Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORI
DEPRESI
Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya,tidak
bersemangat,tidak ada gairah hidup,yang disertai dengan melemah nya kepekaan terhadap stimulasi
tertentu,pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa.
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan depresi
yang terjadi pada orang awam pada umumnya.dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan
kimiawi pada otak.dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi
otak itu sendiri ,yang nantinya akan sangat berhubugan erat dengan kejdian depresi dan kecemasan
dalam kehamilan.
Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram,murung,kesedihan atau berkurangnya minat
pada aktivitas.pasien kadang kadang dapat sarkastik,nihilistic memikirkan hal yang sedih .mereka juga
dapat tegang,kaku,dan menolak intervensi terapeutik.gejala penyertanya adalah perubahan nafsu makan
dan pola tidur,harga diri yang rendah,hilangnya energy dan penorongan dorongan seksual.
Seseorang dikatakan menderita depresi jika:
Keadaan emosi depresi /tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari,hampir setiap hari.
Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua
Hilangnya berat badan secara signifikan saat tidak melakukan diet
Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hamper setiap hari
Perasaan lelah atau kehilangan kekutan setiap hari:
Tidak berkonsentrasi,mengingat,atau mengambil keputusan
Pekerjaan dan aktivitas sehari hari terganggu
Hubungan calon ibu dengan orang sekitarnya terganggu
Kondisi ibu mengncam keselamatan janin
PSIKOSA
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada
kontak dengan realitas.suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa kenyataaan(sense of reality).
keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa adalah gangguan jiwa yang serius, timbul
karena penyebab organic ataupun emosional(fungsional)dan yang menunjukkangangguan kemampuan
berfikir,bereaksi secara emosional,mengingat ,berkomunikasi,menafsirkan kenyataan dan bertindak
sesuai dengan kenyataan,sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari
hari sangat terganggu.psikosa ditandai oleh perilaku regresif ,hidup perasaan tidak sesuai,berkurangnya
pengawasan terhadap impuls impuls serta waham dari halusinasi.
Pada umunya gejala psikosa tidak mampum melakukan partisipasi sosial,sering ada gangguan
bicara,kehilngan orientasi terhadap lingkungan,.aspek sosialnya membahayakan orang lain,diri
sendiri,dan perlu perawatan rumah sakit.
Jenis jenis psikosa yaitu skizophrenia,dan paranoid.paranoid dilain pihak adalah jenis yang
sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi sama dengan persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat
kuat,pola berfikir makin kacau dan tingakah lu makin tidak normal.psikosa umumnya terbagi dalam dua
golongan besar yaitu:
a) psikosa fungsional,factor penyebabnya adalah terletak pada aspek kejiwaan ,disebabkan kaarena
sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan.
b) psikosa organic,disebakan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh.
Penyebab psikosa:
Internal(perubahan tubuh dan hormonal ibu hamil)
Ekstenal(kehamilan yang tidak diinginkan,kehamilan beresiko,dan jark kehamilan yang terlalu dekat
riwayat keguguran)
Pencegahan psikosa
Informasiakan kepada pasien tentng penyakit yang dialaminya
ANC rutin
Pemenuhan nutrisi
Aktivitas yang dilakukan
Latihan pernafasan
Senam hamil
Penatalaksanaan psikosa
Pengobatan tergantung pada penyebab psikosis.perawatan dirumah sakit sering kali diperlukan
untuk menjamin keselamatan pasien.
penatalaksannan yang dilakukan:
Konsultasikan dengan dokter,psikiater,psikolog,dan tdengan tenaga kesehatan lainnya.
Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dengan tenaga medis haus dengan kesabaran meyakinkan
calon ibu bahwa peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar.
Ajarkan dan berikan latihan latihan untuk dapat menguasai otot otot istirahat dan pernafasan
Hindari kata kata dan komentar yang dapat mematahkan semangat si ibu.
Hindari komentar suatu kasus dan gelak tawa
PSIKONEUROSA
Psikoneurosa adalah ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya
konflik,ketegangannya tidak mereda akhirnya neurosis(suatu kelainaan mental dngan kepribadian
terganggu yang ringan seperti cemas yang kronis,hambatan emosi,sukar tidurkurang perhatian terhadap
lingungan dan kurang memiliki energi).
