You are on page 1of 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus-
menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Peran tersebut pada dewasa ini
semakin dituntut akibat adanya perubahan-perubahan epidemiologik penyakit,
perubahan struktur organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan sosio-ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah
dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka.
Era reformasi yang sedang kita jalani, telah membawa perubahan yang
mendasar dalam berbagai bidang kehidupan termasuk masalah pelayanan
kesehatan.. Salah satu perubahan mendasar yang sedang digulirkan saat ini
adalah manajemen negara yaitu dari manajemen berbasis pusat menjadi
manajemen berbasis daerah secara resmi perubahan manajemen ini diwujudkan
dalam bentuk Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah
daerah yang kemudian diikuti pedoman pelaksanaannya berupa Peraturan
Pemeritah RI Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi sebagai
daerah otonomi konsekuensi logis dari undang-undang dan peraturan
pemerintah tersebut adalah bahwa efektivitas pelayanan kesehatan harus
disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi sesuai dengan peraturan
tersebut maka disusunlah tugas pokok dan fungsinya yakni; (1)
menyelenggarakan, melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi promotif,
pemulihan rehabilitasi. (2) penyelenggaraan pelayanan medik,
penyelenggaraan sistem rujukan, penyelenggaraan pelayanan penunjang dan
non medik, penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal
yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai
peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang
Pelayanan Kesehatan. Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi berbagai
syarat diantaranya; tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar,
mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu (Azwar, 1996).
Saat ini, rumah sakit berada dalam iklim persaingan yang sangat ketat.
Masyarakat sebagai pelanggan berada dalam posisi yang lebih kuat karena
semakin banyak pilihan rumah sakit yang dapat melayaninya. Pada saat yang
bersamaan, masyarakat juga semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini, agar tetap dapat eksis melayani pelanggannya,
rumah sakit harus memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu
aspeknya adalah kemauan dan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang
prima. Oleh karena itu diperlukan paradigma dan sikap mental yang
berorientasi melayani, serta pengetahuan dan keterampilan yang memadai
dalam melaksanakan pelayanan yang prima.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-
Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses
manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang mencakup
perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi. Analisis
adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada
suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan
apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi
internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
Yaitu bagaimana analisis SWOT RSD MADANI?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuannya adalah untuk mengetahui analisis
SWOT RSD MADANI.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi Rumah Sakit


Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan Permenkes No. 147 tahun 2010 tentang Perijinan Rumah
Sakit adalah :
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
3. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan
lainnya.
4. Rumah Sakit Publik adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba.
5. Rumah Sakit Privat adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh badan hukum
dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.
B. Tujuan Rumah Sakit
Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor
44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah:
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit

C. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.
Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi
rumah sakit adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan
Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum
menyelenggarakan kegiatan :
1) Pelayanan medis
2) Pelayanan dan asuhan keperawatan
3) Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
4) Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
5) Pendidikan, penelitian dan pengembangan
6) Administrasi umum dan keuangan

D. Perundangan yang Berlaku di Rumah Sakit


1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit.
2. Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah
Sakit.
3. Surat edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

E. Definisi SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

F. Tujuan Analisis SWOT


1. Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan
sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan
dalam corporate planning
2. Untuk mencocokkan fit antara sumber daya internal dan situasi eksternal
perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya.
Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design
strategi yang sukses.

G. Unsur dalam Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari 4 unsur, yaitu :
1. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
2. Weakness (kelemahan
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
3. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu
sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar
4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat
menggangu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

H. Pendekatan dalam Analisis SWOT


1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri
adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya
merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan
antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Matriks SWOT
EKSTERNAL OPPORTUNITY TREATHS

INTERNAL
STRENGTH Comparative Mobilization
Advantage
WEAKNESS Divestment/Invesm Damage Control
ent
Keterangan :
o Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat
o Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan
kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
o Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
o Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman
dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana
yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage
Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah
dari yang diperkirakan.
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif
melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah
total perkalian skor dan bobot (c = ab) pada setiap faktor S-W-O-
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi
nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada


kuadran.

