Professional Documents
Culture Documents
Anggota Kelompok:
Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain
meningkatnya prevalensi hipertensi. Masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat
pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta
adanya penyakit penyerta dna komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia
lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah pada
lebih dari separuh orang yang berusia >65 tahun.
Peran dokter keluarga sangat penting dalam menangani kasus hipertensi secara
komprehensif yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit di mana
tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi.
Dengan adanya kunjungan rumah (home visit) diharapkan dapat mengatasi permasalahan
kesehatan keluarga, dan berbagai cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi
keluarga dalam keadaan normal, khususnya pada penyakit hipertensi.
Agar keluarga dapat menjadi sumber kesehatan yang efektif dan utama, keluarga harus
lebih terlibat dalam tim perawatan kesehatan dan keseluruhan proses terapeutik. Pada penderita
hipertensi, peran keluarga sangat dibutuhkan khususnya dalam memberikan perawatan, tidak
hanya perawatan secara fisik namun juga perawatan secara psikososial. Hal ini dikarenakan
keluarga merupakan orang terdekat dari klien dan juga sesuai dengan salah satu fungsi keluarga
yaitu memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
Penderita hipertensi sangat membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan perhatian
khususnya dari keluarga, hal ini dapat ditunjukkan dari keikutsertaan keluarga dalam membantu
perawatan pada penderita hipertensi, baik memberikan perawatan secara fisik maupun secara
psikis tersebut akan membantu mempercepat kesembuhan pasien hipertensi.
Hal-hal yang dapat dilakukan keluarga dalam merawat penderita hipertensi di antaranya
mengawasi klien dalam meminum obat secara teratur, keluarga juga harus dapat memotivasi
pasien agar sabar dalam pengobatannya, selain itu keluarga dapat membawa atau mengajak
pasien ke fasilitas kesehatan untuk melihat perkembangan penyakitnya atau jika pasien
mengalami keluhan-keluhan yang harus segera ditangani untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Dapat juga dengan memanggil petugas kesehatan datang ke rumah pasien untuk memeriksa
keadaan pasien. Keluarga juga harus lebih terbuka dan memahami serta menghargai perasaan
klien, menanyakan apa yang saat ini klien rasakan, ini merupakan salah satu bentuk dukungan
dari keluarga secara psikis. Untuk kebutuhan nutrisinya keluarga harus memberikan makan yang
cukup gizi pada pasien dan menjaga diet serta asupan garam pada makanan pasien.
BAB II
ISI LAPORAN HOME VISITE
1. Identitas Pasien/klien:
Nama : Ny.Suainah
Umur : 53 tahun
TB/BB : 153 cm / 75 Kg
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Guntur RT 05, Kel. Kasang, Kec. Jambi Timur
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
2. Anamnesis
Keluhan Utama:
- Pasien mengeluh tangan kanannya sering teraba kebas tetapi tetap bisa
digerakkan.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Hipertensi (+)
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sehat
Status Gizi : Obesitas
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : TD :190/140 mmHg
N: 72 x/m,
R: 28 x/m,
S: 36,2 C
BB/TB : 75 kg / 153 cm
Kepala : CA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dan gerakan pernafasan simetris ki/ka, pernafasan
intercostal (-) perubahan warna kulit (-), pembengkakan (-)
Palpasi : gerakan respirasi sama ki/ka, vocal fremitus normal
Perkusi : batas paru normal, suara sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: suara paru vesikuler, normal
Jantung
Inspeksi : Dbn
Palpasi : iktus cordis teraba (Dbn), nyeri tekan (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I/II Normal
Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar, bengkak (-), peristaltik tidak terlihat,
bengkak/tumor (-) warna kulit sama dengan sekitarnya, spidernaevi dan striae (-)
Auskultasi : Peristaltik/bising usus Normal.
Perkusi : pekak hati dan limpa, undulasi (-), shifting dullnes (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), tahanan (-), tumor (-),
Ekstermitas : Dbn
4. Diagnosis :
Pasien menderita Hipertensi derajat 3.
5. Terapi:
Non Farmakologis : Istirahat yang cukup, olahraga yang teratur seperti jalan santai
setiap pagi dan sore hari .
Farmakologis :
6. Prognosis:
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
7. Pengamatan Rumah:
1. Lantai
Lantai rumah pasien dari keramik, tidak basah dan tidak berdebu.
2. Atap
Atap rumah pasien dari genteng, dinding beton dan langit-langit rumah terbuat dari
triplek.
3. Ventilasi dan jendela
Ruang tamu : terdiri dari 2 jendela dan setiap jendela memiliki ventilasi, di buka
setiap hari dari pagi sampai sore hari.
Kamar : Terdiri dari 2 kamar dan terdapat jendela dan ventilasi di setiap kamar.
Dapur: Ada jendela dan ventilasi
4. Cahaya
Pencahayaan di rumah pasien cukup
5. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah pasien sekitar 6x8 m, dan tinggi bangunan rumah 3 m. Luas
lantai bangunan sebanding dengan jumlah penghuni di dalam rumah, yang memiliki:
1 ruang tamu , 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 jamban dan 1 kamar mandi yang sekaligus
menjadi tempat cuci baju dan cuci piring.
Perkarangan/serambi
Rumah pasien memiliki pekarangan
8. Pengamatan Lingkungan:
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, lingkungan tempat tinggal belum memenuhi
standar lingkungan yang sehat, dengan kondisi sebagai berikut:
Rumah sehat
Kondisi rumah di sekitar tempat tinggal pasien kurang sehat, banyak sampah yang
berserakan dan juga terdapat tumpukan kayu yang berada di samping rumah pasien.
Sarana sanitasi dasar
Penggunaan kamar mandi yang kecil dan sempit. Kamar mandi terpisah dengan
jamban. Sumber air di rumah pasien adalah air PDAM yang digunakan untuk mandi
dan mencuci, tempat mencuci piring serta baju dalam satu tempat. Disekitar
lingkungan tidak memiliki selokan.
9. Hasil Wawancara/ Pengamatan Perilaku Kesehatan:
Perilaku kesehatan pasien dan keluarga cukup baik, contohnya pasien rutin jalan
pagi setiap hari pada pagi dan sore hari, dan aktif mengikuti senam yang dilaksanakan
oleh Puskesmas Tanjung Pinang, saat ini pasien sudah jarang memasak masakan yang
bersantan dan berlemak dan rutin mengkonsumsi buah dan sayur dan pasien juga sering
mengkonsumsi obat tradisional. Pasien rutin memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas,
dan teratur meminum obat yang diberikan. Keadaan rumah pasien sedikit berantakan,
banyak baju yang digantung di belakang pintu, baju dan piring kotor menumpuk di
tempat cuci.
12. Rencana Promosi dan Pendidikan Kesehatan kepada Pasien dan kepada Keluarga:
a. Memberikan pengetahuan dan bahaya komplikasi tentang penyakit hipertensi.
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tanda dan gejala penyakit hipertensi dan
komplikasi (gejala kerusakan organ).
c. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
timbulnya hipertensi.
d. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bagaimana pencegahan penyakit hipertensi.
e. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pola prilaku hidup bersih dan sehat
terutama dalam hal makanan dan menerapkannya di dalam rumah tangga.
f. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kepatuhan pasien minum obat
g. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk memeriksakan ke layanan medis
pada pasien yang telah mendapat pengobatan untuk evaluasi lanjutan dan pengaturan
dosis obat sampai target tekanan darah tercapai.
h. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kesehatan itu sangat penting dan
peran keluarga jauh lebih besar dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan.
LAMPIRAN
Gambar 1 : Rumah Tampak Depan