You are on page 1of 12

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kepadatan penduduk masih menjadi salah satu masalah di beberapa negara


termasuk Indonesia. Berdasarkan UU No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga menyatakan bahwa untuk
mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas,
perlu dilakukan adanya upaya pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka
kematian, pengarahan mobilitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk,
peningkatan kesejahteraan kelurga, penyiapan dan pengaturan pernikahan serta
kehamilan sehingga penduduk menjadi sumber daya yang tangguh bagi
pembangunan dan ketahanan nasional, serta mampu bersaing dengan bangsa lain,
dan dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan merata.

Pemerintah sebagai bagian dari penyelenggara negara telah melakukan


berbagai upaya untuk mencegah terjadinya lonjakan penduduk. Salah satu upaya
yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan program Keluarga
Berencana (KB). Program keluarga berencana adalah usaha yang dilakukan untuk
mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Salah satu cara yang ditempuh
dalam mendukung program keluarga berencana adalah dengan penggunaan alat
kontrasepsi. Alat kontrasepsi adalah alat atau cara yang dilakukan untuk
mencegah pertemuan antara sel telur (ovum) pada wanita dengan sel sperma pada
pria sehingga tidak terjadi pembuahan yang dapat menyebabkan kehamilan.

Beberapa jenis kontrasepsi yang digunakan oleh masyarakat antara lain


terdiri atas jenis kontrasepsi yang bersifat hormonal dan nonhormonal.
Kontrasepsi yang bersifat hormonal yang biasanya digunakan oleh masyarakat
antara lain adalah pil, suntik KB dan implant (susuk KB). Sedangkan kontrasepsi
yang bersifat nonhormonal antara lain AKDR, kondom dan kontrasepsi mantap
(tubektomi dan vasektomi).

Alat kontrasepsi dapat memberikan manfaat namun perlu diketahui bahwa


tidak semua alat kontrasepsi yang digunakan dapat sesuai dengan kondisi
seseorang. Berdasarkan SDKI tahun 2002-2003, persentase pemilihan alat

1
kontrasepsi mencapai 59,5% terdiri dari suntik (27,8%), pil (13,2%), IUD (6,2%),
susuk (4,3%), kondom (0,9%), tubektomi (3,7%), dan vasektomi (0,4%). Untuk
tahun 2005, prevalensi pemakaian alat kontrasepsi mencapai 66,2%, terdiri dari
suntik (34%), pil (17%), IUD (7%), implant (7%), MOW (2,6%), MOP (0,3%),
dan kondom (0,6%). Jumlah ini kemudian mengalami peningkatan lagi pada
tahun 2009 menjadi 66,9% dengan jumlah peserta terbanyak yaitu jenis suntik
sebesar 36,8%. Dan pada tahun 2010 jumlahnya kembali meningkat yaitu sebesar
67,6% (Musdalifah, dkk., 2013).

Angka Kematian Ibu (AKI) berhasil diturunkan pada tahun 1991 dari 390
per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2007. Berdasarkan target MDGs, AKI harus diturunkan sampai 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk itu diperlukan peran penting dari seluruh
pihak, baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat. Faktor yang
menyebabkan kematian ibu adalah faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Faktor penyebab langsung seperti perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sedangkan
untuk penyebab tidak langsung adalah seperti banyaknya kasus 3 terlambat dan 4
terlalu (Kementrian Kesehatan [Kemenkes], 2011).

Dalam rangka mempercepat penurunan AKI di Indonesia guna mencapai


MDGs tahun 2015, telah dirumuskan skenario percepatan penurunan AKI oleh
Direktorat Bina Kesehatan Ibu , salah satunya adalah pelayanan KB harus
ditingkatkan guna mengurangi faktor resiko 4 Terlalu (Kementrian Kesehatan
[Kemenkes], 2011).

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana gambaran penggunaan alat kontrasepsi pada wanita usia subur


di PKDDesa Sribit Kecamatan Sidoharjo.

2
1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ibu-ibu terhadap


penggunaan alat kontrasepsi di PKD Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo Kabupaten
Sragen.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan sebagai bahan pembelajaran.

