Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun
diolah menjadi sayur.Tanaman kacang panjan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap
(protein,lemak,karbohidrat,kalsium,fosfor,besi,vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayur
kacang panjang berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah banyak dibudidayakan
dengan produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan Super Sainan dengan potensi hasil 7 sampai 9
ton/hektar (pada musim kemarau) dan 6 sampai 7 ton/hektar (pada musim hujan).
Di daerah Gresik, umumnya banyak dijumpai tanaman kacang panjang di daerah pedesaan yang
mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Salah satunya misalnya di daerah padeg. Di daerah
Padeg pada musim penghujan, warga yang bermata pencaharian sebagai petani berlomba-lomba
menanam kacang panjang untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang berlimpah. Menurut salah
satu warga mengatakan bahwa harga penjualan tanaman kacang panjang tidaklah menentu, ada kalanya
naik dan ada kalanya juga turun. Sebagaian masyarakat beranggapan bahwa menanam kacang panjang
itu mudah tapi juga adakalanya sangat susah cara pemeliharaannya ketika hama dan penyakit mulai
menyerang tanaman tersebut.
Untuk menghubungkan pengaruh frekuesi air terhadap jumlah daun yang tumbuh, kami membuat
rumusan masalah yang menjadi acuan dalam penelitian yang kami buat. Dalam makalah ini kami
membahas tentang bagaimana pengaruh frekuensi air terhadap jumlah daun yang tumbuh, sehingga
para pembaca dapat mengetahui dan menerapkannya agar memperoleh hasil penanaman kacang
panjang yang baik.
1. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi air terhadap jumlah daun yang tumbuh.
2. Untuk mengetahui frekuensi air yang paling baik untuk tanaman kacang panjang
1.4 MANFAAT
1. sebagai pemotivasi, khususnya bagi penulis untuk bisa menerapkan hasil penelitian ini dalam
lingkungan sekitar.
2. Memberikan informasi dan inspirasi bagi pembaca untuk lebih tertarik pada bidang pertanian, salah
satunya dalam hal ini adalah tanaman kacang panjang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN TANAMAN KACANG PANJANG
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara
memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang
lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya
majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip,
pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12
cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang
sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai,
berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong,
berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang
berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994).
Kerajaan:
Tumbuhan
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Fabales
Famili:
Fabaceae
Upafamili:
Faboideae
Genus:
Vigna
Spesies:
V. unguiculata
Upaspesies:
V. u. sesquipedalis
Berbeda dengan kacang-kacangan umumnya, kacang panjang (Vigna sinensis) lebih sering dipanen
polongnya secara keseluruhan sebagai sayur. Jarang sekali biji kacang panjang tua dimanfaatkan untuk
masakan tertentu. Khasiat kacang panjang sangat banyak antara lain: antikanker, kanker payudara,
leukemia, antibakteri, antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal,
mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA,
meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang,
rematik, pembengkakan, meningkatkan
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius,
iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m
dpl.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja
sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
Pemeliharaan Kacang panjang tipe merambat perlu diberi rambatan. Bila iidak maka
pertumbuhan tanaman akan menumpuk tak menentu. Posisi polongnya pun akan berserakan di tanah.
Ajir dibuat dari bambu yang panjangnya 2 m. Ajir dipasang saat dnggi tanaman mencapai 25 cm. Agar
pertumbuhan tanaman teratur maka antartonggak dipasang tali. Tali ini penting untuk sulur cabang-
cabang yang tumbuh kemudian. Pemangkasan diperlukan bila tanaman terlalu subur daunnya. Daun
dikurangi agar pertumbuhan generatifiya baik. 6. Pemupukan Tanaman kacang panjang membutuhkan
pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Pupuk ini diberikan bersamaan dengan tahap pengolahan tanah.
Pupuk dicampur dengan tanah dan disebarkan secara .merata pada tanah lapisan atas. Sedangkan pupuk
anorganik yang dibutuhkan adalah Urea sebanyak 50 kg/ha, TSP sebanyak 100 kg/ha, dan KCl sebanyak
100 kg/ha.
