mencuci tangan sebelum
dan sesudah menyentuh bayi dan melakukan
tindakan.
3. Mempertahankan tindakan
tekhnik antiseptik dalam setiap tindakan ( seperti :
sterilisasi alat dan desinfeksi dengan antiseptik).
4. Melindungi bayi dengan
mempertahankan kondisi lingkungan yang bersih dan
kurangi pengunjung.
3 14.40 1. Meminimalkan kehilangan panas dengan hindarkan S:-
sumber sumber kehilangan panas pada bayi seperti O:
Membersihkan bayi dengan air yang - System imaturitas regulasi masih
hangat, dan tidak dilingkungan terbuka ( Jendela imatur
dan pintu tertutup) A: masalah belum teratasi
Batasi kontak dengan pakaian atau P: lanjutkan intervensi
selimut basah.
Hindari aliran udara ( pendingin udara,
jendela, kipas angin ) yang langsung mengenai
bayi.
Hangatkan seluruh barang barang dan
bahan bahan untuk perawatan ( baju, sprei, dll ).
17.00 Kurangi benda benda diruangan yang
menyerap panas ( logam ).
2. Mempertahankan suhu incubator sesuai dengan
kondisi bayi.
Hasil: suhu inkubator 30,5oC
3. Memonitor tanda tanda vital bayi setiap 6 jam
terutama suhu bayi
Hasil : Suhu bayi 37 0c
4. Memantau penambahan BB berturut turut,bila
penambahan BB tidak adekuat,tingkatkan suhu
diligkungan ( incubator ) sesuai indikasi

2 Agustus 2012
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX (S OA P)
1 08.00 1. Mengkaji maturitas refleks yang berhubungan S:
pemberian makanan ibu klien mengatakan anak masih
Hasil : refleks menghisap,menelan,muntah,batuk lemah menyusu
masih lemah . O:
2. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan - Reflex isap kurang
kebutuhan nutrisi - BB :1880 gr (Tgl 30/07/2012)
Hasil :porsi yang diberikan 30 cc setiap 2,5 jam , - Berat BB lahir : 1800 gr
jumlah yang dihabiskan + 30 cc dalam waktu 30 A: masalah belum teratasi
menit,bayi mudah tertidur . P: lanjutkan intervensi
09.30 3. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 30
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 30 cc
09.35 4. Mengajarkan pada orang tua tentang tehnik tehnik
pemberian Asi yang efektif ,meliputi :
Cara menyusui yang baik : mendesinfeksi puting susu
dengan ASI,memaksimalkan puting yang msuk
dimulut bayi,memberikan bonding attachment
,memberikan rangsangan ketika bayi malas untuk
mengisap .
10.00 5. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
12.00 6. Memberikan makan ASI sesuai kebutuhan yaitu : 30
cc/2,5jam jumlah yang dihabiskan sebanyak 30 cc
12.30 7. Membersihkan mulut bayi dari susu setelah
pemberian ASI
8. Menimbang BB bayi sebelum dan sesudah menyusui
Hasil :
BB sebelum diberi minum : g,setelah minum
menjadi g,
BB sebelum diberi minum : 1800 g,setelah minum
menjadi 1800 g,

You might also like