You are on page 1of 4

LAPORAN BASIC SIX

Promosi Kesehatan

Penyuluhan tentang
Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis
Tahun 2016
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Salah satu program wajib di puskesmas adalah promosi kesehatan.. Terdapat
banyak penyakit menular dengan berbagai macam penyebab dan penularannya di
Indonesia. Salah satunya, Filariasis atau yang sering disebut dengan kaki gajah. Pada
tahun 2000, WHO telah mendeklarasikan The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem by the Year 2010, yang
pelaksanaannya dimulai pada tahun 2002. Indonesia ikut serta mengambil bagian
dalam pemberantasan filariasis sebagai bagian dari eliminasi filariasis sedunia.
Pemberantasan ini dilakukan dengan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis
(POMPF). Tujuan pelaksanaan POMPF ini untuk memutuskan rantai penularan di
daerah endemis dan mencegah juga membatasi kecacatan karena filariasis. Kerugian
ekonomi diperkirakan sebesar 43 trilyun (Kemenkes, 2009) apabila tidak dilakukan
POMPF.

1.2. Permasalahan
Filariasis menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari tahun ke tahun
jumlah provinsi yang melaporkan kasus filariasis cukup bertambah. Jawa Barat
merupakan peringkat ke-6 tertinggi, dengan jumlah penderita filariasis sebanyak 474
orang. Kabupaten Purwakarta menjadi wilayah yang endemis dengan ditemukannya
enam penderita filariasis di Kecamatan Tegal Waru. Kabupaten Purwakarta telah
melaksanakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) sejak tahun 2015. Program
ini harus dilakukan selama 5 tahun hingga tahun 2019 agar Kabupaten Purwakarta
dinyatakan bebas dari penyakit filariasis. Tahun 2016 menjadi tahun kedua
pelaksanaan POMPF.

1.3. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Puskesmas Munjul Jaya melaksananakan Pemberian Obat Massal Pencegahan
Filariasis selama enam hari, yang akan dilakukan pada tanggal 17-22 Oktober 2016.
Bertempat di tiga kelurahan dan satu desa, yaitu Desa Citalang, Kelurahan Tegal
Munjul, Kelurahan Munjul Jaya, dan Kelurahan Ciseureuh. Sebelum pelaksanaan
POMPF akan dilakukan penyuluhan mengenai Pemberian Obat Massal Pencegahan
Filariasis dengan tujuan mengingatkan kembali penyakit filariasis, penyebab,
penularan, gejala klinis, program pencegahan dan pengobatan, serta mengumumkan
tanggal pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis.
Sasaran penyuluhan yang diharapakan adalah tokoh masyarakat (Lurah, Kepala
Desa, Ketua RW, Ketua RT), ibu kader posyandu dan PKK, tokoh agama, dan orang
yang dianggap memiliki pengaruh di lingkungan setempat.
Rencana pelaksanaan penyuluhan di Kelurahan Munjul Jaya adalah pada tanggal
14 Oktober 2016 pukul 09.00 dan rencana pelaksanaan Pemberian Obat Massal
Pencegahan Filariasis adalah pada tanggal 19-20 Oktober 2016 pukul 13.00.

1.4. Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2016 di kantor Kelurahan Munjul
Jaya pada pukul 09.00 yang dihadiri oleh 50 warga yang terdiri dari ibu lurah dan
ibu-ibu kader PKK. Penyuluhan sesuai dengan sasaran dan berjalan dengan baik.
Penyuluhan juga disertai sesi tanya jawab dan pemberitahuan ulang jadwal pemberian
obat di Kelurahan Munjul Jaya, yaitu tanggal 19-20 Oktober 2016 pada pukul 13.00.
Isi penyuluhan terdiri dari penjelasan tentang penyakit filariasis mulai dari penyebab,
gejala klinis, angka kejadian penderita filariasis di dunia dan Indonesia, BELKAGA,
penjelasan pemberian obat, indikasi dan kontraindikasi pemberian obat, hingga
Kejadian Ikutan Pasca Pengobatan Filariasis. Sasaran pemberian obat juga dijelaskan,
yaitu dibagi menjadi anak usia 2-5 tahun, anak usia 6-14 tahun, dan orang dewasa
berusia 15-70 tahun. Pada penyuluhan ini juga ibu-ibu kader dihimbau kembali untuk
berpartisipasi secara aktif dalam mensukseskan program Pemberian Obat Massal
Pencegahan Filariasis. Sebelum dan sesudah penyuluhan dibagikan kueisioner untuk
menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku dari peserta penyuluhan.

1.5. Monitoring dan Evaluasi


Setelah penyuluhan didapatkan perubahan pola pikir, pengetahuan, dan sikap para
peserta penyuluhan yang diketahui dari adanya peningkatan nilai rerata kuesioner
sebelum dan sesudah penyuluhan. Para peserta penyuluhan juga telah mengerti dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam memberitahu warga sekitar tentang bahaya
penyakit filariasis dan juga bersedia membantu dalam pelaksanaan Pemberian Obat
Massal Pencegahan filariasis. Evaluasi pengobatan dinilai melalui angka cakupan
pemberian obat, apakah melebihi target atau tidak.

., .. .. ..

Peserta, Pendamping,

( ) ( )

Feedback :

You might also like