Keterangan :
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat
sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk
mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
menghadapi tantanganbesar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh
karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambilterus berupaya
membenahi diri.

I. Teknik dalam Analisis SWOT


Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang
dimaksud adalah:
1. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas
dua macam. Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of
administration), yang terdiri dari tenaga (men), dana (money),
sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi
organisasi (function of administration) yang terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum
dapat dibedakan atas dua macam :
Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik
atau buruk
Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting
atau tidak penting
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
2. Melakukan analisis kesempatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal
yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan
peerintah, perubahan tingkat sosial-ekonomi penduduk, perubahan
keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua
macam sebagai berikut :
Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi
dan rendah
Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang
dinyatakan dengan tinggi dan rendah
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
3. Melakukan analisis hambatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi,
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan
dinilai merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya
perubahan kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial
ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk
dan lain sebgaainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai
Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua
macam sebagai berikut:
Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of
occurance) yang dinyatakan dengan sering dan jarang
Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan
serius dan tidak
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
BAB III
TINJAUAN UMUM RSD MADANI

A. Sejarah RSD Madani


Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah merupakan satu-
satunya Rumah Sakit Jiwa milik pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, terletak
di kelurahan Mamboro kecamatan Palu Utara, kira-kira 13 km sebelah utara
kota Palu.
Rumah sakit ini mulai dibangun sejak tahun 1979 dengan dana APBN dan
resmi berdiri pada tanggal 5 Juli 1984 dengan diberlakukannya Keputusan
Menkes RI Nomor 350/Menkes /SK/VII/1984 tentang Pembentukan Rumah
Sakit Jiwa Pusat Kelas B di Palu. Status awal pengelolaan Rumah Sakit Jiwa
pusat Palu di bawah Dirjen pelayanan medik DEPKES-RI dengan menempati
areal seluas 92.010 m2.
Pada tahun 2001 dalam rangka penerapan UU No.22 Tahun 1999 tentang
pelaksanaan Otonomi Daerah, pengelolaan Rumah Sakit Jiwa Pusat Palu
diserahkan ke Pemda Kota Palu. Pada Tahun 2002 RSJ Pusat Palu diserahkan
pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Perda
No 12 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Laksana RSJ Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah, berubah menjadi lembaga teknis daerah yang berbentuk
badan.
Dengan mengacu pada Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor
188.44/1726/RO.ORPEG-ST/2003 tentang Uraian Tugas Dan Fungsi Rumah
Sakit Jiwa Madani Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Di tahun 2003 Rumah
Sakit Jiwa Pusat Palu berubah nama dan berkembang menjadi Rumah Sakit
Jiwa Madani dengan penambahan 4 pelayanan spesialitik dasar (non Jiwa).
Pada perkembangan selanjutnya, RSJ Madani Berubah menjadi Rumah
Sakit Daerah Madani, melalui Perda Nomor 7 Tahun 2009. Pengembangan ini
diharapkan dapat meningkatkan kerja sama RSD Madani dengan Rumah Sakit
Daerah lainnya dalam melaksanakan urusan pemerintah bidang kesehatan
menuju pelayanan kesehatan yang lebih bermutu baik pada pelayanan
kesehatan jiwa maupun pelayanan kesehatan umum. Selanjutnya, pada tanggal
27 desember 2010 melaui Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor :
900/695/RSD MADANIG.ST/2010 tentang Penetapan Pola Pengelolaan
Keuangan Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Sebagai
Badan Layanan Umum Daerah Dengan Status Penuh.
Sejak berdirinya RSD MADANI telah mengalami 5 (lima) kali pergantian
direktur, yaitu:
1. dr. Paul Hamdani, DSJ (1985-1992)
2. dr. Slamet Susilo Setyodarmoko, DSJ (1992-1997)
3. dr. Eko Susanto Marsoeki, Sp.KJ. (1997-2004)
4. dr. Hj. Muslimah L. Gadi, MSi. (2004-2008)
5. dr. Isharwati, M.Kes. (2008-Sekarang)
Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah adalah Rumah
Sakit tipe B khusus dengan kapasitas 120 tempat tidur yang terdiri dari kelas
utama (VIP), kelas I, Kelas II dan Kelas III dan merupakan rumah sakit
rujukan untuk kesehatan jiwa di Provinsi Sulawesi Tengah, Setelah diserahkan
kepada Pemda Sulawesi Tengah pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit ini
ditambah dengan pelayanan kesehatan umum dengan 4 spesialis dasar.

B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Madani


C. Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit
Gedung dan Bangunan RSD Madani Tahun 2012
Dokumen Gedung Luas
No Nama Barang
Tanggal M2
1 Pagar 21/06/1982 696
Ruang Rontgent dan
2 Ruang Perawatan 03/04/1983 696
(Umum)
3 Dapur & Laudry SDA 300
4 Bangsal Perawatan (Jiwa) SDA 2040
5 Bangsal Perawatan (Jiwa) SDA 340
6 Bangsal Perawatan (Jiwa) SDA 340
7 Bangsal Perawatan (Jiwa) SDA 340
Bangsal Perawatan
8 SDA 340
(Umum)
Bangsal Perawatan
9 SDA 340
(Umum)
Bangsal Perawatan VIP
10 SDA 250
Apel
11 Gudang Apotik SDA 54
12 Kamar Mayat SDA 30
13 Garade / Bengkel SDA 75
14 Kamar Diesel SDA 30
Kamar Bersalin & Bangsal
15 SDA 320
Perawatan Ibu/anak
Ruang Psikoligy dan
16 SDA 320
Sanitasi
17 Selasar 07/11/1983 1634
18 Bangunan Musholah SDA 45
19 Poliklinik 21/06/1982 459
20 G.O.R 11/04/1983 750
21 Ruangan PTARS 07/11/1983 45
22 Auditorium 21/06/1982 658
23 Gudang Barang 05/11/1983 150
24 Bangunan Tempat Sampah 07/11/1983 4
25 Bangunan IPSRS 1983 90
26 Ruangan Farmasi 09/11/1992 472
27 Rumah Dinas Type B 21/06/1982 120
28 Rumah Dinas Type C SDA 304
29 Rumah Dinas Type D SDA 400
30 Rumah Dinas Type E SDA 490
31 Asrama Putra (2 Unit) 21/06/1982 240
32 Asrama Putri (2 Unit) 11/04/1983 240
33 Bangsal Perawatan (Jiwa) 25/08/1997 180
34 Rumah Dinas Type B 37816 120
35 Rumah Dinas Type C 37816 70
Bangunan Mesin
36 2008 50
Incinerator
37 Gedung Operasi (OK) 2008 202
38 Gasebo I 2008 36
39 Garage 2008 120
40 Gasebo II 2009 30
41 Kantor Administrasi 27/08/2010 752
42 Gedung Perawatan Kls III 01/10/2010 327
43 Pagar + pintu Gerbang 21/09/2010 76.6
44 Pos Jaga 2011 24
45 Smoking Room 2011 20
46 Taman dan Parkiran 2011
47 Pagar 2011
48 Bangunan UGD 2011
49 Bangunan Perawatan VIP 2011
50 Bangunan Selasar 2011
51 Taman VIP 2011
52 Bangunan Parkir UGD 2011
53 Taman dan Parkiran UGD 2012 87,754
Pembuatan Rg.Oksigen
54 23/04/2012
dan KM UGD
55 Pembuatan selasar 4/23/2012
Pembangunan Gedung
56 7/10/2012
Bank Darah
57 Rumah Genset 11/27/2012 5
T O T A L

D. Sumber daya Manusia


No Jenis Tenaga/Kualifikasi status Jumlah Kondisi Standar
Pendidikan PNS kontrak org RS Permenkes
340 thn
2010 Type
B RSU
Tenaga Medis
1. Dokter Umum 16 16
2. Dokter Gigi 3 - 3
3. Dokter Spesialis:
Spesialis Jiwa 1 - 1
Spesialis Saraf 1 - 1
Spesialis 1 - 1
Penyakit Dalam 1 - 1
Spesialis 1 - 1
Anestesi 1 1 1
Spesialis 1 1
Kandungan
Spesialis Bedah
Spesialis Anak

Sub Jumlah 25 2 26
Tenaga Paramedis Perawatan
4. S-1 Keperawatan 7 - 7
S-1 keperewatan Ners 10 10
5. AKPER/D-III 108 71 179
Keperawatan
6. Bidan 37 - 37
7. SPK 1 1 2
8. SPK SJ 6 - 6
Sub Jumlah 169 72 241
Tenaga Paramedis Non Perawatan
9. S-2 Gizi 1 - 1
10. Apoteker 4 - 4
11. S-1 Farmasi 7 1 8
12. S-1 Psikologi 5 - 5
13. S-1 Kesmas 12 - 12
14 S-1 Fisioterapi 1 - 1
15. D-III Farmasi 14 3 17
16. AMF/SMF 1 - 1
17. SPPH/AAK 3 - 3
18. SPRG 1 - 1
19. D-III Gizi 11 - 11
20. D-III Kesling 13 1 14
21. D-III Fisioterapi 9 - 9
22. D-III Radiologi 4 - 4
23. D-III Elektromedik 1 - 1
24. D-III Rekam medik 1 - 1
25. D-III Anestesi 1 - 1
26. D-III Analis Kesehatan 5 1 6
27 D-III Analis Kimia 1 - 1

Sub Jumlah 95 6 101


Tenaga Non Medis/Non Perawatan
27. Pasca Sarjana/M.Kes 2 - 2
28. Sarjana (S-1) 3 4 7
29. D-IV - 1 1
30. Sarmud/Diploma III - 3 3
31. SMPS 3 - 3
32. D-I Komputer - 2 2
33. SLTA dan 20 31 51
Sederajat/PGA
34. SLTP 5 3 8
35. SD 5 3 8
Sub Jumlah 38 47 83
JUMLAH TOTAL 327 127 454

E. Pelayanan
1. Pelayanan Administrasi
2. Pelayanan Kesehatan :
1) Rawat Inap
2) Rawat Jalan
o Poli jiwa
o Poli penyakit dalam
o Poli bedah
o Poli anak
o Poli kandungan
o Poli gigi
o Poli saraf
o Poli mata
o Poli kulit dan kelamin
o Poli psikologi
o Poli gizi
3) Perinatalogi
4) Kebidanan
5) Pembedahan
6) Rehabilitasi Jiwa
7) Instalasi Gawat Darurat
8) Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan Penunjang :
1) Apotek
2) Radiologi
3) Laboratorium
4) EEG (Rekam Otak) & Brain Mapping
5) Osteo Scanning
6) Ultra Sonografi (Usg)
7) Fisioterapi
8) Pelayanan Gizi
9) IPSRS

F. Visi Dan Misi


1) Visi
"Menjadi Rumah Sakit Umum dengan keunggulan pelayanan kesehatan
holistik yang menjadi pusat rujukan kesehatan jiwa di Sulawesi"
2) Misi
o Menyajikan pelayanan kesehatan umum yang holistik
berorientasi kebutuhan masyarakat.
o Secara berkesinambungan meningkatkan profesionalisme dalam
pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi dengan
menjunjung tinggi etika.
o Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Mewujudkan manajemen rumah sakit yang kredibel, akuntabel,
transparan, bertanggung jawab dan adil.
o Mengupayakan peningkatan pendapatan rumah sakit secara
berkesinambungan untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan.

G. Nilai Nilai Dasar


M : Motivasi dan Komitmen
A : Aktif dan Antisipatif
D : disiplin
A : Adil
N : Menggunakan Nilai Nilai Luhur
I : Inisiatif dan Profesional

H. Keyakinan Dasar
1) Bekerja dalam suatu tim untuk memperoleh hasil yang optimal
2) Menempatkan kepuassan pelanggan dalam setiap kegiatan pelayanan
3) Melayani dengan baik dan santun untuk menumbuhkan kepercayaan
pelanggan.

I. Motto
Masintuwu mosipakalompe
Artinya bersatu untuk saling memperbaiki
J. Motto Pelayanan
Kepuasan anda kebahagiaan kami
BAB IV
ANALISIS SWOT RUMAH SAKIT
MADANI

FAKTOR INTERNAL KEKUATAN : KELEMAHAN :


1. RSU Madani merupakan satu 1. Pelayanan Kedokteran
satunya Rumah Sakit Jiwa di spesialis masih terbatas.
Sulawesi Tengah. 2. Lamanya waktu tunggu
2. Mempunyai Visi dan Misi yang pelayanan di Rumah
Jelas. Sakit rawat inap dan
3. Tenaga paramedis, perawat jalan.
maupun bidan berpendidikan 3. Masih terjadi complain
minimal D-III keluhan penanganan
4. Tenaga perawat sudah banyak pasien rawat inap di
yang berpendidikan S1 Ners. ruangan.
5. Usia pegawai dan perawat relatif 4. Sarana sanitasi di
muda (tenaga produktif) ruangan khususnya
6. Tarif pelayanan sesuai perda kamar mandi/wc masih
7. Menerima pasien dari akses luar kurang nyaman.
daerah. 5. Pelayanan yang ada
8. Mempunyai pelayanan masih terkendala dengan
penunjang yang lumayan kurangnya sarana alat
lengkap. dan petugas kesehatan.
9. Kepemimpinan Rumah Sakit 6. Jumlah Dokter yang
Kredibel, transparan, akuntabel, tersedia sedikit, RS ini
bertanggung jawab dan Adil tersedia lebih sedikit
10. Mempunyai pelayanan rawat dibanding rata-rata RS
inap dan rawat jalan. di Sulawesi tengah
11. Melaksanakan pelayanan prima terutam untuk Dokter
FAKTOR EKSTERNAL sesuai kebutuhan pelanggan dan Spesialis jiwa.
standar pelayanan kesehatan 7. Obat yang dibutuhakan
12. Meningkatkan kualitas sumber kadang-kadang tidak
daya manusia melalui tersedia di Apotek.
pendidikan dan latihan 8. Fasilitasnya tidak
berkelanjutan. lengkap
13. Adanya dokter umum dan 9. Keamanan yang ada di
spesialis. area parkir Rumah Sakit
14. Lingkungan yang bersih. Madani kurang aman.
15. Tenaga kesehatan sudah
berpengalaman.
16. Penempatan tenaga kesehatan
sesuai dengan tupoksi.
17. Setiap profesi mempunyai
organisasi masing-masing.
18. Komitmen Rumah Sakit
meningkatkan profesionalisme
