Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
AQMARINA MAHADIBYA
1111101000110
PEMINATAN GIZI
2015 M / 1437 H
i
ii
ABSTRAK
ABSTRACT
Obesity is defined as excess body fat in adipose tissue that can interfere
our health, such as causes cardiovascular disease, psychological disorders and
mortality. The aim of this study is to perceive energy intake,sweetened beverages
consumption, physical activity and educational level differences in women
prisoner obesity ofGirl Correctional Facility of Class II B Tangerang 2015. It is
held because of high prevalence of obesity in that location, and there is only few
studies about nutritional status, especially for obesity in Correctional Facility.
The study is held on January to August 2015 and located in Girl
Correctional Facility of Class II B Tangerang. It usedcross sectional study with
52 samples, consist of more than 18 year old women. The study used chi square
test.
Results of this study show that 59,6% women prisoners are obese. Most of
them having enough energy intake, they are not at risk sweetened beverage
consumption and active in physical activity, but only few of them who have high
educational level. There are differences between energy intake, sweetened
beverages consumption, physical activity and educational levelof women prisoner
who obese and non obese.
According to results of study, researcher suggests to the next researcher to
examine other variables, such as association between smoking history and stress
level of women prisoner with obesity
References:47 (1995 2015)
D
an Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14)
My two priceless diamonds, the best Allahs gift in my lifetime. Karya yang
jauh dari sempurna ini merupakan tanda terima kasih untuk semua
dukungan yang tiada henti mama dan papa berikan, serta untuk setiap
lahfadz doa yang mama dan papa hanturkan.
Aqmarina Mahadibya
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang senantiasa
memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi
yang berjudul Perbedaan Asupan Energi, Konsumsi Minuman Manis, Aktivitas
Fisik dan Tingkat Pendidikan pada Kejadian Obesitas Wanita Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas Ii B Tangerang Tahun 2015 ini.
Shalawat serta salam tak lupa dihanturkan kepada Nabi besar, Muhammad
Salallahi alaihi wassalam.
1. Bapak Dr. Siswanto, M.Si, Ibu Etna Yuniza, S.Pd dan Ibnu Wicaksono, selaku
kedua orang tua dan kakak yang senantiasa memberikan doa serta dukungan
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si, selaku pembimbing akademik.
4. Ibu Ir. Febrianti, M.Si dan Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D, selaku dosen
pembimbing skripsi, yang sudah banyak sekali memberikan waktu dan
tenaganya untuk membimbing penulis dalam menyusunan skripsi ini.
5. Ibu Minsarnawati, M.Kes, Ibu Yuli Amran, MKM dan Bapak dr. H. E.
Kusdinar Achmad, MPH, selaku penguji sidang skripsi, terima kasih atas
segala kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan lebih baik.
6. Ibu Herti Hartati, Amd.IP.SH. M.Si, selaku Kepala Bagian Pembinaan di
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang, dan para
karyawan, yang sudah menerima penulis di lembaga pemasyarakatan setempat
dengan penerimaan yang amat baik.
7. Andam Ar-Rahmi, Nurlina Bintan, Ainil Fitri, Nurlidyawati, Dwi Ramadhani,
Kartika Anisa, Anisa Ajeng, Efri Malisa dan Latanza Shima, selaku sahabat-
sahabat terhebat, serta keluarga de Tekwan, selaku orang tua di kampus,
viii
Aqmarina Mahadibya
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABELxii
DAFTAR BAGAN..xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
Nomor
Judul Bagan Hal.
Bagan
DAFTAR GRAFIK
Nomor
Judul Grafik Hal.
Grafik
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyebabkan kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2001 terdapat
dapat tertimbun dimana saja, salah satunya di pembuluh darah arteri jantung.
Timbunan lemak ini akan menyempitkan aliran darah dalam arteri tersebut.
Apabila arteri semakin tipis maka timbunan akan pecah ke dalam aliran darah
dan menyumbat seluruh aliran darah disana dengan tiba-tiba (Cahyono, 2008).
berat ini sudah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia dan didominasi
wanita disana tidak kalah besar, yakni 43,9% (Howel, 2012), sama banyak
2
dengan prevalensi di China (Wang, 2012). Tidak kalah banyak dengan negara-
26,7%.
terhadap obesitas 10,41 kali lebih besar dibandingkan dengan individu yang
pemilihan bahan makanan. Orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi akan
2000).
lokasi yang masih terjangkau oleh peneliti merupakan dua alasan utama
masyarakat pada umumnya. Penelitian ini juga penting dilakukan karena tidak
B. Rumusan Masalah
warga binaan yang telah mengalami obesitas. Oleh karena itu, peneliti tertarik
minuman manis, aktivitas fisik dan tingkat pendidikan pada kejadian obesitas
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2015.
6
2015.
tahun 2015.
2015.
g. Dibuktikannyaperbedaankonsumsiminumanmanisantara kelompok
E. Manfaat Penelitian
7
II B Tangerang.
Lembaga Pemasyarakatan.
manis, aktivitas fisik dan tingkat pendidikan pada kejadian obesitas wanita
Agustus 2015.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Obesitas
yang diawali oleh kondisi ini, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi,
antropometri(Visscher, 2010).
pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui Indeks Massa
2008).
memiliki ukuran lingkar pinggang > 80 cm (bagi wanita) dan > 90 cm (bagi
a. Genetik
makanan) yang kurang baik atau melalui keinginan untuk makan terus-
2009).
detik, serta diolah dengan cara digoreng atau dioven. Jenis makanan ini
cepat saji yang tinggi kandungan garam kini lebih sering dijadikan
c. Asupan Energi
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan
waktu yang lama, dan dapat dilakukan pada responden yang buta
12
2009).
energi yang masuk dengan energi yang keluar dari tubuh seseorang,
(Duvigneaud, 2007).
pinggang seseorang.
14
dalam buku Studi Diet Total (2014), konsumsi gula lebih dari 50 gram
berat badan, bahkan apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama
diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, konsumsi gula yang berlebih ini
jantung.
e. Aktivitas Fisik
dilakukan secara rutin setiap hari dan diiringi dengan asupan energi
jantung, yang dengan kata lain juga mengakibatkan keadaan yang baik
bagi tubuh manusia. Hal ini dapat terjadi karena aktivitas fisik
memiliki aktivitas fisik yang kurang adalah 1,29 kali lebih besar
pinggang.
Hasil perhitungan=MET-menit/minggu
MET-menit/minggu dikategorikan
MET level x durasi kedalam
aktivitas per hari
(menit) x hari per minggu
Persamaan 2.1
Rumus Pengukuran Aktivitas Fisik
16
Tabel 2.1
Klasifikasi Aktivitas Fisik
Klasifikasi Aktivitas Fisik Ketentuan
Beraktivitas berat 3 hari dan
akumulasi perhitungan aktivitas
fisiknya 1500 MET-menit/minggu
Berat ATAU
Beraktivitas fisik 7 hari
danakumulasi perhitungan aktivitas
fisiknya 3000MET-menit/minggu.
Beraktivitas berat 3 hari dengan
durasi 20 menit per hari ATAU
Beraktivitassedang 5 hari dan/atau
berjalan kaki 30 menit per
Sedang
hariATAU
Beraktivitas fisik 5 hari
danakumulasi perhitungan aktivitas
fisiknya 600 MET-menit/minggu
Tidak ada aktivitas yang dilaporkan
ATAU
Ringan
Apabila tidak mencapai salah satu
dari kriteria tinggi atau sedang.
f. Durasi Tidur
dimana durasi > 5 jam dikategorikan sebagai cukup tidur dan durasi
g. Tingkat Pendidikan
h. Tingkat Pendapatan
dibutuhkan oleh tubuh, maka hal ini akan berpengaruhpada status gizi
orang tersebut.
seseorang.
pemasyarakatan terdiri dari anak pidana, anak negara dan anak sipil.
jasmani; serta hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang
layak.
pengelola lapas.Makanan ini dibuat oleh beberapa tamping dapur, yaitu warga
yang sudah diporsikan oleh tamping berdasarkan aturan yang telah ditetapkan
makanan, baik dari segi jenis maupun porsiantara warga binaan yang satu
dengan yang lainnya. Selain dari pengelola lapas, sumber makanan para warga
kegiatan harian bagi warga binaannya yang diatur oleh pengelola lapas
21
fisik para warga binaan, karena jadwal tersebut mengatur beberapa hal, seperti
kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan oleh warga binaan setiap harinya
sampai waktu kapan warga binaan harus berada di dalam paviliun dan kapan
jumlah warga binaan yang tinggal disana, maka sejak beberapa tahun silam
lapas ini juga diperuntukan bagi warga binaan dewasa yang dititipkan oleh
lapas lain karena berbagai alasan. Hingga saat ini jumlah warga binaan yang
tergolong anak-anak hanya 2 orang, maka dari itu penelitian ini hanya
C. Kerangka Teori
Ketersediaan Peningkatan
3. frekuensi
Makanan Cepat Saji konsumsi makanan
4.
cepat saji (tinggi lemak
dan karbohidrat)
G Durasi Tidur
Makan di jam tidur
Pendek
E
N Konsumsi
Menambah
Asupan
Minuman Manis Energi
E jumlahenergi di dalam
Tinggi
Berlebih tubuh
T
Sedikitnya energi yang
I Aktivitas Fisik keluar mengakibatkan
K Kurang penumpukanenergi di
dalam tubuh
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Sumber: Adopsi Teori Duvigneaud (2007), Ford (2014), Li (2008),Fowler (2015), Smith (2009)
dan Rosdiana (2014)
23
BAB III
A. Kerangka Konsep
1. Genetik
23
24
3. Durasi Tidur
penelitian ini. Hal ini dikarenakan faktor ini membutuhkan jam, baik jam
merupakan salah satu alat yang dilarang untuk dimiliki oleh para warga
4. Tingkat Pendapatan
penelitian ini.
kerangka konsep dari faktor yang akan diteliti meliputi asupan energi,
Rata-Rata Asupan
Energi
Konsumsi
Minuman Manis
Aktivitas Fisik Obesitas
Tingkat
Pendidikan
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
25
pada bab 2 laporan skripsi ini. Beberapa teori digunakan untuk membentuk
tidak obesitas, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi lembaga
berjalan sebelumnya.
26
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur SkalaUkur
1. Obesitas Keadaan gizi lebih warga Pita ukur Pengukuran 0. Obesitas Ordinal
binaan di Lapas Anak lingkar Lingkar (LP > 80 cm)
Wanita Klas II B pinggang. Pinggang (LP) 1. Tidak Obesitas
Tangerang sebagai (LP 80 cm)
gambaran konsumsi gizi
dan penggunaannya oleh
tubuh yang dinilai
dengan hasil ukur lingkar (Kemenkes, 2013)
pinggang.
2. Tingkat Asupan Rata-rata kandungan semua Formulir Food Food recall 0. Lebih (> 100% Ordinal
Energi makanan sumber energi recall AKE)
total yang dikonsumsi 1. Cukup ( 100%
tubuh dalam jangka waktu AKE)
24 jam dan dibandingkan
dengan AKE. (Ardila, 2015)
3. Konsumsi Kandungan gula dari Formulir Food Food recall 0. Berisiko (> 50 Ordinal
Minuman Manis konsumsi minuman recall gram gula)
manis responden per hari 1. Tidak Berisiko
dibandingkan dengan ( 50 gram gula)
Pedoman Gizi Seimbang
2014. (Ridwan, 2014)
27
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur SkalaUkur
4. Tingkat Aktivitas fisik warga Kuesioner Pengisian 0. Kurang Aktif Ordinal
Aktivitas Fisik binaan di lapas Anak aktivitas fisik
kuesioner (>Median)
Wanita Klas II B yang diadaptasi aktivitas fisik 1. Aktif(Median)
Tangerang yang dihitung dari yang dihitung
berdasarkan rumus IPAQ International dengan cara:
dan dikategorikan Physical METs Level
berdasarkan Riskesdas Activity (jenis aktivitas) x
2013. Questionnaire Jumlah durasi
Aktivitas
(Menit) x Jumlah
hari/minggu, (Kemenkes, 2013)
oleh petugas.
5. Tingkat Jenjang pendidikan Data dari Melihat data dari 0. Rendah ( SMA) Ordinal
Pendidikan terakhir yang selesai Lembaga Lembaga 1. Tinggi (> SMA)
dijalani warga binaan di Pemasyarakatan Pemasyarakatan
lapas Anak Wanita Klas dan
II B Tangerang. mengklarifikasi
kepada
responden yang (Solechach, 2014)
bersangkutan.
28
C. Hipotesis
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
desain studi Cross Sectional, karena hasil penelitian dapat diketahui langsung
1. Populasi
2. Sampel
29
30
Persamaan 4.2
Rumus Kekuatan Uji
Keterangan:
Z1 /2 = Derajat kemaknaan
P1 = Proporsi 1
P2 = Proporsi 2
P = P1+P2
Tabel 4.1
Tabel Kekuatan Uji
Variabel Kekuatan Uji (%)
Asupan Energi (Trisna, 2009) 96,45
Konsumsi Minuman Manis (Malik, 2006) 41,15
Tingkat Aktivitas Fisik (Trisna, 2009) 91,35
Tingkat Pendidikan (Christina, 2011) 74,95
D. Instrumen Penelitian
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
terakhir.
Tabel 4.2
Alur Pengumpulan Data
Langkah Kegiatan
1 Mempersiapkan alat ukur yang akan
digunakan untuk pengukuran.
2 Seluruh responden yang dapat
mengikuti penelitian pada hari
tersebut dikumpulkan pada ruangan
yang telah disiapkan.
