Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan
1. Kasus
Tn. Temon (19 tahun) alamat: JL. Pangeran H.M Noor Kelurahan
Pelambuan Banjarmasin. Pekerjaan sebagai karyawan Plywood di Banjarmasin.
Masuk rumah sakit dengan keluhan , sejak sore sampai jam 10 malam ada 10
kali buang air besar dan encer. Perut terasa mules, badan lemas. Pengkajian
yang dilakukan Ners Endang didapatkan suhu tubuh 37,4 oC, nadi 61x/menit,
teraba lemah dan teratur. Pernapasan 23x/menit. Tekanan darah 100/70 mmHg.
Bising usus 30x/menit. Daerah anus tampak kemerahan. Akral teraba dingin,
turgor kulit jelek, klien tampak lemah. Infus RL terpasang 30 tetes/menit di vena
radialis sinistra. Riwayat kesehatan: klien suka minum air yang tidak dimasak dan
beli makanan di pinggir jalan.
2. Pengkajian
1. Pola Manajemen Kesehatan dan Presepsi Kesehatan
- Alasan masuk rumah sakit:
DS: klien mengatakan sejak sore sampai jam 10 malam ada 10 kali buang
air besar dan encer.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
- Kebiasaan makan:
Sebelum masuk RS:
DS: Klien mengatakan, klien suka minum air yang tidak dimasak dan beli
makanan dipinggir jalan.
DO: -
Setelah masuk RS:
DS:-
DO:
- Klien cuci tangan sebelum makan
- Klien menghabiskan diet yang diberikan
- Infus RL terpasang 30 tetes/menit divena radialis sinistra
12
- Turgor kulit jelek, akral teraba dingin
- Kien tampak lemah
3. Pola Eliminasi
- Kebiasaan pola defekasi:
Sebelum masuk RS:
DS: Klien mengatakan, klien BAB 1 kali sehari dengan warna kuning, feces
sedang.
DO: -
Setelah masuk RS:
DS: Klien mengatakan, klien BAB sehari 10 kali sehari, feces encer.
DO:
- Paristaltik usus: 30 x/menit
- Daerah anus tampak merah
13
DS: Klien mengatakan, klien bekerja sebagai karyawan plywood.
3. Diagnosa
1) Diare berhubungan dengan kontaminan ditandai dengan 10 kali buang air
besar dan encer sejak sore sampai jam 10 malam.
2) Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan makanan
kontaminan (misalnya: makanan, air) ditandai dengan diare dan
perubahan bising usus (misalnya: tidak ada, hipoaktif, hiperaktif).
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
ditandai dengan penurunan tekanan darah (100/70 mmHg), penurunan
tekanan nadi (61 x/ menit), penurunan turgor kulit dan kelemahan.
4) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis ditandai dengan berat badan turun dan tonos otot
turun.
5) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor eksternal
(kelembapan) dan internal (perubahan status cairan) ditandai dengan
iritasi kulit anus.
6) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit
ditandai dengan gangguan pola tidur.
7) Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan diare.
8) Resiko infeksi berhubungan dengan invasif mikroorganisme.
Prioritas Diagnosa
Assessment NANDA
12
Pasase feses yang lunak dan tidak
terbentuk
Batasan Karakteristik:
- Nyeri abdomen
- Sedikitnya tiga kali defekasi per
hari
- Kram
- Bising usus Hiperaktif
- Ada dorongan
Situasional
- Efek samping obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Penyalahgunaan laksatif
- Kontaminan
- Radiasi
- Toksin
- Slang makan
- Melakukan perjalanan
Fiologis
- Proses infeksi
- Imflamasi
- Iritasi
13
- Malabsorpsi
- Parasit
Data Subyektif Data Obyektif
Indikator:
Setelah dilakukan
12
tindakan keperawatan
selama .... keseimbangan
cairan pasien normal
dengan indikator:
Tekanan darah dalam
rentang normal
Tekanan arteri radialis
dalam rentang yang
diharapkan
Keseimbangan intake
& output dalam 24
jam
Turgor kulit baik
13
Aktivitas:
Catat secara akurat
intake & output
Monitor status hidrasi
(seperti kelembapan
membran adekuat,
denyut nadi adekuat,
& tekanan darah
ortostatik
Monitor TTV
Berikan terapi
intravena, jika
diresepkan
Berikan cairan, jika
sesuai
12