Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan
utama di negara-negara berkembang. Gangguan jiwa menurut Depkes RI
(2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan
atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kejadian gangguan jiwa terdiri dari faktor biologis, faktor
psikologis dan faktor sosial budaya (Maramis, 1994). Masalah kesehatan jiwa
seringkali tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian
secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan
ketidakmampuan individu dalam berkarya serta ketidaktepatan individu dalam
berperilaku yang dapat menghambat pembangunan yang diakibatkan karena
mereka tidak produktif (Yosep, 2007).
Definisi sehat menurut kesehatan dunia adalah suatu keadaan sejahtera
yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 25 %
dari penduduk dunia pernah mengalami masalah kesehatan jiwa, dimana 1%
diantaranya merupakan gangguan jiwa berat. Di Indonesia rata-rata gangguan
jiwa berat seperti halusinasi, ilusi, waham, kemampuan berpikir, gangguan
proses pikir serta tingkah laku yang aneh, misalnya agresifitas atau katonik di
setiap provinsi sebesar 14,3 % sedangkan di Jawa Tengah penderita gangguan
jiwa berat sebesar 2,3% (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
Upaya penanggulangan kejadian gangguan jiwa yang dapat dilakukan
menurut Kepmenkes no 220/Menkes/SK/III/2002 adalah dengan pelaksanaan
pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas dan
Rumah Sakit Umum), ketersediaan obat psikotropika di berbagai tingkat
pelayanan, tersedianya perawatan kesehatan jiwa di masyarakat, pendidikan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan jiwa,
keterlibatan peran serta masyarakat umum, tenaga kesehatan, sukarelawan,
keluarga dan konsumen, tenaga pendidik, penetapan kebijakan nasional,
program dan peraturan perundang-undangan yang tepat, pengembangan
sumber daya manusia (Psikiater), kerjasama lintas sektor (pendidikan, sosial,
hukum, dll), pemantauan kesehatan di masyarakat, dukungan terhadap
penelitian-penelitian di bidang biologi dan psikososial kesehatan jiwa.
Puskesmas Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas
membawahi wilayah dengan luas 3.786 km2 yang terbagi dalam 10 desa
dengan jumlah penduduk mencapai 40.044 jiwa. Data puskesmas pada bulan
Juni 2017 mencatat bahwa sebanyak 137 orang mengalami gangguan jiwa, 5
baik gangguan jiwa ringan, sedang, maupun berat. Tercatat sebanyak 2 orang
di isolasi di dalam rumah yang dibuat oleh dinas kesehatan Kabupaten
Banyumas. Kontribusi bidang kesehatan dapat diwujudkan diantaranya
dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang adekuat kepada pasien.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gangguan
jiwa di Desa Purwojati terlebih dahulu, diharapkan dapat memberikan
masukan terhadap Desa, Puskesmas, ataupun Dinas terkait untuk dapat
mengurangi kejadian gangguan jiwa di Desa Purwojati. Masalah tersbut
menjadi penting untuk diteliti sebagai pencegahan terjadinya gangguan jiwa
khususnya di Desa Purwojati.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui faktor-faktor risiko terjadinya gangguan jiwa di wilayah Desa
Purwojati, Banyumas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor biologis terjadinya gangguan jiwa di wilayah Desa
Purwojati.
b. Mengetahui faktor psikologis terjadinya gangguan jiwa di wilayah
Desa Purwojati.
c. Mengetahui faktor sosial budaya terjadinya gangguan jiwa di wilayah
Desa Purwojati.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat terutama
yang berhubungan dengan faktor risiko terjadinya gangguan jiwa.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi masyarakat meningkatkan pemahaman masyarakat
mengenai kesehatan jiwa
b. Manfaat bagi puskesmas membantu program enam dasar pelayanan
kesehatan puskesmas yang berkaitan dengan penanganan penyakit
tidak menular terutama 6 masalah kesehatan jiwa masyarakat sehingga
nantinya kesehatan jiwa masyarakat akan lebih mudah terpantau.
c. Manfaat bagi mahasiswa menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut
mengenai masalah kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Purwojati, Banyumas.
II. ANALISIS SITUASI