1.4.2. Bagi pemerintah

Dapat memberikan informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi di PKD


Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo.

1.4.3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi tambahan mengenai alat kontrasepsi bagi


masyarakat.

3
BAB II. METODE PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk


mendeskripsikan mengenai gambaran penggunaan alat-alat kontrasepsi wanita
usia subur di PKD Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo dengan menggunakan
pendekatan cross sectional(Notoatmodjo, 2005).

2.2. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah semua peserta KB aktif yang berada di
wilayah Desa sribit Kecamatan Sidoharjo. Data sampel diambil dari data
Pelayanan Kesehatan Desa (PKD). Sampel pada penelitian ini didasarkan pada
tehnik Total Sampling.

Kriteria inklusi adalah sebagai berikut :

1. Wanita usia subur yang menggunakan KB di Desa Sribit Kecamatan


Sidoharjo.
2. Usia 20-45 tahun
3. Bersedia ikut dalam penelitian
Kriteria ekslusi dalam penelitian adalah :
1. Pengisian data checklist yang tidak lengkap
2. Responden yang menolak untuk mengisi lembar checklist

2.3. Definisi Operasional


1. Alat adalah alat yang digunakan guna mencegah pembuahan.
Cara ukur : wawancara
Alat ukur : lembar checklist
Hasil ukur : kondom, pil, suntik, implant/susuk dan AKDR.
Skala ukur : skala nominal.
2. Karakteristik adalah ciri-ciri yang terdiri dari jenis kelamin dan umur.
Cara ukur : wawancara
Alat ukur : lembar checklist

4
3. Usia merupakan lama waktu hidup dari mulai lahir sampai ulang tahun
terakhir.
4. Jenis alat kontrasepsi yang ditinjau meliputi kondom, pil, suntik, implant
dan AKDR.

2.4. Tahap Penelitian

Data yang diambil merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dari
wanita usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi di PKD desa Sribit
Kecamatan Sidoharjo pada bulan April 2014. Pada lembar checklist tersebut
dimuat beberapa variabel yaitu usia, jenis kontrasepsi, pendidikan terakhir dan
status ekonomi.

2.5. Teknik Pengolahan Data

Budiarto (2004), menjelaskan bahwa kegiatan dalam proses pengolahan


data adalah meliputi :
1. Editing yaitu memeriksa kelengkapan data
2. Coding yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses pengolahan
data
3. Entry yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer
4. Tabulating yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti.

2.6. Rencana Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dan dianalisis
menggunakan program SPSS kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan
tabel distribusi.

5
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo Kabupaten


Sragen. Data yang diambil merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dari
ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi di PKD desa Sribit Kecamatan
Sidoharjo pada bulan Januari-April 2014. Pada lembar checklist tersebut dimuat
beberapa variabel yaitu usia, jenis kontrasepsi, ekonomi, dan pendidikan terakhir.

3.1.1. Deskripsi Karakteristik Sampel

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 33 orang yang menggunakan


alat kontrasepsi bulan Januari-April 2014. Dari keseluruhan sampel tersebut yang
diamati adalah usia, jenis alat kontrasepsi, ekonomi, dan pendidikan terakhir.

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi dan Presentase Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (n) Presentase (%)


21-25 3 9.1
26-30 5 15.2
31-35 10 30.3
36-40 8 24.2
41-45 7 21.2
Total 33 100,0

Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan bahwa pengguna alat kontrasepsi pada


kelompok usia 21-25 sebanyak 3 orang (9.1%), kelompok usia 26-30 sebanyak 5
orang (15.2%), kelompok usia 31-35 sebanyak 10 orang (30.3%), kelompok usia
36-40 sebanyak 8 orang (24.2%), dan pada kelompok usia 41-45 sebanyak 7
orang (21.2%).

