You are on page 1of 8

ASAS DAN BATAS PENDIDIKAN ISLAM

A. Asas-Asas Pendidikan Islam


Asas bisa dikatakan sebagai sebuah pondasi atau penopang guna menguatkan posisi dari
sebuah pengetahuan, tanpa dasar atau landasan sebuah pengertahuan bisa saja akan runtuh
karena landasan hukum adalah sebuah batu pijakan atau pedoman rujukan bagi pengetahuan
itu sendiri. Pendidikan Islam sangat erat kaitannya dengan pembentukan karakter seseorang
sebagaimana tujuan dari adanya pendidikan Islam, hal itu berguna untuk kemaslahatan hidup
orang banyak, oleh karenannya pendidikan Islam haruslah berpedoman pada ideologi Islam
yang tentunya harus bersumber pada syariat Islam.

Asas pendidikan secara umum sendiri terdiri dari enam asas yaitu:
1 Asas historis, yang mempersiapi sipendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu
dengan undang-undang dan peraturannya.
2 Asas sosil yang memberinya kerangka budaya darimana pendidik itu bertolak dan
bergerak.
3 Asas ekonomi yang memberinya perspektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan,
materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya.
4 Asas politik dan administrasi yang memberinya bingkai ideology (akidah) dimana ia
bertolak untuk mencapai tujuan.
5 Asas psikologis yang memberinya informasi tentang watak pelajar, guru, dan sebagainya.
6 Asas filsafat yang memberinya kemampuan memilih yang baik.

Asas pendidikan Islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam peri kehidupan
duniawiah dan ukhrawiyah, jasmaniyah, dan rohaniyah atau antar kehidupan materil dan
mental spiritual. Asas yang menjadi acuan pendidikan Islam harus merupakan sumber nilai
kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan pada aktivitas yang di cita-citakan. Nilai
yang terkandung harus mencerminkan nilai nilai yang universal yang dapat dikonsumsikan
untuk keseluruhan aspek kehidupan manusia, serta merupakan standar nilai yang dapat
mengevaluasi kegiatan yang selama ini berjalan. Menurut Said Ismail Ali, pendidikan Islam
mempunyai enam landasan yakni:
a. Al-Quran
b. Al-Hadis
c. Perkataan sahabat
d. Kemasyarakatan umat (sosial)
e. Nilai-nilai adat kebiasaan masyarakat
f. Hasil pemikiran para pemikir Islam.

Keenam landasan itu merupakan hirarki dan satu kesatuan yang menjadi landasan dari
pendidikan Islam walaupun kesemuanya sudah dibahas dalam Al-Quran dan Hadis. Namun
dari keenam landasan itu bisa digabungkan menjadi tiga landasan yaitu :
1) Al-Quran
Al-Quran menurut sebagian besar ulama berdasarkan dari segi bahasa adalah bentuk
mashdar dari kata qaraa yang brarti bacaan. Sedangkan menurut terminologi sebagian ulama
fiqih adalah kalam Allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW, dalam bahasa
Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secra mutawatir, membacanya merupakan
ibadah, tertulis dalam mushaf, dimulai dari surat Al-Fatihah dan di tutup dengan surat An-
Nas.
Al-Quran merupakan sumber utama dari pendidikan Islam,karena di dalam Al-Quran
sendiri telah menjelaskan seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali pendidikan di dalamnya
terdapat petunjuk-petunjuk bagi manusia. Bahkan ayat atau firman Allah yang pertama kali
turun kepada nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah ayat yang
berkenaan dengan pendidikan, hal ini membuktikan bahwa Allah telah merencanakan akan
pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Kemudian selain itu seiring turunnya wahyu tersebut
bila kita cermati perjalanan dakwah Rosullullah dari mulai sembunyi-sembunyi hingga secara
terang-terangan Rosul mendidik, kemudian melatih hingga terbentuklah umat yang kuat yang
berbasis Al-Quran. Dengan Al-Quran telah lahirlah sebuah peradaban baru yang di bawa
oleh Rosulullah SAW sang Murabbi terbaik sepanjang masa.
Maka tak salah bila Al-Quran menjadi asas atau landasan pertama bagi pendidikan Islam
karena Rosulullah sendiri telah memberi contoh kesuksesan jasmani maupun rohani dengan
Al-Quran. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai pendidikan seperti:
Surat Al-Alaq ayat 1-5:




` Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Yang
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah yang maha pemurah.
Yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak di ketahuinya.(Q.S Al-Alaq :1-5)

2) Al-Hadits/ As-Sunah
Sunah dari segi bahasa artinya jalan yang biasa di lalui atau cara yang senantiasa dilakuakan.
Sedangkan menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW, baik itu perbuatan, perkataan atau ketetapannnya. Hadis adalah sumber hukum kedua
setelah Al-Quran bagi umat Islam, hal itu karena fungsi hadis sebagai penjelas dari Al-
Quran. Di dalam kitab talimul mutaalim menjelaskan sedikitnya 21 Hadis yang berkaitan
langsung dengan pendidikan. Maka Hadis di jadikan salah satu landasan bagi pendidikan
Islam karena di dalam Hadis yang berisikan mengenai perbuatan, perkataan, dan ketetapan
Rosul banyak sekali yang menjelaskan mengenai pendidikan, hal itu terbukti dari tujuan
diutusnya Rosul ke bumi sebagai penyempurna ahlak dan sebagi suri tauladan yang baik. Hal
ini tidak jauh beda dari salah satu tujuan pendidikan Islam yakni membentuk kepribadian
seseorang baik jasmani maupun rohani sesuai dengan syariat Islam. Sebagai contoh sebagai
berikut:
.

Artinya:Barang siapa menyembunyikan ilmunya Tuhan akan mengekangnya dengan kekang


api.

3) Ijtihad
Secara bahasa ijtihad diambil dari kata al-jahd atau al-juhd yang berarti kesulitan atau
kesusahan. Sedangkan menurut istilah adalah aktivitas untuk memperoleh pengetahuan
hukum syara dari dalil yang terperinci dalam syriat.
Ijtihad muncul ketika runtuhnya masa khulfaurrosyidin di mana munculnya permasalahan
baru yang dimana di dalam Al-Quran dan Hadis tidak di jelaskan secara terperinci atau masih
bersifat umum, sehingga menimbulkan masalah-masalah. Dalam pendidikan Islam ijtihad
sangat diperlukan karena di dalam Al-Quran dan Hadis dijelaskan hanya pokok-pokoknya
saja, ditambah dengan semakin pesatnya dunia pendidikan sehingga diperlukan sebuah ijtihad
atau pemikiran ulama guna menyeimbangkan pendidikan Islam dan pendidikan umum.
B. Batas-Batas Pendidikan Islam
Sebelum berbicara batasan-batasan pendidikan, mungkin hal itu, menjadi sebuah pertanyan
besar, adakah batasan belajar?, lalu kapan sebenarnya batas akhir serta kapan di mulainya
pendidikan itu?.

Batas pendidikan Islam adalah kapan pendidikan itu di mulai dan kapan pula berakhirnya
pada manusia muslim. Sebelum mengemukakan batas pendidikan Islam terlebih dahulu akan
membicarakan batas pendidikan secara umum dari beberapa ahli. Menurut Ki Hajar
Dewantara pendidikan dimulai sejak anak lahir dan berakhir setelah tercapainya kedewasaan
(berumur 24 tahun). Sedangkan menurut Jhon dewey pendidikan itu dimulai sejak lahir dan
berakhir samapi mati. Dari berbagai pendapat para tokoh tersebut nampaknya banyak sekali
presepsi mengenai batas dari pendidikan, akan tetapi hal itu tidaklah menjadi perdebatan.
Namun ada titik singgung dari pendapat para tokoh yakni adanya kedewasaan secara mental,
jasad, serta penegetahuan.

