Professional Documents
Culture Documents
Seorang bayi perempuan lahir spontan di Puskesmas Pembina dari seorang ibu, G1P0A0 hamil 33
minggu dengan presentasi bokong. Dari anamnesis diketahui adanya riwayat pasca koitus beberapa jam
sebelum bayi lahir. Selama kehamilan tidak ada riwayat hipertensi, kencing manis, asma, dan penyakit
jantung. Kondisi bayi saat lahir tidak langsung menangis. Nilai skor APGAR menit pertama adalah 4
dan menit kelima adalah 8.
Pemeriksaan Fisik:
HR : 150x/menit PB : 45 cm
Suhu : 36,6oC LK : 30 cm
Pemeriksaan khusus:
2. Dari anamnesis diketahui adanya riwayat pasca koitus beberapa jam sebelum bayi lahir.
3. Selama kehamilan tidak ada riwayat hipertensi, kencing manis, asma, dan penyakit jantung. Kondisi
bayi saat lahir tidak langsung menangis. Nilai skor APGAR menit pertama adalah 4 dan menit
kelima adalah 8.
4. Pemeriksaan Fisik:
HR : 150x/menit PB : 5 cm
Suhu : 36,6oC LK : 30 cm
5. Pemeriksaan khusus:
Prioritas masalah
Analisis Masalah
1. Seorang bayi perempuan lahir spontan di Puskesmas Pembina dari seorang ibu, G1P0A0 hamil 33
minggu dengan presentasi bokong
a. Apa makna bayi perempuan lahir spontan dari seorang ibu G1P0A0 hamil 33 minggu
dengan presentasi bokong?
Jawab:
Paru berasal dari embryonic foregut dimulai dengan perkembangan bronchi utama pada usia 3
minggu kehamilan. Pertumbuhan paru ke arah kaudal ke mesenkhim sekitar, pembuluh darah, otot
halus, tulang rawan dan komponen fibroblast berasal dari jaringan ini. Secara endodermal epithelium
mulai membentuk alveoli dan saluran pernapasan. Berikut ini adalah stadium perkembangan paru:
1) Periode Pseudoglandular (5-16 minggu)
Pembentukkan cabang berlanjut untuk membentuk bronkus terminalis. Belum ada bronkiolus
respiratorius atau alveolus.
2) Periode Kanalikuler (16-26 minggu)
Masing-masing bronkiolus terminalis bercabang menjadi 2 atau lebih bronkus respiratorius,
yang selanjutnya bercabang-cabang menjadi 3-6 duktus alveolaris.
Terjadi proliferasi kapiler dan penipisan mesenkhim
Diferensiasi pneumosit alveolar tipe II sekitar 20 minggu
3) Periode Sakuler (26- lahir)
Terbentuk sakus terminalis (alveolus primitive) dan kapiler membentuk kontak erat
Terjadi perkembangan dan ekspansi rongga udara
Awal pembentukkan septum alveolar
4) Alveolar (36 minggu-lebih 2 tahun setelah lahir)
Terbentuk Alveolus matur memiliki Kontak epitel-Endotel (Kapiler) yang sempurna
Pernapasan dapat dilakukan bila sel bronkiolus respiratorius dari sel kuboid berubah menjadi sel
gepeng tipis, sel gepeng menempel erat dengan kapiler darah dan limfe jadilah sakus terminalis
(alveolus primitif). Pertumbuhan sakus terminalis terus meningkat dan juga sel-sel yang melapisi
sakus yaitu sel epitel alveolus tipe I dan sel epitel alveolus tipe II. Sel epitel alveolus tipe I menjadi
lebih tipis kapiler disekitar menonjol ke dalam sakulus alveolus, hubungan erat antara sel epitel dan
endotel membentuk sawar darah-udara. Selain sel epitel alveolus tipe I terbentuk sel lain yaitu sel
epitel alveolus tipe II yang menghasilkan surfaktan, surfaktan dihasilkan memadai pada umur
embriologi 28-32 minggu dan meningkat pada 2 minggu sebelum aterm. Fungsi dari surfaktan itu
sendiri untuk mencegah colapsnya alveolus saat akhir ekspirasi dengan cara menstabilkan tekanan
permukaan alveolus.
