You are on page 1of 13

TUGAS MAKALAH SWAMEDIKASI

DEMAM & NYERI

Disusun Oleh :

1. Yuliana Kl 1501020

2. Sisilia Idayani 1501026

3. Eirene Yanse B.P 1501009

4. Alfrianti P. 1501002

Tana Toraja

2016
BAB I

DEMAM
A. Pengertian Demam

Demam adalah suatu kondisi menyeluruh dimana suhu tubuh lebih tinggi dari normal
(37,50C suhu oral atau 380 C suhu rektal) dan merupakan gejala dari suatu penyakit.

Demam ini terjadi untuk memaksimalkan pertahanan tubuh. Ketika kondisi demam maka
pertahanan tubuh paling aktif. Kondisi ini akan memacu pertambahan leukosit (sel darah putih)
sebagai fungsi immune, serta memacu produksi interferon untuk melawan mikroorganisme yang
menyerang tubuh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa demam menunjukkan kerja aktif tubuh
sebagai mekanisme pertahanan. Jika terjadi demam berarti tubuh melakukan fungsi pertahanan.

Suhu tubuh normal bervariasi sepanjang hari antara rata-rata 36,5 dan 37 0C. Biasanya suhu
malam adalah lebih tinggi sedikit daripada suhu pagi, karena tubuh memproduksi kalor akibat
aktivitas siang hari. Selama tidur kalor ekstra ini tidak dibentuk dan suhu berangsur-angsur turun
lagi.

Jika terjadi demam di atas 41,20C atau lebih bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan yang
terparah adalah kerusakan saraf pusat yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun hal ini
jarang terjadi. Tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan terjadinya kerusakan neorologis bila
demam dibawah 410C.

B. Penyebab

Demam dapat disebabkan karena infeksi dan non-infeksi.

1. Penyebab infeksi antara lain :


a. Virus misalnya flu, salesma.
b. Bakteri misalnya radang telinga, radang tenggorok, tifus.
c. Parasit misalnya malaria. Infeksi dengan parasit selalu diiringi dengan demam tinggi.
2. Penyebab non-infeksi antara lain : dehidrasi pada anak dan orang tua, alergi, kanker,
stress, trauma, luka-luka besar, luka-luka bakar.
Pada demam karena infeksi kemungkinan dapat disertai menggigil. Namun menggigil itu
sendiri bukan merupakan suatu gejala infeksi karena menggigil dapat juga terjadi karena
demam yang disebabkan alergi atau keganasan. Keringat yang berlebihan umumnya
terjadi pada saat temperatur tubuh turun secara tiba-tiba dan sering terjadi pada dini hari.

C. Gejala

1. Menggigil

2. Nyeri otot dan sendi

3. Berkeringat( ketika suhu menurun)

4. Denyut jantung meningkat

5. Mengantuk dan lemah

6. Nafsu makan berkurang

7. Sakit kepala

8. Saat kencing terasa panas

D. Penatalaksanaan

1. Terapi non farmakologi

a. Banyak minum.
b. Kompres dingin sering kali memberikan rasa nyaman dan dapat menurunkan suhu
tubuh yang meningkat.
c. Memakai pakaian yang tipis selagi tidur. Pakaian yang tebal dapat membuat panas
tubuh menjadi tertahan (tidak turun) dan menyebabkan tubuh semakin tidak nyaman.

2. Obat-obat Tersendiri :

1. Parasetamol
a. Nama Dagang :
Alphamol, Betamol, Bodrexin dema, Ifitamol, Fasidol, Mirasic, Nufadol,Paradyn.
Panadol, Tempra atau Tempra Forte.
b. Cara Kerja Obat:
Dengan cara menekan prostaglandin, semacam zat yang dikluarkan oleh tubuh yang
sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini merupakan penyebab timbulnya
panas.
c. Aturan pakai obat
a) Dewasa : 325 mg atau 500-600 mg setiap 4 sampai 6 jam
b) Anak-anak : 0-1 tahun: 60-120 mg setiap 4 jam atau 6 jam
1-5 tahun: 120-150 mg setiap 4 jam atau 6 jam
6-12 tahun : 250-500 mg setiap 4 jam atau 6 jam
d. Hal yang perlu diperhatikan :
a) Dosis harus tepat, tidak berlebihan karena dapat menimbulkangangguan fungsi hati
dan ginjal
b) Hindari penggunaan campuran obat demam karena dapat menimbulkan over dosis
c) Hindari penggunaan bersama dengan alcohol karena meningkatkan resiko
gangguan hati
d) Minta petunjuk dokter untuk penderita penyakit ginjal
e. Kegunaan obat
a) Megurangi rasa sakit, misalnya: sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid
b) Menurunkan demam,misalnya : demam setelah imunisasi

