You are on page 1of 4

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JURANG MANGU
Jl. Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
Telp: 021 73881743

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS JURANG MANGU
Nomor : 445.4/00135/UKP.VII-JM/2017

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPT PUSKESMAS JURANG MANGU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPT PUSKESMAS JURANG MANGU,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas yang lebih
bermutu, perlu disusun tentang penerapan manajemen resiko klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu ditetapkan
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jurang Mangu tentang
penerapan Manajemen Resiko Klinis;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS JURANG MANGU TENTANG


MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPT PUSKESMAS JURANG MANGU.
Kesatu : Manajemen resiko klinis seperti tertera dalam lampiran merupakan bagian
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliuran, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Kota Tangerang Selatan


Pada tanggal : 16 Maret 2017
Kepala UPT Puskesmas Jurang Mangu,

Aisah

-1-
LAMPIRAN : Keputusan Kepala Puskesmas Jurang Mangu
NOMOR : 445.4/00135/UKP.VII-JM/2017
TANGGAL : 16 Maret 2017

MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS JURANG MANGU

A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas Jurang Mangu dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medik. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse event, dan harms pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi puskesmas)
dan dokter

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Posbindu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko: keluhan pasien, klaim/ aduan, incident report, audit klinis.
2. Pembahasan: Tim Manajemen Puskesmas, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan: RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan, dan lain-lain.
4. Tindak lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan
atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan
pasien (patient care dan patient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/ berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk
juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/ kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/ pengendalian
e. Keterbatasan waktu

-2-
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan petugas
h. Salah menempatkan personel
3. Teknik
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist

G. Tipe Medical Error


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Diesease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late Diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan terapi
a. Kesalahan melakukan tindakan medik
b. Kesalahan memberikan terapi
c. Kesalahan menetapkan dosis
d. Kesalahan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik sudah
jelas.
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan sistem lainnya

H. Penutup

-3-
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di UPT Puskesmas Jurang Mangu

Ditetapkan di : Kota Tangerang Selatan


Pada tanggal : 16 Maret 2017
Kepala UPT Puskesmas Jurang Mangu,

Aisah

-4-

You might also like