You are on page 1of 11

Evaluasi faktor yang terkait dengan ketidakpatuhan pada

penggunaan kombinasi kontrasepsi hormonal : sebuah studi cross


sectional : hasil dari studi MIA

Txanton Martinez-Astorquiza, Ortiz-de- Sarate, Tereza Diaz-Martin, Txanton Martinez-Astorquiza-


Corral dan atas nama peneliti MAI

Abstrak
Latar Belakang: Memahami tentang kontrasepsi dari persepsi pengguna dapat
membantu untuk meningkatkan pemahaman. Tujuan dari proyek ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pada wanita muda yang
menggunakan kontrasepsi hormonal (pil, KB tempel/patch, cincin vagina)
Metode : Sebuah studi epidemiologi nasional multicenter dengan metode cross
sectional. Dokter (dokter obsteri/ginekologi) yang mencatat data sosio demografi,
kondisi klinis dan kontrasepsi dari 8762 wanita yang digunakan saat ini. Para wanita
menjawab kuisioner secara mandiri tentang kepatuhan. Setelah menyelesaikan
kuisioner yang diisi oleh para wanita, kemudian dokter akan melaporkan rekomendasi
kepada para wanita tentang kontrasepsinya.
Hasil : lima puluh persen wanita tidak patuh disebabkan karena hal yang sederhana
seperti lupa (pil 74,8 %, patch 47,8 %, cincin vagina 69,1 %). Presentasi
ketidakpatuhan wanita pada alat kontasepsi terendah pada cincin vagina (26,6%)
dibandingkan dengan pengguna patch (42,4%) atau pengguna pil (65,1%) (p<0,0001).
Tujuan yang peling utama dari ketidakpatuhan tersebut adalah untuk menggunakan
kontrasepsi sesegera mungkin. Dalam analisis regresi multiple logistik, penggunaan
pil meningkatkan kemungkinan ketidakpatuhan dibandinggakan dengan patch dan
cincin vagina (odds ratio [IC 95%] : 2,53 (2,13-3,02) dan 4,17 (3,68-1,99)). Factor
lain yang juga berpengaruh pada ketidakpatuhan adalah durasi penggunaan obat
dalam jangka waktu yang lama, kurangnya informasi tentang kontrasepsi, kurangnya
instruksi terhadap penggunaan kontrasepsi, tidak ada perbedaan kalaupun hamil,
kurangnya dukungan pasangan, tidak ikut dalam memilih metode kontrasepsi, tidak
memiliki rutinitas untuk menggunakan pengobatan dan kesulitan untuk mengingat
metode menggunakan kontrasepsi. Metode kontrasepsi diusulkan oleh dokter untuk
43,2% dari wanita (51,8% dari pengguna pil, 58,2% dari pengguna patch dan 19,4%
dari pengguna cincin vagina).
Kesimpulan : Lebih dari 50% dari pengguna kombinasi kontrasepsi hormonal tidak
mematuhi rejimen pengobatan. Presentase kepatuhan wanita lebih rendah antara
pengguna cincin vagina. Memahami alasan pengguna untuk ketidakpatuhannya oleh
dokter dan mendorong pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan kepatuhan.
Kata kunci : Kepatuhan; kombinasi kontrasepsi oral; transdermal (kontrasepsi)
patch; cincin vaginal; mengganti
Latar Belakang

4,7 juta wanita usia 15-49 tahun di Eropa diperkirakan berada pada resiko
kehamilan yang tidak diinginkan. Sebuah survey nasional di Spanyol menunkukan
bahwa meskipun 69,1% dari wanita usia subur menggunakan beberapa jenis
kontrasepsi, efektivitas metode ini kurang efektif dalam 5% kasus. Selain itu, 30,9%
wanita tidak menggunakan apapun, menyebabkan lebih dari 1 juta perempuan
beresiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Konsekuensi dari
ketidakpatuhan tersebut. Menurut Darney, hampir setengah dari 6,3 juta kehamilan di
Amerika Serikat yang tidak diinginkan, meskipun tersedia berbagai metode
kontrasepsi yang sangat efektif.