Janin Maternal
Distres janin Preeklamsia
Kehamilan multipel Penyakit medis kronik (misalnya, hipertensi kronik
Eritroblastosis atau penyakit jantung sianotik)
Hidrops fetalis non-imun Infeksi (misalnya, streptokokus grup B, Herpes
Anomali kongenital
Simpleks, Sifilis, Vaginosis bakteri, Mikroplasma
Plasenta
genital, dan Korioamnionitis)
Plasenta previa Penggunaan obat (misalnya, kokain)
Abruptio plasenta
Lain-lain
Uterus
Ketuban Pecah Dini (KPD)
Uterus bikornu Hidramnion
Serviks inkompeten (dilatasi Iatrogenik (misalnya, seksio sesaria)
prematur) Trauma/pembedahan
Serviks pendek Koitus
Komponen Score
0 1 2
Appearance (warna kulit) Seluruh tubuh Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh
biru/pucat ekstremitas biru kemerahan
Pulse (denyut jantung) Tidak ada/ < 60 60-100 100
Grimace (respon refleks) Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
Activity (tonus otot) Tidak Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
ada/lumpuh sedikit
Respiration (pernapasan) Tidak ada Lambat /tidak Menangis kuat
teratur
d. Apa makna nilai skor APGAR menit pertama= 4 dan menit kelima= 8?
Jawab:
Makna APGAR score menit pertama adalah 4 menunjukkan bahwa terjadi asfiksia sedang.
Makna APGAR score 5 menit adalah 8 menunjukkan bahwa upaya resusitasi efektif (tidak
asfiksia)
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah saat lahir karena perubahan patologis yang disebabkan oleh kurangnya
oksigen dalam udara pernapasan yang mengakibatkan hipoksia, iskemia dan hiperkapnea.
Faktor ibu :
Preeklamsia dan eklampsia
Diabetes Melitus
Partus lama
Kehamilan lewat waktu (post term)
Faktor tali pusat :
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat (prolapsus tali pusat)
Faktor bayi :
Bayi prematur (sebelum 37 minggu)
Persalinan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu)
Kelainan bawaan (kongenital)
Air ketuban bercampur meconium
4. Pemeriksaan Fisik:
HR : 150x/menit PB : 5 cm
RR : 70x/menit BBL : 1800 g
Suhu : 36,6oC LK : 30 cm
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli difusi O2 dan CO2 terganggu peningkatan
usaha napas takipnea.
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai dismaturitas neuromuscular hipotoni + reflex hisap
lemah
Atau
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli difusi O 2 dan CO2 terganggu metabolism
terganggu pembentukan ATP hipotoni + reflex hisap lemah
5. Pemeriksaan khusus:
Mekanisme
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli difusi O2 dan CO2 terganggu
peningkatan usaha napas napas cuping hidung (+).
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli kompensasi penutupan sebagian
epiglottis usaha napas untuk mencegah udara banyak keluar saat ekspirasi (air
trapping) agar alveoli tidak kolaps grunting/merintih (+).
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli difusi O2 dan CO2 terganggu
peningkatan usaha napas penggunaan otot pernapasan tambahan retraksi dinding
dada (+).
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai perkembangan paru belum sempurna (defisiensi
surfactant) HMD daya kembang alveoli difusi O2 dan CO2 terganggu udara
masuk menurun vesikuler menurun.
FR (riwayat Koitus) lahir preterm (usia hamil 32 mgg) & BBLR pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin blm selesai dismaturitas neuromuscular hipotoni +
reflex hisap lemah
6. Nilai Downes Score: 5
Pemeriksaan Skor
0 1 2
Frekuensi pernafasan < 60 menit 60-80/ menit >80/menit
Retraksi Tidak ada retraski Retraksi ringan
Sianosis Tidak ada sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O2 walaupun diberi O2
Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar tanpa
dengan stetoskop alat bantu
Evaluasi
Total Diagnosis
1-3 sesak nafas ringan
4-5 sesak nafas sedang
6 sesak nafas berat
Melalui anamnesis
Kondisi Ibu
- Riwayat Antepartum
Status social ekonomi, prenatal care tidak adekuat, nutrisi buruk
Apakah ada DM, hipotensi, perdarahan?
Apakah ada faktor risiko HDK, PEB, KPD, hemorhage antepartum?