Pendidikan Islam mempunyai pendidikan yang lebih luas yakni bukan saja pengajaran akan
tetapi adanya penanaman sikap, nilai-nilai serta akhlak yang Islami terhadap perilaku anak
didik. Selain itu terdapat juga melatih, memelihara dan membimbing anak didik. Di dalam
Islam mengajarkan bahwa sebenarnya permulaan dari pendidikan Islam adalah ketika
memilih pasangan hidup atau terjalinnya pernikahan karena pendidikan juga dipengaruhi oleh
factor keturunan dimana secara hereditas atau gen yang terkandung dalam seseorang itu
mempunyai gen dari orang tuanya, maka tak salah bila ada pepatah yang mengatakan :Buah
jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Bila orang tuanya baik maka anakpun cenderung
mengikutinya, karena setiap yang dilakukan orang tua biasanya secara tidak langsung di
cerna oleh anak maka dengan keluarga yang baik maka akan melahirkan bibit yang baik pula.
Maka tidak salah bila Rosulullah mengingatkan dalam Hadisnya yaitu: Pilihlah istri yang
baik untuk tempat anakmu, sebab sesungguhnya turunan darah itu mempunyai pengaruh yang
besar.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa permulaan pendidikan islam itu bermula ketika kita
memilih seorang pasangan hidup yang terikat dalam sebuah perkawinan. Lalu kapan
sebenarnya pendidikan Islam itu berakhir?. Alangkah baiknya bila kita merujuk dari hadis
Rosul yaitu :


Artinya: Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat.

Kesimpulan dari Hadis Rosulullah tersebut adalah bahwa akhir dari pendidikan Islam itu
berakhir ketika kita di masukkan kedalam liang lahat, seseorang yang meninggal maka
seseorang ditalqinkan, maka sungguh itu adalah pendidikan terakhir bagi manusia muslim.
Tercapainya kedewasaan bukan berarti pendidikan itu akan berakhir akan tetapi setelah
meninggal dunia barulah pendidikan itu berakhir.

a. Perkembangan Fisik dan Psikhis Manusia


Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pendidikan itu akan mempengaruhi tumbuh kembang
dari seseorang, maka sudah barang tentu kedewasaan seseorang bisa dipengaruhi oleh
pendidikan. Pendidikan merupak usaha pembentukan kepribadian seseorang terlebih Islam
yang mengedepankan nilai-nilai moril terhadap kepribadian seseorang. Akan tetapi mendidik
kepribadian bukan tidak ada halang rintang ataupun permasalahan yang mempengaruhinya.
Maka sedikitnya ada dua faktor terbesar yang mempengaruhinya yaitu keturunan dan
lingkungan. Keturunan itu meliputi warisan gen, bakat, pembawaan, dan lain-lain. Sedangkan
lingkungan meliputi makanan, iklim, letek geografis, adat dan lain sebagainya.

Keturunan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap dari seseorang dimana
keturunan dapat berpengaruh terhadap fisik dan psikis seseorang ada yang mendukung dan
ada yang tidak mendukung dari factor keturunan tersebut terhadap prilaku seseorang.
Sedangkan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan sikap seseorang baik
itu bersal dari makanan, pergaulan dan lain sebaginya. Menurut sartain lingkungan itu di bagi
menjadi tiga bagian yaitu:
1) Lingkungan alam seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, binatang dan sebagainya.
2) Lingkungan dalam seperti makanan dan sebagainya.
3) Lingkungan sosial yaitu manusia atau masyarakat yang di sekeliling manusia.
Lingkungan berpengaruh ada yang secara tidak langsung seperti dalam interaksi sosial. Dan
yang tidak secara langsung seperti media masa, buku dan sebagainya.
Dalam masalah perkembangan fisik dan psikis manusia Islam telah mengajarkan melalui
teori fitrahnya, dimana pada dasarnya manusia itu dipengaruhi oleh keturunan dan
lingkungan dalam masalah pendidikan seperti termaktub dalam Quran surat An-Nahl ayat:
78 yaitu:
78 : )


(
Artinya:Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur
Selain itu hadis Rosul juga menjelaskannya dalam suatu hadis yang di riwayatkan oleh imam
bukhari yaitu:

.

Artinya:Tiap-tiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka ibu bapaknyalah yang mendidiknya
menjadi orang beragama yahudi, nasrani dan majusi.