Kombinasi kontrasepsi hormonal oral adalah yang aman dan berkhasiat


perlindunganterhadap kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, keduanya tidak
digunakan secara konsisten dan sebanyak 47% wanita yang menggunakan kontrasepsi
oral kombinasi di AS kehilangan setidaknya 1 pil per siklus. Sebuah penelitian di
Eropa menunnjukan bahwa para wanita usia 16-30 tahun 19% lebih mungkin
kehilangan 1 pil atau lebih per siklus. Dan para wanita tersebut 2,6 kali lebih mungkin
untuk memiliki kehamilan yang tidak diinginkan, dari orang-orang yang kehilangan
kurang dari 1 pil per siklus. Efikasi kontrasepsi oral tergantung pada asupan lanjutan.
Dalam banyak kasus kepatuhan yang rendah dapat dihubungkan dengan manusia
seperti kurangnya kesadaran dalam mengonsumsi pil, kesalahan dalam penggunaan
kontrasepsi yang dimasukkan, setidaknya infoemasi yang disediakan dari penyedia
layanan kesehatan dan efek samping (misalnya pendarahan di luar siklus, mual, dan
nyeri pada payudara). Penggunaan pil yang salah dapat menyebabkan terhentinya
siklus menstruasi dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, pengurangan dosis dalam penggunaan dapat meningkatkan


kepatuhan. Penyampaian metode alternatif untuk penggunaan kontrasepsi hormonal
telah banyak dikembangkan selama bertahun-tahun, seperti patch dan cincin vagina.
Masalah kenyaman sangat penting bagi pengguna ketika memilih patch atau cincin
vagina. Keduanya menawarkan keunggulan dibandingkan pil; misalnya : keduanya
dapat digunakan secara berkala (mingguan atau bulanan), mudah digunakan dan
memiliki kemungkinan lebih rendah untuk dilupakan.
Persepsi perempuan mempengaruhi keputusan mereka dalam menentukan
kontrasepsi. Kurang patuhannya pengguna menyebabkan beban perawatan yang
cukup besar dalam kecemasan untuk mencegah kehamilan dan menyebabkan
kunjungan ke dokter kandungan untuk mendapat nasihat. Untuk mendukung
informasi pengambilan keputusan kontrasepsi, petugas kesehatan harus menyadari
bahwa persepsi wanita terhadap kemudahan metode yang digunakan adalah lebih
penting dari pada ka\hasiat yang dirasakan, tolerabilitas, manfaat kesehatan atau
resiko.

Penggunaan cincin vagina telah terbukti lebih tinggi (46%) dibandingkan pil
(39%) dan patch (15%), terutama karena kemungkinannya lebih rendah untuk
kelalaian disengaja. Selain itu efikasi dan toleribilitas cincin vagina sebanding dengan
kombinasi kontrasepsi oral, dan perempuan lebih mungkin menggunakannya daripada
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral kombinasi. Penulis lain melaporkan
kepuasan pengguna patch lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.

Mempelajari alasan ketidakpatuhan memungkinkan kita untuk memahami


kontrasepsi dari sudut pandang pengguna, dan beberapa penulis telah menilai dampak
yang dilaporkan dari ketidak patuhan, yang memiliki dampak negatif pada perilaku
pengguna dalam aktivitas dan/atau dengan pasangan mereka.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang berhubungan dengan ketidakpatuhan dalam dua jenis pengguna : 1) wanita
muda (18-28 tahun) atau 2) wanita yang memiliki sedikit pengalaman menggunakan
kombinasi kontrasepsi hormonal (maksimal 2 tahun sebelum kunjungan), dalam hal
ini untuk wanita diatas 28 tahun.

Data yang dianalisis tentang saran yang diberikan kepada pengguna oleh
ginekologi dan tingkat penerimaan saran menempatkan dokter dalam posisi yang baik
untuk membantu perempuan memilih metode yang paling cocok untuk mereka atau
untuk rekomendasikan metode yang lebih efektif bila diperlukan.

