You are on page 1of 5

SURVEI INDEKS KEPERCAYAAN PERBANKAN TAHUN 2005

? Indeks Kepercayaan Perbankan (IKP) tahun 2005 sedikit menur un dibandingkan tahun
2004. Kondisi ini ditunjukkan oleh turunnya indeks komposit kepercayaan perbankan dari
112 menjadi 111.2.

? Menurunnya IKP terutama akibat memburuknya persepsi kondisi ekonomi saat ini maupun
ke depan. Perkembangan ini didorong oleh lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM)
yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi perbankan. Sementara penilaian
responden terhadap kondisi perbankan relatif moderat. Efektivitas pengawasan bank dan
keyakinan atas keamanan simpanan di bank dinilai sedikit membaik.

? Rencana pengurangan cakupan jumlah penjaminan simpanan masih belum diketahui oleh
sebagian besar responden khususnya rumah tangga. Namun pengurangan cakupan jumlah
penjaminan simpanan tersebut mendorong relatif turunnya keyakinan responden korporasi
maupun rumah tangga atas keamanan simpanannya di bank.

Grafik 1. Indeks Kepercayaan Perbankan


150

140 Rumah Tangga Korporasi


Indeks Komposit
130

120

110

100

90

80
2003 2004 2005

Kondisi Ekonomi Saat Ini dan ke Depan


Mayoritas responden rumah tangga (lebih dari 70%) dan lebih dari setengah responden
korporasi (54%) menilai bahwa kondisi perekonomian saat ini lebih buruk secara signifikan
dibandingkan keadaan perekonomian tahun 2004. Penilaian korporasi terhadap kondisi
ekonomi masih lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga. Hal ini mengingat korporasi
cenderung lebih banyak memiliki informasi mengenai kegiatan ekonomi dibandingkan rumah
tangga. Buruknya kondisi saat ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga BBM secara
tajam dan masih terus meningkatnya harga minyak internasional. Perkembangan ini

1
mempengaruhi pesimisme responden atas kondisi ekonomi ke depan mengingat dampak
lanjutan dari kenaikan BBM tersebut secara signifikan mempengaruhi biaya operasional usaha
dan biaya hidup.

Grafik 2. Penilaian Kondisi Perekonomian Indonesia

Saat Ini Ke depan


5 5

Rumah Tangga Korporasi


4 Rumah Tangga Korporasi 4
Rata-rata Skor

Rata-rata Skor
3 3

2 2

1 1
2003 2004 2005 2003 2004 2005

Kondisi Perbankan Saat Ini dan ke Depan


Responden menilai bahwa kondisi perbankan di tahun 2005 tidak berbeda
dibandingkan tahun 2004. Di kalangan korporasi, 55% menilai kondisi perbankan saat ini
sudah baik dan 45% sisanya menilai kondisi perbankan masih belum baik. Sementara di
kalangan rumah tangga, 52% menilai sudah baik dan 48% sisanya menilai masih belum baik
Adapun alasan utama untuk menilai kondisi perbankan saat ini sudah lebih baik adalah aspek
pelayanan bank yang sudah lebih efisien dan kemudahan fasilitas untuk bertransaksi. Di sisi
lain, tingkat suku bunga kredit yang terlalu tinggi dan praktek good corporate governance
yang masih rendah (KKN) merupakan alasan utama untuk menilai bahwa kondisi bank saat ini
masih belum membaik.

Grafik 3. Penilaian Kondisi Perbankan

Saat Ini Ke depan

5 5

Meskipun
4
masih belum ada perbaikan dibandingkan
4
kondisi tahun lalu, mayoritas (lebih
Rata-rata Skor
Rata-rata Skor

dari 60%) nasabah (masyarakat umum dan korporasi) cenderung optimis bahwa kondisi
3 3
perbankan ke depan akan mengalami perbaikan. Harapan akan manajemen internal yang lebih
Rumah Tangga Korporasi Rumah Tangga Korporasi
baik 2 dan pengawasan yang ketat oleh BI menjadi
2 faktor utama pendorong rasa optimis
tersebut.
1 1
2003 2004 2005 2003 2004 2005
2
Efektifitas Pengawasan Perbankan Saat Ini dan ke Depan
Mayoritas responden rumah tangga dan korporasi (lebih dari 60%) menilai kondisi
pengawasan perbankan saat ini cenderung semakin membaik. Pengawasan ketat yang
dilakukan oleh BI menjadi faktor utama yang mendorong penilaian ini disamping tindakan BI
dalam menye hatkan perbankan. Kondisi pengawasan yang saat ini dinilai sudah efektif
mendorong mayoritas responden (lebih dari 60%) untuk tetap optimis bahwa efektifitas
tersebut akan tetap berlanjut ke depannya.

Grafik 4. Penilaian Tentang Efektifitas Pengawasan Perbankan

Saat Ini Ke depan


5 5

4 4
Rata-rata Skor

3 Rata-rata Skor
3

2 Rumah Tangga Korporasi 2 Rumah Tangga Korporasi

1 1
2003 2004 2005 2003 2004 2005

Keyakinan Akan Keamanan Simpanan di Bank


Keyakinan nasabah akan keamanan simpanan di bank saat ini masih sangat tinggi. Lebih
dari 90% kalangan korporasi maupun rumah tangga merasa yakin dana simpanan mereka akan
aman di bank. Keyakinan yang sama berlaku juga terhadap keamana n simpanan mereka ke
depan. Faktor utama yang mempengaruhi tingkat keyakinan akan keamanan simpanan di bank
saat ini maupun ke depannya oleh responden adalah persepsi nasabah terhadap adanya
penjaminan pemerintah, pengelolaan perbankan yang profesional dan kredibel serta sistem
pengawasan perbankan yang efektif.