Tipe neurotisme:
1. Neurostenia,muncul sebagai efek kelelahan mental yang berkemban menjadi keluhan sakit sakit yang
tidak jelas lokasinya.
2. Hysteria,ditandai dengan kndisi ketidakstabilan emosi.konflik mentalnya diekspresikan melalui gejala fisik
tertentu yang berpengaruh terhadap fungsi tubuh secara menyeluruh misalnya perempuan yang tidak
berbahagia dalam perkawinannya akan mengungkapkan kepada suami.
3. Hipokondriasis,keterpakuan terhadap kondisi kesehatan,maksudnya selalu ada bagian tubuh ang terasa
kurang nyaman padahal penyakit yang diderita sebenarnya penyakit imajjiner.
Penatalaksanaan psikoneurosa
Dalam psikoterapi,psikolog,konselor dan ahli terapis yag berusaha meyusun terapi psikologis
ang beragam untuk pengobatan yang disesuaikan dengan kepribadian klien .penerapan metode dengan
secara personal maupun group(perkelompok).psikiater berusaha mengkombinasi pengobatan medis dan
psikoterapi secara bersamaan.perlu untuk diketahui bahwa tidak ada pengobatan jenis gangguan
kecemasan ini hanya menggunakan satu cara saja,dibutuhkan lebih kombinasi untuk menyembuhkan
gangguan kompleks ini.
Siklus Menstruasi
Untuk mengetahui jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam
hitungan hari.Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya digunakan criteria banyak,
sedang, sedikit.Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji
lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti
pembalut dalam sehari.
Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak.Keluhan yang
disampaikan oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.
Menstruasi yang Terakhir
Untuk mengetahui prediksi waktu mengenai kapan menstruasi yang akandatang
Dismenorhea
Untuk mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit.Dismenorhea ditandai oleh nyeri mirip
kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-kadang oleh sakit kepala, keadaan mudah
tersinggung, depresi mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah.
Keteraturan Menstruasi
Untuk mengetahui jarak normal keteraturan menstruasi biasanya 23 sampai 32 hari.Apabila
terjadi ketidak teraturan menstruasi pada pasien dapat segera dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui
factor-faktor penyebabnya.
Gangguan sewaktu Menstruasi
Untuk mengetahui gangguan apa saja yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,misalnya
nyeri hebat,sakit kepala sampai pingsan, atau keadaan mudak tersinggung (emosional meningkat).
D. Riwayat perkawinan
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh riwayat perkawinan terhadap permasalahan
kesehatan pasien/klien.Berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk membantu menentukan bagaimana
keadaan alat reproduksi ibu.Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien/klien mengenai riwayat
perkawinannya adalah :
1. Kawin : .. kali
2. Usia Kawin Pertama .. tahun
3. Status Perkawinan (sah/tidak)
4. Lama Pernikahan (tahun/bulan)
OBJEKTIF
Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk
diupayakan pencegahan dan penanggulangannya.
A. Pemeriksaan Keadaan Umum
Pengukuran tanda tanda vital
Meliputi pemeriksaan tekanan darah,nadi,suhu dan pernafasan.ibu dengan gangguan jiwa didapatkan
tekanan darah,suhu,nadi dan pernafasan melebihi dari normal.
B. Pemeriksaan khusus
1. Secara inspeksi
Yaitu pemeriksaan pandang yang di mulai dari kepala sampai kaki.yang di nilai adalah
kemungkinan bentuk tubuh yang normal, kebersihan kulit, rambut, muka, konjungtiva, sclera, hidung dan
telinga, mulut apakah ada karies stomatitis, karang gigi, leher apakah ada pembesaran kelenjer gondok,
payu dara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu menonjol atau tidak, colostrums ada
atau tidak, perut membesar sesuai dengan tua kehamilan, apakah ada bekas luka operasi, vulva apakah
bersih, ada varises atau tidak, oedema dan pengeluaran dari vagina. Anus apakah ada hemoroid,
extremitas atas dan bawah apakah ada kelainan.
2. Secara palpasi
Dengan menggunakan cara Leopold, kemungkinan yang ditemukan ialah:
Leopold 1 : Tinggi fundus uteri dalam cm, pada fundus kemungkinan teraba bagian
kepala,
Bokong atau lainnya
Leopold 11 : Pada dinding perut klien sebelah atau kanan kemungkinan teraba punggung,
Anggota gerak atau bokong, kepala.