Urea diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama pada waktu tanam dan kedua pada waktu
tanaman berumur 3 minggu. Setiap pemberian dosisnya 1/2 dari jumlah dosis total. Sedang jenis pupuk
yang lain dapat diberikan sekaligus. Soal pupuk urea ada juga yang berpendapat bahwa pemberiannya
cukup 1/2 dosis saja. Hal ini karena kacang panjang adalah tanaman yang dapat mengikat unsur nitrogen
bebas dari udara melalui bintil akamya yang mengandung Rhizobium. Oleh karena itu, bila tanah gembur
dan bindl akar yang tumbuh banyak maka Ureanya cukup 1/ 2 dosis saja.
1. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.
Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
2. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup(Biokatalisator).
Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis
enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama
3. Hormon (fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian
tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin
1. Hormon Auksin
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya
matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal
Struktur auksin
Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan.
Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari
2. Hormon Giberelin
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat
dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin
(GA/Giberelic acid)
Fungsi Giberelin
3. Hormon Sitokinin
Fungsi Sitokinin
Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses
kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada
tumbuhan monoceus
Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat
merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan
7. Hormon Kalin
Jenisnya adalah:
1. Unsur hara
Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein
Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi
2.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
3.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
4.Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasicepat, tetapi abnormal
Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.
Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan
atas:
Tumbuhan hari pendek ) short day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari
5. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi
dari pada siang hari
6. pH
Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.
pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai
macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri
dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :
1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan
embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji
2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak
permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel
secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen meningkat
kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang
dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.
4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada titik
tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.
Air memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman. Hal ini erat kaitannya
sebagai bahan dasar yang akan digunakan pada proses fotosintesis yang merupakan proses fisiologi
tanaman untuk pembentukan karbohidrat (gula). Kebutuhan suplai air bagi setiap jenis tanaman tentu
saja berlainan. Selain memiliki fungsi sebagai bahan dasar fotosintesis, air juga memiliki beberapa fungsi
untuk tanaman antara lain : (1) sebagai pelarut, (2) media tranportasi unsur hara dari akar ke daun, (3)
hasil fabrikasi daun keseluruh bagian tanaman, (4) pengatur tekanan turgor, (5) proses pembelahan dan
pembesaran sel dan (6) untuk perkecambahan.
Hubungan antar fungsi air dan resistensi tanaman terhadap kekeringan yaitu air dapat menurunkan
atau mentralkan temperatur (suhu ) tanaman, hal ini karena air memiliki massa jenis. Tanaman yang
memiliki jaringan koloid hydrophilic akan lebih mampu menurunkan dan menetralkan suhu tanaman
dibandingkan tanaman yang tidak punya jaringan tersebut. Hal ini karena jaringan koloid hyrdophilic
memiliki massa jenis yang besar.
Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis absorbsi. Sedangkan
hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi.
Tanaman dengan kondisi daun penuh akan mengabsorbsi air dalam jumlah besar, demikian pula akan
mengalami kehilangan air (transpirasi) yang banyak.
Bila suplay air berlangsung pada tingkat yang normal maka akan menjamin kestabilan tekanan turgor
dalam guard cell yang mana berkaitan dengan proses membukanya stomata. Dengan demikian, difusi
CO2 berlangsung dengan baik, sehingga proses pembentukkan karbohidrat akan berjalan normal untuk
menjamin kestabilan tumbuh dari tanaman. Sebaliknya, bila tanaman mengalami kekurangan suplai air
sedangkan proses transpirasi berlangsung cepat maka yang terjadi adalah kekurangan jumlah air dalam
tanaman.Mengingat pentingnya suplai air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
berkaitan dengan proses absorbsi dan transpirasi, maka kita perlu mengetahui faktor apa saja yang
menentukan tingkat aktivitas kedua proses tersebut. Keadaan suplai air ditentukan dua proses yaitu
absorbsi dan transpirasi. Absorbsi ini sendiri dipengaruhi oleh faktor tanah yang terdiri dari jumlah air
tanah yang tersedia, jarak rembesan, kecepatan gerak air serta suplai oksigen (O2) dalam tanah dan
faktor tanaman yang terdiri dari kekuatan absorbsi akar rambut dan kedalaman/kerapatan akar rambut
tanaman. Sedangkan tranpirasi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari cahaya,
Kapasitas menahan air dari setiap tanah tidak sama, hal ini tergantung dari tekstur dan kandungan
bahan organik tanah. Tanah yang memiliki tekstur baik serta mengandung bahan organik yang cukup
akan lebih mampu menahan air dibandingkan dengan tanah-tanah yang mengandung sedikit bahan
organik. Biasanya tanah-tanah dengan kandungan bahan organik tinggi akan memiliki kapasitas menahan
air empat kali dibandingkan tanah yang bertekstur liat . Tidak semua jumlah air yang berada dalam tanah
dapat dikatakan tersedia (available) untuk segera digunakan oleh tanaman. Keadaan air tersedia yang
terdapat dalam tanah yang rendah akan mengakibatkan tanaman menjadi layu meskipun diadakan
penambahan air ke dalam tanah, karena air tersebut diikat oleh koloid tanah.
