You are on page 1of 3

BAB VIII

INSTRUMENTASI

VIII.1 Instrumentasi Secara Umum


Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu proses
kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang penting karena
dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan yang ada di
dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien. Dengan
demikian, kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan (Ulrich, 1984).
Instrumentasi digambarkan sebagai seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan alat
ukur dan sistem pengendalian pada suatu objek untuk tujuan mengetahui harga numerik
variabel suatu besaran proses dan juga untuk tujuan mengendalikan besaran proses supaya
berada dalam batas daerah tertentu atau pada nilai besaran yang diinginkan (Pertamina, 2007).
Secara garis besar, alat-alat kontrol dapat diklasifikasikan atas:
1. Penunjuk (indicator)
Indicator adalah suatu alat yang (biasanya terletak pada tempat dimana pengukuran
untuk proses tersebut dilakukan) memberikan harga dari besaran (variabel) yang diukur.
Besaran ini merupakan besaran sesaat.
2. Pengirim (Transmitter)
Adalah satu elemen dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu
proses digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan
langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter kemudian mengubah sinyal
yang diterima dari sensor menjadi sinyal standart. Transmitter adalah alat yang
mengukur harga dari suatu besaran seperti suhu, tinggi permukaan dan mengirim sinyal
yang diperolehnya keperalatan lain misal recorder, indicator atau alarm.
3. Pencatat (Recorder)
Recorder (biasanya terletak jauh dari tempat dimana besaran proses diukur), bekerja
untuk mencatat harga-harga yang diperoleh dari pengukuran secara kontinyu atau secara
periodik.
4. Pengatur (Controller)
Controller adalah suatu alat yang membanding kan harga besaran yang diukur dengan
harga sebenarnya yang diinginkan bagi besaran itu dan memberikan sinyal untuk
pengkoreksian kesalahan, jika terjadi perbedaan antara harga besaran yang diukur
dengan harga besaran yang sebenarnya.
5. Katup pengatur (Control valve)
Sinyal koreksi yang dihasilkan oleh controller berfungsi untuk mengoperasikan control
valve untuk memperbaiki atau meniadakan kesalahan tersebut. Biasanya controller
ditempatkan jauh dari tempat pengukuran. Controller juga dapat berfungsi (dilengkapi)
untuk dapat mencatat atau mengukur.

VIII-1
Alat-alat kontrol yang banyak digunakan dalam bidang industri adalah :
1. Pengatur suhu :
a. Temperatur Indikator ( TI )
Fungsi : untuk mengetahui temperatur operasi pada alat dengan pembacaan langsung
pada alat ukur tersebut. Jenis temperatur indikator antara lain: termometer,
termokopel.
b. Temperatur Controller (TC )
Fungsi : mengendalikan atau mengatur temperatur operasi sesuai dengan kondisi
yang diminta.
c. Temperture Indicator Controller (TIC)
Fungsi : mencatat dan mengendalikan temperatur operasi
2. Pengaturan Tekanan (Pressure) :
a. Pressure Indikator (PI)
Fungsi : untuk mengetahui tekanan operasi pada alat dengan pembacaan langsung
pada alat ukur tersebut. Jenis pressure indikator antara lain : pressure gauge.
b. Pressure Controlller (PC)
Fungsi : mengendalikan atau mengatur tekanan operasi sesuai dengan kondisi yang
diminta.
c. Pressure Indicator Controller (PIC)
Fungsi : mencatat dan mengatur tekanan dalam alat secara terus-menerus sesuai
dengan yang diminta.
3. Pengatur aliran (flow) :
a. Flow Indicator Controller (FIC)
Fungsi : menunjukkan dan mengalirkan laju aliran dalam suatu peralatan secara
kontinyu.
b. Flow Indicator (FI)
Fungsi : menunjukkan laju suatu aliran dalam suatu peralatan.
c. Flow Controller (FC)
Fungsi : mengendalikan laju aliran dalam peralatan.
d. Flow Recorder (FR)
Fungsi : mencatat debit aliran dalam alat secara terus menerus.
e. Flow Recorder Control (FRC)
Fungsi : mencatat dan mengatur debit aliran cairan secara terus-menerus.
4. Pengaturan tinggi permukaaan (level) :
a. Level indicator (LI)
Fungsi : menunjukkan tinggi permukaan fluida pada suatu vessel.
b. Level Indicator Control (LIC)
Fungsi : sebagai alat penunjuk untuk mengetahui ketinggian fluida dan untuk
mengendalikan atau mengatur level fluida agar sesuai dengan kondisi yang
diinginkan.

VIII-2
Tabel VIII.1 Identifikasi Instrumen
Parameter yang Tipe indikator /
Tipe komponen Tipe sinyal
diukur kontroller
P = flow R = recorder T = transmitter I = current
T = temperature I = indicator E = element P = pneumatic
P = pressure C = controller A = alarm
L = level

Alat-alat kontrol yang berada di pasaran sangat beragam, untuk itu diperlukan kriteria
yang akan digunakan pada pabrik benzene ini, yaitu :
a. Mudah dalam perawatan maupun perbaikan jika terjadi kerusakan.
b. Suku cadang mudah diperoleh
c. Mudah dalam pengoperasiannya
d. Harga lebih murah dan kualitas yang cukup memadai

VIII.2 Instrumentasi pada Pabrik Benzene


Sistem instrumentasi yang dipasang pada Pabrik Benzene dari Toluene dan Hidrogen
dengan Proses Hydrodealkilasi Thermal adalah sebagai berikut :
Tabel VIII.2 Instrumentasi pada Pabrik Benzene
No. Nama Alat Kode Alat Instrumentasi
1. Tangki penyimpan toluene F-110 Level control (LC)
2. Vaporizer V-120 Temperature control (TC)
3. Aliran umpan reaktor - Flow control (FC)
Temperature control (TC)
4. Reaktor R-210
Pressure control (TC)
H-310
5. Flash tank Pressure control (TC)
H-320
D-330 Level control (LC)
6. Kolom distilasi
D-340 Temperature control (TC)
A-334
7. Akumulator Level control (LC)
A-343
Aliran refluks kolom
8. - Flow control (FC)
distilasi

VIII-3

You might also like