You are on page 1of 10

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Dwiki Rivaldy

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 020

Acara 4 : Deskripsi Fosil Bentonik IV Praktek : Micropaleontologi

Keterangan :
1. Aperture
2. Umbilicus
3. Septa
4. Suture
5. Test
V D S

No. Urut : 02
Susunan Kamar : Polythalamus (biserial)
Polythalamus biserial merupakan bentuk kamar dengan
test yang terdiri dari 2 baris kamar yang berselang-seling
Bentuk Test : Conical
Conical yaitu berbentuk kerucut
Bentuk Kamar : Angular
Angular yaitu bentuk kamar yang menyudut
Suture :
Ventral (V) : Tertekan kuat
Dorsal (D) : Tertekan kuat
Komposisi Test : Gamping hyalin
Gamping hyalin yaitu dinding hyaline merupakan dinding
gampingan yang bersifat bening/transparan, dan umumnya
berpori halus.
Jumlah Kamar :
Ventral (V) :2
Dorsal (D) : 15
Aperture : Virgulina
Virgulina yaitu aperture yang menyerupai
koma/melengkung tetapi tegak lurus pada permukaan
septum (sapta face)
Hiasan pada :
Permukaan Test : Smooth
Smooth yaitu bentuk test yang halus/licin
Aperture : Lip
Lip yaitu bentuk bibir aperture yang menebal

Suture :-
Umbilicus :-
Peri-Peri :-
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Textulariidae
Genus : Textularia
Spesies : Textularia lateralis Lacicker
Lingkungan Pengendapan : Berdasarkan klasifikasi menurut Boltovskoy dan Wright
(1976), maka lingkungan pengendapan dari fosil ini berada
laut dangkal dengan kedalamam 30 - 300 meter pada
zonasi middle neritic zone.
Untuk penentuan lingkungan pengendapan fosil

INNER MIDDLE OUTER


UPPER & MIDDLE LOWER ABYSSAL
NERITIC NERITIC NERITIC KANDUNGAN FOSIL BENTONIK
BATHYAL ZONE BATHYAL ZONE ZONE
ZONE ZONE ZONE

Textularia lateralis
Lacicker

0-30 30-100 100-300 300-1000 1000-3000 3000-5000 KEDALAMAN LAUT (METER)


UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Dwiki Rivaldy
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 020

Acara 4 : Deskripsi Fosil Bentonik IV Praktek : Micropaleontologi

Keterangan :

1. Test
2. Aperture
3. Lip/Rim
4. Suture
5. Umbilicus
V D S

No. Urut : 06
Susunan Kamar : Polythalamus (biserial)
Polythalamus biserial merupakan bentuk kamar dengan test yang
terdiri dari 2 baris kamar yang berselang-seling
Bentuk Test : Palmate
Palmate yaitu bentuk test yang berbentuk seperti daun
Bentuk Kamar : Tabular
Tabular adalah bentuk test yang berbentuk tabung
Suture : Tertekan Kuat
Komposisi Test : Gamping Hyline
Gamping Hyline merupakan dinding gampingan yang bersifat
bening/transparan dan umumnya berpori halus
Jumlah Kamar : 20
Aperture : Bulat dan sederhana
Biasanya di ujung sebuah test (terminal) lubangnya bulat.
Hiasan Pada
Permukaan Test : Smooth
Smooth merupakan bentuk test yang halus
Aperture :-
Suture : Bridge
Bridge yaitu bentuk suture yang seperti jembatan
Umbilicus :-
Peri peri :-
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera

Family : Bulivinanidae
Genus : Bulivina
Species : Bulivina subaenariensis

Lingkungan Pengendapan : Berdasarkan klasifikasi menurut Boltovskoy dan Wright


(1976), maka lingkungan pengendapan dari fosil ini
berada upper and middle bathyal zone dengan
kedalaman 300-1000 M

Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

INNER MIDDLE OUTER


UPPER & MIDDLE LOWER ABYSSAL
NERITIC NERITIC NERITIC KANDUNGAN FOSIL BENTONIK
BATHYAL ZONE BATHYAL ZONE ZONE
ZONE ZONE ZONE

Bulivina
subaenariensis

0-30 M 30-100 M 100-300 M 300-1000 M 1000-3000 M 3000-5000 M KEDALAMAN LAUT (METER)


UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Dwiki Rivaldy
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 020

Acara 4 : Deskripsi Fosil Bentonik IV Praktek : Micropaleontologi

Keterangan :
1. Test
2. Punctate
3. Suture
4. Aperture
5. Umbilicus

V D S

No. Urut : 07
Susunan Kamar : Polythalamus ( Coiled test )
Coiled test (test yang berputar)
Bentuk Test : Biconveks
Biconveks yaitu cembung pada kedua sisnya
Bentuk Kamar : Angular conical
Angular conical merupakan bentuk kamar yang menyudut
Suture : Tertekan Kuat
Komposisi Test : Gamping Hyline
Gamping Hyline merupakan dinding gampingan yang bersifat
bening/transparan dan umumnya berpori halus
Jumlah Kamar : 15
Aperture : Vurgulina
Vurgulina merupakan bentuk aperture yang menyerupai
koma/melengkung, tetapi tegak lurus pada permukaan septum
(sapta face)
Hiasan Pada
Permukaan Test : Smooth
Smooth yaitu bentuk test yang halus
Aperture :
Suture : Limbate
Limbate yaitu bentuk suture yang menebal
Umbilicus :-
Peri peri :-
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera
Family : Elphidiumidae
Genus : Elphidium
Species : Elphidium fimbriatulum