2. Asetosal ( aspirin )
a. Nama dagang : Aspilet, Aspirin, Bodrexin, Cefenol, Farmasal.
b. Cara Kerja Obat:
Dengan cara menekan prostaglandin, semacam zat yang dikluarkan oleh tubuh yang
sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini merupakan penyebab timbulnya
panas.
Aturan pakai obat:
a) Dewasa : 500-650 mg setiap 4jam (maksimal 4hari)
b) Anak-anak : 2-3 tahun : 80-160 mg setiap 4jam
4-5 tahun : 160-240 mg setiap 4jam
6-8 tahun : 250-240 mg setiap 4jam
9-10 tahun : 320-400 mg setiap 4 jam
> 11 tahun : 400-480 mg setiap 4 jam
c. Hal yang perlu diperhatikan
a) Aturan pemakain harus tepat, diminum setelah makan bersama makanan untuk
mencegah nyeri dan pendarahan lambung.
b) Hati-hati atau minta nasihat dokter bagi penderita gangguan ginjal atau hati,
kehamilan, ibu menyusui, dan dehidrasi.
c) Jangan diminum bersama dengan alcohol karena dapat meningkatkan resiko
pendarahan lambung.
d) Hati-hati atau minta nasehat dokter bagi penderita yang menggunakan obat
hipoglisemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, anti kougulan,
kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.
d. Kegunaan Obat:
a) Mengurangi rasa sakit, misalnya: sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang, nyeri haid.
b) Menurunkan demam, misalnya: demam setelah imunisasi
c) Anti radang, misalnya: radang sendi dan tulang
e. Efek yang tidak diinginkan:
a) Nyeri lambung, mual, muntah
b) Pemakaian jangka lama dapat menimbulkan tukak lambung, perdarahan lambung.

3. Ibuprofen
a. Nama Dagang : Proris, Rhelafan, Bufect.
b. Cara Kerja Obat:
Ibuprofen adalah golongan obat anti radang nonsteroid yang pada dosis 200mg hanya
mempunyai efek pereda nyeri dan penurun demam.
c. Aturan Pakai :
a) Dewasa : 200mg 3-4 kali sehari
b) Anak-anak : 5-10mg/ kg BB 3-4 kali sehari
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Hindari pemakaian bersama aspirin untuk mencegah stroke atau serangan jantung.
b) Hindari alcohol karena dapat meningkatkan resiko pendarahan lambung.
c) Gunakan sesuai petunjuk atau yang diresepkan dokter, overdosis dapat
membehayakan lambung dan usus.
d) Hati-hati pada penggunaan obat-obat antikoagulan, diuretik, kortikosteroid, AINS,
anti hipertensi.

e. Kegunaan obat
a) Meredakan nyeri, misalnya sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, nyeri haid, luka
kecil.
b) Demam
c) Inflamasi
f. Efek yang tidak di Inginkan
a) Rasa tidak nyaman di lambung : mual, dispepsia, pendarahan, diare, sembelit.
b) Sakit kepala, gugup
c) Gatal atau ruam
d) Retensi garam dan cairan, dan hipertensi
e) Pandangan kabur
f) Telinga berdengung
E. Penggolongan Obat
Nama generic nama paten Golongan obat OWA

Paracetamol Alphamol, Betamol, Bebas -


Bodrexin dema,
Ifitamol, Fasidol,
Mirasic,
Nufadol,Paradyn.
Panadol, Tempra atau
Tempra Forte.

Asetosal Aspilet, Aspirin, Obat bebas -


Bodrexin, Cefenol,
Farmasal.

Ibuprofen Proris, Rhelafan, Bebas terbatas -


Bufect.

F. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini tentang pengobatan swamedikasi demam dapat
disimpulkan, bahwa :
1. Demam merupakan suatu respon tubuh terhadap jangkitan peyakit yang
menyerang tubuh.
2. Demam akan membantu tubuh dalam pengaktifan system imun tubuh
3. Demam, selain dibedakan sesuai dengan tingkat batasan suhu juga dibedakan
berdasarkan asal mula penyebabnya seperti misalnya disebabkan oleh virus
maupun disebabkan oleh bakteri.
4. Demam yang disebabkan oleh virus brsifat self limited disease atau dapat
sembuh dengan sendirinya oleh system imun tubuh.
5. Sebagai cara penanganan dapat diobati secara farmakologi yaitu pemberian
paracetamol, asetosal dan ibu profen. Dan juga dapat di tangan dengan terapi
non farmakologi.
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto., Hariwijaya,M. 2006. Pengetahuan Praktis Tentang Penyakit dan Obat-obatan.