- Riwayat Inpartu
Ketuban jernih / mekonium
Melahirkan premature
Terpajan hipotermia
- Faktor Risiko
Hamil usia muda
Infeksi seperti TORCH
Hamil ganda
Multigravida
Kondisi seperti toksemia, prematur rupture membran, abruptio placenta dan prolaps umbilicus
Serviks inkompetens
- Riwayat keluarga
- Riwayat pengobatan
Pengguanaan Steroid
Penyalahgunaaan obat, merokok, konsumsi kafeine dan alcohol
- Riwayat resusitasi bayi
- Golongan darah, faktor Rh, amniosentesis.
Kondisi Bayi
9. Pemeriksaan tambahan apa yang diperlukan untuk menentukan gangguan pada kasus ini?
10. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ini?
Jawab:
BBLR + Asfiksia Neonatorum Derajat Sedang + Respiratory Distress e.c Hyaline Membrane
Disease (HMD)
Tindakan Khusus:
- Pemberian O2
Pemberian O2 tidak boleh terlalu banyak/berlebihan karena dapat menyebabkan komplikasi yang
tidak diinginkan seperti fibrosis paru dan kerusakan retina (retrolental fibroplasta). Untuk
mencegah komplikasi pemberian O2 sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan PaO2 secara teratur.
Konsentrasi harus dijaga agar cukup mempertahankan tekanan PaO2 80-100 mmHg. Bila tidak
tersedia pemeriksaan PaO2 pemberian O2 dapat dilakukan sampai gejala sianosis hilang.
- Pemberian antibiotic
Pemberian antibiotik diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. antibiotik spektrum
luas penisilin (50.000-100.000 U/KgBB/hari) atau ampicilin (100 mg/kgBB/hari) dengan
gentamicin (3-5 mg/KgBB/hari)
Antibiotik diberikan selama bayi mendapat cairan IV sampai gejala gangguan nafas tidak ada lagi.
(Behrman, Richard E. 2010)
DOSIS SURFAKTAN
Berat Badan (gr) Dosis Total (ml) Berat Badan (gr) Dosis Total (ml)
600-650 2.6 1301-1350 5.4
661-700 2.8 1351-1400 5.6
701-750 3.0 1401-1450 5.8
751-800 3.2 1451-1500 6.0
801-850 3.4 1501-1550 6.2
851-900 3.6 1551-1600 6.4
901-950 3.8 1601-1650 6.6
951 - 1000 4.0 1651-1700 6.8
1001-1050 4.2 1701-1750 7.0
1051-1100 4.4 1751-1800 7.2
1101-1150 4.6 1801-1850 7.4
1151-1200 4.8 1851-1900 7.6
1201-1250 5.0 1901-1950 7.8
1251-1300 5.2 1951-2000 8.0
Pemberian dosis dapat diulang sebanyak 4x dengan interval 6 jam dan diberikan dalam 48 jam pertama
setelah lahir.
13. Apa yang akan terjadi bila kasus ini tidak di atasi secara komprehensif? (komplikasi)
Jawab:
Komplikasi jangka pendek ( akut ) dapat terjadi :
Artinya :Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang -orang yang
beriman.
(Q.S. Ali Imran : 139)
Anak merupakan amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap orangtua,anak juga buah
hati,anak juga cahaya mata,tumpuan harapan serta kebanggaan keluarga. Anak adalah generasi
mendatang yang mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan dimasa mendatang.
Anak juga merupakan ujian bagi setiap orangtua sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surah al-
Anfal ayat 28 yang berbunyi :
Artinya :Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar.2 (QS.al-Anfal ayat 28).
Ayat tersebut diatas,menjelaskan salah satu ujian yang diberikan Allah kepada orang tua adalah anak-
anak mereka. Itulah sebabnya setiap orangtua hendaklah benar-benar bertanggung jawab terhadap
amanah yang diberikan Allah Swt sekaligus menjadi batu ujian yang harus dijalankan. Jika anak yang
di didik mengikuti ajaran Islam maka orangtua akan memperoleh ganjaran pahala yang besar dari
hasil ketaatan mereka.
2.3 Kesimpulan
Seorang bayi perempuan lahir spontan dari ibu G1P0A0 dengan presentasi bokong mengalami asfiksia
neonatorum, BBLR, respiratory distress ec Membran Hialin Disease