Professional Documents
Culture Documents
MEKANISASI PERTANIAN
Disusun Oleh
MUHAMMAD ZULFAN
1506114960
AGROTEKNOLOGI
C
Penyusun
Page | i
DAFTAR ISI
Page | ii
3.1 Alat ............................................................................. 27
3.1.1 Bajak Singkal ......................................................... 27
3.1.2 Bajak Rotary .......................................................... 27
3.1.3 Meteran ................................................................. 28
3.1.4 Stopwatch .............................................................. 28
3.1.5 Gelas Ukur ............................................................. 29
3.1.6 Cangkul ................................................................. 29
3.1.7 Patok ..................................................................... 30
3.1.8 Lahan UPT FP UR .................................................... 30
3.2 Bahan .......................................................................... 31
BAB IV PROSEDUR KERJA .................................................... 34
4.1 Prosedur Umum ............................................................ 34
4.2 Prosedur Hand Traktor ................................................... 37
4.2.1 Cara Menghidupkan Traktor Roda Dua ....................... 37
4.2.2 Cara Mematikan Traktor Roda Dua ............................ 38
4.2.3 Cara Mengoperasikan Traktor Roda Dua ..................... 38
4.2.4 Proses Bajak Singkal pada Traktor Roda Dua .............. 40
4.2.5 Proses Bajak Rotary Traktor Roda Dua ....................... 41
4.3 Prosedur Mini Traktor ..................................................... 42
4.3.1 Cara Menghidupkan Traktor Roda Empat .................... 42
4.3.2 Cara Mematikan Traktor Roda Empat ......................... 43
4.3.3 Cara Mengoperasikan Traktor Roda Empat ................. 44
4.3.4 Proses Bajak Singkal pada Mini Traktor ...................... 47
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 49
5.1 Tabel nilai perhitungan hand traktor Kubota ......................... 49
5.1.1 Analisis Dan Penjelasan Tabel .......................................... 51
5.2 Tabel nilai perhitungan Taktor mini ..................................... 51
5.2.1 Analisis Dan Penjelasan Tabel .......................................... 52
5.3 Tabel nilai perhitungan hand traktor Yanmar ........................ 53
5.3.1 Analisis Dan Penjelasan Tabel .......................................... 54
BAB VI PENUTUP ................................................................. 56
Kesimpulan .......................................................................... 56
Page | iii
Saran ................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 57
Lampiran ............................................................................. 58
Page | iv
DAFTAR GAMBAR
Page | v
DAFTAR TABEL
Page | vi
DAFTAR NOTASI
8 S M Jarak
9 T Detik Waktu
10 LP M Lebar Bajakan
Page | vii
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 1
tahap proses produksi tersebut selalu diikuti dengan penggunaan alat
dan mesin pertanian.
Secara umum, tujuan penggunaan alat dan mesin pertanian adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya kerja manusia dalam melaksanakan proses
produksi pertanian
b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian
c. Menurunkan ongkos produksi
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
e. Meningkatkan taraf hidup pelaku pertanian
Tujuan diatas akan terlaksana dengan baik apabila pemilihan
dan penggunaan alat dan mesin pertanian dilakukan dengan baik pula
(tepat dan benar). Maka, keberhasilan sektor pertanian dengan
penggunaan alat dan mesin pertanian ini akan berdampak pada
ketahanan pangan.
1.2 Tujuan
Praktikum mekanisasi pertanian ini bertujuan agar mahasiswa
dan mahasiswi pertanian mampu mengetahui dan memahami berbagai
jenis alat dan mesin pertanian, cara pengoperasiannya, cara
perawatannya, cara pengelolaan tanah dengan metode yang baik dan
benar dengan menggunakan alat dan mesin pertanian, mampu
menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian.
Page | 2
BAB II
TEORI DASAR
Page | 3
2.3.1 Bagian-bagian traktor roda dua
Traktor tangan mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor
ini mempunyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-
880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar Solar
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (
Gambar 2.1
Keterangan :
As Roda 2. Pelindung samping 3. Penahan Lumpur 4. Penahan Lumpur
5. Pengikat batang ridger 6. Handel pengikat roda belakang 7. Tuas
belok kanan 8. Handel utama 9. Tuas gas/akselerasi 10. Handel
pembantu 11. Tongkat pemindah kecepatan rotary 12. Tuas kopling
utama 13. Tongkat pemindah kecepatan jalan 14. Tuas penyangga
depan 15. Gantungan pisau rotary 16. Kotak rantai pembantu 17. Pully
penegang 18. Penyangga depan 19. Penyangga mesin 20. Pelindung
depan 21.Pully mesin 22. V-belt 23.Pully utama 24. Pelindung v-belt
25. Tutup kotak peralatan 26. Tombol lampu 27. Tuas belok kiri 28.
Pengatur roda belakang 29. Roda belakang 30. Ban
Page | 4
2.3.2 Komponen Utama Traktor Roda Dua
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Tenaga penggerak motor
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel,
tetapi ada juga yang menggunakan bahan bensin atau minyak tanah
(kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan
menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka
dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka
dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur.
Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan keseimbangan traktor dan
untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih
berat kedepan apabila posisi motor digeser maju, dan sebaliknya.
Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk
motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.
2. Kerangka dan Transmisi / Penerus Tenaga
Kerangka berfungsi untuk tempat kedudukan motor penggerak,
transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan
kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor
penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan
ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneling,
rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros
disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama. Kopling utama
meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneling untuk menggerakkan
poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi
persneling juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros
roda dan poros PTO.
Page | 5
Keterangan gambar :
Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas
ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneling. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor
penggerak dihidupkan.
Page | 6
3. Tuas Kendali / Kontrol
Tuas kendali adalah tuas tuas yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya
operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu
banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih
berat, dan harganya lebih mahal. Untuk ini sekarang banyak
diproduksi traktor hanya dilengkapi dengan beberapa tuas kendali.
Tujuannya agar traktor menjadi lebih ringan, dan harganya menjadi
lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah
sebagai berikut :
1. Tuas Persneling Utama
Tuas persneling utama berfungsi untuk memindahkan susunan
gigi pada persnelin, sehingga perbandingan kecepatan putar poros
motor penggerak dan poros roda dapat di atur. Traktor tangan yang
lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan
mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan
yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan
sebagai berikut :
1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak
singkal/piringan
3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
6. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
7. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
2. Tuas Persneling Cepat Lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneling utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur, biasanya
traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneling cepat lambat. Fungsi
Page | 7
persneling ini untuk memisahkan antara pekerjaan transportasi
(berjalan dan menarik trailer/gerobak).
