You are on page 1of 5

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER

oleh :
NI MADE ARI SUKMAWATI
NIM. P07124011025

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
DENPASAR
2013
1. Pengertian Terapi Komplementer
Pengobatan atau terapi komplementer adalah suatu pengobatan non konvensional
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan, dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik, yang belum diterima dalam kedokteran konvensional.

Terapi komplementer dimanfaatkan sebagai pendukung pengobatan medis


konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang
konvensional. Terapi komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan. Misalnya, jamu bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradisional. Namun apabila jamu digunakan oleh pelayanan
medis diluar Indonesia maka disebut terapi atau pengobatan komplementer.

Terapi komplementer berbeda dengan terapi konvensional yang sudah digunakan


secara umum oleh medis dunia. Obat obatan yang digunakan dalam terapi komplementer
berasal dari bahan bahan alami yang tentu saja terbebas dari bahan bahan kimia.
Walaupun demikian beberapa jenis terapi komplementer masih perlu dikaji ulang dengan
melakukan riset riset untuk mengetahui kasiat atau kegunaan dari bahan obat. Selain itu
terapi komplementer diperoleh berdasarkan pengalaman pengalaman terapisnya dan
biasanya diturunkan dari generasi ke generasi.

2. Jenis Jenis Terapi Komplementer sesuai dengan Permenkes RI Nomor.


1109/MENKES/PER/IX/2007
a. Intervensi Tubuh dan Pikiran (Mind and Body Intervention)
Pengobatan ini melibatkan fungsi tubuh dan pikiran pasien untuk metode penyembuhan.
Misalnya adalah hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga
b. Sistem Pelayanan Pengobatan Alternatif (Alternative System of Medical Practice)
Sistem ini menggunakan alat alat yang bertujuan memberikan terapi dan pengobatan,
misalnya akupuntur (menggunakan jarum), akupresur, naturopati, homeopati,
aromaterapi, ayurveda.
c. Cara Penyembuhan Manual (Manual Healing Methods)
Cara penyembuhan manual adalah metode penyembuhan yang menggunakan tangan
tanpa bantuan alat yang lain sehingga disebut cara manual. Misalnya chiropractice,
healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut.
d. Pengobatan Farmakologi dan Biologi (Pharmacologic and Biologic Treatments)
Pengobatan ini memanfaatkan ramuan ramuan atau racikan racikan yang berbahan
herbal sebagai bahan obat. Contohnya jamu, herbal, gurah.
e. Diet dan Nutrisi untuk Pencegahan dan Pengobatan (Diet and Nutrition the Preventation
and Treatment of Disease)
Metode pengobatan ini memanfaatkan pola makan (diet) sebagai suatu cara terapi.
Seperti mengatur jumlah dan jenis makanan apa saja yang perlu dihindari dan sebaliknya.
Misalnya diet makro nutrien, mikro nutrien.
f. Cara Lain dalam Diagnosa dan Pengobatan (Unclassified Diagnostic and Treatment
Methods)
Metode metode yang termasuk golongan cara lain diagnosa merupakan metode yang
tidak termasuk di dalam lima kategori diatas. Namun sistem terapinya masih tergolong
non konvensional. Contohnya terapi ozon, hiperbarik, Enhanced External
Counterpulsation (EECP).

3. Manfaat yang Diperoleh setelah Mengikuti Kuliah Terapi Komplementer pada Asuhan
Kebidanan
Terapi atau pengobatan komplementer merupakan suatu jenis pengobatan di luar pengobatan
medis yang telah diakui secara konvensional. Setelah mendapat mata kuliah terapi
komplementer, saya mendapat beberapa manfaat yang mungkin bisa saya terapkan nanti saat
melakukan praktik kebidanan. Tentunya setelah saya benar-benar mendapat mata kuliah
secara penuh dan memahaminya. Adapun manfaat tersebut adalah :
a. Metode Diet dan Nutrisi. dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki pola nutrisi ibu hamil
yang KEK dengan menerapkan metode Diet dan Nutrisi. Selain pada ibu KEK, diet dan
nutrisi juga bisa digunakan untuk menjaga pola makan ibu hamil agar tetap pada kondisi
normal.
b. Metode Yoga dapat dikombinasikan dengan senam hamil agar membantu
memaksimalkan kondisi kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan posisi janin di dalam
kandungan.
c. Metode akupresur dan aromaterapi juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi rasa nyeri
dan menenangkan perasaan ibu bersalin.
d. Metode doa dan hipnoterapi bisa dimanfaatkan sebagai painkiller selama masa inpartu
untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan mengatasi kecemasan ibu dalam proses
bersalin.
e. Cara Penyembuhan Manual, seperti pijat bisa digunakan untuk pijat bayi. Dimana pijat
bayi memiliki manfaat yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena
pijat bayi membantu memperlancar peredarahan darah serta merangsang indera indera
pada bayi.
f. Pengobatan Farmakologi dan Biologi seperti jamu, bisa digunakan oleh ibu nifas sebagai
suplemen untuk membantu kelancaran menyusui.

4. Penilaian Perkuliahan yang Dibawakan oleh dr. IB Wiryanatha


Menurut saya Bapak adalah pengajar yang tidak membosankan. Tidak seperti
pengajar lain yang langsung memberikan materi kuliah tanpa diselingi waktu untuk istirahat.
Tetapi Bapak memberi kami ruang untuk merilekskan tubuh kami yang harus duduk selama
sekian jam untuk mendengarkan materi. Bahkan Bapak menyuruh kami untuk menukar
posisi duduk. Selama perkuliahan saya menyimak materi yang Bapak bawakan. Seandainya
kondisi kelas tidak sepanas itu mungkin akan terasa lebih menarik karena mata kuliah ini
merupakan suatu hal yang baru bagi saya.
Bapak juga membagikan pengalaman pengalaman yang bagus tentang pengobatan
komplementer. Bapak menceritakan bagaimana Bapak tertarik mempelajari ilmu pengobatan
komplementer sampai harus melamar di UNHI dan sampai ditugaskan untuk belajar di India.
Karena sangat jarang menurut saya seorang dokter mau melangkahkan kaki ke dunia di luar
pengetahuan pengobatan konvensional. Hal itu dikarenakan para tenaga kesehatan medis
masih ada yang memandang sebelah mata pengobatan pengobatan alternatif.
Selain itu, Bapak memaparkan dengan baik dengan memberikan contoh contoh
bagaimana kelangsungan pengobatan komplementer di dunia nyata. Seperti di India yang
ternyata banyak sekali yang menggunakan terapi komplementer. Dan negara kita juga
memiliki beragam pengobatan tradisional, yang juga saya alami sendiri, yang memang
mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini membuka mata saya yang sebelumnya
sempat meragukan kasiat dari pengobatan komplementer. Sebab iklan iklan yang saya lihat
dan dengar di media elektronik atau media cetak menurut saya hanya sebuah rekayasa.
Terima kasih karena Bapak telah bersedia mengajar di kampus kami. Saya berharap
Bapak tetap mempertahankan cara mengajar yang demikian. Mengajar dengan memberikan
contoh-contoh dan bukti-bukti yang relevan dengan mata kuliah, menyelipkan sedikit humor,
dan membuat suasana kelas yang atraktif. Sekian penilaian saya tentang Bapak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/04/PMK-No.-1109-ttg-


Penyelenggaraan-Pengobatan-Komplementer-Alternatif.pdf. Diakses pada Senin, 2
September 2013.

Argitya. 2010. http://argitauchiha.blogspot.com/2010/12/terapi-komplementer.html. Diakses


pada Senin, 2 september 2013.

Prayogi, Aan Aji. http://aanborneo.blogspot.com/2012/07/terapi-komplementer.html. Diakses


pada Senin, 2 September 2013.

You might also like