Studi ini menjelaskan gambaran kepatuhan pengguna KB dan menyajikan


saran yang diberikan oleh dokter tergantung pada tingkat ketidakpatuhan, profil
pengguna dan alasan untuk ketidakpatuhan.
Metode

Untuk menganalisis tingkat kepatuhan penggunaan kontrasepsi dilakukan


studi Cross Sectional Multicenter Nasional. Sampel diambil baik di pusat-pusat
Kesehatan Nasional di Spanyol dan di pusat-pusat kesehatan swasta. Dari awal hingga
akhir penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor yang terkait dengan
ketidakpatuhan dan hanya akan dijelaskan oleh pengguna tidak patuh; ukuran sampel
harus dipertimbangkan dengan mempertimbangkan jumlah pasar di Spanyol dari
beberapa metode kontrasepsi dan perkiraan presentase ketidakpatuhan untuk masing-
masing (studi REMO: 71% pil, 32% patch dan 21,6% cincin vagina). Berdasarkan
jumlah pasar di perkirakan di Spanyol dari berbagai penelitian metode kontrasepsi (pil
74%, patch 7%, cincin vagina 19%) dan diasumsikan 80% antara 2 jenis pengguna
(wanita muda dan wanita dengan sedikit pengalaman dengan metode kontrasepsi
mereka) total pengguna dihitung menjadi 12.000 diperlukan untuk menjamin sampel
minimal sebanyak 380 per kelompok, (pil, patch atau cincin vagina) dengan batas
kesalahan 5% dan ketidakpastian maksimum ketidakpatuhan (p = q = 0,5), sama
dengan metode yang digunakan (patch).

Perempuan dalam studi harus menggunakan kombinasi kontrasepsi hormonal


(pil, patch, cincin vagina). Selain itu, perempuan perempuan yang menjadi sampel
setidaknya memenuhi satu dari kriteria inklusi sebagai berikut :1) harus berusia 18-28
tahun atau 2) memiliki sedikit pengetahuan tentang metode kontrasepsi yang dipilih
(maksimal 2 tahun sebelum kunjungan). Wanita yang berpartisipasi dalam penelitian
ini namun tidak mampu menyelesaikan kuisioner (berdasarkan kriteria penelitian)
diekslusikan dari penelitian ini.

Data dikumpulkan dari riwayat klinis kunjungan rutin ke dokter kandungan


yang sama. Dokter mencatat data sosiodemografi (umur, pendidikan, status pekerjaan,
pasangan tetap ), riwayat kehamilan ( jumlah kelahiran, aborsi (spontan dan induksi),
jumlah persalinan hidup ), dan data metode kontrasepsi saat ini. Kuisioner diisi secara
mandiri sehubungan dengan kepatuhan kontrasepsi yang diselesaikan oleh wanita
selama kunjungan. Jenis kuisioner bervariasi menurut penggunaan alat kontrasepsi
(pil, patch, cincin vagina). Kurangnya kepatuhan dievaluasi dengan cara memberikan
pertanyaan tentang lupa untuk menggunakan kontrasepsi, terlambat menggunakan
kontrasepsi, menghentikan penggunaan kontrasepsi, dan salah menggunakan
kontrasepsi. Pada kasus ketidakpatuhan, para wanita ditanya tentang alasan dan
keadaan yang menyebabkan ketidakpatuhan.

File tambahan 1. Penyidikan dari studi MIA

Seorang pengguna yang patuh didefinisikan sebagai wanita yang selalu


menggunakan metode kontrasepsinya tanpa ada penundaan dan kelalaian, sesuai
dengan pernyataan dalam kuisioner yang diisi sendiri tentang apakah anda menunda/
kadang lupa dalam menggunakan kontrasepsi anda? (Ya/Tidak). Seorang pengguna
patuh didefinisikan sebagai orang yang tidak melewatkan atau menunda
menggunakan kontrasepsinya setidaknya sejak terakhir kunjungan ke dokter.
Keterlambatan didefinisikan menurut keterangan dari karateristik produk dari masing-
masing metode kontrasepsi tersebut.