6
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Berdasarkan Jenis KB
Jenis KB Frekuensi (n) Presentase (%)
Kondom 2 6.1
Pil KB 2 6.1
Suntik 20 60.6
Implant 4 12.1
AKDR 5 15.1
Total 33 100,0

Berdasarkan tabel 3.2 didapatkan bahwa pengguna kontrasepsi jenis


kondom sebanyak 2 orang (6.1%), jenis pil KB sebanyak 2 orang (6.1%), jenis
suntik sebanyak 20 orang (60.6%), jenis implant sebanyak 4 orang (12.1%), dan
jenis AKDR sebanyak 5 orang (15.1%).

Tabel 3.3 Distibusi Frekuensi dan Presentase Berdasarkan Pendidikan


Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi (n) Presentase (%)
SD 2 6.1
SMP 3 9.1
SMA 27 81.8
Sarjana 1 3.0
Total 33 100,0

Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan hasil bahwa kelompok pendidikan


terakhir SD sebanyak 2 orang (6.1%), pendidikan terakhir SMP sebanyak 3 orang
(9.1%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 27 orang (81.8%), dan pendidikan
terakhir sarjana sebanyak 1 orang (3.0%).

7
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Berdasarkan Pendapatan Ibu
Perbulan
Pendapatan Perbulan Frekuensi Presentase
< 1 juta 1 3.0
1-5 juta 30 90.9
>5 juta 2 6.1
Total 33 100,0

Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa kelompok dengan


pendapatan <1 juta sebanyak 1 orang (3.0%), pendapatan 1-5 juta sebanyak 30
orang (90.9%), dan pendapatan >5 juta sebanyak 2 orang (6.1%).

3.2. Pembahasan
3.2.1. Karakteristik Berdasarkan Usia
Berdasarakan tabel 3.1 karakteristik berdasarakan usia, pada kelompok
usia 31-35 tahun adalah yang terbanyak yaitu 10 orang (30.3%). Hal ini juga sama
dengan apa yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang menyebutkan bahwa
kelompok terbanyak terdapat pada usia 31-35 tahun (Menasari, 2010).
Dapat diasumsikan bahwa usia 31-35 tahun merupakan kurun waktu
reproduktif yang sehat bagi wanita. Masih berpotensi untuk hamil dan melahirkan.
Tetapi semakin banyak melahirkan maka resiko untuk melahirkan selanjutnya
akan lebih tinggi dan dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi.
Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku
seseorang dalam hal pemilihan alat kontrasepsi. Pada usia tua memiliki peluang
yang sangat kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi (Ginting, 2010).

3.2.2. Karakteristik Berdasarkan Jenis KB


Berdasarkan tabel 3.2 bahwa pemilihan jenis kontrasepsi terbanyak adalah
jenis suntik yaitu sebanyak 20 orang (60.6%). Peneliti sebelumnya juga sama
dengan penelitiaan ini yaitu pemilihan alat kontrasepsi terbanyak adalah jenis
suntik yaitu sebesar 92 orang (92,0%) (Marbun, 2011).

8
Hal ini dapat diasumsikan bahwa pemilihan KB jenis suntik merupakan
alat kontrasepsi yang paling disukai oleh ibu-ibu yang memakai alat kontrasepsi
di Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo.
Jenis suntik sangat efektif dalam mencegah kehamilan jangka panjang dan
tidak mengganggu dalam berhubungan seksual. Efek sampingnya adalah
perdarahan yang tidak teratur, berat badan meningkat, dan penggunaan jangka
panjang dapat menurunkan kepadatan tulang (Menasari, 2010).

3.2.3. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Berdasarkan tabel 3.3 bahwa kelompok terbanyak adalah pada kelompok
SMA yaitu sebanyak 27 orang (81.8%). Penelitian ini berbeda dengan peneliti
sebelumnya yaitu pendidikan terakhir terbanyak adalah SMP 49 orang (49%).
Pendidikan seseorang sangat berpengaruh dalam hal pengetahuan untuk
memilih jenis alat kontrasepsi. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya
akan bertindak secara rasional, sehingga dapat dengan mudah menerima ide-ide
baru (Marbun, 2011).

3.2.4. Karakteristik Berdasarkan Status Ekonomi


Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan bahwa kelompok terbanyak terdapat
pada kelompok dengan pennghasilan 1-5 juta perbulan yaitu sebanyak 30 orang
(90.9%). Hal ini serupa dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya yaitu sebanyak 85 orang (85%).

9
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan di PKD Desa Sribit
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen diperoleh hasil bahwa gambaran
pemakaian alat kontrasepsi berdasarkan usia terbanyak adalah pada kelompok usia
31-35 tahun yaitu sebanyak 10 orang (30.3%), berdasarkan pemilihan jenis alat
kontrasepsi yaitu terbanyak menggunakan jenis suntik yaitu sebanyak 20 orang
(60.6%), berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak adalah pendidikan SMA 27
orang (81.8%), dan berdasarkan pendapatan perbulan terbanyak pada kelompok
dengan pendapatan 1-5 juta perbulan sebanyak 30 orang (90.9 %).
4.2. Saran
Adapun beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak
adalah sebagai berikut :
1. Masih tingginya pengguna alat kontrasepsi jenis hormonal yang
didominasi oleh penggunaan kb suntik. Maka dari itu, diperlukan peran
penting dari semua pihak agar memiliki kesadaran menggunakan jenis alat
kontrasepsi yang tepat dan lebih efektif yaitu kontrasepsi non hormonal
seperti AKDR. Karena efek samping dari KB hormonal yang kurang baik
bagi pengguna KB.
2. Bagi pemerintah dan tenaga kesehatan, perlu ditingkatkan lagi penyuluhan
atau pemberian informasi tentang bagaimana seharusnya memilih jenis
alat kontrasepsi yang paling tepat dan sesuai.
3. Bagi masyarakat, terutama wanita pengguna kontrasepsi hendaknya lebih
mengetahui dan mengenal tentang kontrasepsi yang ingin digunakan,
terutama dari segi manfaat, efek samping dan aturan pemakaiannya. Ini
dilakukan untuk mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan bagi
penggunaan kontrasepsi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Refleksi Hari Ibu : Skenario Percepatan Penurunan Angka


Kematian Ibu. http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/335#more-
335. Diakses pada tanggal 27 April 2014
Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar.
Surabaya : EGC.
Ginting, M., 2010, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi pada PUS di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah
Kabupaten Karo Tahun 2010, Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Pendidikan
Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Marbun, V., 2011, Gambaran Pengguna Alat Kontrasepsi Pada Ibu-Ibu Hamil Di
Puskesmas Sebangar Kecamatan Mandau Kota Duri Riau, Skripsi, Jurusan
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Medan.
Menasari, 2010, Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik di Kelurahan Harjosari I
Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010, Karya Tulis Ilmiah, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Muzdalifah, et al. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi
Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja Puskesmas Lampa Kecamatan
Duampanua Kabupaten Pinrang 2013.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5657/JURNAL
%20MUSDALIFAH%20ARIFUDDIN.pdf?sequence=1. Diakses pada
tanggal 27 April 2014.
Notoadmojo, soekidjo. 2005. Edisi Revisi Metodologi Penelitian Kesehatan,
Cetakan ketiga. PT Rhineka Cipta, Jakarta.

11
LAMPIRAN

Lembar Checklist Penelitian


Diadaptasi dari Lembar Checklist Indonesia Demographic
and Health Survey (IDHS)
No. Responden :
Petunjuk
a. Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda checklist ( ), untuk jawaban
yang Anda anggap benar
b. Setelah selesai, kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan
kepada Anda

Karakteristik Responden

Nama Responden :

Berapakah usia Anda sekarang :

15-19 tahun 20-35 tahun 36-45 tahun

Apa jenis kontrasepsi yang anda gunakan sekarang :

Senggama Pantang Berkala kondom


Terputus

Spermisida pil KB suntik KB

Impant/susuk AKDR

Jika lain-lain, sebutkan.................

Apa pendidikan terakhir Anda :

SD SMP SMA perguruan tinggi

Berapakah penghasilan anda perbulan :

<1.000.000,- 1.000.000-5.000.000 >5.000.000

Apakah menurut anda kehadiran anak adalah yang penting :

Ya Tidak

12

You might also like