You are on page 1of 9

Makalah PBL

Komunikasi dan Empati


Nama :Patrick L.S Tumewu

NIM :102012314

Kelompok: E3

8 Oktober 2012

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

2012
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..(1)

PENDAHULUAN I. Latar Belakang...(2)

II. Tujuan....................(2)

III. Manfaat......(3)

PEMBAHASAN..(3-8)

KESIMPULAN...(8)

DAFTAR PUSTAKA..(9)
Pendahuluan

I. Latar Belakang

Di dalam suatu praktek kedokteran terdapat interaksi antara dokter dan pasien yang
sangat dipengaruhi oleh adanya komunikasi yang baik antara satu-sama lain. Mengapa
demikian,karena apabila tidak ada komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maka
bisa terjadi kesalahpahaman antara dokter dan pasien,yang dapat menyebabkan kerugian
di kedua belah pihak.Kerugian tersebut dapat terjadi misalnya pada kasus,ada seorang
pasien yang tidak mengerti penjelasan dari seorang dokter sehingga menyebabkan sang
pasien tidak mengalami kesembuhan,secara tidak langsung hal ini juga merugikan pihak
dokter,karena sang pasien pasti akan berpikir kalau dokter tersebut tidak berkompeten
untuk menyembuhkan penyakitnya sehingga menimbulkan hilangnya rasa kepercayaan
pasien terhadap sang dokter. Oleh karena itu komunikasi efektif sangat dibutuhkan dalam
suatu hubungan dokter pasien,agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu untuk mengatasi masalah-masalah dan hambatan yang dapat timbul
dari suatu hubungan komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien maka dalam
makalah ini penulis akan membahas dan menganalisis masalah komunikasi dari sisi
komunikasi-empati , informasi efektif, dan analisis transaksional.

II. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh empati,komunikasi efektif,serta analasis transaksional


terhadap hubungan dokter-pasien
2. Mengetahui cara penyelesaian kasus skenario yang telah diberikan pada waktu
PBL
III. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami faktor
penyebab masalah komunikasi antara dokter-pasien,selain itu melalui makalah ini pula
pembaca bisa mengetahui sikap-sikap dan perilaku yang harus dipersiapkan oleh seorang
dokter dalam menangani pasiennya,serta begitu pula sebaliknya agar tidak terjadi suatu
kesalahpahaman dan penyimpangan terhadap komunikasi dokter-pasien,sehingga dapat
menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

ISI

DEFINISI

Komunikasi berasal dari kata communis dalam bahasa Inggris common,yang berarti
sama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman pesan
antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan tersebut dapat
dipahami. Komunikasi merupakan proses kompleks(verbal dan non verbal) yang
melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu bersosialisasi
dengan orang lain dan orang di sekitarnya.

Konselor/ahli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konselor adalah seseorang yang


melayanikonseling/nasihat. Menjadi konselor tidaklah mudah. Keith Davis (1977)
memberikan sepuluh pegangan mengenai keterampilan mendengarkan secara efektif
sebagai berikut:

1.Berhenti bicara! Anda tidak bisa mendengar apabila anda berbicara.

2.Biarkan si pembicara berbicara dengan enak. Bantu agar ia merasa bebas


untuk berbicara.
3.Tunjukkan kepada si pembicara bahwa anda mendengarkan. Mendengarkan untuk
mengerti dan bukan mendengarkan untuk menentang.

4.Singkirkan hal-hal yang bisa mengganggu misalnya, catatan yang berantakan,kertas-


kertas, dan buku-buku yang tidak perlu.

5.Melakukan empati dengan si pembicara. Berusaha memahami orang lain dari sudut
pandangnya.

6.Bersabarlah! Merasa cukup banyak waktu dan jangan memotong pembicaraan.

7.Kuasai emosi! Kemarahan akan menimbulkan kekeliruan dalam menginterpretasikan


sesuatu perkataan.

8.Tenanglah dalam berargumentasi dan menerima kritik.

9.Ajukan pertanyaan untuk menunjukkan bahwa anda mengikuti danmendengarkan.

10.Berhenti bicara!

Unsur-unsur komunikasi

Di dalam komunikasi, diperlukan sedikitnya 3 unsur, yaitu sumber (source),berita atau


pesan (massage) , dan sasaran (destination)

Pembagian yang paling banyak dianut adalah pembagian berdasarkan unsur, yaitu
sumber, pesan,media, dan pesan. Terdapat pula pendapat bahwa komunikasi terbagi
menjadi 6 unsur, yakni sumber, pesan, media, sasaran, umpan balik, dan akibat. Berikut
adalah pembagian-pembagian komunikasi berdasarkan unsur

Sumber atau pengirim

Sumber adalah pengirim berita atau komunikator. Sumber ini dapat berasal
dari peroarangan, kelompok, dan/atau institusi serta organisasi tertentu.

Pesan
Pesan (berita) adalah rangsangan (stimulus) yang disampaikan sumber kepada sasaran.
Penyampaian pesan dapat berbentuk simbol bahasa, baik lisan maupun tulisan, yang
disebut komunikasi verbal atau dalam bentuk simbol-simbol tertentu,misalnya ekspresi
muka, dan gerak tubuh (disebut juga komunikasi non-verbal).

Media

Media adalah saluran atau alat yang dipakai sumber untuk menyampaikan pesan pada
sasaran.

Sasaran/penerima

Sasaran adalah penerima pesan. Seperti sumber, sasaran sapat perorangan,kelompok,


dan/atau institusi serta organisasi tertentu.

Umpan balik (feedback)

adalah reaksi sasaran terhadap pesan yang disampaikan sumber. Komunikasi dapat
berjalan baik atau tidak ditentukan oleh umpan balik atau reaksi sasaran, yang dapat
dipergunakan oleh sumber untuk memperbaikikomunikasi yang dilakukan.

Akibat (impact)

adalah hasil dari komunikasi, yakni terjadi perubahan pada diri sasaran. Perubahan terjadi
dapat berupa perubahan pengetahuan, sikap, dan/atau perilaku. Tujuan akhir kegiatan
komunikasi adalah perubahan perilaku.

Skenario

Seorang bapak menderita penyakit darah tinggi dating control ke dokternya. Sejak
6 nulan terakhir tekanan darahnya tidak turun karena ia tidak minum obatnya teratur dan
tidak mengikuti nasihat dokter. Sekiranya anda sebagai dokter, apa yang dokter lakukan?

Rumusan Masalah
Tekanan darah pasien tidak menurun dikarenakan pasien tidak mau mengikuti
nasihat dokter

Hipotesis

Tekanan darah pasien tidak turun disebabkan pasien tidak mau menuruti nasihat
dokter yang disebabkan karena hubungan komunikasi dokter-pasien yang tidak efektif

Analisis Masalah

Berdasarkan Hipotesis diatas penulis berpendapat bahwa tidak terjadi komunikasi


yang efektif antara dokter dan pasien sehingga menyebabkan penyakit pasien tidak
mengalami kemajuan sama sekali.Hal ini kemungkinan dapat di sebabkan oleh
karena:

1. Ketika dokter berbicara

- Suara : suara sang dokter tidak jelas,berbisik


- Ekspresi wajah : mengacuhkan pasien,serta tidak simpatik
- Kontak wajah :tidak menatap mata pasien
- Emosi : Tidak terkontrol/membentak pasien

2. Pasien mungkin:

- Tidak mendengar
- Tidak mengerti
- Tidak setuju

Dari penyebab diatas jelas bahwa kemungkinan komunikasi yang terjadi antara dokter
dan pasien tidak efektif, oleh karena itu solusi yang dapat dilakukan adalah dokter-pasien
harus mengubah cara berkomunikasi yaitu dengan cara :

Dokter :
- Lebih proaktif
- Tidak mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti harga diri pasien
- Menghargai pasien
- Memperhatikan pesan verbal dan non verbal yang diperlihatkan pasien
- Berempati kepada pasien
- Menggunakan Metode K.I.S.S(Keep it Short and simple)
*Singkat:Tidak memberikan penjelasan yang bertele-tele
*Sederhana: Tidak menggunakan Bahasa-bahasa yang asing terhadap pasien
*Praktis:Mudah dilakukan/dilaksankan oleh pasien.

Pasien :

- Kooperatif
- Menuruti nasihat dokter
- Memberikan informsai yang benar

Dalam komunikasi yang efektif, agar penyampaian pesan dapat menjadi efektif maka
dibutuhkan lima langkah yang menjadi dasar penyampaian pesan tersebut,5 langkah
tersebut adalah:

1. Attention, dokter harus menarik perhatian pasien disaat dokter sedang


menjelaskan tentang kondisi atau informasi kepada pasien, agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara pesan yang disampaikan dokter dengan pesan yang
diterima pasien.
2. Need, dokter memahami apa yang dibutuhkan pasien saat itu dan dokter berusaha
untuk memenuhi kebutuhan utama pasien.
3. Satisfaction, jika pasien mau menjalankan apa yang dianjurkan oleh dokter maka
akan ada kepuasan pada diri pasien itu sendiri dan pada dokter (kepercayaan
pasien terhadap dokter bisa meningkat).
4. Visualization, dokter memberikan gambaran tentang penyakit pasien dan
memberitahu resiko/kemungkinan yang dapat terjadi dari penyakit tersebut
5. Action, pasien melakukan apa yang dianjurkan dokter dan menuruti nasihat
dokter.

KESIMPULAN
Pasien yang tidak menuruti nasihat dokter itu disebabkan karena kurangnya komunikasi
yang efektif antara dokter dengan pasien. Pesan yang disampaikan dokter kepada pasien
kemungkinan tidak sama dengan pesan yang diterima oleh pasien, akibatnya terjadi
kesalahpahaman antara dokter dengan pasien sehingga menyebabkan tidak terjadi
penurunan pada tekanan darah pasien penderita hipertensi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hardjodisastro, Daldiyono. 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran : Bagaimana


Dokter Berfikir dan Berkerja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
2. Maulana H D J.Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta,
2007
3. Gunarsa S D. Konseling dan Psikoterapi Penerbit BPK Gunung Mulia. Jakarta,
2007

You might also like