Professional Documents
Culture Documents
TESIS
Oleh
RUMONDANG PULUNGAN
057023016/AKK
K O L A
E
H
S
PA
A
N
C
A S A R JA
S
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
PENGARUH METODE PENYULUHAN TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
DOKTER KECIL DALAM PEMBERANTASAN
SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH
(PSN-DBD) DI KECAMATAN
HELVETIA TAHUN 2007
TESIS
Oleh
RUMONDANG PULUNGAN
057023016/AKK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Judul Tesis : PENGARUH METODE PENYULUHAN
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN
DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM
BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)
DI KECAMATAN HELVETIA TAHUN 2007
Nama Mahasiswa : Rumondang Pulungan
Nomor Pokok : 057023016
Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi : Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Dra. Ida Justina, M.Si) (Ir. Indra Cahaya, M.Si)
Ketua Anggota
(Dr. Drs. Surya Utama, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Telah diuji
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(Rumondang Pulungan)
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
ABSTRAK
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Di wilayah Sumatera Utara, Kota Medan
merupakan penyumbang kasus terbesar. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan,
satu diantaranya adalah dalam bentuk penyuluhan terhadap murid sekolah dasar, sebagai
bagian dari kegiatan pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN-DBD). Penyuluhan
di sekolah dilakukan dalam bentuk pelatihan kader sekolah (dokter kecil) yang terdapat
dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Namun demikian, hingga saat ini kegiatan
penyuluhan tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode penyuluhan yang
dilakukan terhadap dokter kecil, baik dalam bentuk ceramah dengan leaflet maupun ceramah
dengan film. Melalui penelitian ini ingin diketahui perubahan tingkat pengetahuan dan sikap
dokter kecil terhadap PSN-DBD dan menganalisis perbedaan di antara keduanya.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi-experiment) dengan
rancangan pretest-posttest group design. Penelitian dilakukan di Kecamatan Helvetia dengan
melibatkan 51 sekolah dasar negeri dan swasta yang memiliki dokter kecil. Populasi
penelitian adalah seluruh dokter kecil yang terdapat pada semua sekolah tersebut, yang
berjumlah 219 orang. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling yang hasilnya
berjumlah 120 orang dan seluruhnya ditetapkan sebagai sampel. Sampel dibagi ke dalam dua
kelompok yaitu kelompok ceramah dengan leaflet dan kelompok ceramah dengan film yang
jumlahnya masing-masing 60 orang. Untuk analisis data sebelum dan sesudah penyuluhan
dilakukan dengan uji T-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap kedua kelompok dokter
kecil sebelum diberikan penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan
metode ceramah dan film adalah mayoritas setara yaitu berpengetahuan sedang dan bersikap
negatif. Sesudah pemberian penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap yang
bermakna. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan rerata nilai pengetahuan dan sikap
responden sebelum dan sesudah penyuluhan yang menunjukkan peningkatan signifikan.
Penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah dan film lebih bermakna dalam
meningkatkan pengetahuan dan sikap dokter kecil tentang PSN-DBD dibandingkan dengan
penyuluhan metode ceramah dan leaflet.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dengan kedua
metode tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap
dokter kecil. Metode ceramah dan film dapat dijadikan sebagai satu alternatif dalam
pelaksanaan penyuluhan di sekolah dasar.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
ABSTRACT
The dengue hemorhagic fever (DHF) remains as a serious problem of public health in
Indonesia. In the region of North Sumatera, city of Medan is the highest rate of DHF cases.
Many efforts has been executed to overcome the problem, one of them was carried out in
form of public counseling to primary school students, as a part of PSN-DBD (exterminator of
dengue mosquitos nest) activity. Counseling in schools is conducted in form of school cadre
(kiddy doctor) training that already exist in the UKS (school health effort) activity. However,
up to now the effect of the counseling activity has not showing an optimal result yet.
This research aims to analyze the influence of such counceling method that has been
carried out to kiddy doctor, both in the form of training with leaflet and training with film.
Thorugh this study, it is intended to know change on level of knowledge and attitude of the
kiddy doctor to PSN-DBD, and also to analyze the difference between the two methods.
This study adopted a quasi-experiment with pretest-post test group design. The
research was conducted in Kecamatan Helvetia which involves 51 primary schools both state
and private own schools where kiddy doctor are available. The population of this study is the
entire kiddy doctors found in the schools, which amount of 219 people. Sample was
determined by purposive sampling approach that results 120 people and all of them are
included as sample. The sample was divided into two groups i.e. training with leaflet and
training with film which is a group consists of 60 students respectively. The test adopted T-
test for data analysis both before and after counseling.
The result of this research indicated that knowledge and attitude of the two groups
of the kiddy doctors before attending the counseling both training with leaflet and training
with film are majority similar i.e. they have moderate knowledge and negative attitude
concerning PSN-DBD. After attending the counseling, the two groups experienced an
improvement on their knowledge and meaningful attitude. This can be seen through the
average comparative rate of their knowledge and attitude both before and after counseling
that showed significant rising. The counseling using training with film is considered more
meaningful in improving knowledge of the kiddy doctors compared to training with leaflet.
Based on the result of this research, it can be concluded that counseling using the two
methods has significant influence in increasing the knowledge and attitude of the kiddy
doctors. Training with film may be used as an alternative in carrying out counseling in
primary schools.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karuniaNya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam penulisan
tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan.
Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
3. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Ketua Program Studi Administrasi dan
4. Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku komisi pembimbing dan juga
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulisan tesis ini, yang
5. Ibu Ir. Indra Cahaya, M.Si selaku komisi pembimbing yang telah banyak
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
6. Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM, Ir Evi Naria, M.Kes selaku dosen
penguji yang juga telah memberikan bimbingan, masukan dan saran untuk
perbaikan tesis.
7. Bapak dr. Umar Zein, DTM&H, SpPD, KPTI selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kota Medan dan Ibu dr. Anjeli selaku Kepala Puskesmas Helvetia yang telah
8. Seluruh Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Helvetia yang tidak dapat saya
penelitian.
9. Seluruh teman-teman yang juga tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas
10. Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, suami tercinta Drs. A. Ridwan
Siregar, SH, M.Lib dan anak- anak tersayang Rizqi Arini Siregar, Habib Fauzi
Siregar dan Alfi Hasanah Siregar serta seluruh keluarga yang senantiasa
materil yang sangat berarti selama penulis pendidikan dan menyelesaikan tugas
ini.
sehingga dengan penuh kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran demi
Penulis
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
RIWAYAT HIDUP
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.............................................................................................................. i
ABSTRACT........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2. Permasalahan.......................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................... 7
1.4. Hipotesis................................................................................................. 8
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................................. 8
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 65
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
15. Perbandingan Rerata Nilai Sikap Responden Sesudah
Pemberian Penyuluhan Berdasarkan Metode Penyuluhan .................... 53
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
2. Kerangka Konsep................................................................................. 32
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN
1 Materi Penyuluhan................................................................. 69
2 Kuesioner Penelitian.............................................................. 79
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Sehat", yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya
besar sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti
selama ini sudah berhasil dikendalikan (re-emerging disease) (Depkes RI, 2003).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular
yang sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
masyarakat. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypty, muncul pertama kali pada tahun 1953 di Filipina dan
penyakit DBD pertama kali ditemukan di Surabaya dan DKI Jakarta pada tahun 1986,
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
yang kemudian menyebar ke berbagai daerah dengan jumlah kasus dan kematian
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini erat kaitannya dengan
transportasi serta tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai
merupakan daerah endemis dan tetap terjadi peningkatan kasus setiap tahunnya.
Penyumbang tertinggi kasus DBD di Provinsi Sumatera Utara adalah Kota Medan
endemis DBD. Kecamatan Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Baru, Medan
Denai dan Medan Selayang merupakan lima kecamatan yang paling tinggi kasusnya.
Adapun angka kejadian DBD dalam lima tahun terakhir dapat diuraikan sebagai
berikut, pada tahun 2002 terjadi 212 kasus dengan kematian 2 kasus, tahun 2003
terjadi 594 kasus dengan kematian 9 kasus, tahun 2004 terjadi 742 kasus dengan
kematian 14 kasus, tahun 2005 terjadi 1960 kasus dengan kematian 24 kasus dan
tahun 2006 terjadi 1376 kasus dengan kematian 20 kasus. Bila dilihat dari kelompok
umur penderita DBD, usia anak sekolah 5- 14 tahun mencapai 29, 17 % termasuk
kelompok kedua terbesar setelah usia dewasa (Dinkes Kota Medan, 2006a). Hal ini
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
yang rentan terhadap penyakit DBD merupakan tempat yang potensial untuk
Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat bahwa setiap tahunnya tetap terjadi
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), abatisasi selektif, foging atau pengasapan pada
semua lokasi kasus terjangkit. Pemerintah Kota Medan juga memberikan pengobatan
secara gratis terhadap penderita DBD yang dirawat di Rumah Sakit Umum
dr Pirngadi Medan.
suatu kegiatan yang sudah dilakukan, di mana bertujuan untuk merubah perilaku
(Depkes RI, 1997). Penyuluhan pada dasarnya merupakan proses komunikasi dan
mencapai hasil yang maksimal, maka metode dan media penyuluhan perlu mendapat
perhatian yang besar dan harus disesuaikan dengan sasaran. Penggunaan kombinasi
berbagai media akan sangat membantu dalam proses penyuluhan kesehatan. Pada
kelompok cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader posyandu
dapat dibagi berdasarkan jumlah sasaran (perorangan, kelompok, massa) dan cara
penyuluhan yang sering digunakan pada kelompok yang pesertanya lebih dari 15
orang. Ceramah akan berhasil bila penyuluh menguasai materi yang akan
diceramahkan. Leaflet dan film adalah merupakan media penyuluhan yang fungsinya
Penyuluhan tentang DBD berkaitan erat dengan peran serta masyarakat dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan DBD yang dapat dilakukan seperti kegiatan
paling utama, efektif dan sederhana, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk
membasmi virusnya belum tersedia. Kegiatan PSN-DBD ini harus didukung oleh
nyamuk ini telah tersebar luas di seluruh tempat baik di rumah-rumah, sekolah dan
tempat-tempat umum.
slides (melalui overhead projector, komputer & dan film yang diputar melalui LCD
projector). Kegiatan penyuluhan juga sudah dilakukan kepada murid sekolah dasar
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk menanamkan sikap dan perilaku
sehat kepada siswa agar rumah dan sekolah bebas dari nyamuk penular DBD.
secara terus menerus oleh guru kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar
UKS adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak
usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK hingga
kemampuan dan membentuk perilaku hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan yang optimal. Pelatihan kader kesehatan sekolah atau dokter kecil
anak untuk anak dengan fokus latihan diantaranya pada keterampilan mengamati dan
setiap kelas dengan catatan memperhatikan kondisi atau tingkat kemampuan anak
menurut tahapan proses tumbuh kembang. Masa anak sekolah dasar umur 6-12 tahun
adalah merupakan periode intelektual. Menurut Meumann (cit, Kartono, 2007) yang
mengamati perkembangan menyatakan bahwa anak seusia dokter kecil yaitu pada
dengan jumlah siswa sebanyak 263.927 orang (Profil DKK Medan, 2006). Hal ini
merupakan potensi yang besar jika dapat diberdayakan dalam melaksanakan PSN-
pengetahuan yang baik dan sikap yang positif dapat melaksanakan kegiatan PSN-
Bebas Jentik (ABJ) yang dihubungkan dengan penurunan kasus DBD di Kota Medan.
Hal ini juga didukung oleh penelitian Lagiono taun 2000 yang mengemukakan bahwa
ada keterpaduan dokter kecil dan ibu rumah tangga dalam kebiasaan menguras,
Sampai saat ini penyuluhan itu belum menampakkan hasil yang optimal,
dapat dilihat dari peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN-DBD yang masih
rendah (Suhardiono, 2005), partisipasi orang tua atau wali murid khususnya ibu
dalam kegiatan PSN-DBD di rumah juga masih sangat rendah (Hasanah, 2005) dan
juga terbukti dari ABJ kota Medan sebesar 89% yang masih berada di bawah
mengenai pengaruh metode penyuluhan yang diberikan kepada dokter kecil untuk
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
1.2. Permasalahan
serta melihat potensi yang besar dari dokter kecil, maka perlu diteliti pengaruh
metode penyuluhan untuk meningkatan pengetahuan dan sikap dari dokter kecil agar
Adapun yang merupakan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
5. Untuk menganalisis metode yang paling efektif untuk dapat diterapkan kepada
terhadap PSN-DBD.
dengan leaflet.
dengan film.
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan agar dapat sebagai bahan acuan (model)
sekolah dasar sebagai potensi yang besar untuk ikut berperan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti yang
sering menimbulkan wabah dan kematian. Menemukan kasus DBD secara dini
bukanlah hal yang mudah, karena pada awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya
tidak spesifik, sehingga sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya. Penegakan
diagnosis DBD (secara klinis) sesuai dengan kriteria World Health Organization
Sampai sekarang dikenal ada empat tipe virus dengue sebagai penyebab DBD
ini yaitu tipe 1, 2, 3 dan 4, virus ini termasuk dalam group B Arthropod Borne Virus.
Keempat tipe virus ini ada di berbagai daerah Indonesia. Hasil penelitian
terakhir ini terlihat adanya kecendrungan kenaikan proporsi pada kelompok dewasa.
Masa inkubasi DBD biasanya berkisar antara 4-7 hari. Prognosis DBD sulit
diramalkan dan pengobatan yang spesifik untuk DBD tidak ada, karena obat terhadap
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
virus dengue belum ada. Prinsip dasar pengobatan penderita DBD adalah penggantian
cairan tubuh yang hilang karena kebocoran plasma (Depkes RI, 2005).
Health Organization (WHO), terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris (Depkes RI,
2005).
Kriteria Klinis:
1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus 2-7 hari.
4. Syok ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi <20 mm Hg
atau nadi tidak teraba, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak
gelisah.
Kriteria Laboratoris:
lebih.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.1.2. Diagnosis Laboratoris DBD
2. Isolasi Virus.
nyeri belakang bola mata, nyeri otot, tulang dan sendi, mual, muntah dan timbulnya
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.2. Pemberantasan Sarang Nyamuk
dilakukan saat ini adalah memberantas vektor yaitu nyamuk penular Aedes aegypti
dan juga pemberantasan terhadap jentik-jentiknya. Hal ini disebabkan karena vaksin
untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Cara
Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) yang harus didukung oleh peran serta
DBD tidak terjadi lagi. Upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat harus
1. Fisik
b. Menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dan lain-lain).
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2. Kimia
pembasmi jentik yang dikenal dengan istilah larvasidasi. Larvasida yang biasa
digunakan adalah temephos di mana formulasi yang digunakan adalah dalam bentuk
granule (sand granules), dengan dosis 1 ppm atau 10 gram ( 1 sendok makan rata)
untuk setiap 100 liter air. Larvasida dengan temophos ini mempunyai efek residu 3
bulan. Larvasida yang lain yang dapat digunakan adalah golongan insect growth
regulator.
3. Biologi
memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang/tempalo
dan lain-lain).
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada
gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 1986). Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) ini juga merupakan upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral. Apabila ditinjau dari sudut pembangunan di bidang kesehatan, UKS
adalah salah satu strategi untuk mencapai kemandirian masyarakat khususnya peserta
didik dalam mengatasi masalah kesehatan dan menolong dirinya sendiri di bidang
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
kesehatan yang selanjutnya akan menghasilkan derajat kesehatan yang optimal
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan
menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat)
dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah dan telah diperbaharui pada tahun
Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS. Pada
tahun 1989 ada juga Surat Keputusan Nomor 0372a/P/1989, Nomor 390a/Menkes/
SKB/VI/1989, Nomor 140A/Tahun 1989 dan Nomor 30A Tahun 1989 tentang Tim
Pembina UKS yang juga telah diperbaharui pada tahun 2003 (Depdiknas, 2003).
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Berdasarkan SKB 4 Menteri tersebut di atas, dibentuklah Tim Pembina UKS
baik di tingkat pusat maupun daerah, yang akan melaksanakan pembinaan dan
dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat,
program UKS adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat
dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif
peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan, melalui kegiatan
pelatihan kader kesehatan sekolah yang disebut dengan dokter kecil. Dokter kecil
adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan
teman, keluarga dan lingkungannya. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa
dapat berpartisipasi dalam program UKS, dapat menjadi penggerak hidup sehat
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
di sekolah, di rumah dan lingkungannya, serta dapat menolong dirinya sendiri, antar
siswa dan orang lain untuk hidup sehat (Depkes RI, 1995).
berdasarkan pendekatan dari anak untuk anak (pendekatan sebaya atau peer group
hidup sehat. Dokter kecil yang sudah terlatih merupakan potensi untuk menjadi
penggerak hidup sehat bagi kelompoknya secara khusus dan semua anak sekolah
Beberapa kriteria untuk dapat dilatih menjadi Dokter Kecil (Depkes, 1995)
seperti:
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan Dokter Kecil.
3. Berprestasi di sekolah.
4. Berbadan sehat.
Pelatihan sebenarnya dapat dilaksanakan untuk anak dari setiap kelas dengan
catatan memperhatikan kondisi atau tingkat kemampuan anak sesuai tahapan proses
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
tumbuh kembang. Dalam perkembangan jiwani anak, pengamatan menduduki tempat
menerangkan bahwa anak usia 8-12 tahun mulai memahami benda-benda dan
peristiwa serta tumbuh wawasan akal budinya atau insight. Pendapat serupa juga
dikemukakan oleh Kroh (cit, Kartono, 1996) bahwa anak usia 10 sampai 12 tahun
bersifat realisme dan kritis. Anak sudah bisa mengadakan sintesa logis, karena
munculnya pengertian, wawasan (insight) dan akal yang sudah mencapai taraf
kematangan.
Semua kejadian ingin diselidiki dengan tekun dan penuh minat. Dalam keadaan
normal, pikiran anak usia sekolah dasar berkembang secara berangsur-angsur dan
secara tenang serta pengetahuannya bertambah secara pesat. Anak pada usia ini
pengaruh yang sistematis terhadap pembentukan akal budi anak. Ingatan anak pada
usia 8-12 tahun ini mencapai intensitas paling besar dan paling kuat, anak mampu
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.5. Promosi Kesehatan
dari istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti: Pendidikan Kesehatan,
kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama,
yaitu:
dari seseorang.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.6. Penyuluhan
Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberian informasi atau pesan
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku sehat
(Notoatmidjo, 2005).
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Herawani, 2001).
atas:
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
a. Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung (melalui percakapan,
b. Media cetak, baik berupa gambar, tulisan, foto, selebaran, poster, dan lain-
c. Media terproyeksi, berupa gambar atau tulisan lewat slide, pertunjukan film,
dan lain-lain.
a. Komunikasi langsung baik melalui percakapan tatap muka atau telefon yang
kegiatan sasaran.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
c. Pendekatan massal jika penyuluh berkomunikasi secara tidak langsung atau
Yang merupakan ciri utama dalam metode ini adalah penyuluhan dapat
dilakukan kapan saja, di mana saja dan program penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasarannya.
selalu mempertimbangkan:
pokoknya.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah bahwa program penyuluhan
harus lebih banyak mengacu kepada pemecahan masalah yang sedang dan akan
dihadapi.
satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok besar ini adalah ceramah dan seminar.
Metode yang cocok untuk kelompok kecil adalah diskusi kelompok, curah
dan lain-lain.
sifatnya massa atau publik. Beberapa contoh dari metode ini adalah seperti ceramah
pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca
indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka
Elgar Dale (cit, Notoatmidjo, 2005), membagi alat peraga tersebut atas sebelas
macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tesebut dalam
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
sebuah kerucut. Secara berurut dari intensitas yang paling kecil sampai yang paling
besar alat tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kata-kata; 2). Tulisan; 3). Rekaman,
radio; 4) Film; 5) Televisi; 6). Pameran; 7). Fieldtrip; 8). Demonstrasi; 9). Sandiwara;
menjadi:
a. Alat bantu yang rumit (complicated) seperti film, film strip, slide yang
b. Alat bantu yang sederhana seperti leaflet, buku bergambar, benda-benda yang
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media
cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
dibedakan menjadi:
a. Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, dan lain
sebagainya.
beberapa, yaitu:
a. Media cetak
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah: poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker dan pamflet.
Ada beberapa kelebihan media cetak ini antara lain: tahan lama, mencakup
banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,
mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Tetapi media ini
juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara,
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam
madia ini adalah: televisi, radio, film, video film, CD dan VCD. Seperti halnya media
cetak, media elektronik ini juga memiliki kelebihan antara lain: lebih mudah
sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan diulang-ulang, serta
jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah: biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, perlu listrik dan alat, perlu persiapan, perlu penyimpanan dan perlu
Media ini menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak
maupun elektronik, misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi
layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik,
sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh
Kelemahan dari media ini antara lain: biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik
dan alat, perlu persiapan, perlu penyimpanan dan perlu keterampilan untuk
mengoperasikannya.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.7. Pengetahuan
gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan
isinya termasuk manusia dan kehidupannya (Keraf, 2001). Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui. Manusia memiliki rasa ingin tahu, lalu ia mencari, hasilnya
seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh
obyek mempunyai intensitas dan tingkat yang berbeda-beda, yang secara garis besar
1. Tahu (know)
tingkatan ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
2. Memahami (comprehension)
Pada tingkatan ini orang sudah paham dan dapat menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar juga.
3. Aplikasi (application)
Pada tingkatan ini sudah ada kemampuan untuk menjabarkan materi yang
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek, di mana penilaian berdasarkan pada kriteria yang
Menurut Piter Senge (cit. Soejito 2001), proses pembelajaran terjadi bila ada
untuk bertindak. Belajar adalah proses seumur hidup yang tidak terbatas pada
pendidikan formal saja. Ada dua jenis proses belajar yaitu, 1) secara generatif
kreatif; 2) cara adaptif (adaptive learning) untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.8. Sikap
seseorang untuk bertingkah laku atau merespons sesuatu baik terhadap rangsangan
positif maupun rangsangan negatif dari suatu objek rangsangan. Teori yang sering
dipakai berupa teori rangsang balas (stimulus-response theory) atau teori penguat
tingkah laku sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
Allen, Guy dan Edgley (cit. Azwar, 2005), mengatakan bahwa sikap adalah
menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana. Sikap merupakan
Struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu
individu pemilik sikap mengenai apa yang berlaku atau yang benar bagi obyek sikap.
kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.
Interaksi antara ketiga komponen adalah selaras dan konsisten, dikarenakan apabila
dihadapkan dengan suatu obyek sikap yang sama maka ketiga komponen itu harus
mempolakan arah sikap yang seragam. Apabila salah satu saja diantara ketiga
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
komponen sikap tidak konsisten dengan yang lain, maka akan terjadi ketidak
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami individu,
dalam interaksi sosial terjadi hubungan sebagai individu maupun anggota kelompok
sosial yang saling mempengaruhi. Interaksi sosial ini meliputi hubungan antara
perubahan yang meniru perilaku orang lain karena orang lain tersebut dianggap sesuai
Sikap mempunyai arah artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu
setuju atau tidak setuju. Orang yang setuju terhadap suatu obyek maka arahya positif
dan sebaliknya orang yang tidak setuju maka arahnya negatif. Sikap memiliki
intensitas artinya kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun
arahnya mungin tidak berbeda. Dua orang yang sama memiliki sikap yang berarah
negatif belum tentu memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Sikap juga
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
2.9. Landasan Teori
menggunakan teori perilaku model Green yang dikenal dengan mode PRECEDE
Faktor predisposisi:
Pengetahuan
Keyakinan
Nilai-nilai kehidupan
Sikap Keturunan
Kepercayaan
Faktor pendukung:
Ketersediaan sarana Perilaku
Kemudahan sarana Kesehatan
individu/
Masyarakat/pemerintah masyarakat
Perundang-undangan
Prioritas kesehatan
Keterampilan petugas
Faktor penguat:
Keluarga
Teman Sebaya Lingkungan
Guru
Tokoh Masyarakat
Pelayanan Kesehatan
Pengambil kebijakan
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Pada model tersebut dijelaskan bahwa kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu:
3. Faktor lingkungan.
Selanjutnya faktor perilaku itu sendiri terbentuk dari tiga unsur yang meliputi:
c. Faktor penguat (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku
kelompok referensi dari masyarakat. Pada gambar terlihat bahwa faktor ini
masyarakat itu salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap di mana
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
peningkatan kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan-
Adapun yang merupakan kerangka konsep penelitian ini adalah seperti yang
Penyuluhan kesehatan
- Pengetahuan
- Metode penyuluhan
ceramah dan leaflet.
- Metode penyuluhan - Sikap
ceramah dan film.
ceramah dan leaflet maupun ceramah dan film terhadap peningkatan pengetahuan dan
sikap.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
randomisasi dari true experiment design sangat sulit dan biayanya mahal. Di samping
itu rancangan ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan
dengan metode ceramah dengan leaflet dan kelompok yang diberi perlakuan
O1 X1 O2
O3 X2 O4
perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet dan penyuluhan metode ceramah
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
O2 dan O4 Post test untuk menilai pengetahuan dan sikap sesudah dilakukan
perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet dan penyuluhan metode ceramah
negeri dan sekolah dasar swasta yang mempunyai dokter kecil. Pemilihan lokasi
endemis DBD, juga merupakan kecamatan yang tertinggi kasusnya setiap tahun serta
memiliki banyak sekolah dasar yaitu 24 unit sekolah dasar negeri dan 27 unit sekolah
dasar swasta.
penyusunan laporan akhir yang dimulai dari bulan Juli 2007 dan diharapkan selesai
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh dokter kecil yang ada di semua
sekolah dasar Kecamatan Medan Helvetia meliputi 24 unit sekolah dasar negeri dan
27 unit sekolah dasar swasta yang berjumlah 219 orang (Dinkes Kota Medan, 2006b).
3.3.2. Sampel
1. Dokter kecil yang duduk dikelas lima, bertujuan untuk persamaan karakteristik
responden dan juga karena pada usia ini ingatan anak mempunyai intensitas
paling besar dan paling kuat, anak mampu memuat jumlah materi ingatan paling
Dari seluruh populasi dokter kecil yang memenuhi kriteria inklusi tersebut
berjumlah 120 orang yang berasal dari 15 unit sekolah dasar negeri dan 17 unit
sekolah dasar swasta. Seluruhnya ditetapkan sebagai sampel dan dibagi menjadi 2
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
1. Kelompok I terdiri dari dokter kecil berasal dari sekolah yang lokasinya dekat
2. Kelompok II terdiri dari dokter kecil berasal dari sekolah yang lokasinya jauh
berbeda untuk menghindari bias informasi. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Data primer melalui kuesioner yang disusun secara terstruktur di mana responden
diminta untuk memilih jawaban yang paling benar dan sesuai menurut responden.
sebelumnya (Hasanah, 2005) dan juga disusun sendiri oleh peneliti di mana
pertanyaan sikap.
Uji coba dilakukan terhadap kuesioner tersebut kepada 30 orang responden yang
yaitu dilakukan kepada dokter kecil yang ada di Kecamatan Medan Petisah pada
cara melakukan korelasi antara skor masing-masing variabel dengan skor totalnya
(Sutanto, 2001). Suatu variabel dikatakan valid bila skor tersebut berkorelasi
secara signifikan dengan skor totalnya. Tehnik korelasi yang digunakan adalah
Korelasi Pearson Product Moment (r). Keputusan uji bila r hitung > r tabel maka
Ho ditolak artinya variabel valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka Ho gagal
ditolak artinya variabel tidak valid. Pengukuran reabilitas dilakukan dengan cara
One Shot atau diukur sekali saja. Setelah semua pertanyaan valid analisis
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
dengan r hasil yang dalam hal ini disebut Alpha Cronbachs. Keputusan uji bila
di mana nilai r hasil antara 0,388 sampai 0,779 dan nilai Alpha Cronbachs
oleh Hasanah (2006). Sedangkan variabel sikap ada 19 pertanyaan yang diuji dan
nilai r hasil antara 0,671 sampai 0,917 sedangkan nilai Alpha Cronbachs sebesar
rumus df = N-2 di mana N = 30, df = 28, maka nilai r tabel adalah 0,361. Hal ini
reliabel. Pengolahan data uji coba kuesioner tersebut menghasilkan nilai r hasil
dan nilai Alpha Cronbachs lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 2.
2. Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan dokumen yang ada pada sekolah,
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan ini seperti
tempat kegiatan, modul, leaflet, film dan petugas yang akan membantu.
2. Tahap pelaksanaan
menit.
dengan metode ceramah selama 45 menit dan diskusi selama 15 menit. Materi
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel
tentang PSN-DBD yang terdiri dari metode ceramah dengan menggunakan leaflet
dan film.
a. Metode penyuluhan adalah metode yang dipakai saat penyuluhan pada penelitian
ini yaitu ceramah yang berupa penyampaian pesan searah berbentuk kata-kata.
b. Media penyuluhan adalah media yang dipakai dalam penyuluhan ini, yaitu:
ii. Leaflet: penyampaian pesan dengan bantuan media cetak berupa kertas bentuk
pertolongannya.
Metode pengukuran yang dipergunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.
2 Media - - - Nominal
penyuluhan
3 Pengetahuan -Menjawab kuesioner Kuesioner Baik: benar 15 Interval
-Benar diberi nilai 1, 1 - 21 Sedang: benar 8-14
-Salah diberi nilai 0 Rendah: benar 1-7
(Pratomo, 1986)
4 Sikap -Menjawab kuesioner Kuesioner Positif: setuju 80% Ordinal
-Setuju diberi nilai 1 1 - 19 Negatif: setuju < 80%
-Tidak setuju diberi (Riduwan, 2002) )
Nilai 0
Data yang diperoleh diolah secara manual dan dilanjutkan dengan komputer
menggunakan program SPSS for windows dengan tahapan editing, coding dan entry
data. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik untuk melihat pengaruh dan
perbedaan pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan serta
menentukan metode penyuluhan yang paling efektif dengan menggunakan uji T test
(Paired T test dan Independent T test) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisa
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kecamatan Helvetia adalah salah satu kecamatan yang ada di Kota Medan.
Luas wilayahnya sebesar 11,60 Km dengan jumlah penduduk 139.196 jiwa, terdiri
dari 21.785 KK, merupakan kecamatan yang padat penduduknya. Kecamatan ini
memiliki 7 kelurahan yaitu Helvetia, Helvetia Tengah, Helvetia Timur, Dwikora, Sei
Induk yang terletak di Perumnas Helvetia dan 2 unit Puskesmas Pembantu (Pustu)
yaitu Pustu Dwikora dan Pustu Tanjung Gusta. Kecamatan ini juga mempunyai
unit, SD Negeri 24 unit, SD swasta 27 unit, SLTP 25 unit, SLTA 34 unit dan
seluruh murid SD tercatat sebanyak 18. 281 orang dan jumlah dokter kecil yang
sedang duduk di kelas IV, V dan VI berjumlah 219 orang dengan Guru UKS
sejumlah 52 orang.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
4.2. Karakteristik Responden
yaitu sebesar 60% pada kelompok responden yang diberikan penyuluhan dengan
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
4.2.3. Pengetahuan Sebelum Diberi Penyuluhan
diberikan penyuluhan baik itu dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan
metode ceramah dan film mayoritas berpengetahuan sedang, yaitu pada metode
ceramah dan leaflet sebesar 50 orang (83,3%) serta metode ceramah dan film
penyuluhan dengan menggunakan ceramah dan leaflet mayoritas adalah negatif yaitu
sebesar 96,7%, sedangkan responden yang memperoleh penyuluhan ceramah dan film
sebahagian yang mempunyai sikap negatif yaitu sebesar 48,3% yang dapat dilihat
pada Tabel 7.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Sebelum Pemberian
Penyuluhan
pemberian penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan
metode ceramah dan film keseluruhannya menjadi baik yaitu 100% yang dapat dilihat
pada Tabel 8.
bersikap positif yaitu sebesar 93,3%, sedangkan yang diberi penyuluhan dengan
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
metode ceramah dan film juga terjadi perubahan menjadi mayoritas bersikap positif
diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah 13,17 dan
sebesar 5,70, Nilai p=0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan di mana dapat dilihat pada
Tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Leaflet
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Bila hasil rerata nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah mendapat
penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet tersebut digambarkan maka dapat
18.87
20
18
16 13.17
14
12
10
8
6
4
2
0
Sebelum Sesudah
Pengetahuan Kelom pok Ceram ah-Leaflet
diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah 12,95 dan
sebesar 4,57 dan Nilai p value = 0,00 berarti dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah pemberian
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah-leaflet yang dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Perbandingan Rerata Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Leaflet
Bila hasil rerata nilai sikap responden sebelum dan sesudah mendapat
penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet tersebut digambarkan maka dapat
20
17.52
18
16
14 12.95
12
10
8
6
4
2
0
Sebelum Sesudah
Sik ap Ke lom pok Ce ram ah-Le afle t
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
4.3.3. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan
Sesudah Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Film
pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan film adalah 12,60 dan
sesudahnya meningkat menjadi 19,62 dengan nilai mean difference sebesar 7,02 dan
Nilai p value < 0,005 yang bermakna secara statistik bahwa ada perbedaan yang
menggunakan metode ceramah dan film yang dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan dengan Metode Ceramah Film
Bila hasil rerata nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah mendapat
penyuluhan dengan metode ceramah dan film tersebut digambarkan maka dapat
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Pe rbandingan Re rata Nilai Pe nge tahuan Re s ponde n
Se be lum Dan Se s udah Pe nyuluhan De ngan M e tode
Ce ram ah dan Film
25
19.62
20
15 12.6
10
0
Sebelum Sesudah
Pe nge tahuan Ke lom pok Ce ram ah-Film
pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan film adalah 15,48 dan
sesudahnya meningkat menjadi 18,03 dengan nilai mean difference sebesar 2,55 dan
Nilai p value sebesar 0,00 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan
metode ceramah dan film yang dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Perbandingan Rerata Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan dengan Metode Ceramah - Film
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Bila hasil rerata nilai sikap responden sebelum dan sesudah mendapat
penyuluhan dengan metode ceramah dan film tersebut digambarkan maka dapat
18.5 18.03
18
17.5
17
16.5
16 15.48
15.5
15
14.5
14
Sebelum Sebelum
Sikap Kelom pok Ceram ah-Film
sesudah pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah 18,87,
dengan metode ceramah dan film lebih besar nilainya yaitu sebesar 19,62 dengan
Nilai p value = 0,002 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan antara
pemberian penyuluhan metode ceramah dan leaflet dengan metode ceramah dan film
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Tabel 14. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sesudah Pemberian
Penyuluhan Berdasarkan Metode Penyuluhan
19,8
19,62
19,6
19,4
19,2
18,87
19
18,8
18,6
18,4
ceramah-leaflet ceramah-film
Pengetahuan Sesudah Penyuluhan Menurut Metode
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai sikap dokter kecil sesudah
pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah 17,52, dengan
metode ceramah dan film lebih besar nilainya yaitu 18,03 dengan Nilai p value =
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
0,007 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan antara pemberian
penyuluhan metode ceramah dan leaflet dengan metode ceramah dan film untuk
18,2 18,03
18
17,8
17,6 17,52
17,4
17,2
ceramah-leaflet ceramah-film
Sikap Sesudah Penyuluhan Menurut Metode
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB V
PEMBAHASAN
DBD sebelum diberikan penyuluhan baik itu dengan metode ceramah dan leaflet
ceramah dan leaflet mayoritas masih bersikap negatif sedangkan kelompok dokter
kecil yang memperoleh penyuluhan ceramah dan film sebahagian saja mempunyai
sikap negatif.
hampir setara. Keadaan ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2005) yang
paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya
perlakuan.
maupun dengan metode ceramah dan film pengetahuan responden terhadap PSN-
DBD keseluruhannya menjadi baik, begitu juga dengan sikap responden yang mana
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
sesudah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet terjadi perubahan
dan sikap dokter kecil tentang PSN-DBD setelah mendapatkan penyuluhan dengan
metode ceramah dan leaflet maupun ceramah dan film. Keadaan ini menggambarkan
menghasilkan suatu perubahan dari yang semula belum diketahui menjadi diketahui,
yang dahulu belum dimengerti sekarang dimengerti. Hal ini sesuai dengan tujuan
pengetahuan, sikap maupun tindakan atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut
(Depkes RI, 2002). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Hayani, et al. (2004)
pengetahuan Guru UKS setelah mendapat pelatihan tentang PSN-DBD. Pada keadaan
ini dapat digambarkan bahwa metode dan media penyuluhan yang dipakai pada
penelitian ini juga berperan dalam perubahan tersebut di mana salah satu penelitian
(Basuki, 2006). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Mulyana (2005), bahwa tingkat
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
keberhasilan penyampaian makna dari suatu pesan sangat dipengaruhi oleh metode
yang tepat dan kemasan yang menarik dalam penyampaian pesan tersebut.
Bila dilihat dari perbandingan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden
sebelum dan sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet maupun
ceramah dan film, maka didapati bahwa ada perbedaan rerata nilai pengetahuan dan
sikap responden tersebut sebelum dan sesudah menerima penyuluhan, yaitu berupa
dari 15 orang untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah, di mana kunci
bantu atau media penyuluhan yang sesuai baik itu media cetak dan elektronik. Pada
penelitian ini ceramah dilakukan dengan menggunakan media leaflet dan film.
penglihatan atau visual untuk lebih mudah diingat dan dimengerti segala lapisan
masyarakat (Depkes, 2001). Visual ini lebih mudah diingat, lebih komunikatif, lebih
dapat mencapai sasaran (Depkes, 2002). Media ini biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna sehingga mempermudah
metode ceramah dan leaflet mempunyai arti yang bermakna untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap responden tentang PSN-DBD. Pada penelitian Sudibyo (1998)
tentang pengaruh penyuluhan obat terhadap pengetahuan, sikap dan penggunaan obat
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri oleh Ibu di Kabupaten Cianjur
menyimpulkan bahwa pengaruh metode ceramah dan media leaflet terbukti secara
(b) meningkatkan sikap ibu terhadap pengobatan sendiri, dan (c) meningkatkan
tindakan pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit
kepala.
Film adalah media audio visual yang sifatnya dapat didengar dan dilihat.
Media ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah
Sebagai media penyuluhan film merupakan audio visual yang seringkali lebih efektif
metode pertunjukan lainnya (Mardikanto, 1992). Orang lebih menyukai film sebab
film menyuguhkan gerak, warna dan suara (WHO, 1992). Ada beberapa penelitian
dengan media VCD dan Leaflet dapat meningkatkan pengetahuan, sikap guru
dan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah (Metehoky, Sudargo, Dewi, 2004)
reproduksi dengan metode ceramah, audio visual, serta perpaduan ceramah dan audio
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
visual dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja SLTP di Tapanuli Utara
secara signifikan.
didapati bahwa sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet
mempunyai nilai 5,70 dan nilai 7,02 untuk metode ceramah dan film. Keadaan ini
penyuluhan metode ceramah dengan leaflet dan 2,55 pada metode ceramah dengan
film. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah dan leaflet lebih meningkatkan
sikap dibanding dengan metode ceramah dan film. Keadaan ini mungkin disebabkan
karena kelompok responden yang menerima penyuluhan dengan metode ceramah dan
menerima penyuluhan dengan metode ceramah dan film sebelumnya sebagian sudah
ceramah dan film terlihat tidak terlalu besar peningkatannya. Selain itu seperti kita
ketahui bahwa film itu adalah komunikasi yang bersifat hiburan di mana hanya
Dari hasil penelitian diperoleh ada perbedaan rerata nilai pengetahuan dan
sikap responden sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet
maupun ceramah dan film dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap responden,
di mana rerata nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode ceramah dan
film lebih besar nilainya dibandingkan dengan rerata nilai pengetahuan dan sikap
dengan menggunakan metode ceramah dan film lebih bermakna dalam meningkatkan
penyuluhan metode ceramah dan leaflet. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan
dengan menggunakan metode ceramah dan film merupakan suatu kombinasi metode
dan media penyuluhan yang lebih efektif karena menggunakan lebih banyak panca
indera dan lebih menimbulkan daya tarik serta minat responden sehingga informasi
yang disampaikan lebih mudah diterima. Menurut penelitian para ahli, indera yang
paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih
Sedangkan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera yang lain. Dari sini dapat
penerimaan informasi atau bahan pendidikan (Notoatmodjo, 2007). Teori ini juga
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
menyerap suatu materi sebanyak 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio
visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30%, dari yang didengarnya hanya
20%, dan dari yang dibaca hanya 10%. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Elgar
prinsip pengetahuan pada manusia diterima melalui panca indra. Semakin banyak
panca indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan
pemahaman. Pada saat menonton film mata dan telinga ikut berperan sementara pada
saat membaca leaflet hanya mata yang berperan. Pendapatnya ini dapat digambarkan
melalui sebuah kerucut, di mana dapat dilihat bahwa media film mempunyai
intensitas yang lebih tinggi dibandingkan kata-kata dan media leaflet dalam
melalui gambar, musik dan kata-kata sehingga dapat menimbulkan multiple effect
(Depkes, 2002). Selain itu media film juga adalah media yang dinamis dan menarik
sehingga lebih diminati oleh anak-anak yang dalam hal ini adalah dokter kecil. Minat
anak pada periode sekolah dasar terutama sekali tercurah pada segala sesuatu yang
dinamis bergerak. Segala sesuatu yang aktif dan bergerak akan sangat menarik minat
dan perhatian anak. Ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini juga mencapai intensitas
paling besar dan paling kuat. Kehidupan fantasinya mengalami perubahan penting,
di mana pada usia ini anak senang dengan cerita-cerita (Kartono, 2007).
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
5.3. Keterbatasan Penelitian
1. Media leaflet dan film yang digunakan pada penelitian sebelumnya tidak diuji
cobakan, untuk itu peneliti memilih leaflet dan film yang digunakan sebagai
media mempunyai informasi tentang DBD yang prinsipnya sama yaitu untuk
sumber lain seperti televisi, radio dan lain-lain di mana dalam hal ini peneliti
kegiatan penyuluhan juga dilakukan pada hari yang berbeda untuk kedua
kelompok.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab terdahulu maka dapat
disimpulkan:
penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet, yang dapat dilihat dari
penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet, yang dapat dilihat dari
penyuluhan dengan metode ceramah dan film, yang dilihat dari peningkatan
penyuluhan dengan metode ceramah dan film, yang dilihat dari peningkatan
5. Pada penelitian ini metode ceramah dan film lebih bermakna secara statistik
daripada metode ceramah dan leaflet yang rerata nilai sebesar 18,87.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
6. Pada penelitian ini metode ceramah dan leaflet lebih bermakna secara statistik
untuk meningkatkan sikap dengan melihat nilai mean difference sebesar 4,57
daripada metode ceramah dan film yang nilai mean difference sebesar 2,55.
