Pengertian Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Tujuan Sebagai acuan agar ada kriteria pasien yang perlu dirujuk. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang pelayanan klinis
Referensi 1. Permenkes 1483 tahun 2010tentang standar pelayanan kedokteran.
2. Permekses 75 tahun 2004 tentang Puskesmas. Prosedur 1. Setelah petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik serta penegakkan diagnosa jika pasien tersebut memenuhi kriteria pasien yang harus dirujuk maka pasien tersebut harus dirujuk. 2. Kriteria pasien yan g harus dirujuk adalah : Asma Bronchiale, penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral, dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk. Status asmatikus adalah keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu pernapasan dan sianosis. Diabetes Mellitus, penderita yang tergolong IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), untuk menentukan dosis insulin atau bila terdapat komplikasi sebaiknya pederita dirujuk ke RS. Thypoid, penderita denga suhu tinggi, mengigau dan kesadaran menurun/ apatis perlu dirujuk ke RS. Hipertensi, penderita dengan hipertensi berat (tekanan diastolic > 115 mmhg ) dan bersifat menetap serta terdapat komplikasi perlu dirujuk ke RS. Pterygium, penderita dengan pterygium lanjut yang telah menganggu penglihatan perlu dirujuk untuk tindakan pembedahan. Keratitis, Penderita keratistis perlu dirujuk ke RS bila setelah 5 hari pengobatan tidak ada perbaikan karena dapat berlanjut menjadi ulkus kornea dan dapat menimbulkan kebutaan. Diare, Penderita yang kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih akan jatuh dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian, maka perlu dirujuk
Unit terkait 1. Poli umum
2. Ruang KIA-KB 3. Ruang Tindakan Peralatan perlengkapan 1. Blangko rujukan 2. ATK 3. Transportasi (ambulan) 4. Rekam medis 5. Blangko Informed consent 6. Blangko menolak dirujuk