Grafik 5. Tingkat Keyakinan Akan Keamanan Simpanan di Bank


Saat Ini Ke depan
5 5

4 4
Rata-rata Skor

Rata-rata Skor

3 3

Rumah Tangga Korporasi Rumah Tangga Korporasi


2 2
Pengetahuan Rencana Pengurangan Cakupan Penjaminan Pemerintah dan Pendirian LPS
1 1
2003 2004 2005 2003 2004 2005
3
Kalangan korporasi memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan kalangan rumah
tangga mengenai rencana pengurangan cakupan penjaminan. Lebih dari setengah kalangan
korporasi (56%) sementara hanya 28% responden rumah tangga yang mengetahui kebijakan
tersebut. Lebih baiknya pengetahuan korporasi dalam hal ini mengingat korporasi pada
umumnya selalu mengikuti perkembangan ekonomi dan usaha secara lebih intensif
dibandingkan rumah tangga. Dalam kelompok rumah tangga, pelaku di pasar modal lebih
memiliki pengetahuan mengenai penjaminan karena cenderung selalu mengikuti
perkembangan pasar keuangan terkait pula dengan posisi investasinya. Pengetahuan mengenai
penjaminan ini sebagian besar diperoleh korporasi melalui media cetak, sedangkan rumah
tangga melalui media elektronik.

Grafik 6. Pengetahuan Rencana Pengurangan Cakupan Penjaminan Pemerintah


dan Pendirian LPS

Rumah Tangga Korporasi


100% 100%
80% 27
47 80% 44 48
57
60% 72 81 60%
40% 40% 73
20%
53 56 52
20% 43
28 19
0% 0%
Total (N=2031) Pelaku Pasar Bukan Pelaku Total <= I milyar 1-5 milyar >5 milyar
Modal (N=524) Pasar Modal (N=620) (N=186) (N=226) (N=208)
(N=1507) Tahu Tidak tahu
Tahu Tidak tahu

Keyakinan Keamanan Simpanan Uang di Bank dengan Menurunnya Cakupan


Penjaminan.
Berdasarkan UU No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
tanggal 22 September 2004, cakupan jumlah penjaminan simpanan masyarakat yang semula
dijamin pemerintah seluruhnya (blanket guarantee) akan dikurangi secara bertahap dan akan
dijamin oleh LPS. Skim pengurangan jumlah penjaminan simpanan masyarakat dilakukan
secara bertahap:

? 22 September 2005 21 maret 2006 : seluruh simpanan


? 22 Maret 2006 21 September 2006 : s/d Rp. 5 miliar
? 22 September 2006 21 Maret 2007 : s/d Rp. 1 miliar
? 21 Maret 2007 seterusnya : s/d Rp. 100 juta

4
Grafik 7. Keyakinan akan Keamanan Simpanan Uang di Bank dalam Tahapan Cakupan

Rumah Tangga Korporasi


Cakupan Penjaminan
dengaKlasifika Cakupan Penjaminan

Maks Rp. 100 juta Maks Rp. 100 juta

Maks Rp. 1 miliar Maks Rp. 1 miliar

Maks Rp. 5 miliar Maks Rp. 5 miliar

Seluruhnya Seluruhnya

0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5
Rata-rata Skor
Kelompok Pegeluaran: Rata-rata Skor
Kelompok Omzet:
Rp 2 - Rp 3 Juta > Rp. 3 - Rp. 5 juta > Rp. 5 Juta
= Rp. 1 Miliar Rp.1-5 Miliar > Rp. 5 Miliar

Dengan menurunnya cakupan penjaminan, keyakinan korporasi maupun rumah tangga


terhadap keamanan simpanannya di bank secara umum juga semakin menurun. Baik korporasi
maupun rumah tangga memiliki keyakinan yang relatif hampir sama terhadap keamanan
simpanannya di bank, bergerak diantara ragu-ragu (skor 3) dan yakin (skor 4). Kelompok
korporasi dengan omzet sekitar Rp. 1- 5 miliar dan rumah tangga dengan pengeluaran sekitar
Rp3 5 juta per bulan memiliki keyakinan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan kelompok
lainnya.

Menurunnya cakupan penjaminan simpanan di bank akan diikuti dengan reaksi dari
sebagian besar korporasi maup un rumah tangga untuk melakukan tindakan yang lebih berhati-
hati dalam memilih bank, hanya akan menabung di bank pemerintah saja dan akan memecah
simpanan ke dalam beberapa rekening maupun mengalihkan dana dalam bentuk investasi lain
seperti obligasi dan reksadana. Selain itu, timbulnya keraguan keamanan simpanan di bank
didorong oleh faktor belum terbuktinya efektivitas LPS dan pemerintah tidak menjamin
simpanan masyarakat.

Kendati terjadi penurunan keyakinan keamanan dengan menurunnya jumlah cakupan


penjaminan, namun persepsi keyakinan korporasi atas keamanan simpanan di bank dengan
cakupan penjaminan hanya Rp.100 juta didukung oleh alasan karena bank yang sehat dan kuat,
serta bank dikelola secara professional. Baik korporasi maupun rumah tangga masih memiliki
persepsi bahwa simpanan akan dijamin pemerintah walaupun Lembaga Penjamin Simpanan
telah beroperasi. Rumah tangga yang memiliki pendapatan tinggi juga cenderung akan
melakukan relokasi dana dalam bentuk investasi lain.
5

You might also like