Leopold 111 : Pada bagian terbawah kemungkinan teraba kepala, bokong ataupun yang lain.
Leopold 1V : Kemungkinan bagian terbawah janin telah masuk pintu atas panggul
dan Seberapa masuknya dihitung dengan perlimaan jari.
Pemeriksaan tafsiran berat badan janin ( TBJ)
Kemungkinan berat badan janin normal, dengan menggunakan rumus:
( TFU dalam cm 13 ) x 155Kemudian ditambah 375 untuk lingkaran abdomen yang lebih dari 100
cm
3. Pemeriksaan : auskultasi
Tidak dilakukan
4. Secara perkusi
Kemungkinan reflek patella kiri dan kanan positif
C.Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan Hb
Pemeriksaan urine
Tes kejiwaan dengan cara berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan,psikiater dan psikolog.
http://dhanggrainy.blogspot.co.id/p/blog-page_6504.html
Hamil merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus hidup wanita. Kehamilan merupakan kejadian alamiah yang
terjadi akibat bertemunya sel ovum dan sperma sehingga terjadi pembuahan. Adanya makhluk asing/ janin di dalam rahim wanita
mengakibatkan rahim dan tubuh tersebut menyesuaikan diri dengan keadaan yang dibutuhkan janin. Selain terjadi perubahan fisik,
bentuk organ tubuh dan fungsi organ tubuh, juga terjadi perubahan psikologis pada wanita. Begitu juga saat setelah proses
persalinan, keadaan dimana bayi tersebut telah lahir. Bermacam macam respon yang dimunculkan oleh ibu. Padda umumnya
kehamilan merupakan suatu proses yang sangat didamba dambakan bagi pasangan suami istri. Namun bagi ibu yang tidak
menginginkan kehmilannya kehamilan menjadi beban tersendiri bahkan hingga kearah ingin mengakhiri kehamilannya.. Wanita
yang tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi. Jika depresi tersebut tidak segera diatasi
dengan cara yang tepat maka akan timbul gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi pada wanita tersebut. Jika telah
sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan pengobatan khusus. Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam
kehamilan selanjutnya psikosa ini dapat muncul kembali. Wanita dengan gangguan psikologis seperti ini harus mendapatkan
perhatian khusus dan intensif agar tidak berpengaruh pada janinnya. PEeran tenaga kesehatan di sini sangatlah penting untuk
memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba
mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita
yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus
dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses
kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan
persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan,
hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. Hal tersebut mungkin saja dapat terjadi dikarenakan :
Bayang-bayang rasa cemas dan takut akan hal-hal yang mungkin akan terjadi baik pada diri ibu maupun pada bayinya
Depresi
Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, tidak ada gairah hidup yang
disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran
dalam berkarir serta menganalisa.
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan depresi yang terjadi pada orang awam pada
umumnya, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat
kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan
kecemasan selama kehamilan.
Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan atau berkurangnya dan tidak adanya minat pada aktivitas.
Pasien kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistik memikirkan hal yang sedih membutuhkan dan mengeluh. Mereka juga dapat
tegang, kaku dan menolak intervensi terapeutik. Gejala penyertanya adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang
rendah, hilangnya energi dan penurunan dorongan seksual. Depresi yang semakin berat dapat mengakibatkan halusinasi dan
perasaan cemas yang disebut dengan gangguan jiwa (psikosa).
Psikosa
suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa ialah
gangguan jiwa yang serius, yang timbuk karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan
gangguan kemampuan berpikir, bereakasi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak
sesuai dengan kenyataan itu, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu.
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hiudp perasaan tidak sesuai , berkurangnya pengawasan terhadap impuls-impuls serta
waham dan halusinasi.
Menninger telah menyebutkan lima sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola psikotik :
2. keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi, disertai pembicaraan dan motorilk yang berlebihan
3. regresi ke otisme manerisme pembicaran dan perilaku, isi pikiran yanng berlawanan, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
4. preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecendrungan membela diri atau rasa kebesaran
Pada penderita psikosa sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan
orang lain dan diri sendiri perlu perawatan RS.