3. Tuas Kopling Utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor
akan tersambung ke gigi persneling. Sebaliknya apabila ditarik ke
posisi netral/bebas/off, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneling. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan
tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
4. Tuas Persneling Mesin Rotary
Tuas persneling mesin rotary berfungsi sebagai pengatur
kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan
satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan
gembur, maka tempatkan posisi tuas persneling mesin rotary pada
posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (kecepatan putar pisau rotary
dapat juga di atur dari posisi pemasangan rantai penghubung.
Page | 8
motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber
listrik.
7. Tuas Persneling Kemudi
Ada dua buah tuas kopling pada setiap traktor tangan, masing
masing ada disebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneling tidak tersambung
dengan poros roda kana. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan
traktor akan berbelok ke kanan. Begitu juga sebaliknya apabila kopling
sebelah kiri ditekan.
8. Stang Kemudi dan Kemudi Pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokkan traktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi,
namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu
dengan stang kemudi. Stang kemudi digunakan juga untuk
mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu
digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar
menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan
tanah bisa lebih dalam.
9. Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran
poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan.
Tuas ini berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya
ditempatkan pada posisi STOP.
Page | 9
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 -
7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 712
hp
2.3.4 Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Traktor Dua Roda
Umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak
digunakan petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam
atau lintasan berputar yang sempit jika dibandingkan dengan mini
traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat digunakan pada
kebun yang kecil (Garden Tractor), sperti untuk kebun sayuran orgnik
dengan dengan system kelambu.
Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah
tanah yang gembur dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan
dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu traktor roda dua ini
dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak
terlalu kering.
2.3.5 Jenis Alat Bantu Traktor Roda Dua
Adapun jenis alat-alat bantu pada traktor roda dua yaitu :
a. Unit Roda
Ada 4 jenis roda traktor yaitu :
1. Roda ban, berfungsi untuk transportasi atau dijalan raya dan untuk
membajak tanah dilahan kering, bentuk permukaan roda beralur
agak dalam untuk mencegah slip roda.
2. Roda pengatur kedalaman bajakan, roda ini terdapat pada bagian
belakang traktor berupa roda kecil, yang merupakan pelengkap dari
unit bajak rotari. Roda ini digunakan pada saat pengolahan lahan
kering dan untuk pengolahan lahan sawah, roda pengatur dalam
bajakan dengan menggunakan tail skid atau tapak itik yang
terpasang pada bagian belakang traktor agar tidak terbenam dalam
lumpur.
3. Roda besi, umumnya digunakan pada saat bekerja dilahan sawah,
namun ada juga roda besi yang digunakan untuk membajak lahan
Page | 10
kering. Roda besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya slip roda.
Untuk traktor hidro tiller atau traktor kura-kura yang dioperasikan
pada lahan sawah dalam, roda besi sekaligus berfungsi sebagai alat
pengolahan tanah.
4. Roda apung, roda ini digunakan untuk mengolah lahan sawah, yang
dalam bentuk roda pada bagian siripnya lebih besar, berongga
didalamnya berisi udara.
b. Unit Equipment / Peralatan lainnya
Peralatan traktor dalam unit yang dapat dipasang dan dilepas
untuk pekerjaan tertentu yang umum digunakan adalah bajak singkal,
bajak rotari, gelebeg dan trailer. Sedang implemen yang belum umum
digunakan adalah unit penanaman dan unit penebar pupuk.
1. Bajak Singkal
Bajak singkal digunakan untuk pengolahan tanah pertama, yaitu
memotong dan membalikkan tanah serta vegetasi yang ada pada
permukaan tanah yang terpotong. Bajak singkal ada dua macam yaitu
bajak singkal yang dapat membalikkan tanah ke satu arah, umumnya
arah jatuh pemotongan tanah kesebelah kanan dan bajak singkal yang
dapat membalikkan tanah dua arah yaitu kekiri atau kekanan.
2. Bajak Rotari
Bajak rotari digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan
dapat juga digunakan untuk pengolahan tanah kedua, dengan hasil
olahan tanah halus dan rata. Bajak rotari terdiri dari beberapa pisau
(16-24 pisau) yang menempel pada sumbu rotari dan berputar selama
kegiatan pengolahan tanah. Perputaran pisau rotari yang dipasang
pada traktor tangan penyaluran tenagana dengan sistem rantai
penyalur tenaga, sedangkan yang terpasang pada traktor roda empat
diambil langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran
pisau rotari dapat dirubah sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang
dikehendaki.
3. Gelebeg
Page | 11
Gelebek adalah alat pengolahan tanah yang dipasang pada
penggandeng traktor. Gelebeg dapat digunakan untuk pengolahan
tanah pertama maupun kedua.
4. Ridger
Ridger adalah alat untuk membuat guludan dilahan kering yang
sudah diolah. Ridger dipasang pada posisi didepan poros roda.
5. Trailler
Trailler digunakan untuk mengangkut alat-alat bantu traktor,
sarana produksi maupun hasil produksi.
6. Transplanter
Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah
yang biasanya disemai ditempat yang khusus yang disebut kotak
semai.
7. Seed Drill
Seed drill digunakan untuk menebar benih ke sawah sepanjang
alur seed drill yang dapat menyebar benih 4-8 jalur dengan ditarik
traktor tangan.
8. Ponton / Pelampung
Terdapat pada traktor hidro tiller, yang berfungsi sebagai
pengapung traktor sehingga dapat dioperasikan pada sawah dalam.
Page | 12
2.4.1 Komponen Utama Traktor Roda Empat
Adapun komponen-komponen utama pada traktor roda lima
yaitu :
1. Mesin (engine)
Page | 13
juga untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata, dan juga
untuk meningkatkan kemampuan traksi. Namun demikian, untuk lebih
meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih
tinggi. Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa
besi atau penambahan air ke dalam ban.
Namun demikian, pada lahan sawah yang berlumpur, beban
yang berat akan malah menghambar gerak traktor. Oleh sebab itu,
traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk
mengurangi tekanan kontak, hanya disediakan pada roda belakang.
