Professional Documents
Culture Documents
(Hlm. 85-88)
Hamzah bisa terletak di awal kalimat, di tengah atau di akhir.
Hamzah Qatha
Hamzah qatha adalah setiap hamzah yang tetap diucapkan, baik di awal kalimat
atau di sela-sela kalimat. Hamzah ini ditulis dengan alif mahmuz. Hamzah qatha
berada di:
2. Awal huruf.
Contoh:
(Kecuali ( ) , hamzahnya washal)
3. Awal isim.
Contoh:
,
, ,
(Kecuali , , , ,
), hamzahnya washal.
Hamzah Washal
Hamzah washal adalah alif yang kosong dari hamzah, ditambahkan pada awal kata
untuk memperantarai pengucapan sukun. Hamzah ini diucapkan lafadznya apabila
di awal kalimat, dan digugurkan pengucapannya apabila terletak di sela-sela
kalimat.
(Khumasi)
(Sudasi)
2. Amr fiil tsulatsi. Harakatnya kasrah apabila di awal kalimat, kecuali amr
tsulatsi yang sebelum terakhirnya dhammah, maka harakatnya dhammah.
Contoh:
3. Huruf tarif ( ) .
Contoh:
( : Hamzahnya hamzah washal)
Anak laki-laki Anak perempuan Seseorang Wanita Dua laki-laki Dua
perempuan Nama Demi Allah.
Catatan:
Apabila hamzah washal didahului oleh kata yang akhirnya sukun, maka huruf
terakhir kata tersebut dikasrah untuk mencegah bertemunya dua sukun, kecuali
dhamir-dhamir , , , maka huruf akhirnya didhammahkan[2].
Contoh:
Matahari terbit.
Barangsiapa berpegang dengan keutamaan maka ia berhasil.
Katakanlah kebenaran!
Contoh:
Aku telah membaca kitab kalian yang baru.
2. Hamzah di Tengah
Hamzah di tengah ditulis dengan ya, apabila:
Dikasrahkah
Contoh:
Sebelumnya kasrah
Contoh:
Sebelumnya yasukun
Contoh:
Didhammah dibaca panjang bersambung
Contoh:
Hamzah di tengah ditulis wawu, apabila:
Didhammah setelah fathah
Contoh:
Didhammah setelah sukun
Contoh:
Difathah setelah dhammah
Contoh:
Disukun setelah dhammah
Contoh:
Hamzah di tengah ditulis alif, apabila:
Difathah setelah fathah
Contoh:
Difathah setelah sukun shahih
Contoh:
Disukun setelah fathah
Contoh:
Hamzah di tengah ditulis sendirian, apabila:
Difathah setelah alif
Contoh:
Difathah setelah wawu sukun
Contoh:
Dipanjangkan denga dhammah dan tidak mungkin bersambung dengan setelahnya
Contoh:
3. Hamzah di Ujung
Hamzah ketika di ujung ditulis:
Di atas alif apabila sebelumnya fathah
Contoh:
Di atas ya apabila sebelumnya kasrah
Contoh:
Di atas wawu apabila sebelumnya dhammah
Contoh:
Sendirian apabila sebelumnya sukun
Contoh:
[1] Kecuali pada fiil madhi majhul, harakatnya dhammah.
[2] Kecuali juga ya mutakkalim, maka harakatnya difathah.
Contoh: