You are on page 1of 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang

tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan

mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Masalah kesehatan gigi dan

mulut yang paling banyak ditemukan adalah penyakit karies gigi. Karies

gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini

menyebabkan gigi berlubang, jika tidak ditangani, penyakit ini dapat

menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan

bahkan kematian (Wikipedia bahasa Indonesia, 2007).

Di Indonesia karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling banyak

diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas

2007, 75% penduduk Indonesia mengalami riwayat karies gigi dengan tingkat

keparahan gigi (indeks DMF-T) sebesar 5 gigi setiap orang. Dilaporkan juga

bahwa 23% penduduk yang menyadari dirinya bermasalah gigi dan mulut,

30% diantara mereka menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga

profesional gigi. Ditemukan pula angka keperawatan yang sangat rendah,

terjadinya keterlambatan perawatan yang tinggi, dan kerusakan gigi sebagian

besar berakhir dengan pencabutan (http://fitriastiari.wordpress.com/2013/01/).

Penyakit karies gigi merupakan penyakit yang tidak mengenal batasan

usia, oleh karena itu penyakit karies gigi dapat juga dialami pada

kelompok anak-anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007

memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di


2

bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata

lain hanya 11% anak Indonesia yang terbebas dari karies.

Menurut hasil penelitian Feni Triana (2012) yang dilakukan di SDN 5

Penengahan Bandar Lampung hasil pemeriksaan dari kondisi kesehatan gigi

dan mulut (DMF-T) murid-murid kelas 5 di SDN 5 Penengahan Bandar

Lampung diketahui bahwa rata-rata DMF-T murid-murid tersebut adalah 0,83

dengan rincian jumlah Decay (D)=52, Missing (M)=1, dan Filling (F)=0 yang

berarti tingkat keparahan karies gigi masuk dalam kriteria sangat rendah.

Selanjutnya dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada 20

siswa dikelas V di SDN 1 Natar, didapat 18 siswa mengalami karies dan 2

siswa tidak mengalami karies. Hal ini menunjukkan masih tingginya angka

karies yang didapat dari 20 siswa tersebut.

Jika bekteri dalam plak bercampur zat gula dari makanan, akan

menghasilkan zat asam yang bisa mengikis email gigi, dentin sampai pulpa

sehingga terbentuk karies atau gigi berlubang. Ditekankan akan pentingnya

anak menghindari makanan manis yang lengket dan mudah difermentasi

(kembang gula, coklat) dan jajan di antara waktu makan, karena sering makan

kembang gula di antara waktu makan dapat meningkatkan karies sampai 7

(tujuh) kali lipat (Endang Sariningsih, 2014: 224-247) .

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti tentang Gambaran Nilai DMF-T Pada Siswa/I Kelas V di SDN 1

Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai

berikut: Bagaimanakah Gambaran Nilai DMF-T Pada Siswa/I Kelas V di

SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai DMF-T pada siswa/i

kelas V di SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui nilai D-T pada siswa/i kelas V di SDN 1 Natar

Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

b. Mengetahui nilai M-T pada siswa/i kelas V di SDN 1 Natar

Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

c. Mengetahui nilai F-T pada siswa/i kelas V di SDN 1 Natar

Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa/I

Untuk memberikan gambaran nilai DMF-T pada siswa/i kelas V di

SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan juga kesempatan bagi peneliti untuk

menerapkan ilmu pengetahuan yaitu tentang DMF-T yang didapatkan


4

selama masa perkuliahan di Jurusan Keperawatan Gigi khususnya nilai

DMF-T pada siswa/i kelas V di SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung

Selatan Tahun 2014.

3. Bagi Institusi

Untuk menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah bagi jurusan dan

dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama Mahasiswa/I Keperawatan

Gigi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian tentang gambaran nilai DMF-T pada siswa/i

kelas V di SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014.

Jenis penelitian yaitu deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

gambaran nilai DMF-T pada siswa/i kelas V di SDN 1 Natar Kecamatan

Natar Lampung Selatan Tahun 2014. Sasaran penelitian ini adalah siswa/i

kelas V di SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan. Lokasi penelitian

dilakukan di SDN 1 Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan. Waktu

penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2014.

You might also like