Yogyakarta : Bandaliko Press Yogyakarta.

Drs. H. T. Tan dan Drs. Kirana rahardja. Swamedikasi Cara Mengobati Gangguan sehari-hari
dengan obat-obat Bebas Sederhana. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Anonim. 2007. Kompendia Obat Bebas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.


BAB II

NYERI
A. Defenisi Nyeri

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan


ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri, sakit, dolor (Latin)
atau pain (Inggris) adalah kata-kata yang artinya bernada negatif; menimbulkan perasaan
dan reaksi yang kurang menyenangkan. Walaupun demikian,kita semua menyadari bahwa
rasa sakit kerapkali berguna,antara lain sebagai tanda bahaya; tanda bahwa ada perubahan
yang kurang baik di dalam diri manusia.
Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri :
a. Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah
mengalaminya.
b. Wolf Weifsel Feurst (1974), nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik
dan mental atau perasaan yang bias menimbulkan ketegangan.
c. Arthur C. Curton (1983), nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh,
timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi
untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
d. Scrumum, mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologis, dan emosional.

B. Penyebab nyeri

Rasa nyeri yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf karena kerusakan jaringan
tubuh yang disebabkan antara lain:

a. Trauma, misalnya karena benda taja, benda tumbul, bahan kimia, dll.

b. Proses infeksi atau peradangan

C. Gejala atau tanda-tanda nyeri


a. Insomnia
b. Gelisah
c. Gerakan tidak teratur
d. Pikiran tidak terarah
e. Raut wajah kesakitan
f. Gerakan berhati - hati pada daerah nyeri
g. Pucat
h. Keringat berlebih
D. Penatalaksanaan

Macam analgesik non-opiat :

a. Parasetamol
f. Nama Dagang :
Alphamol, Betamol, Bodrexin dema, Ifitamol, Fasidol, Mirasic, Nufadol,Paradyn.
Panadol, Tempra atau Tempra Forte.
g. Cara Kerja Obat:
Dengan cara menekan prostaglandin, semacam zat yang dikluarkan oleh tubuh yang
sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini merupakan penyebab timbulnya
panas.
h. Aturan pakai obat
c) Dewasa : 325 mg atau 500-600 mg setiap 4 sampai 6 jam
d) Anak-anak : 0-1 tahun: 60-120 mg setiap 4 jam atau 6 jam
1-5 tahun: 120-150 mg setiap 4 jam atau 6 jam
6-12 tahun : 250-500 mg setiap 4 jam atau 6 jam
i. Hal yang perlu diperhatikan :
e) Dosis harus tepat, tidak berlebihan karena dapat menimbulkangangguan fungsi hati
dan ginjal
f) Hindari penggunaan campuran obat demam karena dapat menimbulkan over dosis
g) Hindari penggunaan bersama dengan alcohol karena meningkatkan resiko
gangguan hati
h) Minta petunjuk dokter untuk penderita penyakit ginjal
j. Kegunaan obat
c) Megurangi rasa sakit, misalnya: sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid
d) Menurunkan demam,misalnya : demam setelah imunisasi

b. Asetosal ( aspirin )
a. Nama dagang : Aspilet, Aspirin, Bodrexin, Cefenol, Farmasal.
b. Cara Kerja Obat: Dengan cara menekan prostaglandin, semacam zat yang
dikluarkan oleh tubuh yang sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini
merupakan penyebab timbulnya panas.
c. Aturan pakai obat:
Dewasa : 500-650 mg setiap 4jam (maksimal 4hari)
Anak-anak : 2-3 tahun : 80-160 mg setiap 4jam
4-5 tahun : 160-240 mg setiap 4jam
6-8 tahun : 250-240 mg setiap 4jam
9-10 tahun : 320-400 mg setiap 4 jam
> 11 tahun : 400-480 mg setiap 4 jam
d. Hal yang perlu diperhatikan
a) Aturan pemakain harus tepat, diminum setelah makan bersama makanan untuk
mencegah nyeri dan pendarahan lambung.
b) Hati-hati atau minta nasihat dokter bagi penderita gangguan ginjal atau hati,
kehamilan, ibu menyusui, dan dehidrasi.
c) Jangan diminum bersama dengan alcohol karena dapat meningkatkan resiko
pendarahan lambung.
d) Hati-hati atau minta nasehat dokter bagi penderita yang menggunakan obat
hipoglisemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, anti kougulan,
kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.
b. Kegunaan Obat:
d) Mengurangi rasa sakit, misalnya: sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang, nyeri haid.
e) Menurunkan demam, misalnya: demam setelah imunisasi
f) Anti radang, misalnya: radang sendi dan tulang
c. Efek yang tidak diinginkan:
c) Nyeri lambung, mual, muntah
d) Pemakaian jangka lama dapat menimbulkan tukak lambung, perdarahan lambung.
d. Asam mefenamat
a) Nama dagang : ponstan, mefinal
b) Indikasi: nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore
primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, dan nyeri pasca operasi.
c) Peringatan: Risiko kardiovaskular; AINS dapat meningkatkan risiko kejadian
trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Risiko
ini bertambah dengan lamanya penggunaan. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler
atau faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler berada dalam risiko yang lebih
tinggi. Gunakan dengan hati-hati pada pasien lansia, pengobatan jangka lama lakukan
tes darah.
d) Kontraindikasi: pengobatan nyeri peri operatif pada operasi CABG, peradangan usus
besar.
e) Efek Samping: gangguan sistem darah dan limpatik berupa agranulositosis, anemia
aplastika, anemia hemolitika autoimun, hipoplasia sumsum tulang, penurunan
hematokrit, eosinofilia, leukopenia, pansitopenia, dan purpura trombositopenia.
Dapat terjadi reaksi anafilaksis. Pada sistem syaraf dapat mengakibatkan meningitis
aseptik, pandangan kabur; konvulsi, mengantuk. Diare, ruam kulit (hentikan
pengobatan), kejang pada overdosis.
f) Dosis: 500 mg 3 kali sehari sebaiknya setelah makan; selama tidak lebih dari 7 hari.
e. Antalgin
a) Indikasi :
Untuk menghilangkan rasa sakit, terutama kolik dan sakit setelah operasi.
b) Kontraindikasi :

1. Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati (amat
jarang) dan defisiensi bawaan glukosa-6-fosfat-dehidrogenase.
2. Penderita yang hipersensitif.
3. Bayi 3 bulan pertama atau dengan berat badan dibawah 5 kg.
4. Wanita hamil terutama 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir.
5. Penderita dengan tekanan darah = 100 mmHg.

c) Efek Samping :

Gejala kepekaan yang manifestasinya kelainan pada kulit. Pada penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan agranulositosis.

d) Perhatian :
Karena dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya
tidak digunakan jangka panjang terus-menerus.
Hati-hati pada penderita yang pernah mengalami gangguan pembentukan darah /
kelainan darah.
e) Dosis :
Melalui mulut (per oral).
Dewasa : sehari 3 kali 1 tablet.
E. Penggolongan obat

nama generic Nama paten Golongan obat OWA

Paracetamol Alphamol, Betamol, Bebas -


Bodrexin dema,
Ifitamol, Fasidol,
Mirasic,
Nufadol,Paradyn.
Panadol, Tempra atau
Tempra Forte.

Asetosal Aspilet, Aspirin, Obat bebas -


Bodrexin, Cefenol,

Asam mefenamat Ponstan, mefinal Keras I

Antalgin beralgin Keras I

F. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:


1. Nyeri adalah perasaan dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang terkait
dengan adanya kerusakan jaringan potensial atau aktual. Reseptor nyeri adalah organ tubuh
yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Reseptor nyeri disebut juga nociceptor ,
secara anatomis reseptor nyeri (nociceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak
bermielin dari syaraf perifer.
2. Neri dapat ditangani dengan pemberian obat paracetamol, antalgin, asetosal dan asam
mefenamat.
DAFTAR PUSTAKA

Argoff CE. Managing Neuropathic Pain: New Approaches For Today's Clinical Practice.
http://www.medscape.com/viewprogram/2361.html.

Asmadi.2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Salemba Medika. Jakarta.

Kozier. Potter dan Perry. 2006. Fundamental Of Nursing; Fundamental Keperawatan. Vol:2.
EGC. Jakarta.

Purba JS. Penggunaan Obat Antiepilepsi sebagai terapi Nyeri Neuropatik. http://www.dexa-
medica.com.

Richeimer S. Understanding neuropathic pain. http://www.spineuniverse.com

You might also like