Lingkungan Pengendapan : Berdasarkan klasifikasi menurut Boltovskoy dan Wright


(1976), maka lingkungan pengendapan dari fosil ini
berada interdinal zone sampai middle neritik dengan
kedalaman 0-100 M

Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

INTERDI UPPER &


INNER MIDDLE OUTER LOWER
MIDDLE ABYSSAL KANDUNGAN
NAL NERITIC NERITIC NERITIC BATHYAL
BATHYAL ZONE FOSIL BENTONIK
ZONE ZONE ZONE ZONE
ZONE ZONE

Bulivina
subaenariensis

0-30 M 30-100 M 100-300 M 300-1000 M 1000-3000 M 3000-5000 M KEDALAMAN


LAUT (METER)
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Dwiki Rivaldy
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 020

Acara 4 : Deskripsi Fosil Bentonik IV Praktek : Micropaleontologi

Keterangan :

1. Test
2. Punctate
3. Suture
4. Aperture
5. Umbilicus
V D S

No. Urut : 08
Susunan Kamar : Polythalamus
Polythalamus merupakan susunan dan bentuk kamar-kamar
foram yang terdiri dari satu kamar
Bentuk Test : Biconveks
Biconveks yaitu cembung pada kedua sisnya
Bentuk Kamar : Planispiral evolute
Planispiral evolute yaitu test yang teputar dimana seluruh
putarannya dapat terlihat
Suture : Tertekan Kuat
Komposisi Test : Gamping Hyline
Gamping Hyline merupakan dinding gampingan yang bersifat
bening/transparan dan umumnya berpori halus
Jumlah Kamar : 20
Aperture : Virgulina
Virgulina merupakan bentuk aperture yang menyerupai
koma/melengkung, tetapi tegak lurus pada permukaan septum
(sapta face)
Hiasan Pada
Permukaan Test : Smooth
Smooth yaitu bentuk test yang halus
Aperture :
Suture :-
Umbilicus :-
Peri peri :-
Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family :
Genus :
Species : Eponidella palmerae Bermudez

Lingkungan Pengendapan : Berdasarkan klasifikasi menurut Boltovskoy dan Wright


(1976), maka lingkungan pengendapan dari fosil ini
berada interdinal zone sampai middle neritik dengan
kedalaman 0-100 M

Untuk Penentuan Lingkungan Pengendapan

INTERDI UPPER &


INNER MIDDLE OUTER LOWER
MIDDLE ABYSSAL KANDUNGAN
NAL NERITIC NERITIC NERITIC BATHYAL
BATHYAL ZONE FOSIL BENTONIK
ZONE ZONE ZONE ZONE
ZONE ZONE

Bulivina
subaenariensi
s

0-30 M 30-100 M 100-300 M 300-1000 M 1000-3000 M 3000-5000 M KEDALAMAN


LAUT (METER)
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Dwiki Rivaldy
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 15 020

Acara 4 : Deskripsi Fosil Bentonik IV Praktek : Micropaleontologi

Keterangan :
1. Test
2. Punctate
3. Suture
4. Aperture
5. Umbilicus

V D S

No. Urut : 05
Susunan Kamar : Trochospiral
Bentuk Test : Spherical
Bentuk Kamar : Globular
Suture
- Ventral : Tertekan kuat
- Dorsal : Tertekan kuat
Komposisi Test : Gamping hyalin
Jumlah Kamar
- Ventral :5
- Dorsal : 12
Komposisi Kimia : CaCO3
Aperture : Primary aperture interiomarginal umbilicus
Hiasan Pada :
- Permukaan Test : Perforate
- Aperture : Lip
- Suture :-
- Umbilicus : Deeply umbilicus
- Peri-Peri :-
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Globigeriniidae
Genus : Globorotalia
Spesies : Globorotalia dutertrei (DORBIGNY)
Umur : N.17 N.23
Keterangan :
Cara hidup fosil ini adalah mengambang di atas permukaan laut. Makanan utama
dari foraminifra planktonik adalah diatom dan bakteri. Sistem reproduksi foraminifera ini
yakni secara aseksual dan seksual. Semula individu dewasa yang mempunyai inti
sel/nucleous membelah diri (fase aseksual) dan membentuk individu baru
yangmegalosfeer (proculum besar dan ukuran cangkang kecil), selanjutnya inti inti
dengan flagel sebagai jamet jantan dan betina saling bergerak mencari pasangan yang
berlawanan jenis untuk berkonjugasi (fase seksual ) membentuk individu baru.
Seluruh sitoplasma yang ada dimanfaatkan untuk membentuk sel anak akibatnya
sel induk mati setelah berkembang biak. Apabila mati testnya akan tenggelam dan
bersatu membentuk endapan dan endapan cangkang inilah yang dijadikan petunjuk oleh
para ahli umtuk mencari minyak bumi.
Fosil ini memiliki kegunaan seperti : dapat mengetahui korelasi penampang suatu
daerah dengan daerah lain baik di permukaan ataupun di bawah permukaan, mengetahui
penentuan umur suatu lapisan batuan, untuk menentukan data-data stratigrafi untuk
mengetahui lapisan sedimen yang mengandung minyak dan membantu dalam
menentukan lingkungan pengendapan.

You might also like