Dari Hadis di atas nampak jelas bahwa betapa Islam mengajarkan akan pentingnya
permasalahan keturunan dan lingkungan itu dalam pendidikan. Selain itu terdapat juga teori-
teori dari barat mengenai permasalahan psikis dan fisik, seperti:
a) Teori Nativisme
Yaitu teori yang berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh factor-faktor
yang dibawa sejak lahir. Teori ini dikembangkan oleh Schopenhauer.

b) Teori Empirisme
Yaitu teori yang berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh factor
lingkungan atau pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Teori ini di
kembangkan oleh John Locke.

c) Teori konvergensi
Yaitu teori yang menyatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh keturunan dan
lingkungan. Teori ini dikembangkan oleh wiliam Stern.

b. Kedewasaan
Bila dilihat dari pengertian pendidikan nampaknya kedewasaan sangatlah menjadi penentu
dari pendidikan. Namun kedewasaan yang seperti apa yang bisa dikatakan pendidik. Dalam
proses pendidikan kedewasaan itu meliputi, pengetahuan, mental jasadiyah dan rohaniyah,
proses dari kedewasaan sendiri muncul setelah pubertas dimana masa transisi antara remaja
dan dewasa. Untuk menentukan seseorang itu bisa dikatakan dewasa berikut beberapa gejala
dari kedewasaan antaralain:
1) Menampakkan diri sebagai bentuk (jatidiri).
2) Beranggapan mempunyai ketetapan.
3) Merdeka
4) Tidak stabil kuat.
5) Membantu.
6) Tahu menentukan dan mengambil jalan.
c. Batas Awal-Akhir Pendidikan Islam

1) Bagaimana pendidikan islam di mulai?


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak perbedaan waktu awal pendidikan
islam, ada yang mengatakan ketika memilih pasangan, ada yang mengatakan ketika msih di
dalam kandungan dan ada yang mengatakan setelah lahir. Secara tahapan ada beberapa
tingkat pendidikan yakni pendidikan secara nyata yang dilakukan pada minggu dan bulan
pertama seorang anak dilahirkan, pendidikan pemeliharaan yang di bagi dua yakni
pendidikan pra sekolah yang dimulai sejak umur lima tahun karena usia 3 sampai empat
tahun adalah usia pembangkangan, dan pendidikan secara formal atau sekolah dimulai ketika
umur 7 tahun.

2) Kapan pendidikan Islam berakhir?


Sebenarnya untuk menentukan kapan pendidikan Islam itu berakhir sangat sulit lantaran
banyaknya pendapat mengenainya. Namun bila kita melihat secara umum akhir dari
pendidikan terbagi menjadi dua macam, yaitu pendidikan untuk mencapai kedewasaan dan
pendidikan akhir usia. Pendidikan untuk mencapai kedewasaan berekhir ketika seseorang
telah mampu mendidik diri sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Sedangakan akhir
pendidikan akhir usia berakhir ketika seseorang meninggal dunia. Kemudian bila kita
merujuk Hadis Rosul yang mengatakan menuntut ilmu sampai liang lahat maka kematian
adalah akhir dari pendidikan.
C. Kesimpulan
Asas pendidikan islam haruslah berpedoman kepada Al-Quran, Hadis serta pemikiran atau
ijtihad para ulama, karena pendidikan harus dikembalikan kepada agama Islam pula. Asas
pendidikan Islam tidak jauh dari tujuan pendidikan Islam yakni membentuk kepribadian baik
jasmani maupun rohani yang berasaskan islami maka Al-Quran yang di dalamnya telah
mengatur dan menjelaskan bagaimana pendidikan yang diinginkan oleh Allah SWT yang
telah kemudian di contohkan melalui utusannya yakni Rosulullah SAW melalui Hadis-Nya,
dan ijtihad para ulama sebagai penyeimbangnya.

Awal pendidikan Islam itu dimulai sejak masa kandungan atau buaian, dan berakhir dengan
kematian, walaupun para ahli berbeda pandangan akan tetapi kita harus merujuk kepada Al-
Quran dan Hadis. Waallahu Alam.

You might also like