You are on page 1of 2

FRAMBUSIA

No. Dokumen :800/ /SOP-UKP/PKML-LJS/2016


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : MARET 2016
Halaman :

UPT Surya Andi NS


PUSKESMAS NIP 19760221
LANJAS 2006041 001

1. Pengertian Frambusia disebut juga patek atau puru, disebabkan oleh treponema
pertenue, dan hanya terdapat di daerah tropis yang tinggi kelembabannya
serta pada masyarakat dengan sosio-ekonomi rendah
Penyakit ini biasanya menyerang kulit di tungkai bawah, bentuk destruktif
menyerang juga tulang dan periosteum
2. Tujuan Mengobati penyakit frambusia
3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Lanjas Nomor: SK/800/81/PKM-LJS/2016 tentang
layanan klinis

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/


Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Puskesmas.
3. Pedoman pengobatan dasar di puskesmas 2007

5. Prosedur 1. Anamnese : Keluhan Pasien Secara Lengkap


2. Pemeriksaan Pasien: suhu, nadi, tensi
Dengan Memperhatikan Gambaran Klinis :
Stadium awal: ditemukan kelainan pada tungkai bawah berupa
kumpulan papula dengan dasar eritem yang kemudian berkembang
menjadi borok dengan dasar bergranulasi
Papul kemudian membasah, mengeropeng kekuningan
Pada telapak kaki dapat ditemukan keratodermia berlangsung 3-12
bulan
Bila penyakit berlanjut periosteum, tulang dan persendian akan
terserang

Pada keadaan ini dapat terjadi destruksi tulang yang terlihat dari luar sebagai
gummaa atau nodus.

Destruksi tulang hidung menyebabkan pembengkakan akibat eksostosis


yang disebut goundou

3. Penegakan Diagnosa Berdasar Keluhan, Gejala Dan Gambaran


Klinis,

Terdapat paula yang kemudian membesar membentuk papiloma/ ulcer


papiloma.

4. Terapi
Obat terpilih adalah penisilin prokain 2,4 IU dosis tunggal untuk
dewasa
Obat alternatif diberikan kepada penderita yang peka/ alergi
terhadap penisilin walaupun kesembuhan hanya 70-80%
a. Aureomisin: anak, 0,75-1,5 gr selama 4 hari

Dewasa: 2 gr selama 5 hr

b. Teramisin (dibagi dalam 3 hari berturut-turut)

3 gr pada hari I

2 gr pada hari II

c. Tetrasiklin
d. Eritromisin 1-2 gr/hari atau tetrasiklin 1-2 gr/hr selama 2 minggu

6. Unit terkait Poli umum, pustu


7. Dokumen Rekam medis
terkait Catatan tindakan

You might also like