Kecepatan pergerakan air dari tanah yang mengandung lebih banyak koloid biasanya akan lebih
lambat. Tanah tekstur pasir, kecepatan pergerakan air akan lebih cepat, oleh karena nya secara kontinyu
harus ada supplay air hujan atau irigasi untuk dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan
tanaman pada tingkat normal. Konsenstrasi larutan tanah berpengaruh terhadap kecepatan pergerakan
air dalam tanah. Tanah yang memiliki lebih rendah konsentrasi dalam kondisi terlarut akan memiliki
tingkat kecepatan pergerakan air yang lebih tinggi dari tanah permukaan ke daerah akar rambut.
Peristiwa absorbsi air dan unsur hara ke dalam akar rambut, terjadi melalui peristiwa osmosis melalui
selaput semi -permeable. Dengan kata lain hanya air dan mineral dalam bentuk ion yang dapat
melakukan osmosis, sedangkan air dengan kandungan organik tidak. Peristiwa osmosis ini terjadi pada
akar rambut dimana di dalam akar rambut banyak terdapat karbohidrat (gula). Apabila kandungan gula
tinggi maka akan mengakibatkan lebih sedikit kandungan air dalam sel akar rambut. Dengan demikian
tanaman yang memiliki kemampuan aktivitas fotosintesis lebih tinggi akan memungkinkan lebih
lancarnya proses absorbsi air dan unsur hara ke dalam akar rambut.
Proses Transpirasi
1.Cahaya
2.Suhu
Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka
akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
3.Kecepatan angin
Pergerakan udara akan menyebabkan terjadinya angin, dimana makin tinggi tingkat pergerakan
udara atau makin kencangnya angin, akan mengakibatkan makin cepatnya molekul uap air keluar dari
jaringan tanaman.
Secara logika dapat dibayangkan bahwa semakin luas bagian permukaan tanaman akan
mengakibatkan makin tingginya transpirasi.
Keadaan suplai air yang cukup akan mempengaruhi guard cell dalm proses membuka
menutupnyanya stomata. Apabila dalam kondisi setengah terbuka atau lebih pada siang hari maka
proses transpirasi akan berlangsung lebih cepat.
Di dalam jaringan tanaman terdapat koloid yang diantaranya terdapat koloid-koloid yang
berkemampuan untuk mengikat dan menahan air, biasanya disebut hydrophillic coloid. Air yang diikat
oleh koloid -koloid tersebut disebut bound water yang akan membeku di bawah suhu 0oC dan menguap
diatas 100oC. Tanaman yang memiliki jumlah koloid hydropllic yang tinggi biasanya tahan terhadap
kekeringan.
Pengaruh langsung dari kelebihan supplai air terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Membesarnya ukuran sel, ukuran internode menjadi tidak normal, tanaman tidak kokoh, dan tidak
terjadi pertumbuhan yang vigorous sehingga mudah diserang penyakit.
2. Bila air yang tergenang selama beberapa hari dapat menyebabkan akar tidak dapat melaksanakan
respirasi normal aerob namun terjadi respirasi anaerob. Keadaan seperti ini akan menyebabkan tingginya
kadar alkohol dalam tubuh tanaman yang selanjutnya akan meracuni tanaman. (Tjiongers, 2009)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Judul : Pengaruh frekuensi air terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang
panjang.
Rumusan masalah : apakah frekuensi air berpengaruh =terhadap pertumbuhan jumlah daun
tanaman kacang panjang.