Rem roda kiri dan kanan dapat dipergunakan sendiri-sendiri untuk
memudahkan belok. Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi
dengan rem yang memiliki (bearing) dengan (seal) kedap air.
Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat
buah roda yang saa besar, dan ada yang memiliki roda depan yang
lebih kecil
4. Alat Kemudi (steering device)
Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi
dengan mengendalikan roda depan menggunakan stir, Sistem power
steering digunakan untuk traktor besar. Yang membantu memperingan
pengemudian traktor. Saat berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri
bila berbelok tajam ke kiri dan sebaliknya.
5. Alat Untuk Bekerja (working device)
Berfungsi untuk menggandeng implement, Tenaga yang
disediakan oleh PTO dipergunakan untuk memutar implemen dan
menariknya seperti kultivator rotari, mower, dll. Putaran PTO
bervariasi tergantung jenis traktor, berkisar antara 500 - 1500 rpm
sesuai dengan putaran engine.
Gambar 2.9. Poros PTO Traktor Roda Empat
Page | 14
3) Traktor besar ( > 50 pk)
Page | 15
3. Roda besi, umumnya digunakan pada saat bekerja dilahan sawah,
namun ada juga roda besi yang digunakan untuk membajak lahan
kering. Roda besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya slip roda.
Untuk traktor hidro tiller atau traktor kura-kura yang dioperasikan
pada lahan sawah dalam, roda besi sekaligus berfungsi sebagai alat
pengolahan tanah.
4. Roda apung, roda ini digunakan untuk mengolah lahan sawah, yang
dalam bentuk roda pada bagian siripnya lebih besar, berongga
didalamnya berisi udara.
b. Unit Equipment / Peralatan lainnya
Peralatan traktor dalam unit yang dapat dipasang dan dilepas
untuk pekerjaan tertentu yang umum digunakan adalah bajak singkal,
bajak rotari, gelebeg dan trailer. Sedang implemen yang belum umum
digunakan adalah unit penanaman dan unit penebar pupuk.
1. Bajak Singkal
Bajak singkal digunakan untuk pengolahan tanah pertama, yaitu
memotong dan membalikkan tanah serta vegetasi yang ada pada
permukaan tanah yang terpotong. Bajak singkal ada dua macam yaitu
bajak singkal yang dapat membalikkan tanah ke satu arah, umumnya
arah jatuh pemotongan tanah kesebelah kanan dan bajak singkal yang
dapat membalikkan tanah dua arah yaitu kekiri atau kekanan.
2. Bajak Rotari
Bajak rotari digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan
dapat juga digunakan untuk pengolahan tanah kedua, dengan hasil
olahan tanah halus dan rata. Bajak rotari terdiri dari beberapa pisau
(16-24 pisau) yang menempel pada sumbu rotari dan berputar selama
kegiatan pengolahan tanah. Perputaran pisau rotari yang dipasang
pada traktor tangan penyaluran tenagana dengan sistem rantai
penyalur tenaga, sedangkan yang terpasang pada traktor roda empat
diambil langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran
pisau rotari dapat dirubah sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang
dikehendaki.
Page | 16
3. Gelebeg
Gelebek adalah alat pengolahan tanah yang dipasang pada
penggandeng traktor. Gelebeg dapat digunakan untuk pengolahan
tanah pertama maupun kedua.
4. Ridger
Ridger adalah alat untuk membuat guludan dilahan kering yang
sudah diolah. Ridger dipasang pada posisi didepan poros roda.
5. Trailler
Trailler digunakan untuk mengangkut alat-alat bantu traktor,
sarana produksi maupun hasil produksi.
6. Transplanter
Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah
yang biasanya disemai ditempat yang khusus yang disebut kotak
semai.
7. Seed Drill
Seed drill digunakan untuk menebar benih ke sawah sepanjang
alur seed drill yang dapat menyebar benih 4-8 jalur dengan ditarik
traktor tangan.
8. Ponton / Pelampung
Terdapat pada traktor hidro tiller, yang berfungsi sebagai
pengapung traktor sehingga dapat dioperasikan pada sawah dalam.
2.5 Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan
energi ternal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara
merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan
menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
Energi ternal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada
mesin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi ternal ini
(proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi
menjadi 2 golongan yaitu :
1. Motor pembakaran luar
2. Motor pembakaran dalam
Page | 17
2.5.1. Motor 2 Tak
Page | 18
Adalah menghisap melalui piston dari karburator. Lalu piston
menghisap bahan bakar yang sudah bercampur antara bensin dan
udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar.
Untuk membuka, diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka
pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah.
2. Kompresi
Langkah ini adalah lanjutan dari langkah di atas. Setelah piston
mencapai titik terbawah di tahapan intake, lalu valve intake tertutup,
dan di lakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada di
ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena
kedua valve tertutup.
3. Pembakaran (combustion)
Dimulai ketika campuran udara dan bahan bakar dinyalakan
oleh busi. campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah
ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga
menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang menddorong
piston turun kesilinder bore. Gerakan linear dari piston ini dirubah
menjadi gerak rotasi oleh kruk as. energy rotasi diteruskan sebagai
momentum menuju flywheel yang bukn hanya menghasilkan tenaga ,
counter balance weigth pada kruk as membantu piston melakukan
siklus berikutnya.
4. Pembuangan (Exhaust)
Langkah terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston
akibat pembakaran akan terdorong hingga ke titik yang paling bawah,
atau disebut titik mati bawah. Setelah itu, piston akan mendorong ke
depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup.
Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk kelubang
exhaust port atau dibilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan
demikian, maka kita bisa membuang semua sisa gas buang akibat
pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita akan masuk lagi
mengulangi langkah ke-1 lagi.
Page | 19
Mesin diesel dikenal juga dengan mesin kompresi-penyalaan
adalah sebuah mesin pembakaran internal yang menggunakan panas
kompresi untuk memulai pengapian untuk membakar bahan bakar ,
yang disuntikkan ke dalam ruang pembakaran . Hal ini berbeda
berbeda dengan mesin mesin jenis lain seperti mesin bensin atau
mesin gas ( yang menggunakan bahan bakar gas sebagai lawan
bensin ), yang menggunakan busi untuk menyalakan campuran udara
- bahan bakar.. Mesin ini dikembangkan oleh Rudolf Diesel pada tahun
1893.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal tertinggi dari setiap rutin
intern atau pembakaran eksternal mesin karena sangat tinggi rasio
kompresinya. Mesin diesel kecepatan rendah ( seperti yang digunakan
di kapal dan aplikasi lain di mana berat mesin secara keseluruhan
relatif tidak penting ) dapat memiliki efisiensi termal yang melebihi 50
persen.
Mesin pembakaran diesel internal berbeda dengan mesin bensin
yang didukung oleh siklus Otto dengan menggunakan udara panas
yang sanagt sangat padat untuk menyalakan bahan bakar tanpa
menggunakan busi (pengapian kompresi bukan percikan pengapian).
Ada tiga sistem bahan bakar yang banyak dipakai dalam penyaluran
bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai masuk kedalam silinder
pada motor diesel , system system itu adalah :
Sistem pompa pribadi
Sistem distribusi
Sistem akumulator
Dapat diidentifikasi beberapa keunggulan motor diesel dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu:
1. Motor Diesel Mempunyai Kehandalan (reliabilitas) Kerja yang Tinggi
Motor Diesel dapat bekerja sangat lama, tidak hanya dalam
ukuran jam tetapi bisa dalam ukuran bulan, artinya sebuah motor
Diesel dapat bekerja dalam waktu satu bulan tanpa berhenti.
Walaupun begitu motor Diesel juga dapat menghasilkan kinerja yang
Page | 20
tetap stabil, jika persyaratan dipenuhi. Seperti keterbatasan
kemampuan minyak pelumas, keter-batasan sistem pendingin, dan
pesediaan bahan bakar yang diperlukan.
Contohnya : motor diesel yang dipergunakan untuk penggerak kapal
barang antar negara, yang perjalanannya bisa memakan waktu
berbulan-bulan. Motor Diesel untuk PLTD juga harus bekerja berhari-
hari lamanya. Beban tugas ini tidak mungkin dilakukkan dengan
menggunakan motor bensin.
2. Biaya Bahan Bakar yang Rendah
Dengan harga solar yang mendekati harga bensin, sebenarnya
merupa-kan kondisi yang tidak rasional. Hal ini jika dikaitkan dengan
ongkos produksi, karena peringkatnya dalam prosuksi minyak
tergolong lebih rendah dibandingkan dengan bensin.
3. Daya yang Lebih Besar Tiap Satuan Mesin
Jika dilihat dari beratnya, motor Diesel jauh lebih berat dari
pada motor bensin. Hal ini karena kuantitas dan kualitas bahan yang
dipergunakan pada motor Diesel memang lebih baik untuk mendukung
operasionalnya. Kekuatan bahan ini diperlukan untuk mengatasi
besarnya tekanan yang dihasilkan selama proses pembakaran.
Tekanan yang lebih besar ini akan menghasilkan tenaga yang lebih
besar pula.
4. Pemakaian Bahan Bakar yang Lebih Hemat
Konsumsi bahan bakar pada motor Diesel lebih hemat
dibandingkan dengan motor bensin. Hal ini karena beberapa faktor
yaitu:
Proses pembakaran yang lebih sempurna
Tekanan kompresi yang lebih tinggi
Nilai pembakaran bahan bakar yang lebih tinggi
Distrubusi bahan bakar antar silinder yang lebih merata (untuk
motor yang lebih dari satu silinder)
Proses pembilasan yang lebih sempurna, dsb. Nilai Pembakaran
Solar 139.500 cal per gallon sedangkan bensin 124.500 cal per gallon.
Page | 21
Perbandingan campuran bahan bakar udara, motor Diesel 40 : 1 (atau
lebih), sedangkan motor bensin 18 : 1.
5. Lebih Aman dari Bahaya Kebakaran
Karena bahan bakarnya tidak mudah terbakar, bahan bakar
yang mudah terbakar diindikasikan dengan tingkat kemampuan
berubah menjadi benntuk gas atau menguap. semakin mudah
menguap, maka bahan bakar tersebut akan semakin rendah titik
nyalanya. Bensin lebih mudah menguap dan mempunyai titik nyala
yang lebih rendah dibandingkan dengan solar. Sementara pada motor
bensin lebih banyak kontak-kontak yang menghasilkan pecikan bunga
api dibandingkan dengan motor diesel. Kedua hal ini dapat menjadi
dasar bahwa motor diesel lebih aman dari kebakaran dibandingkan
dengan motor bensin.
6. Momen Mesin yang Lebih Tinggi
Momen adalah panjang lengan dikalikan dengan besarnya gaya
yang tegak lurus dengan lengan tersebut. Motor diesel menggunakan
sistem long stroke, sementara motor bensin menggunukan sistem over
square. Hal ini berarti motor diesel memiliki lengan yang lebih panjang
dibandingkan dengan motor bensin. Sehingga akan menghasilkan
momen yang berbeda, di mana motor diesel akan menghasilkan
momen yang lebih besar dibandingkan dengan motor bensin. Sehingga
motor bensin tepat untuk keperluan akselerasi, sementara motor
Diesel lebih tepat untuk beban.
Page | 22
dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan,
bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah
kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada
saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan
temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar
tersebut akan terbakar dengan sendirinya (Sulomo, 1999).
2.6 Maintance/Perawatan Traktor Roda Dua Dan Roda Empat
1. Traktor Roda Dua
Mencegah kerusakan sangat penting untuk mengetahui keadaan
traktor apakah dalam keadaan baik baik saja atau telah rusak. Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan waktu mengecek traktor terlebih
dahulu pastikan letak traktor di tempat data, tidak miring, mesinnya
mati dan kondisi traktor di posisi Rem serta alat alat implement nya
telah turun atau berada di atas permukaan tanah. Untuk keselamatan
dan menambah panjang usia traktor maka perlu dilakukan pengecekan
setiap hari, bagian bagian yang perlu dilakukan pengecekan adalah :
- Inspeksi disekeliling traktor
- Cek oli mesin
- Cek air radiator
- Cek saringan udara
- Cek pedal rem dan kopling
- Cek lampu lampu
- Cek smua panel panel
- Isi bahan bakar solar sesuai kebutuhan
- Cek semua label peringatan
- Melakukan perawatan berkala yang teridiri dari :
a) Perawatan setiap 50 jam sekali yang terdiri dari pengecekan
pengecekan system penghidup mesin, pengecekan kekencanan baut
dan implement implement lainnya
b) Perawatan setiap 100 jam sekali yang terdiri dari penggantian oli
oli pelumas , pembersihan saringan bahan bakar, dan pengecekan
kopling.
Page | 23
2. Traktor Roda Empat
Perawatan yang dilakukan pada traktor roda Empat sebenarnya
hampir sama dengan perawatan yang dilakukan pada traktor roda
Dua. Perawatan traktor roda empat perlu dilakukan secara rutin dan
perawatnya perlu mengenali bagian bagian traktor dan fungsinya
masing-masing. Spesifikasi traktor roda empat sangat bervariasi
bergantung pada besarnya daya penggerak, ukuran ban, daya tarik,
daya angkat, persneling, dan lain-lain. Bagian-bagian utama dari
traktor roda empat yang memerlukan perawatan dan pengecekan
secara berkala adalah :
a. Sistem kemudi
Alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di
lapangan.
- Roda depan
Roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk
pengendalian, dan memiliki ukura diameter lebih kecil dari roda bagian
belakang.
- Roda bagian belakang
Dengan ukuran diameter lebih besar dari roda bagian depan
traktor yang berfungsi menumpu beban traktor dan peralatan yang
terpasang.
- Chasis traktor
Bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai
rumah dari sistem transmisi.
- Pemberat Besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor
agar tidak trangkat pada saat mengolah tanah.
- Poros PTO
Poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang
dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotary), atau
untuk menggerakkan peralatan stasioner.
- Sistem penyambungan peralatan
Page | 24
Bentuk peralatan pengolahan tanah yang relative besar, maka
pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan
khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin)
2.7 Macam Macam Pola Bajak
Macam-macam pola bajak traktor yaitu :
1. Pola tengah
Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan.
Pembajakan kedua pada sebelah hasil pembajakan pertama. Traktor
diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan
pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kanan
sampai ke tepi lahan. Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan
sempit.Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung
lahan. Ujunglahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3
pembajakan terakhir.Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung
lahan), diolah dengan cara manual (dengan cangkul). Dengan pola ini
akan menghasilkan alur balik (back furrow),yaitu alur bajakan yang
saling berhadapan satu sama lain. Sehingga akan terjadipenumpukan
lemparan hasil pembajakan, memanjang di tengah lahan. Pada
tepilahan alur hasil pembajakan tidak tertutup oleh lemparan hasil
pembajakan.
2. Pola Tepi
Pembajakan dengan pola tepi dilakukan dari tepi membujur
lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Pembajakan
kedua pada sisi lain pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan
membajak dari tepi lahan dengan arah sebaliknya. Pembajakan
berikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah lahan. Pola
ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit.
Diperlukanlahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan.
Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3
pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung
lahan), diolah dengan cara manual (dengan cangkul).Dengan pola ini
akan menghasilkan alur mati (dead furrow), yaitu alur bajakan yang
Page | 25
saling berdampingan satu sama lain. Sehingga akan terjadi alur yang
tidak tertutup oleh lemparan hasil pembajakan, memanjang di tengah
lahan. Pada tepilahan lemparan hasil pembajakan tidak jatuh pada alur
hasil pembajakan.
3. Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanahdilakukan dari titik tengah lahan. Berputar ke
kanan sejajar sisi lahan, sampai ketepi lahan. Lemparan pembajakan
ke arah dalam lahan. Pada awal pengolahan,operator akan kesulitan
dalam membelokan traktor. Pola ini cocok untuk lahanyang berbentuk
bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahanuntuk
berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak
tersebut,dibajak pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan
yang tidak terbajak,diolah dengan cara manual dengan cangkul.
4. Pola Keliling Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan.
Berputar ke kiri sejajar sisi lahan,sampai ke tengah lahan. Lemparan
pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhirpengolahan, operator akan
kesulitan dalam mebelokan traktor. Pola ini cocok untuk lahan yang
berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas.Diperlukan lahan
untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak
tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang
tidak terbajak, diolah dengan cara manual dengan cangkul.
Page | 26
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Alat merupakan suatu peralatan dan mesin pertanian yang
digerakkan baik dengan tenaga manusia, tenaga hewan, tenaga motor
maupun tenaga mekanis lainnya; seperti arus air dan angin untuk
mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan ketepatan waktu dari
berbagai kegiatan (operasi) pertanian, sehingga dapat mengamankan
produksi, memperbaiki mutu produksi serta meningkatkan efisiensi
kerja. Fungsinya yaitu untuk membantu meringankan atau
mempermudah dalam pekerjaan pertanian. Adapun alat-alat yang
digunakan dalam kegiatan praktikum mekanisasi pertanian ini yaitu :
Page | 27
pada traktor tangan penyaluran tenaganya dengan system rantai
penyalur tenaga sedangkan yang terpasang pada traktor roda empat
diambil langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran
pisau rotary dapat dirubah sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang
dikehendaki.
Page | 28
berapa kecepatan traktor dalam mengolah tanah pada luas lahan
tertentu.
3.1.6 Cangkul
Cangkul merupakan alat yang digunakan dalam pembersihan
lahan dan pengolahan tanah secara manual. Cangkul digunakan untuk
menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan
tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih
berat biasanya menggunakan bajak.
Page | 29
Gambar 3.6. Cangkul
3.1.7 Patok
Patok merupakan kayu yang di buat untuk memberi tanda
disetiap sudut lahan yang telah di ukur, agar memudahkan dalam
pengukuran lahan. Di samping itu juga berfungsi untuk memberi tanda
atau batas lahan yang akan diolah masing-masing kelompok.
Page | 30
yaitu seluas 25 m x 25 m, yang dibagi menjadi 22 bedengan dengan
panjang = 25 m, dan lebar = 80 cm.
Gambar 3.8. Lahan UPT FP UR
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum mekanisasi
pertanian ini adalah
1. Gemuk
Page | 31
Oli pelumas mesin atau oli mesin sekarang telah banyak ragam
dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang
membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan
usia pakai ( life time ) dari mesin itu sendiri.
Semua jenis oli pada dasarnya sama, Yakni sebagai bahan
pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Dan dapat
berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-
lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam
dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah
goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi
khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-
fungsi tambahan. Contohnya mesin diesel yang secara normal
beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga
memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan
oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam - logam
bearing.
Jenis jenis oli :
Oli Mineral
Oli yang terbuat dari oli dasar yang berasal dari minyak bumi
yang telah diolah dan disempurnakan dengan ditambah zat - zat aditif
untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya.
Oli Sintetis
Terdiri atas Polyalphaolifins yang berasal dari bagian terbersih
dari pemilahan oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur
dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan
oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester
yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli
sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa
yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung
dengan oksigen sehingga menghasilkan asam.
Kekentalan (visikositas)
Page | 32
Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi
lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan
untuk membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli
yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli
pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke
komponen yang dibutuhkan.
Page | 33
BAB IV
PROSEDUR KERJA
Page | 34
Pemeriksaan Traktor tangan dan mini taraktor merupakan
bagian dari persiapan traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan
traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya
pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga
penanganannya tidak terlalu sulit.
Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan
pemeriksaan, yaitu:
a). Memeriksa Mur-Baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika
dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.
Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama
akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan
menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan
menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa Bahan Bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong
akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga
traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat
traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama
kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di
dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan
dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari
selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa Saringan Bahan Bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-
bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul
bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel.
Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas.
Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup
terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
Page | 35
e). Memeriksa Saringan Udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang
dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik,
agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor
tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan
diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan
kebersihan oli.
f). Memeriksa Sistem Pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air
sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa
keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa Tuas Kendali / Kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik.
Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat
mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang
bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling
kemudi, dan gas.
h). Memeriksa Tekanan Ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras
atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
i). Memeriksa Sistem Pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar
tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor
tangan yang perlu dilumasi, yaitu :
Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan
dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor
tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli
gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa
kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau
bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi
dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti
Page | 36
jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah
keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa Implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap.
Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak,
perlu diberi pelumas.
k). Persiapan Peralatan Tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan
untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis
traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan
tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.
Page | 37
h. Kemudian tuas dekompresi dilepaskan, untuk menghasilkan
tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor
hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros
engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
j. Posisi tuas gas digeser pada posisi idle atau stasioner
k. motor dihidupkan tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit,
agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik
4.2.2 Cara Mematikan Traktor Roda Dua
Cara mematikan traktor tangan atau dua roda yaitu :
1. Beban motor dilepaskan,
2. Gas pada posisi idle atau stasioner dikecilkan, sehingga putaran
mesin akan pelan, selama 2-3 menit,
3. Tuas gas digeser pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak
ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran,
4. Kran bahan bakar ditutup
Page | 38
3. Mata memandang ke depan.
4. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
5. Jangan membelokkan stang kemudi
6. Jangan memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru
Cara menghentikan traktor/parker :
1. Gas dikecilkan pada posisi idle,
2. Tuas kopling utama ditarik pada posisi OFF. Lalu ditarikkembali
pada posisi rem,
3. Persneleng dinetralkan,
4. Gas dikecilkan
Cara menjalankan lurus ke belakang :
1. Lakukan langkah mulai menjalankan traktor tangan
2. Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara
tangan kanan masih memegang stang kemudi.
3. Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
4. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
5. Jangan membelokkan stang kemudi.
6. Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya
cukup sekali-sekali. Sementara kedua tangan masih tetap
memegang stang kemudi.
Mengganti gigi persneleng:
1. Lakukan langkah menghentikan traktor
2. Posisi kopling utama OFF.
3. Pindahkan posisi gigi persneleng.
4. Mulai menjalankan traktor lagi
Cara membelokkan traktor pada jalan datar :
1. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
2. Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling
kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.
3. Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
4. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk
haluan trailer.
Page | 39
Cara melintasi galengan/bedengan (dengan implemen) :
1. Posisi gigi persneleng rendah.
2. Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar
3. Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
4. Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung
dengan menggunakan papan
Cara melewati tanjakkan :
1. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati
tanjakkan.
2. Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.
3. Tidak boleh menarik tuas kopling utama
Cara melewati turunan (dengan trailer) :
1. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati
turunan.
2. Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
3. Tidak boleh menarik tuas kopling utama
Cara membelokkan traktor pada jalan menanjak :
1. Posisi gas tidak perlu dikecilkan
2. Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas
setelah stang berbelok
3. Ulangi penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok
4. Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama
Cara membelokkan traktor pada jalan menurun :
1. Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
2. Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan
langsung dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok
kanan, tekan tuas kopling kemudi kiri, apabila akan berbelok kiri,
tekan tuas kopling kemudi kanan.
3. Ulangi penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang
berbelok
4. Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama
Page | 40
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis
tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak
singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu
bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun
dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau
(share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama
tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).
Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah
dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke
bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena
kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah.
Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang
berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan
tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus
menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang
paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah
bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan
karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya
diperkeras. Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal
diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter).
Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau
sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak
memotong tanah.
Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik
dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk
pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan
pisau pemotong berputar (rolling coulter).
Page | 41
traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul
yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh
suatu motor.Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah
untuk pertanaman padi.
Bajak rotary digunakan pada pengolahan tanah kedua untuk
memecah bongkahan tanah setelah dilakukan pembajakan
menggunakan bajak singkal.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakan :
1. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin
tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat
motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak
majunya ditarik olehtraktor .
2. Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power
take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor
melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak
ini digunakan daya dari as PTO traktor.
3. Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri
(self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada
traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak
traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang
pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga
berfungsi sebagai penggerak.
Page | 42
c. Semua suis ke arah "OFF", untuk memastikan strom accu pada saat
kunci kenalan pada kedudukan "ON"
d. Semua tuil dan pedal neutral. Sehingga pada saat traktor
dihidupkan, semua peralatan traktor tidak berjalan.
e. Kunci kenalan dimasukkan dan putar ke kanan ke arah "ON".
f. Kunci kenalan dipusingkan ke kanan ke arah "PREHEAT" selama
lebih kurang 10 - 20 saat. Atau sampai penunjuk pemanas mesin
berpijar, sebagai tanda ruangan pembakaran sudah cukup panas.
Dengan panasnya ruangan pembakaran, akan sempurna.
g. Pedal kopling diinjak penuh, untuk menjaga agar traktor tidak
berjalan pada saat distater.
h. Tuil gas diluncurkan pada kedudukan "START" atau gas quality.
i. Kunci kenalan dipusingkan ke kanan penuh ke arah "START",
sehingga motor stater akan memainkan motor penggerak.
j. Setelah motor hidup, akan cabut kunci kenalan, sehingga kunci
kenalan secara automatik kembali ke posisi "ON". Untuk mematikan
motor stater.
k. Setelah motor hidup, lampu penunjuk pengecasan accu dan
penunjuk sirkulasi oli pelumas mati.
l. Kedudukan gas ke idle dikecilkan
m. Pedal kopling dilepaskan pelan-pelan.
n. Traktor siap untuk dioperasikan.
4.3.2. Cara Mematikan Traktor Roda Empat
Cara mematikan traktor roda empat yaitu :
1. Beban motor dilepaskan.
2. Gas pada kedudukan "idle" atau stasioner dikecilkan, sehingga
pusingan enjin akan pelan, selama 1 menit.
3. Seluruh bahagian kawalan dinetralkan, tuil hidrolik pada kedudukan
turun.
4. Tuil gas diluncurkan pada kedudukan "stop", sehingga motor mati
kerana tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
Page | 43
5. Setelah motor mati, kunci kenalan dipusingkan ke kedudukan "OFF",
lalu cabut.
6. Pengunci brek dipasang sebelum meningalkan traktor
Page | 44
g. Jangan memindah posisi gigi persneleng
3). Menghentikan traktor
a. Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
b. Pedal kopling diinjak sehingga posisi transmisi terlepas
c. Pedal rem diinjak, traktror akan berhenti.
d. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
4). Menjalankan lurus ke belakang.
a. Lakukan langkah mulai menjalankan traktor roda empat
b. Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke
belakang.
c. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
d. Mata memandang ke belakang.
e. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai
keinginan.
f. Jangan membelokkan stang kemudi
g. Jangan memindah posisi gigi persneleng
5). Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer
a. Gigi yang rendah digunakan terlebih dahulu
b. Selalu perhatikan ujung trailer
c. Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu
kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
d. Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke
kanan, lalu kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
6). Mengganti gigi persneleng
a. Lakukan langkah menghentikan traktor
b. Posisi gigi persneleng dipindahkan sesuai kecepatan yang
diinginkan.
c. Mulai menjalankan traktor lagi.
7). Membelokkan traktor di jalan
a. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b. Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
c. Stir kemudi diputar ke kanan atau ke kiri
Page | 45
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk
haluan.
8). Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke
kanan)
a. Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
b. Stir diputar ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan
c. Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, stir diputar dengan
cepat ke kanan
d. Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah
berbalok), stir diluruskan kembali
9). Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit
a. Sebelum berbelok, stir diputar berlawanan arah dengan arah belok
b. Pada saat akan berbelok stir diputar dengan cepat, sehingga traktor
berbelok dengan tajam
c. Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya
sudah tidak berbelok lagi.
10). Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit
Traktor dijalankan sampai seluruh badan traktor keluar dari
gang sempit.
11). Melewati tanjakkan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati
tanjakkan.
b. Traktor dijalankan, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk
mencegah roda depan terangkat
c. Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak.
12). Melewati turunan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati
turunan.
b. Dijalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
c. Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
d. Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin
mengerem sendiri
Page | 46
4.3.4 Proses Bajak Singkal Pada Traktor Roda Empat( Mini Tractor)
Bajak singkal merupakan Alat pengolahan tanah pertama alat
yang pertama sekali digunakan yaitu yang berfungsi untuk memotong,
memecah dan membalik tanah. Bajak singkal ini dapat digunakan
untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik
tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah
disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.
Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal
(moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside).
Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut
pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui
batang penarik (beam).
Page | 47
dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak.
Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner
(stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter).
Ukuran bajak adalah lebar bajak, dinyatakan dalam satuan
panjang. Ukuran dari satu bajak adalah dengan mengukur jarak dari
sayap (wing) sampai penahan samping. Secara teoritis ukuran ini
dapat dianggap sebagai lebar pembajakan atau lebar pemotong tanah.
Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu
rongga atau hisapan (suction). Suction ini perlu untuk mencapai
kedalaman atau lebar potongan bajak. Besarnya suction ini beragam
dari 1/8 sampai 3/16 inci. Ukuran ini disebut juga celah (clearance).
Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda
belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang (Gambar 20
dan 21). Disamping untuk pemotongan tanah, hisapan (suction) ini
berperan juga dalam menstabilkan jalannya bajak.
Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik
(trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara
hidrolik (mounted moldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat
digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two
way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam
menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).
Page | 48
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Tabel nilai perhitungan hand traktor Kubota
Hand Traktor
No. Pengamatan Ulangan
Singkal
1 Lebar bajakan 1 0.3 m
2 0.3 m
3 0.3 m
4 0.25 m
5 0.33 m
Rerata 0.296 m
2 Kecepatan 1 2.64 m/s
2 2.66 m/s
3 2.74 m/s
4 2.61 m/s
5 2.46 m/s
Rerata 0, 067 m/s
3 KLT - 0.28 ha/jam
(25x8) m = 0.2
4 Luas lahan - ha
28.22
5 Waktu kerja - menit=0.47 jam
6 KLE - 0.42 ha/jam
Bahan bakar
0.75 lt/ha
7 terpakai -
8 5 putaran roda
traksi -
Page | 49
1 8.7 m
9 Pengolahan 2 9m
Tanah
(Sb) 3 6.2 m
4 11.4 m
5 9.6 m
1 11.7 m
10 Tanpa
Pengolahan 2 9.7 m
(So)
3 12.2 m
Page | 50
5.2 Tabel nilai perhitungan Traktor mini
Page | 51
u3 6.10 m
u4 5.94 m
u5 7.21 m
Rata-rata 6.19 m
SO 8.4 m
u1 19 %
u2 44 %
SI u3 27 %
u4 29 %
u5 14 %
Rata-rata 27 %
Awal 0.031 ha
Luas lahan
Sisa lahan 0.0048 ha
Waktu total pengolahan 0.71 jam
KLE 0.04 ha/jam
Efisiensi lapang 133 %
Bahan bakar terpakai 35 lt/ha
Page | 52
terballik dengan waktu pengolahan, waktu pengolahan yang relative
lama menghasilkan KLE terlalu rendah hanya 0.04 ha/jam.
Efisiensi lapangan yaitu perbandingan dengan nilai SB dan SO
hanya persentase yaitu 1.29 %. Bahan bakar yang didapat sesuai
dengan efiensi lapangan dengan bahan bakar terpakai 35 liter/ha dan
untuk luas lahan yang diolah 0.031 ha hanya menghabiskan bahan
bakar 1.1 liter
Page | 53
u5 0.054 m/s
Rata-rata 0.72 m/s
KLT 0.024 ha/jam
u1 11 m
u2 12.10 m
SB u3 11.90 m
u4 12.10 m
u5 9.65 m
Rata-rata 11.35 m
SO 8.4 m
u1 24 %
u2 42 %
SI u3 44 %
u4 42 %
u5 15 %
Rata-rata 28 %
Awal 0.012 ha
Luas lahan
Sisa lahan 0.0048 ha
Waktu total pengolahan 0.13 jam
KLE 0.092 ha/jam
Efisiensi lapang 383 %
Bahan bakar terpakai 4.2 lt/ha
Page | 54
rata 102.4 detik yang tidak lebih kurang dari 2 menit. Dengan
didapatkan jarak ditempuh traktor dan waktu yang diperoleh
didapatkan kecepatan rata-rata dalam 5 kali ulangan 0.72 m/s yang
datanya tidak jauh berbeda dengan data sebelumnya. Setelah
didapatkan data kecepata rata-rata dan lebar bajakan maka kapasitas
lapang teoritis didapatkan 0.024 ha/jam yang datanya berbanding
lurus.
Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah (Sb) didapatkan
variasi mulai dari tertinggi 12.1 m hingga terendah 9.65 m, namun Sb
rata-rata 11.35 m yang nilainya cukup sesuai dengan kemampuan
garu dan glebek. Jarak tempuh traktor tanpa pengolahan tanah (So)
error data hingga disini mengacu pada nilai data So sebelumnya yaitu
8.4 m. So dan Sb didapatkan maka persentase Slip roda (SI) masing-
masing ulangan bervariasi. SI rata-rata semua ulangan 24 %. /dengan
slip paling besar 44 % karena kemampuan bajakan berbeda setiap
areal pengolahan tanah dengan SI paling rendah 24 %.
Luas lahan dipakai 15 X 8 M2 hingga didapatkan 0.012 Ha
sebanding dengan waktu pengolahan cukup singkat 0.13 ha/jam. KLE
didapatkan 0.092 ha/jam nilai terhadap perbandingan nilai luas lahan
terhadap waktu kerja. Efisiensi lapang cukup besar yaitu 383 % sesuai
dengan perbandingan nilai KLE dan KLT. Bahan bakar dipakai dipakai
cukup efisien hanya 4.2 lt/ha
Page | 55
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dalam melaksanakan praktikum mekanisasi pertanian ini,
praktikan harus mematuhi peraturan-peraturan yang diterangkan oleh
asisten dosen, terutama dalam hal keselamatan dan pengoperasian
traktor. Karena apabila praktikum dilakukan tanpa menggunakan
peralatan keselamatan dan tidak baik dalam mengoperasikan alat dan
mesin pertanian akan menyebabkan kecelakaan kerja.
Page | 56
DAFTAR PUSTAKA
Page | 57
LAMPIRAN
Perhitungan
2. Kecepatan ()
U1 = 2.64 m/s
U2 = 2.66 m/s
U3 = 2.74 m/s
U4 = 2.61 m/s
U5 = 2.46 m/s
U = 13.11 m/s
V rata-rata = (13.11 m/s) : 5
= 2.62 m/s
Page | 58
5. Waktu Kerja (WK) =28.22 menit -> 0.47 jam
= 150 %
= 0.75 lt/ha
Page | 59
SI = (1 0 ) 100 %
8.7
SI (1) = (1 11.7 ) 100 %
= 25.64 %
9
SI (2) = (1 ) 100 %
9.7
= 7.21 %
6.2
SI (3) = (1 12.2 ) 100 %
= 49.18 %
11.4
SI (4) = (1 12.04) 100 %
= 5.32 %
9.6
SI (5) = (1 ) 100 %
13.15
= 26.99 %
Rata-rata SI = (25.64+7.21+49.18+5.32+26.99) : 5
33.03 %
Page | 60
2. Kecepatan ()
U1 = 11 m : 59 s = 0.19 m/s
U2 = 12.10 m : 47 s = 0.26 m/s
U3 = 11.90 m : 96 s = 0.12 m/s
U4 = 12.10 m : 130 s = 0.093 m/s
U5 = 9..65 m : 180 s = 0.054 m/s
U = 0.96 m/s
V rata-rata = 0.96 m/s : 5
= 0.19 m/s
= 133 %
8. Bahan bakar terpakai (BBT)
BBT =
1.1
=
0.031
= 35 lt/ha
Page | 61
9. Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran
roda traksi (Sb)
Sb1 = 6.80 m
Sb2 = 4.69 m
Sb3 = 6.10 m
Sb4 = 5.94 m
Sb5 = 7.21 m
6.8
SI (1) = (1 8.4
) 100 %
= 19 %
4.69
SI (2) = (1 8.4
) 100 %
= 44 %
6.1
SI (3) = (1 ) 100 %
8.4
= 27 %
5.94
SI (4) = (1 8.4
) 100 %
= 29 %
7.21
SI (5) = (1 ) 100 %
8.4
Page | 62
= 14 %
2. Kecepatan ()
U1 = 11 m : 59 s = 0.19 m/s
U2 = 12.10 m : 47 s = 0.26 m/s
U3 = 11.90 m : 96 s = 0.12 m/s
U4 = 12.10 m : 130 s = 0.093 m/s
U5 = 9.65 m : 180 s = 0.054 m/s
U = 0.72 m/s
V rata-rata = 0.72 m/s : 5
= 0.14 m/s
Page | 63
= 0.012 ha
= 383 %
8. Bahan bakar terpakai (BBT)
BBT =
0.05
= 0.012
= 4.17 lt/ha
Page | 64
So4 = 8.4 m
S05 = 8.4 m
11
SI (1) = (1 8.4
) 100 %
= 24 %
12.1
SI (2) = (1 8.4
) 100 %
= 44 %
11.90
SI (3) = (1 8.4
) 100 %
= 42 %
12.1
SI (4) = (1 ) 100 %
8.4
= 44 %
9.65
SI (5) = (1 8.4
) 100 %
= 15 %
Page | 65
Dokumentasi selama praktikum berlangsung
Page | 66
Pengukuran Luas lahan untuk
pengolahan dengan traktor mini
Page | 67
Pengoperasian kembai hand traktor
dengan menggunakan singkal
Page | 68