Gangguan bipolar
Skizofrenia
Gangguan panik
Penyebab
Internal
Eksternal
Kehamilan berisiko
Riwayat keguguran
Triwulan I
Cemas ,takut,panic,gusar
Menolak kehamilan
mengidam
Triwulan II
Kehamilan nyata
Adaptasi dengan kenyataan :
Triwulan III
Primigravida yang mendengar tentang pengalaman ngeri dan menakutkan dari teman-teman lain
Perjalanan penyakit bervariasi dan bergantung pada jenis penyebab penyakit. Bagi mereka dengan psikosis manik-depresif dan
skizoafektif, waktu pemulihan adalah sekitar 6 bulanm(Sneddon, 1992). Yang paling mengalami gangguan fungsi pada saat
pemeriksaan lanjutan adalah mereka yang menderita skizofrenia. Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke psikiater. Keparahan
psikosis postpartum mengharuskan diberikannya terapi farmakologis dan pada sebagian besar kasus dilakukan tindakan rawat
inap. Wanita ynag mengalami psikosis biasanya mengalami kesulitan merawat bayinya.
Saat ini tersedia sejumlah besar obat psikotropika untuk mengatasi gangguan jiwa (Kuller dkk., 1996). Sebagian wanita hamil yang
memerlukan farmakoterapi telah menderita penyakit jiwa berat, misalnya gangguan bipolar, gangguan skizoafektif, skizofrenia atau
depresi mayor berulang. Wanita lain yang memerlukan terapi adalah mereka yang mengalami gangguan emosi yang berkembang
selama kehamilan.
Antidepresan
Depresi berat memerlukan terapi dan pada sebagian besar kasus, manfaat terapi melabihi risikonya. Antidepresan trisiklik seperti
amitriptilin, doksepin, imipramin, dan nortriptilin sering digunakan untuk gangguan-gangguan depresif. Efek samping pada ibu
adalah hipotensi ortostatik dan konstipasi. Sedasi juga sering terjadi, sehingga obat golongan ini sangat bermanfaat bagi masalah
tidur yang berkaitan dengan depresi. Inhibitor monoamin oksidase (MAOI) adalah antidepresan yang sangat efektif yang semakin
jarang digunakan karena menyebabkan hipotensi ortostatik. Pengalaman dengan inibitor selektif ambilan ulang serotonin (selective
serotonin reuptake inhibitors, SSRI), termasuk fluoksetin dan sertralin, menyebabkan obat golongan ini menjadi terapi primer bagi
sebagian besar penyakit depresi. Obat-obat ini tidak menimbulkan hipotensi ortostatik atau sedasi sehingga lebih disukai daripada
antidepresan lain.
Antipsikotik
Wanita dengan sindrom-sindrom kejiwaan yang berat seperti skizofrenia, gangguan skizoafektif, atau gangguan bipolar sangat
mungkin memerlukan terapi antipsikotik selama kehamilan. Antipsikotik tipikal adalah golongan antagonis dopamine. Klozapin
adalah satu-satunya antipsikotik atipikal yang tersedia, dan obat ini memiliki kerja yang berbeda tetapi tidak diketahui. Potensi dan
efek samping berbagai antipsikotik berbeda-beda. Obat-obat yang berpotensi lebih rendah, klorpromazin dan tioridazin, memiliki
efek antikolinergik yang lebih besar serta bersifat sedatif.
Litium
Keamanan litium selama kehamilan masih diperbebatkan. Selain kekhawatiran tantang teratogenesitas, juga perlu dipertimbangkan
indeks terapetiknya yang sempit. Pernah dilaporkan toksisitas litium pada neonatus yang mendapat ASI.
Benzidiazepin
Obat golongan ini mungkin diperlukan selama kehamilan bagi wanita dengan gangguan cemas yang parah atau untuk pasien
psikotik yang agitatif atau mengamuk. Diazepam mungkin menyebabkan depresi neurologis berkepanjangan pada neonatus apabila
pemberian dilakukan dekat dengan kelahiran.
Terapi dengan kejutan listrik untuk depresi selama kehamilan kadang-kadang diperlukan pada pasien dengan gangguan mood
mayor yang parah dan tidak berespon terhadap terapi farmakologis. Hasil diperoleh dengan menjalani 11 kali terapi dari umur
kehamilan 23-31 minggu. Mereka menggunakan tiamilal dan suksinilkolin, intubasi, dan ventilasi bantuan setiap kali terapi. Mereka
mendapatkan bahwa kadar epinefrin, norepinefrin, dan dopamine plasma meningkat 2-3 kali lipat dalam beberapa menit kejutan
listrik. Walaupun demikian, rekaman frekuensi denyut jantung janin serta frekuensi jantung, tekanan darah, dan saturasi oksigen
ibu tetap normal. Miller (1994) mengkaji 300 laporan kasus terapi kejut listrik selama kehamilan mendapatkan bahwa penyulit
terjadi pada 10%. Penyulit-penyulit tersebut antara lain adalah aritmia transien jinak pada bayi, perdarahan pervaginam ringan,
nyeri abdomen, dan kontraksi uterus yang swasirna. Wanita yang kurang dipersiapkan juga berisiko lebih besar mengalami
aspirasi, kompresi aortokava, dan alkalosis respiratorik. Langkah-langkah pengkajian penting adalah pengkajian servik,
penghentian obat antikolinergik yang tidak esensial, pemantauan frekuensi denyut jantung janin dan uterus, hidrasi intravena,
pemberian antasida cair, dan pasien dobaringkan miring kiri. Selama prosedur, hindari hiperventilasi berlebihan dan jalan napas
harus dilindungi.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
DATA SUBJEKTIF
Ny. Sumarni (20 tahun) mengatakan hamil ke-1, umur kehamilan 5 bln,
Keluhan utama ;
Ibu mengatakan merasa sangat bersalah, sedih dengan kehamilannya saat ini
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini beban untuknya dan kadang ibu berusaha menyakiti dirinya sendiri
Pola aktivitas
Riwayat Kesehatan
Tidak ada
Kebiasaan kebiasaan
Perubahan pola makan ( termasuk nyidam, nafsu makan turun,dan lain lain)
Nafsu makan ibu turun kadang hanya satu kali sehari, nyidam
Keadaan Psikososiokultural
Ibu merasa kehamilannya ini hanya beban untuk semuanya sehingga ibu merasa tidak ingin melanjutkan kehamilannya.
Suami dan keluarga tidak menginginkan kehamilan ibu karena keadaan ekonomi keluarga dan suami yang kurang mendukung.
DATA OBJEKTIF
Keadaan umum agak lemah, ekspresi wajah tegang, cemas dan gelisah, ibu tampak berusaha menyakiti dii sendiri dengan memukul
mukul perutnya
BB : 47 kg
LILA : 23 cm
Tanda Vital:
TD : 120/90 mmHg
S : 36C
N : 100 x/menit
RR : 22 x/ menit
Palpasi Leopold :
ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan :
1. Masalah
Ibu merasa cemas, sulit tidur, panic, ingin menyakiti diri sendiri dan kadang berhalusinasi.
1. Kebutuhan segera
Meyakinkan ibu bahwa bidan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu ibu mengatasi masalahnya dan ibu tidak
perlu takut.
Memberikan penyuluhan tentang maksud, tujuan dilakukan terapi serta prosesnya.
1. Diagnosa Potensial
1. Masalah Potensial
Tidak ada
PLANNING
TD : 110/70 mmHg
S : 36C
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
1. Mendengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan,
anggukan.
1. Memberitahu ibu resiko bunuh diri/melukai diri sendiri baik bagi ibu maupun janinnya.
1. Memberikan konseling kepada keluarga tentang keadaan ibu, penyebabnya, dan berusaha memotivasi keluarga agar menerima kehamilan ibu.
E: awalnya keluarga menolak namun setelah mendengar konseling, mau merubah sikap terhadap kehamilan ibu.
1. Menganjurkan keluarga untuk menjauhkan dan menyimpan alat-alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinya/orang lain,
ditempat yang aman dan terkunci.
2. Memberikan penyuluhan tentang maksud, tujuan dilakukan terapi serta prosesnya kepada klien dan keluarga untuk diminta persetujuan dan
dukungannya.
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan psikiater untuk pelaksanaan terapi seperti pemberian obat anti depresan dan anti psikotik.
9. Memberikan dorongan moril pada klien, mendengarkan cerita keluhan keluhan pasien dan menganjurkan untuk berdoa.
https://khanzima.wordpress.com/2010/10/20/makalah-kehamilan-dengan-psikosa/
https://www.scribd.com/doc/91719235/Kehamilan-Dgn-Penyakit-Gangguan-Jiwa
Definisi Depresi
Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya, tidak
bersemangat, tidak ada gairah hidup yang disertai dengan melemahnya kepekaan
terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bias terjadi setelah
kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding dengan
peristiwa tersebut dan terus menerus dirasakan melebihi waktu yang normal.
2.2 Patofisiologi
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan
depresi yang terjadi pada orang awam pada umumnya, dimana pada kejadian depresi
akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat
kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat
berkurangnya dan tidak adanya minat pada aktivitas. Pasien kadang-kadang dapat
sarkastik, nihilistik memikirkan hal yang sedih dan mengeluh. Mereka juga dapat tegang,
kaku dan menolak intervensi terapeutik. Gejala penyertanya adalah perubahan nafsu
makan dan pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi dan penurunan dorongan
seksual.
2.3 Etiologi
Terdapat beberapa factor resiko yang menjadi salah satu penyebab perempuan lebih
Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut in selama
Selain itu kejadian hidup yang berat, adanya komplikasi selama kehamilan juga dapat
3. Kelahiran premature
5. Ibu yang mengalami depresi ini tidak akan mempunyai keinginan untuk memikirkan
Bagi mereka saat ini sedang hamil, maka jadikan masa hamil ini sebagai pengalaman
yang menyenagkan dalam hidup anda. Untuk para suami serta keluarga, dukungan dari
anda semua akan besar manfaatnya untuk menciptakan mood yang baik bagi ibu dan
janinnya. Sehingga pada saatnya nanti sang ibu hamil dapat melahirkan anak-anak
2.7 Penatalaksanaan
Suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Keadaan
ini dapat digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius, yang timbuk
menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan itu, sedemikian rupa
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hiudp perasaan tidak sesuai , berkurangnya
tidak ada kontak dengan realitas, pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan
partisipasi sosial. Sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan.
Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri perlu perawatan RS.
2.9 Patofisiologi
Perjalanan penyakit bervariasi dan bergantung pada jenis penyebab penyakit. Bagi
mereka dengan psikosis manik-depresif dan skizoafektif, waktu pemulihan adalah sekitar
6 bulan (Sneddon, 1992). Yang paling mengalami gangguan fungsi pada saat pemeriksaan
lanjutan adalah mereka yang menderita skizofrenia. Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke
farmakologis dan pada sebagian besar kasus dilakukan tindakan rawat inap. Wanita yang
2.10 Etiologi
Pada penderita psikosa sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap
lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri perlu perawatan
a. Skizopherenia
b. Paranoid
Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi,
yaitu persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau dan
a. Psikosa fungsional
Faktor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang
berhubungan dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau
b. Psikosa organik
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari
suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hidup perasaan tidak sesuai,
o Gelisah
o Retardasi psikomotor
o Perilaku katatonik
o Gangguan bipolar
o Skizofrenia
o Gangguan panik
Menninger telah menyebutkan lima sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola
psikotik:
1. Perasan sedih, bersalah dan tidak mampu yang mendalam
2. Keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi, disertai pembicaraan
3. Regresi ke otisme manerisme pembicaran dan perilaku, isi pikiran yanng berlawanan,
4. Preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecendrungan membela diri atau rasa
kebesaran
1. Triwulan I
Menolak kehamilan
mengidam
2. Triwulan II
Kehamilan nyata
3. Triwulan III
teman lain
o ANC rutin
o Nutrisi
o Penampilan
o Aktivitas
o Relaksasi
o Senam hamil
o Latihan pernafasan
2.14 Penatalaksanaan
2.16 Definisi
Neurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian,
sehingga orang yang mengalaminya masih bisa mulakukan pekerjaan biasa sehari-hari
atau masih bisa belajar, dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
neurosis yaitu :
Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktifitas sehari-hari.
- Gejala somatis dapat berupa sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti
B. Faktor penyebab
Faktor pencetus neurosis cemas seing jelas dan secara psikodinamik berhubungan dengan
Ada beberapa jenis terapi yang dapat dipilih untuk menyembuhkan neurosis cemas, yaitu :
- Psikoterapi indifidual
- Psikoterapi kelmpok
- Psikoterapi analitik
- Sosioterapi
- Farmakoterapi
2.17.2 Histeria
A. Gejala-gejala Histeria
Pada neurosis jenis ini fungsi mental dan jasmaniah dapat hilang tanpa dikehendaki oleh
penderita. Gejala ini sering timbul dan hilang secara tiba-tiba, terutama bila penderita
B. Jenis-jenis Histeria
kejang, dll
Histeria jenis ini dapat terjadi bila kecemasan yang dialami penderita demikian hebat,
sehingga dapat memisahkan beberapa fungsi kepribadian satu dengan yang lainnya
sehingga bagian yang terpisah tersebut berfungsi secara otonom, sehingga timbul gejala:
C. Sebab-sebab Hysteria:
- Tekanan mental yang disebabkan oleh, kesusahan, kekecewaan, shock, dan pengalaman
traumatis
- Kondisi fisik yang buruk seperti sakit-sakitan, gangguan pikiran dan badaniah
Psikoterapi suportif
Farmakoterapi
Neurosis fobik merupakan gangguan jiwa dengan gejala utamanya fobia, yaitu rasa takut
yang hebat yang bersifat irasional, terhadap suatu benda atau keadaan
Neurosa fobik terjadi karena penderita pernah mengalami ketakutandan shock hebat
berkenaan dengan situasi atau benda benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan
bersalah. Pengalaman traumastis ini kemudian dipresi. Namun pengalaman tersebut tidak
Menurut maramis, neurosa fobik sulit untuk dihilangkan samasekali bila gangguan
tersebut telah lama diderita atau berdasarkan fobi pada masa kanak-kanak. Tehnik terapi
Psikoterapi suportif, upaya untuk mengajar penderita memahami apa yang sebenarnya dia
Terapi perilaku dengan deconditioning, yaitu setiap kali penderita merasa takut di diberi
Terapi kelompok
Manipulasi lingkungan
Istilah obsesi menujuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau menguasai
kesadaran dan istilah kompusif menunjuk pada dorongan atau implus yang tidak dapat
ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuata tersebut tidak perlu
dilakukan.
B. Faktor penyebab
Neurosis jenis ini dapat terjadi karena faktor-faktor berikut (Yulia D, 2000).
- Trauma mental emosional, yaitu depresi pengalaman masa lalu (masa kecil)
C. Terapi
Psikoterapi suportif
Terapi perilaku
2.17.5 Neurosis Depresif
Neurosis depesif merupakan neursis dengan gangguan utama pada perasaan. Gejala-gejala
utama gangguan jiwa ini adalah gejala jasmaniah yang senantiasa lelah, gejala psikologis
yaitu sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, ingin mengahiri hidupnya.
B. Terapi
prinsip yang dibuat terapi kognitif, yang dilakukan dengan prinsip sebagai berikut :
Bahwa semua rasa murung disebabkan oleh kesadaran atau pemikiran yang bersangkutan.
Jika depresi sedang terjadi maka berarti pemikiran telah dikuasai oleh kekeliruan yang
mendalam.
2.17.6 Neurasthenia
A. Gejala neurasthenia
Gejala tambahan : insomnia, kepala pusing, sering merasa dihinggapi berbagai macam
penyakit
B. Faktor penyebab
Neurasthenia dapat terjadi karena beberapa faktor (Zakiah Darajat, 1983), yaitu sebagai
berikut :
- Kecemasan
- Terhalanginya keinginan-keinginan
C. Terapi
Psikoterapi supportif
Farmak terapi
2.17.7 Psikotenis
A. Gejala
Gejal penyakit ini ialah kelesuan mental, phobia. Selain phobia timbul obsesi yang disertai
B. Sebab-sebab psikotenis
silam
- Ada konflik antar untuk berani melawan rasa takut yang merenggut, yang dicobanya
2.17.8 Neurastania
Penyakit ini ditandai oleh kelelahan yang terus menerus, wajah murung, nafsu makan
2.17.9 Hipokondria
Adalah kondisi kecemasan yang kronis, dimana pasien selalu merasakan ketakutan yang
patologis terhadap kesehatan sendiri. Individu yang bersangkutan merasa yakin betul
Kesehatan emosional berakitan erat dengan kesehatan dan kondisi jiwa seseorang, cara
untuk mengatasi kelabilan dari kesehatan emosi ini dapat dilakukan dengan cara
memakan makanan yang sehat yang disertai asupan gizi yang cukup, malakukan olah raga