Setelah menilai kuisioner yang diisi sendiri, dengan mempertimbangkan profil


pengguna, tingkat ketidakpatuhan dan alasannya, dokter akan memberi saran pada
kunjungan, seperti penerimaan atau penolakan rekomendasi dan jenis kontrasepsi
wanita yang direkomendasikan. Jika perubahan metode direkomendasikan, alasan ini
ditunjukkan juga.

Komite Etika Rumah Sakit Klinik (Barcelona, Spanyol) menyetujui penelitian


ini sesuai Undang-Undang yang berlaku pada saat itu (Spanyol Menteri Orde
SAS/3470/2009), dan semua pasien memberikan persetujuan tertulis mereka untuk
berpartisipasi.

Karakteristik tentang wanita digambarkan dengan menggunakan tabel


frekuensi untuk tabel katagori dan ukuran dari kecenderungan dan penyebaran untuk
variabel kontinyu. Analisis bivariat dilakukan untuk menggambarkan profil wanita
dalam metode kontrasepsi yang digunakan. Tabel kontigensi (variabel kategori)
dianalisis dengan menggunakan uji chi-squared atau uji Fisher. Variabel kontinyu
dianalisis menggunakan uji t atau analisis varians, selama asumsi normalitas
meyakinkan, analisis variabel distribusi yang tidak normal normal menggunakan
metode non parametik (Wilcoxon-Mann-Whitney atau Kruskal-Wallis) untuk sampel
independen. Sebuah analisis regresi logistik ganda (metode stepwise) dilakukan untuk
faktor-faktor yang mempengaruhi apakah seorang wanita patuh atau tidak.
Signifikansi statistik ditetapkan pada 2 sisi nilai p dari <.05. analisis statistik
dilakukan dengan menggunakan SAS v.9.2 (SAS Institute Inc, Cary, North Carolina,
USA).

Hasil

Para ginekolog mengumpulkan data dari 9367 perempuan, 8.762 (93,5%)


memenuhi kriteria inklusi (1. Wanita muda (18-28 tahun) atau 2. Wanita diatas 28
tahun dengan sedikit pengalaman tentang kombinasi kontrasepsi hormonal (maksimal
2 tahun sebelum kunjungan)).

Rata-rata (SD) usia adalah 25,3 (4,8) tahun dan sebagian besar perempuan
nuligravida. Selain itu, 57,3% bekerja di luar rumah dan 27,2% adalah mahasiswa.
Yang paling umum digunakan adalah metode kontrasepsi pil (61,9%), diikuti cincin
vagina (28,4%) dan patch (9,8%). Pil juga telah digunakan jangka waktu lebih lama
daripada metode lain (rata-rata 30,8 bulan vs 19,3 dan 21,6 bulan untuk patch dan
cincin vagina masing-masing [p<0,0001]).

Tabel 1. Profil dari populasi penelitian sesuai dengan sistem pengiriman


Menurut definisi dalam material dan bagian metode , 52%wanita tidak patuh
dengan perbedaan yang signifikan tergantung pada jenis kontrasepi yang digunakan
(p<0,0001)

Gambar 1. Kepatuhan /ketidakpatuhan menurut metode kontrasepsi yang digunakan

Alasan paling umum untuk kelalaian/ keterlambatan adalah lupa


menggunakan kontrasepsinya (Tabel 1), dengan perbedaan yang diamati antara
metode kontrasepsi (p<0,0001). Alasan spesifik dari masing-masing metode
kontrasepsi termasuk keinginan untuk mempercepat terjadinya/ menunda withdrawal
bleeding (13,6%) dan eksplusi yang tidak sengaja (6,9%) pada perempuan yang
menggunakan cincin vagina. Pada kasus penggunaan patch, alasan sengaja
melepaskan KB (29,4%), jerawat dan rasa tidak nyaman muncul saat menggunakan
patch. Pada pengguna pil, alasannya adalah tidak pada tempat yang tepat,
mempercepat periode menstruasi dan periode istirahat.

Kebanyakan wanita memiliki rutinitas untuk mengingat atau menggunakan


metode kontrasepsi yang digunakan (p<0,0001), mengingat menggunakan metode
kontrasepsi lebih sulit dari berhenti menggunakan (31,3%) terutama pada pengguna
cincin vagina (p<0,0001), selama akhir pekan (27,7%) dan setelah keluar malam
sebelumnya (12,9%), terutama pada pengguna pil (p<0,0001). Perempuan juga
merasa sulit menggunakan kontrasepsi mereka selama perjalanan jauh ke daerah
dengan zona waktu berbeda. (p<0,0001) (Tabel1).

Yang paling umum dari tindakan setelah ketidakpatuhan adalah untuk


menggunakan kontrasepsi sesegera mungkin. Perempuan juga berkonsultasi dengan
penyedia layanan kesehatan, khususnya pengguna cincin vagina (p<0,0001). Hampir
12,7% dari wanita yang menggunakan pil menggunakan dua atau lebih metode untuk
mengkompensasi kehilangan hari dibandingkan dengan 1,4% perempuan yang
menggunakan cincin vagina (p<0,0001). Keputusan yang paling umum adalah tidak
melakukan apa-apa, lebih sering pada pengguna pil (p<0,0001).

Perbandingan kepatuhan menunjukkan bahwa waktu menggunakan metode


saat ini (bulan) lebih tinggi pada wanita yang patuh dibandingkan yang tidak patuh
(24,8 vs 29,1 wanita tidak patuh wanita patuh, p<0,0001), tingkat informasi dan
tingkat memahami informasi dan intruksi dari metode yang digunakan lebih rendah
pada wanita patuh dibandingkan dengan wanita yang tidak patuh. Lebih dari setengah
perempuan (51,1%) percaya bahwa jika mereka bisa berpartisipasi dalam pemilihan
metode kontrasepsi mereka akan memiliki lebih sedikit lupa/ penundaan, terutama
perempuan patuh dibandingkan dengan wanita yang tidak patuh (57% vs 44,1%,
p<0,0001). Dukungan dari pasangan dan minat tidak hamil juga lebih rendah pada
wanita patuh. Tidak memiliki rutinitas atau mengalami kesulitan mengingat untuk
menggunakan kontrasepsi melibatkan ketidakpatuhan yang lebih tinggi.

Analisis regresi multipel logistik dilakukan untuk menemukan faktor yang


mungkin mempengaruhi ketidakpatuhan dari pengguna. Hasil analisis menunjukkan
bahwa lamanya waktu menggunakan metode kontrasepsi cenderung memberikan
peran dalam terapi ketidakpatuhan [OR (95% CI): 1,006 (1,004 -1,008), p <0,001].
Tergantung pada metode kontrasepsi tingkat ketidakpatuhan bisa lebih tinggi
(p<0,001): menggunakan pil memungkinkan meningkatnya ketidakpatuhan
dibandingkandengan patch [OR (95% CI): 2,53 (2,13- 3,02)] dan dibandingkan
dengan cincin vagina [OR (95% CI) 4,18 (3,68- 4,73)], dan menggunakan patch
memungkinkan meningkatkan ketidakpatuhan [OR (95% CI): 1,65 (1,36-1,99)]
dibandingkan dengan cincin vagina. Rendahnya tingkat informasi penggunaan dan
buruknya pemahaman informasi dan instruksi juga dikaitkan dengan probabilitas yang
tinggi dari ketidakpatuhan. Dibandingkan dengan wanita yang tertarik untuk tidak
hamil, probabilitas ketidakpatuhan meningkat pada perempuan yang memilih untuk
tidak hamil [OR (95%): 1,27 (1,06- 1,53)] dan wanita yang tidak keberatan [OR
(95%): (1,0- 2,12)]. Memiliki pasangan yang tidak perduli atau tidak memiliki
pasangan juga memungkinkan meningkatkan ketidakpatuhan. Selain itu kurangnya
dukungan dari pasangan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
meningkat. Kemungkinan ketidakpatuhan lebih tinggi pada wanita yang berpikir
bahwa, jika mereka bisa berpartisipasi dalam keputusan mengambil metode
kontrasepsi akan memiliki sedikit keterlambatan/ kelalaian.