Hipotesis :
1. Ho Frekuensi air tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah
Variable + identifikasi :
cahaya.
Rancangan perlakuan :
1. 4 buah pot
3. Pupuk
4. Air
5. Sendok
Trapezoid: Pot A
Trapezoid: Pot B
Trapezoid: Pot C
Trapezoid: Pot D
1.
Cara Kerja
1. Sediakan biji tanaman kacang panjang yang sudah dipilih kualitasnya melalui perendaman selama
beberapa jam (biji yang tenggelam menandakan biji tersebut berkualitas.
4. Biji yang sudah dipilih taburkan diatas tanah masing-masing pot 5 buah
6. Setelah beberapa hari muncul kutiledonnya dan kemudian terlepas, hal ini menunjukkan biji tersebut
sudah mulai mempunyai daun.
7. Lakukan pengamatan terhadap objek percobaan selama 2 hari sekali dan melakukan penyiraman
sesuai dengan perlakuan.
8. Setiap dua hari amati perubahan jumlah daun pada tanaman kacang panjang.
9. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
Langkah kerja :
4. Lalu masukkan biji kacang panjang tersebut kedalam pot, kemudian tambahkan pasir dengan
ukuran masing-masing setengah gelas.
BAB IV
4.1 TABEL
Tanaman
Perlakuan Ke-
Rata-rata
3
4
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Pot A
2
5
3,44
Pot B
10
12
14
18
22
29
32
29
27
18
15
15
17
20
16,67
Pot C
10
13
16
19
16
21
26
30
33
29
25
22
24
28
32
19,83
Pot D
10
13
12
17
22
28
32
29
25
18
13
11
10
10
15,5
Analisa :
Pada perlakuan tanaman A rata-rata pertumbuhanya 3,44 % , tanaman B pertumbuhanya 16,67%
tanaman C rata-rata pertumbuhanya 19,83% dan tanaman D rata-rata pertumbuhanya 15,5%.
Dalam analisa ini ternyata pertunbuhan tanaman yang paling baik adalah pada tanaman C dengan
presentasi rata-rata pertumbuhan 19,83%.
Pembahasan :
Pada pot A yang berperan sebagai variabel kontrol ternyata mengalami pertumbuhan yang kurang
sempurna. Hal ini di karenakan tanaman pada pot A sama sekali tidak pernah disiram air. Padahal
pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi frekuensi air. Sedangkan pada pot B pertumbuhan jumlah daun
lebih baik jika dibandingkan dengan pot A, karena pada pot B masih mempunyai kandungan air akibat
dari penyiraman 2 sendok air setiap harinya. Pada pot C mengalami pertumbuhan yang sangat baik jika
di bandingkan dengan tanaman pot A dan B dengan prosentase jumlah daun yang tumbuh 19,83 %
(jumlah daun terbanyak). Sedangkan pada pot D pertumbuhannya kurang maksimal, meskipun frekuensi
air yang diberikan sangat banyak dari tanaman pot yang lain yakni setiap harinya 5 sendok makan. Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tanaman yang disiram dengan frekuensi air yang banyak
ataupun sedikit tanaman akan mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna. Untuk itu dalam
penelitian yang telah kami lakukan ternyata frekuensi penyiraman tanaman kacang panjang yang paling
baik yakni 3 sendok makan tiap harinya.
Kesimpulan :
Dari 4 pot tanaman yaitu pot A,B,C,D, dapat disimpulkan bahwa tanaman yang paling baik
presentase pertumbuhan jumlah daun yaitu pot C. Hal ini membuktikan bahwa penyiraman yang baik
untuk tanaman kacang panjan yaitu 3 sendok perhari ,jadi frekuwensi air berpengaruh pada
pertumbuhan jumlah daun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari penelitian yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa frekuensi air mempengaruhi jumlah
daun yang tumbuh pada tanaman kacang panjang. Jadi dalam penanaman kacang panjang harus
memperhatikan frekuensi air yang diberikan, sehingga hasil yang di dapatkan akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.
5.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak, demi kesempurnan makalah ini.
Daftar Pustaka
v htp://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kacang-panjang.html
BlogThis!
Berbagi ke Twiter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
Label: TUGAS
1 komentar: