You are on page 1of 7

Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas pengerjaan logam yang berfungsi untuk mengerjakan

lubang.

Fungsi mesin bor adalah:

1. Membuat lobang
2. Membuat lobang bertingkat
3. Membesarkan lobang
4. Chamfer

Jenis-jenis mesin bor menurut macamnya:

1. Mesin bor meja


2. Mesin bor lantai
3. Mesin bor radial
4. Mesin bor koordinat
5. Mesin bor tangan

Sedangkan menurut kapasitasnya, mesin bor digolongkan atas:

1. Diameter terbesar lobang yang dapat dikerjakan


2. Jarak gerak poros maksimum turun naik
3. Jarak poros maksimum dengan meja mesin
4. Jarak terjauh antara tiang dengan poros mesin

JENIS-JENIS MESIN BOR

1. Mesin Bor Meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat
lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja
mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar.
Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun
dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
2. Mesin Bor Lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor
kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat.

3. Mesin Bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin
ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada
landasan atau alas mesin.

4. Mesin Bor Koordinat

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor sebelumnya. Perbedaannya
terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk
membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-
masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang
tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah
melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat
diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

PEMEGANG MATA BOR

1. Cekam Bor

Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai silindris. Biasanya cekam ini mempunyai
2 atau 3 rahang penjepit. Ukuran cekam bor ditunjukkan oleh diameter terbesar dari mata bor yang
dapat dijepit..

2. Sarung Pengurung/Sarung Tirus

Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung pengurung yang berlobang tirus. Oleh
karena tangkai dan sarung berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan, ia akan saling mengunci.

Lubang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse, yaitu ketrirusan menurut standar internasional.

Tabel 1. Ukuran Tirus

MORSE DIAMETER TIRUS TERBESAR


Morse 1 12,20 mm
Morse 2 18,00 mm
Morse 3 24,10 mm
Morse 4 31,60 mm
PEMEGANG DAN PENJEPIT BENDA KERJA

1. Ragum Tangan

Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda kerja yang dapat dijepit oleh
ragum tangan harus berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter 6 mm.

2. Ragum Mesin

Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya pemotongannya semakin besar,
maka digunakan ragum mesin.

3. Meja Mesin

Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda kerja tidak mungkin di
jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan baut pengunci T yang mana baut ini
dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.

4. Tangan

Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk benda kerja yang kecil dan panjang
serta lobang yang dibuat tidak dalam dan berdiameter kecil.

MATA BOR

Mata Bor Spiral

Disebut mata bor spiral karena mata bor ini mempunyai alur potong melingkar yang berbentuk spiral
sepanjang badan. Mata bor spiral mempunyai dua bagian utama yaitu mata potong dan sudut
pemotong.

Mata bor spiral dibuat dari bahan baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi dan karbida.
Bentuk badan mata bor ini tidak silindris tetapi berbentuk tirus dari ujung sampai batas tangkai
dengan kenaikan 0,05 mmsetiap kenaikan panjang 100 mm.

Mata bor spiral terdapat dua macam bentuk tangkai, yaitu tangkai berbentuk silindris dan tangkai
yang berbentuk tirus. Alur spiral mempunyai sudut tatal dan dapat mempercepat keluarnya bram
selama pengeboran. Mata potong terdiri dari dua buah bibir pemotong. Tebal bor merupakan
tulang/punggung yang berbentuk spiral , bagian ini terdapat di kedua alur pemotong. Sisi pemotong
terdapat sepanjang alur pemotong dan ini dapat menentukan ukuran bor.

Mata Pemotong
Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong mata
bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi
pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor.

Tabel 2. Sudut Mata Bor

BESAR SUDUT BAHAN


500-800 Kuningan, Perunggu

1180 Baja, Besi Tuang, Baja Lunak, Baja Tuang

1400 Baja Keras

Sudut Potong

Sudut potong mata bor terdapat empat macam, yaitu:

- Sudut Bebas (a)

- Sudut Mata Potong (b)

- Sudut Tatal ()

- Sudut Pemotongan ()

Ujung mata pemotong harus selalu tajam. Pusat/ujung bibir pemotong yang tidak sentris saat
pengasahan mata bor menghasilkan beban yang tidak sama terhadap bor. Akibatnya lobang yang
terbentuk tidak tepat, bergeser/menyimpang posisinya dari senter yang ditentukan.

PRINSIP PENGEBORAN

Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang
silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap.

Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat
menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.

KECEPATAN POTONG PENGEBORAN

Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per
menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang
terpotong per satuan waktu.

Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran
putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak
tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.

Kecepatan potong ditentukan oleh:


- Jenis bahan yang akan dibor - Efesiensi pendinginan

- Jenis bahan mata bor - Cara/teknik pengeboran

- Kualitas lobang yang diinginkan - Kapasitas mesin bor

Tabel 3. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS

BAHAN KECEPATAN POTONG (m/menit)


Alumunium Campuran 60 100

Kuningan Campuran 30 100

Perunggu Tegangan Tinggi 25 30

Besi Tuang Lunak 30 50

Besi Tuang Menengah 25 30

Besi Tuang Keras 10 20

Tembaga 20 30

Baja Karbon Rendah 30 50

Baja Karbon Sedang 20 30

Baja Karbon Tinggi 15 20

Baja Perkakas 10 30

Baja Campuran 15 25

Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata bor dalam
satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per
menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam harga
milimeter per menit.

Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U).
Oleh karena itu, maka

Dimana:

U = Keliling bibir mata potong bor

D = Diameter mata bor

p = 3.14

Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang ditempuh
oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut
maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan
rumus:

U=pxdxn

Dimana:

U = keliling bibir potong mata bor

D = Diameter mata bor

N = putaran mata bor per menit

Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak
keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong
dalam satuan panjang per satuan waktu.

Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U) sama dengan
panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan potong sama dengan
jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:

V=U

V= p x d x n (m/menit)

Berdasarkan rumus diatas selanjutnya putaran mata bor dalam satu menit adalah

PEMAKANAN PENGEBORAN

Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali
putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata
bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.

Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat, kekuatan mesin
yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.

Tabel 4. Besarnya Pemakanan Berdasarkan Diameter Mata Bor

Diameter Mata Bor (mm) Besarnya Pemakanan Dalam Satu

Kali Putaran (mm)


-3 0.025 0.050

36 0.050 0.100

6 12 0.100 0.175

12 25 0.175 0.375
25 dan seterusnya 0.375 0.675

Bor duduk Ragum universal

Ragum putar

Bor tangan

You might also like