6.2. Saran
kecil.
leaflet dapat juga dijadikan satu alternatif dalam meningkatkan sikap dokter
kecil.
keterlibatan dari orang-orang yang berkompeten dan lintas sektor yang terkait
menjadi suatu kegiatan yang rutin dilakukan dan dapat dimasukkan sebagai
kurikulum.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, ed. ke-2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
-------. 1991. Materi Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga Departemen
Kesehatan R.I.
-------. 1995a. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta:
Departemen Kesehatan R.I.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
-------. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue
di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyuluhan Lingkungan Departemen Kesehatan R.I.
Dinas Kesehatan Kota Medan. 2006 a. Situasi dan Kondisi Penyakit DBD di Kota
Medan Tahun 2006. Medan: Dinas Kesehatan Kota Medan.
-------. Profil Usaha Kesehatan Sekolah Kota Medan. Medan: Dinas Kesehatan Kota
Medan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2005. Situasi dan Upaya Penanggulangan
DBD di Kota Medan Tahun 2005. Medan: Rapat Kerja bulan Agustus Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Keraf, A. S. dan Dua M. 2001. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis.
Yogyakarta: Kanisius. Utaranas Kesehatan
Lagiono. 2000. Keterpaduan Peranan Dokter Kecil dan Ibu Rumah Tangga dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Kecamatan
Tegal Rejo. Tesis. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada.
Metekohy, Feby A., Toto Sudargo, dan Fatwasari Tetra Dewi. 2004. Pengaruh
Media Ceramah, Leaflet, dan VCD dalam Pencegahan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium. Berita Kedokteran Masyarakat, 20 (3), p. 97-135.
Nasriati. 2005. Promosi Kesehatan Melalui Diskusi Role Play serta Audiovisual
dalam Pengenalan Tersangka Melakukan Persuasi Pengobatan dan
Pencegahan Penularan TB Paru Pada Kader Kesehatan di Banda Aceh.
Tesis. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
-------. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
-------. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Supardi. 2002. Pengaruh metode ceramah dan media leaflet terhadap perilaku
pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit
kepala, batuk dan pilek di Jawa Barat. < http://digilib.ekologi.litbang.
depkes.go.id/go.php?node=24 jkpkbppk-gdl-res-2002-sudibyo-1751-keluhan>
(20/3/2008)
World Health Organization.1988. Health Education, Trans oleh Ida Bagus Tjitarsa.
Bandung: Penerbit ITB.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 1. Materi Penyuluhan
Tujuan : Dokter kecil mengetahui dan memahami serta mempunyai sikap yang
a. PENGERTIAN
Penyakit DBD ini pada umumnya menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade
dewasa.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
b. PENYEBAB
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam group B
Sampai saat ini dikenal ada 4 tipe virus dengue yaitu tipe 1, 2, 3 dan 4.
Virus dengue tipe 3 merupakan tipe yang paling sering menyebabkan kasus
yang berat.
c. CARA PENULARAN
Penularan dapat terjadi bila ada tiga faktor yang berperan yaitu manusia, virus
DBD, maka virus dengue ikut terhisap dan akan berkembang biak dan
Bila nyamuk menggigit/menghisap darah orang yang sehat maka virus itu akan
Kalau orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan maka ia akan segera
Virus dengue berkembang biak dalam tubuh manusia dan akan berada dalam
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Orang yang kemasukan virus dengue tidak semuanya akan sakit, ada yang
hanya demam ringan dan akan sembuh sendirinya atau bahkan ada yang sama
sekali tanpa gejala tetapi tetap dapat menularkan kepada orang lain.
tanah seperti bak mandi/wc, tempayan, drum, vas bunga dan barang-barang
yang dapat menampung air seperti kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat
Dalam beberapa hari telur akan menetas menjadi jentik dan kemudian
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
e. GEJALA DAN TANDA
digigit nyamuk dimana hal ini terjadi disebabkan oleh pecahnya pembuluh
Bila sudah parah penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin disebut
dengan syok.
Bila curiga terserang penyakit DBD harus segera ditolong di Rumah Sakit
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Cara yang paling tepat dan sederhana adalah dengan memberantas jentik-jentik
nyamuk Aedes aegypti di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan
a. Fisik
o Menguras dan menyikat bak mandi, Water Closet (WC) dan lain-lain.
dan lain-lain.
b.Kimia
Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menaburkan bubuk abate pada
tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras atau di daerah yang air
bersih sulit didapat sehingga perlu menampung air hujan. Takaran yang
dipakai adalah 1 sendok makan peres ( 10 gram) untuk 100 liter air.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
c. Biologi
memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan kepala timah, ikan gupi, ikan
Bila kita menjumpai seseorang yang diduga menderita penyakit DBD, maka
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
9 Dewasa : 3 x 1 tablet/ hari.
h. PSN-DBD DI SEKOLAH
aegypti.
o Siswa.
o Guru.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
i. GAMBAR SIKLUS PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
k. GAMBAR CARA-CARA MELAKUKAN PSN-DBD
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Mengganti air vas bunga Mengganti air tempat minuman burung
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
KUESOINER
KECAMATAN : ...................................................
NAMA SEKOLAH : SD....................................................
ALAMAT SEKOLAH : ....
.........................................................
WILAYAH PUSKESMAS :
TGL. SURVEY : ...
PETUGAS : .......................................................
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
PERTANYAAN PENELITIAN
Petunjuk :
Beritanda silang (X) pada huruf (B) apabila jawabannya benar dan
(S) apabila pernyataan di bawah ini salah.
No Pertanyaan B S
1. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit B S
yang dapat menular.
2 Penyakit DBD adalah penyakit berbahaya dan dapat B S
menimbulkan kematian
3 Penyakit DBD dapat dicegah dengan vaksinasi. B S
4 Virus dengue merupakan penyebab penyakit DBD B S
5 Sampai saat ini ada 3 jenis tipe virus dengue. B S
6 Penyakit DBD ditularkan kepada orang lain melalui gigitan B S
nyamuk Aedes aegypty
7 Siklus hidup nyamuk Aedes aegypty berasal dari telur yang B S
berubah jadi jentik- jentik dan pupa (kepompong).
8 Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypty, berwarna hitam dan B S
belang-belang putih pada seluruh badannya.
9 Nyamuk Aedes aegypti menggigit/menghisap darah manusia B S
biasanya pada malam hari.
10 Nyamuk Aedes aegypty dapat meletakkan telurnya pada B S
tempat- tempat penampungan air antara lain bak mandi,
ember, vas bunga, ban bekas, tempurung kelapa, kaleng bekas,
kotak tampungan air di belakang kulkas dan dispenser.
11 Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air tergenang yang B S
bersih dan maupun yang kotor.
12 Tanda-tanda penyakit DBD adalah: demam tinggi mendadak B S
2-7 hari, muka kemerahan, lemah,lesu, dan tampak bintik-
bintik merah pada kulit.
13 Penderita DBD perlu segera mendapat pertolongan, karena B S
bila terlambat akan meninggal dalam 2- 3 hari.
14 Pertolongan pertama yang dapat dilakukan di rumah yaitu B S
memberikan minum yang banyak dengan air matang, air susu,
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
juice maupun larutan oralit.
15 Foging dapat membunuh nyamuk dewasa. B S
16 Pencegahan yang paling sederhana dan tepat adalah B S
memberantas jentik- jentik nyamuk dengan PSN- DBD di
lingkungan rumah dan sekolah satu kali seminggu.
17 Kegiatan 3M adalah menguras, mengubur dan menutup. B S
18 Menguras bak mandi dilakukan dengan cara membuang airnya B S
saja, dan tidak perlu disikat lagi.
19 Seluruh barang- barang bekas tidak terpakai yang dapat B S
menampung air harus dikubur.
20 Bubuk abate dapat dipakai pada tempat penampungan air yang B S
sulit dikuras.
21 Memelihara ikan juga merupakan salah satu cara B S
pemberantasan jentik nyamuk.
Petunjuk :
Di bawah ini ada pertanyaan-pertanyaan tentang sikap. Berilah tanda silang (X)
pada jawaban yang paling sesuai. Ingat, jawaban tidak harus sama dengan orang lain,
karena setiap orang harus mempunyai kebebasan untuk menjawab.
Pilihan jawaban :
TS : Tidak setuju
S : Setuju
No Pertanyaan - Pertanyaan S TS
1 Saya senang sekali mendapat penyuluhan PSN- DBD ini. S TS
2 Saya akan melakukan PSN- DBD di rumah seminggu sekali S TS
3 Saya sudah mendengar penyuluhan PSN- DBD dan akan S TS
melakukannya.
4 Saya akan memberikan contoh tentang cara melakukan 3 M di S TS
keluarga saya.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
5 Pendapat saya semua siswa sekolah harus melakukan PSN- S TS
DBD di rumah masing- masing.
6 Saya akan membersihkan bak di rumah saya minimal sekali S TS
seminggu.
7 Saya akan mengubur kaleng- kaleng, barang plastik bekas yang S TS
dapat menampung air.
8 Saya akan mengganti air vas bunga di rumah minimal S TS
seminggu sekali.
9 Saya akan menutup rapat tempat penampungan air. S TS
10 Mengganti air tempat minuman burung juga harus
dilakukan seminggu sekali.
11 Kotak tempat penampungan air pada kulkas (lemari es) perlu S TS
dibersihkan seminggu sekali karena nyamuk Aedes aegypti tidak
dapat hidup di tempat tersebut.
12 Saya akan memelihara ikan di kolam rumah saya untuk S TS
memberantas jentik nyamuk.
13 Saya akan menaburkan bubuk abate sebulan sekali di kolam S TS
rumah saya.
14 Tempurung kelapa tidak akan saya biarkan terbuka di halaman S TS
rumah.
15 Saya tidak akan membuang sampah yang dapat menampung air S TS
dengan sembarangan.
16 Saya akan ikut serta dalam kegiatan PSN- DBD di sekolah. S TS
17 Menurut saya PSN- DBD juga harus dilakukan di sekolah S TS
seminggu sekali.
18 Saya akan melaporkan kalau ada teman yang sakit seperti DBD S TS
kepada guru.
19 Saya akan menolong kalau ada teman atau anggota keluarga S TS
yang sakit seperti DBD.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PENGARUH METODE PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PEMBERANTASAN
SARANG NYAMUK DBD DI KECAMATAN HELVETIA TAHUN 2007
I. Pengetahuan
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.867 14
Item Statistics
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Reliability
[DataSet1] C:\Program Files\SPSSEval\data valid kk mdng.sav
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.977 19
Item Statistics
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 4. Hasil Output
Hasil Output
umur responden leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 thn 7 11.7 11.7 11.7
11 thn 15 25.0 25.0 36.7
10 thn 38 63.3 63.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 thn 15 25.0 25.0 25.0
11 thn 16 26.7 26.7 51.7
10 thn 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 24 40.0 40.0 40.0
perempuan 36 60.0 60.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 17 28.3 28.3 28.3
perempuan 43 71.7 71.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
pengetahuan sebelum leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 10 16.7 16.7 16.7
Sedang 50 83.3 83.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 8 13.3 13.3 13.3
Sedang 52 86.7 86.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 2 3.3 3.3 3.3
Negatif 58 96.7 96.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 31 51.7 51.7 51.7
Negatif 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 60 100.0 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 60 100.0 100.0 100.0
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
sikap sesudah leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 56 93.3 93.3 93.3
Negatif 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 59 98.3 98.3 98.3
Negatif 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
T-Test
Paired Samples Statistics
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Pengetahuan
13.17 60 1.304 .168
1 sebelum leaflet
Pengetahuan
18.87 60 1.501 .194
sesudah leaflet
Pair Sikap Sebelum leaflet 12.95 60 1.854 .239
2 Sikap Sesudah leaflet 17.52 60 1.112 .144
Pair Pengetahuan
12.60 60 1.993 .257
3 sebelum film
Pengetahuan
19.62 60 1.106 .143
sesudah film
Pair Sikap Sebelum film 15.48 60 1.347 .174
4 Sikap Sebelum film 18.03 60 .938 .121
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair Pengetahuan sebelum
1 leaflet & Pengetahuan 60 .323 .012
sesudah leaflet
Pair Sikap Sebelum leaflet &
60 .580 .000
2 Sikap Sesudah leaflet
Pair Pengetahuan sebelum
3 film & Pengetahuan 60 .383 .003
sesudah film
Pair Sikap Sebelum film &
60 .390 .002
4 Sikap Sebelum film
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean td. Deviatio Mean Lower Upper t df ig. (2-tailed
Pair Pengetahuan seb
1 leaflet - Pengetah-5.700 1.640 .212 -6.124 -5.276 -26.929 59 .000
sesudah leaflet
Pair Sikap Sebelum le
-4.567 1.511 .195 -4.957 -4.176 -23.408 59 .000
2 Sikap Sesudah le
Pair Pengetahuan seb
3 film - Pengetahua -7.017 1.873 .242 -7.501 -6.533 -29.018 59 .000
sesudah film
Pair Sikap Sebelum fil
-2.550 1.307 .169 -2.888 -2.212 -15.108 59 .000
4 Sikap Sebelum fil
T-Test
Group Statistics
Std. Error
Metode Penyuluhan N Mean Std. Deviation Mean
Total Nilai Pengetahuan leaflet 60 18.87 1.501 .194
Sesudah film 60 19.62 1.106 .143
Total Nilai Sikap Sesudah leaflet 60 17.52 1.112 .144
film 60 18.03 .938 .121
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Independent Samples Test
evene's Test fo
uality of Varianc t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df g. (2-tailed
Difference
DifferenceLower Upper
Total Nilai Peng Equal varia
5.526 .020 -3.116 118 .002 -.750 .241 -1.227 -.273
Sesudah assumed
Equal varia
-3.116 08.484 .002 -.750 .241 -1.227 -.273
not assume
Total Nilai Sikap Equal varia
8.183 .005 -2.750 118 .007 -.517 .188 -.889 -.145
assumed
Equal varia
-2.750 14.742 .007 -.517 .188 -.889 -.145
not assume
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil
Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository 2008