Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Latar Belakang: Memahami tentang kontrasepsi dari persepsi pengguna dapat
membantu untuk meningkatkan pemahaman. Tujuan dari proyek ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pada wanita muda yang
menggunakan kontrasepsi hormonal (pil, KB tempel/patch, cincin vagina)
Metode : Sebuah studi epidemiologi nasional multicenter dengan metode cross
sectional. Dokter (dokter obsteri/ginekologi) yang mencatat data sosio demografi,
kondisi klinis dan kontrasepsi dari 8762 wanita yang digunakan saat ini. Para wanita
menjawab kuisioner secara mandiri tentang kepatuhan. Setelah menyelesaikan
kuisioner yang diisi oleh para wanita, kemudian dokter akan melaporkan rekomendasi
kepada para wanita tentang kontrasepsinya.
Hasil : lima puluh persen wanita tidak patuh disebabkan karena hal yang sederhana
seperti lupa (pil 74,8 %, patch 47,8 %, cincin vagina 69,1 %). Presentasi
ketidakpatuhan wanita pada alat kontasepsi terendah pada cincin vagina (26,6%)
dibandingkan dengan pengguna patch (42,4%) atau pengguna pil (65,1%) (p<0,0001).
Tujuan yang peling utama dari ketidakpatuhan tersebut adalah untuk menggunakan
kontrasepsi sesegera mungkin. Dalam analisis regresi multiple logistik, penggunaan
pil meningkatkan kemungkinan ketidakpatuhan dibandinggakan dengan patch dan
cincin vagina (odds ratio [IC 95%] : 2,53 (2,13-3,02) dan 4,17 (3,68-1,99)). Factor
lain yang juga berpengaruh pada ketidakpatuhan adalah durasi penggunaan obat
dalam jangka waktu yang lama, kurangnya informasi tentang kontrasepsi, kurangnya
instruksi terhadap penggunaan kontrasepsi, tidak ada perbedaan kalaupun hamil,
kurangnya dukungan pasangan, tidak ikut dalam memilih metode kontrasepsi, tidak
memiliki rutinitas untuk menggunakan pengobatan dan kesulitan untuk mengingat
metode menggunakan kontrasepsi. Metode kontrasepsi diusulkan oleh dokter untuk
43,2% dari wanita (51,8% dari pengguna pil, 58,2% dari pengguna patch dan 19,4%
dari pengguna cincin vagina).
Kesimpulan : Lebih dari 50% dari pengguna kombinasi kontrasepsi hormonal tidak
mematuhi rejimen pengobatan. Presentase kepatuhan wanita lebih rendah antara
pengguna cincin vagina. Memahami alasan pengguna untuk ketidakpatuhannya oleh
dokter dan mendorong pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan kepatuhan.
Kata kunci : Kepatuhan; kombinasi kontrasepsi oral; transdermal (kontrasepsi)
patch; cincin vaginal; mengganti
Latar Belakang
4,7 juta wanita usia 15-49 tahun di Eropa diperkirakan berada pada resiko
kehamilan yang tidak diinginkan. Sebuah survey nasional di Spanyol menunkukan
bahwa meskipun 69,1% dari wanita usia subur menggunakan beberapa jenis
kontrasepsi, efektivitas metode ini kurang efektif dalam 5% kasus. Selain itu, 30,9%
wanita tidak menggunakan apapun, menyebabkan lebih dari 1 juta perempuan
beresiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Konsekuensi dari
ketidakpatuhan tersebut. Menurut Darney, hampir setengah dari 6,3 juta kehamilan di
Amerika Serikat yang tidak diinginkan, meskipun tersedia berbagai metode
kontrasepsi yang sangat efektif.
Penggunaan cincin vagina telah terbukti lebih tinggi (46%) dibandingkan pil
(39%) dan patch (15%), terutama karena kemungkinannya lebih rendah untuk
kelalaian disengaja. Selain itu efikasi dan toleribilitas cincin vagina sebanding dengan
kombinasi kontrasepsi oral, dan perempuan lebih mungkin menggunakannya daripada
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral kombinasi. Penulis lain melaporkan
kepuasan pengguna patch lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang berhubungan dengan ketidakpatuhan dalam dua jenis pengguna : 1) wanita
muda (18-28 tahun) atau 2) wanita yang memiliki sedikit pengalaman menggunakan
kombinasi kontrasepsi hormonal (maksimal 2 tahun sebelum kunjungan), dalam hal
ini untuk wanita diatas 28 tahun.
Data yang dianalisis tentang saran yang diberikan kepada pengguna oleh
ginekologi dan tingkat penerimaan saran menempatkan dokter dalam posisi yang baik
untuk membantu perempuan memilih metode yang paling cocok untuk mereka atau
untuk rekomendasikan metode yang lebih efektif bila diperlukan.
Hasil
Rata-rata (SD) usia adalah 25,3 (4,8) tahun dan sebagian besar perempuan
nuligravida. Selain itu, 57,3% bekerja di luar rumah dan 27,2% adalah mahasiswa.
Yang paling umum digunakan adalah metode kontrasepsi pil (61,9%), diikuti cincin
vagina (28,4%) dan patch (9,8%). Pil juga telah digunakan jangka waktu lebih lama
daripada metode lain (rata-rata 30,8 bulan vs 19,3 dan 21,6 bulan untuk patch dan
cincin vagina masing-masing [p<0,0001]).
Diskusi
Studi ini mengkaji 3 metode kontrasepsi dalam sampel yang cukup besar
untuk memungkinkan menyajikan hasil secara spesifik presisi (ketepatan dicapai
dengan sempel akhir 1% hal ini tidak berbeda secara spesifik dari sempel awalnya
yang diusulkan -0,9%). Sebagian besar perempuan dalam penelitian ini menggunakan
pil (61,9%), sebuah temuan yang konsisten dengan hasil survei penggunaan
kontrasepsi di kalangan perempuan pada 5 negara eropa.
Tidak memiliki kebiasaan rutin terbukti menjadi salah satu faktor resiko
penyebab kurangnya kepatuhan. Wanita yang tidak memiliki kegiatan rutin untuk
menggunakan pil lbih dari 3 kali lebih mungkin menjadi pengguna yang konsisten.
Berkomunikasi dengan sesama membantu mengingatkan pengguna untuk
menggunakan pil sehari- hari, juga dikaitkan dengan mempermudah tingkat
kepatuhan.
Penelitian ini menarik perhatian dokter kandungan tentang faktor- faktor yang
berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap metode kontarasepsi (pil, patch, cincin
vagina), sehingga tenaga prefesional kesehatan merekomendasikan perubahan
pengobatan yang paling sesuai dengan profil pengguna.
Kesimpulan
Temuan dari studi ini menyimpulkan bahwa lebih dari separuh dari wanita
dalam penelitian ini memiliki ketidakpatuhan, tetapi frekuensi ketidakpatuhan mereka
bervariasi dengan metode yang digunakan. Faktor-faktor lain yang menyebabkan
ketidakpatuhan adalah: durasi pengobatan yang lama, informasi pengobatan rendah,
pemahaman yang buruk pada informasi dan aturan penggunaan dari kontrasepsi yang
digunakan, tidak menarik, kurangnya dukungan pasangan atau tidak memiliki
pasangan, tidak ada partisipasi pada pemilihan metode kontrasepsi, sedikitnya
kepentingan dalam metode rutin atau kesulitan dalam mengingat untuk mengambil/
menggunakan metode kontrasepsi. Memahami alasan ketidakpatuhan penggunaan
kontrasepsi akan mendorong pendekatan kolaboratif untuk dapat meningkatkan
kepatuhan.