Penggunaan metode untuk mengingat obat merupakan salah satu faktor


ketidakpatuhan. Tidak tertarik pada metode rutin, setelah mempertimbangkan tetapi
tidak diorganisir dan melakukan kegiatan yang memberikan ingatan pengobatan
meningkatkan ketidakpatuhan dibandingkan selalu menggunakan pil pada waktu jam
yang sama.

Pada akhirnya, ketidakpatuhan meningkat pada wanita dengan kesulitan


mengingat untuk mengambil/menggunakan/mengganti metode kontrasepsi : selama
seminggu (senin- jumat), pada akhir pekan, pada liburan, perjalanan dekat, keluar
malam sebelumnya dan ketika bepergian ke zona waktu berbeda.

Rekomendasi untuk beralih dari metode saat ini (43,2%), meskipun


rekomendasi ini dibuat untuk presentase yang lebih rendah dari wanita yang
menggunakan cincin vagina daripada kelompok lain (pil 51,8%, patch 58,2%, cincin
vagina 19,4%). Alasan yang lain digunakan oleh dokter kandungan untuk beralih
metode bervariasi sesuai dengan metode saat ini dan tingkat kapatuhan. Pasien
disarankan untuk beralih ke pil karena alasan toleransi. Dalam kasus patch atau cincin
vagina, di rekomendasikan untuk alasan kenyamanan pada yang memiliki kepatuhan
dan yang tidak memliki kepatuhan.

Diskusi

Studi ini mengkaji 3 metode kontrasepsi dalam sampel yang cukup besar
untuk memungkinkan menyajikan hasil secara spesifik presisi (ketepatan dicapai
dengan sempel akhir 1% hal ini tidak berbeda secara spesifik dari sempel awalnya
yang diusulkan -0,9%). Sebagian besar perempuan dalam penelitian ini menggunakan
pil (61,9%), sebuah temuan yang konsisten dengan hasil survei penggunaan
kontrasepsi di kalangan perempuan pada 5 negara eropa.

Kepatuhan bervariasi sesuai dengan metode yang dipilih. Studi ini


menunjukkan bahwa lebih dari setengah (52%) perempuan tidak menerapkan metode
kontrasepsi mereka sesuai dengan petunjuk dalam paket yang disertakan, terutama
pada pengguna pil. Alasan utama ketidakpatuhan dalam menggunakan metode
kontrasepsi dalam penelitian ini adalah lupa, meskipun terdapat pula beberapa wanita
yang mengeluhkan efek samping seperti libido atau naiknya berat badan. Pada studi
lain pelanggaran dan kesulitan untuk menjangka kontrasepsi setelah kehilangan pil,
Westhoff et al. Menemukan bahwa kebanyakan wanita berhenti karena tidak terkait
dengan efek samping. Satu studi menunjukan bahwa kepatuhan lebih besar
menggunakan cincin vagina dibandingkan pil, sedangkan yang lain menujukkan
kepatuhan yang sempurna dengan menggunakan patch transdermal.

Tidak memiliki kebiasaan rutin terbukti menjadi salah satu faktor resiko
penyebab kurangnya kepatuhan. Wanita yang tidak memiliki kegiatan rutin untuk
menggunakan pil lbih dari 3 kali lebih mungkin menjadi pengguna yang konsisten.
Berkomunikasi dengan sesama membantu mengingatkan pengguna untuk
menggunakan pil sehari- hari, juga dikaitkan dengan mempermudah tingkat
kepatuhan.

Studi ini menunjukkan bahwa tidak memiliki pasangan yang tetap


meningkatkan ketidakpatuhan. Setiap kali pasangan yakin bahwa mereka tidak
mengiginkan kehamilan, partisipasi pasangn telah terbukti efektif dalam
meningkatkan kepatuhan. Penelitian ini sama dengan penelitian lain, juga
menunjukkan bahwa rendahnya informasi tentang penggunaan kontrasepsi dan
pemahaman yang buruk terhadap informasi dan aturan penggunaan yang salah
mempengaruhi ketidakpatuhan.

Memang beberapa penulis telah menunjukkan bahwa konseling kualitas


keluarga berencana dapat mempengaruhi kelanjutan dengan metode tertentu. Helpen
at al. menyatakan bahwa, sementara konseling ditingkatkan memiliki efek terbatas
pada kelanjutan, itu bisa mengubah alasan mengapa wanita menghentikan
kontrasepsi. Selain itu, Grove dan Hooper menekankan perlunya dokter membuat
rekomendasi yang disesuaikan dengan rekam medik wanita. Hubungan dengan
penyedia layanan kesehatan sangan penting dalam memastikan kepatuhan, dan salah
satu penelitian tehadap wanita remaja menunjukkan bahwa dokter memiliki peran
untuk meningkatkan kepatuhan.

Selain itu, dokter harus mampu memberikan metode alternatif, yang


seharusnya untuk meningkatkan kepatuhan dengan memilih satu kontrasepsi. Dalam
studi ini, rekomendasi untuk beralih metode dibuat oleh dokter setelah menganalisis
alasan ketidakpatuhan pengguna, meskipun rekomendasi ini dibuat untuk hasil
presentase yang lebih rendah dari wanita yang menggunakan cincin vagina dari pada
kelompok lain (pil 51,8%, patch 58,2%, cincin vagina 19,4%).

Penelitian ini menarik perhatian dokter kandungan tentang faktor- faktor yang
berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap metode kontarasepsi (pil, patch, cincin
vagina), sehingga tenaga prefesional kesehatan merekomendasikan perubahan
pengobatan yang paling sesuai dengan profil pengguna.

Namun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan. Pertama desain cross-


sectional yang berarti bahwa tidak mungkin untuk menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan, sehingga sulit memprediksi hasil atau menarik kesimpulan
tentang sebab akibat. Kedua, sebagian populasi penelitian terdiri dari perempuan
muda yang mungkin memiliki sedikit pengalaman menggunakan kombinasi
kontrasepsi hormonal, temuan kami tidak dapat dieksplorasi untuk kelompok usia
lainnya. Ketiga, kepatuhan dengan definisi yang lebih akurat memungkinkan kita
menyingkirkan bias professional dalam perbandingan 3 metode. Keempat, metode
yang digunakan untuk menilai kepatuhan adalah tidak langsung, yaitu melalui
kuisioner yang diisi secara mandiri, oleh karena itu data yang dihasilkan tidak
obyektif dibandingkan dengan penggunaan metode langsung.

Kesimpulan

Temuan dari studi ini menyimpulkan bahwa lebih dari separuh dari wanita
dalam penelitian ini memiliki ketidakpatuhan, tetapi frekuensi ketidakpatuhan mereka
bervariasi dengan metode yang digunakan. Faktor-faktor lain yang menyebabkan
ketidakpatuhan adalah: durasi pengobatan yang lama, informasi pengobatan rendah,
pemahaman yang buruk pada informasi dan aturan penggunaan dari kontrasepsi yang
digunakan, tidak menarik, kurangnya dukungan pasangan atau tidak memiliki
pasangan, tidak ada partisipasi pada pemilihan metode kontrasepsi, sedikitnya
kepentingan dalam metode rutin atau kesulitan dalam mengingat untuk mengambil/
menggunakan metode kontrasepsi. Memahami alasan ketidakpatuhan penggunaan
kontrasepsi akan mendorong pendekatan kolaboratif untuk dapat meningkatkan
kepatuhan.

You might also like