dalam pelayanan kesehatan
bermutu dan berdedikasi dengan
menjunjung tinggi etika.
OPPORTUNITY: STRATEGI SO : STRATEGI WO :
1. Semakin terbuka 1. Meningkatnya kinerja tenaga 1. Mendatangkan dokter
kesempatan memiliki medis dengan menata kembali spesialis.
SDM yang baik, fungsi dan tugas masing-masing 2. Menggunakan waktu
adanya kepercayaan personil dalam kinerja. efektif dan efisien dalam
pihak ketiga/ perhatian 2. Mengembangkan model pelayanan.
pemerintah terhadap rekrutmen tenaga kerja sesuai 3. Meningkatkan Pelayanan
warga miskin dan dengan perkembangan melalui yang lebih professional.
jumlah warga miskin jalur seleksi. 4. Perawat harus lebih care
peserta Jamkesmas 3. Menjadikan pusat rujukan untuk terhadap pasien.
yang makin banyak. pasien di wilayah Sulteng. 5. Mengaplikasikan
2. Jumlah Penduduk 4. Mengembangkan pelayanan Komunikasi Teraupetik
yang makin yang profesional. 6. Meningkatkan
berkembang 5. Mengenalkan Program unggulan kenyamanan khususnya
merupakan potensi Pelayanan Medis. kebersihan lingkungan
rumah sakit yang 6. Pengiriman SDM (Perawat) ke baik luar maupun dalam.
masih dapat jenjang pendidikan yang lebih 7. Penyedian obat obat di
dikembangkan. tinggi.. apotik lebih
3. Terdapat institusi 7. Mengikutkan tenaga medis dilengkapkan.
pendidikan yang dalam kegiatan workshop 8. Mengadakan pengadaan
memerlukan tempat 8. Menyiapkan standar pelayanan barang untuk melengkapi
praktek dan belajar Rumah Sakit yang lebih baik. fasilitas yang lebih
bagi mahasiswa / 9. Mengoptimalkan Sistem Jaminan memadai.
terbukanya Kesehatan. 9. Keamanan lebih
kesempatan magang 10. Memanfaatkan media cetak dan ditingkatkan dengan
bagi para pelajar dan elektronik yang tersedia untuk merekrut petugas
mahasiswa. penyebaran informasi. keamanan.
4. RS Madani ini
berpeluang menjadi
rujukan bagi
puskesmas-puskesmas
di derah Sulteng
5. Karena jumlah dokter
spesialis tersedia
sedikit, maka rumah
sakit ini berpeluang
mendatangkan tenaga
dokter termasuk dokter
spesialis yang
dibutuhkan.
6. Bertambahnya minat
pasien untuk
mendapatkan
perawatan di kelas
utama dan ruang vip.
7. Dapat bekerjasama
dengan kementrian RI
untuk lebih
meningkatkan fasilitas
di rumah sakit ini di
tunjang dengan dokter
ahli yang masih sedikit
berpeluang untuk
mendatangkan dokter
ahli untuk melayani
pasien yang bertambah
banyak.

THREAT : STATEGI ST : STRATEGI WT :


1. Adanya rumah sakit 1. Menggalang kerjasama dengan 1. Membangun komunikasi
swasta yang didirikan pemerintah daerah. yang intensif pimpinan
di Sulteng. 2. Membangun Komunikasi kepada stikes dan prodi dalam
2. Persaingan Global penyedia layanan kesehatan pembahasan visi misi
MEA mulai berlaku utamanya stekholder untuk 2. Menggali potensi prodi
penuh 2017 mendukung visi misi Rumah Sakit serta menyiapkan
3. Perkembangan 3. Mengikuti kebijakan-kebijakan mahasiswa siap kerja
layananan Kementrian Daerah. 3. Melakukan perbaikan
keperawatan yang 4. Menyusun Strategi pengelolaan renstra dan renov AFTA
cepat yang diikuti oleh Rumah Sakit. 2015.
pandangan 5. Menyiapkan Strategi dalam 4. Memberbaiki sistem
pengelolaan rumah sakit
masyarakat mengenai Persaingan MEA. dengan menerapkan
pelayanan 6. Melakukan kajian /riset sistem Sistem informasi
keperawatan informasi global Manajemen
4. Persaingan global 7. Meningkatkan kualitas 5. Meningkatkan layanan
antar rumah sakit. kemampuan perawat melalui kesehatan baik rawat
5. Masyarakat mulai pelatihan-pelatihan jalan maupun rawat inap
cerdas menilai 8. Meningkatkan pelayanan kepada 6. Mengembangkan sistem
pelayanan rumah pasien evaluasi dan Monitoring
sakit. 9. Mengoptimalkan sumber daya melalui satuan tingkat
6. Tuntutan Stekholder yang ada. pengelolaan pelayanan
terhadap Lulusan 10. Pengembangan SDM dalam kesehatan
keperawatan semakin penggunaan sistem informasi 7. Menerapkan standar
tinggi 11. Optimalisasi penggunaan operasional prosedur
7. Sudah mulai fasilitas yang sudah ada. 8. Meningkatkan
banyaknya rumah 12. Menambah peralatan medis agar kesejahteraan tenaga
sakit swasta di lebih lengkap medis
Sulteng 9. Mengembangkan
8. Masyarakat mulai Pelayanan kesehatan
memilih Rumah sakit yang lebih profesional
yang mempunyai dan meningkatkan etika
fasilitas yang 10. Pengembangan sistem
memadai. pengelolaan sarana dan
prasarana.
Nilai
NO Uraian Bobot Nilai
Tertimbang
1. KEKUATAN
1. RSU Madani merupakan satu satunya Rumah Sakit 0,1 5 0,5
Jiwa di Sulawesi Tengah.
2. Mempunyai Visi dan Misi yang Jelas. 0,1 4 0,4
3. Tenaga paramedis, perawat maupun bidan 0,1 3 0,3
berpendidikan minimal D-III
4. Tenaga perawat sudah banyak yang berpendidikan S1 0,05 4 0,2
Ners.
5. Usia pegawai dan perawat relatif muda (tenaga 0,05 4 0,2
produktif)
6. Menerima pasien dari akses luar daerah. 0,1 5 0,5
7. Mempunyai pelayanan penunjang yang lumayan 0,05 3 0.15
lengkap.
8. Kepemimpinan Rumah Sakit Kredibel, transparan, 0,05 4 0,2
akuntabel, bertanggung jawab dan Adil
9. Mempunyai pelayanan rawat inap dan rawat jalan. 0,1 3 0.3
10. Melaksanakan pelayanan prima sesuai kebutuhan 0,05 3 0,15
pelanggan dan standar pelayanan kesehatan
11. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui 0,05 4 0,2
pendidikan dan latihan berkelanjutan.
12. Adanya dokter umum dan spesialis. 0,1 3 0,3
13. Setiap profesi mempunyai organisasi masing-masing. 0,05 4 0,2
14. Komitmen Rumah Sakit meningkatkan 0,05 4 0,2
profesionalisme dalam pelayanan kesehatan bermutu
dan berdedikasi dengan menjunjung tinggi etika.
TOTAL NILAI 1 53 2,9
2. KELEMAHAN
1. Pelayanan Kedokteran spesialis masih terbatas. 0,1 3 0,3
2. Lamanya waktu tunggu pelayanan di Rumah Sakit 0,1 3 0,3
rawat inap dan jalan.
3. Masih terjadi complain keluhan penanganan pasien 0,1 3 0,3
rawat inap di ruangan.
4. Sarana sanitasi di ruangan khususnya kamar 0,1 3 0,3
mandi/wc masih kurang nyaman.
5. Pelayanan yang ada masih terkendala dengan 0,1 3 0,3
kurangnya sarana alat dan petugas kesehatan.
6. Jumlah Dokter yang tersedia sedikit, RS ini tersedia 0,1 3 0,3
lebih sedikit dibanding rata-rata RS di Sulawesi
tengah terutam untuk Dokter Spesialis jiwa.
7. Obat yang dibutuhakan kadang-kadang tidak tersedia 0,1 3 0,3
di Apotek.
8. Fasilitasnya tidak lengkap 0,1 3 0,3
9. Keamanan yang ada di area parkir Rumah Sakit 0,2 3 0,6
Madani kurang aman.

TOTAL NILAI 1 27 3,3

3. PELUANG
1. Semakin terbuka kesempatan memiliki SDM yang 0,2 4 0,8
baik, adanya kepercayaan pihak ketiga/ perhatian
pemerintah terhadap warga miskin dan jumlah warga
miskin peserta Jamkesmas yang makin banyak.
2. Jumlah Penduduk yang makin berkembang 0,2 3 0,6
merupakan potensi rumah sakit yang masih dapat
dikembangkan.
3. Terdapat institusi pendidikan yang memerlukan 0,2 3 0,6
tempat praktek dan belajar bagi mahasiswa /
terbukanya kesempatan magang bagi para pelajar dan
mahasiswa.
4. RS Madani ini berpeluang menjadi rujukan bagi 0,2 4 0,8
puskesmas-puskesmas di derah Sulteng
5. Karena jumlah dokter spesialis tersedia sedikit, maka 0,05 4 0,2
rumah sakit ini berpeluang mendatangkan tenaga
dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan. 0,05 3 0,15
6. Bertambahnya minat pasien untuk mendapatkan
perawatan di kelas utama dan ruang vip.
7. Dapat bekerjasama dengan kementrian RI untuk lebih 0,1 4 0,4
meningkatkan fasilitas di rumah sakit ini di tunjang
dengan dokter ahli yang masih sedikit berpeluang
untuk mendatangkan dokter ahli untuk melayani
pasien yang bertambah banyak.
TOTAL NILAI 1 25 3,55
4. ANCAMAN
1. Adanya rumah sakit swasta yang didirikan di Sulteng. 0,2 4 0,8
2. Persaingan Global MEA mulai berlaku penuh 2017 0,2 3 0,6
3. Persaingan global antar rumah sakit. 0,2 3 0,6
4. Masyarakat mulai cerdas menilai pelayanan rumah 0,1 3 0,3
sakit.
5. Tuntutan Stekholder terhadap Lulusan keperawatan 0,1 3 0,3
semakin tinggi
6. Sudah mulai banyaknya rumah sakit swasta di 0,1 3 0,3
Sulteng
7. Masyarakat mulai memilih Rumah sakit yang 0,1 4 0,4
mempunyai fasilitas yang memadai.

TOTAL NILAI 1 23 3,3

Selisihh Nilai Tertimbang

Nilai Tertimbang Kekuatan Rumah Sakit : 2,9


Nilai Tertimbang Kelemahan Rumah Sakit : 3,3
Selisih Positif : -0,4

Nilai tertimbang peluang : 3,55


Nilai tertimbang Ancaman : 3,3
Selisih Positif : 0,25
Peluang

II I
STABILITY 3 GROWTH

(0,25)
Kelemahan (-0,4) Kekuatan
1 2 3
-1

-2

III -3 IV
SURVIVAL DIVERSIFICATION
Ancaman

Kuadran II (positif, negatif) : Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat
namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak
ragam strategi taktisnya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka diketahui bahwa Rumah Sakit
Madani adalah sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi
sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.

B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan serta tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada tentang instansi yang kami lakukan
analisis SWOT ini kami berharap untuk diberikan masukan dan saran. Sebab
kami menilainya hanya bersifat pengamatan dan informasi yang diperoleh
secara terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi


Ketiga. Tangerang: Binarupa Aksara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3661/1/09E01472.pdf diakses
pada 12 September 2015
daps.bps.go.id/file_artikel/66/Analisis%20SWOT.pdf diakses pada 12
September 2015
http://ardiansyah-rsdmadani.blogspot.co.id/
http://ppid.sultengprov.go.id/index.php/rsud-madani/313-informasi-berkala
http://rsmadani.sultengprov.go.id/profil/sejarah/

You might also like