F. Pengolahan Data
variabel pada penelitian ini selalu diawali oleh kode 0. Berikut adalah
Tabel 4.3
Tabel Kode
tertinggal. Proses ini dilakukan oleh peneliti sehingga apabila terdapat data
33
yang bersangkutan.
kembali data yang telah dimasukkan. Hal ini dilakukan untuk lebih
meyakini bahwa data yang akan diolah adalah data yang sudah benar.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
dalam penelitian ini yaitu untuk melihat perbedaan antara tingkat asupan
dF = (k 1)(b 1)
Keterangan:
X2 = Chi Square
O = Nilai observasi
E = Nilai ekspektasi
k = Jumlah kolom
b = Jumlah baris
variabel dependen.
independen maka dilihat nilai Odds Ratio (OR). Bila nilai OR = 1 artinya
BAB V
HASIL
didirikan pada tahun 1928 oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pengasingan
Militer pada tahun 1942. Pada tahun 1964 bangunan ini diganti nama menjadi
luas bangunan 3.782 m2. Data ini dapat menunjukkan bahwa hanya sekitar
5,7% lahan di Lapas Kelas II B Anak Wanita yang sudah didirikan bangunan.
Terbukti dari obeservasi yang penulis lakukan bahwa memang masih terdapat
Selain memiliki lahan yang luas, lapas ini juga memiliki berbagai
bulu tangkis, serta lapangan bulu tangkis yang juga biasa digunakan untuk
olahraga lain seperti bola voli. Lapas ini juga memiliki lapangan bola yang
luas di bagian depan lapas yang disertai oleh dua buah gawang.
Agustus 2015) dan cukup lengkapnya sarana dan prasarana untuk berolah raga
36
37
warga binaan berhak menerima makanan 3 kali sehari dengan porsi yang
juga diizinkan untuk menerima makanan dari kerabat dan keluarga yang
datang berkunjung.
dilihat dari peraturan bagi warga binaan yang cukup ketat, seperti pelarangan
memiliki kaca, jam dan telepon seluluar, rokok dan obat-obatan. Pelaksanaan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Obesitas Wanita Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang Tahun 2015
obesitas.
Asupan energi siswa diperoleh dari hasil food recall 3x24 jam yang
energi dikatakan lebih apabila asupan melebihi 100% dari angka kecukupan
asupan kurang dari sama dengan 100% AKE. Distribusi frekuensi warga
Anak Wanita Klas II B Tangerang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Asupan Energi Wanita Warga
Binaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang
Tahun 2015
banyak warga binaan yang memiliki tingkat asupan energi cukup yaitu
tambahan pada minuman yang dikonsumsi, yang diperoleh dari hasil food
minuman manis dinilai berisiko apabila total asupan gula dari minuman dalam
sehari lebih dari 50 gram, sementara konsumsi minuman manis dinilai tidak
berisiko apabila total asupan gula dari minuman dalam sehari kurang dari
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Minuman Manis Wanita
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B
Tangerang Tahun 2015
banyak warga binaan yang mengonsumsi minuman manis pada tingkat tidak
40
D. Aktivitas Fisik
aktivitas fisik rendah atau tidak melaporkan aktivitas fisik sama sekali.,
aktivitas fisik berat dan sedang. Distribusi frekuensi warga binaan wanita
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aktivitas Fisik Wanita Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang Tahun 2015
warga binaan yang tergolong aktif sama dengan jumlah warga binaan yang
E. Tingkat Pendidikan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang Tahun
2015
orang (88,5%), lebih banyak daripada wanita warga binaan yang memiliki
antara tingkat asupan energi dengan kejadian obesitas pada wanita warga
42
2015:
Tabel 5.6
PerbedaanTingkat Asupan Energi pada Kejadian Obesitas Wanita Warga
Binaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang
Tahun 2015
Obesitas
Tingkat
Tidak Total P
Asupan Obesitas Odds Ratio
Obesitas value
Energi
n % n % n %
Lebih 8 66,7 4 33,3 12 100 1,478
0,741
Cukup 23 57,5 17 42,5 40 100 (0,382 5,726)
obesitas, lebih banyak berasal dari warga binaan yang memilikitingkat asupan
dibandingkan dengan warga binaan yang memiliki tingkat asupan energi lebih.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p sebesar 0,741 yang artinya
pada = 5%, tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat asupan energi yang
tingkat asupan energi lebih memiliki risiko sebesar 1,478 kali untuk
energi cukup.
43
konsumsi minuman manis dengan kejadian obesitas pada wanita warga binaan
Tabel 5.7
PerbedaanKonsumsi Minuman Manispada Kejadian Obesitas Wanita
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B
Tangerang Tahun 2015
Obesitas
Konsumsi
Tidak Total P
Minuman Obesitas Odds Ratio
Obesitas value
Manis
n % n % n %
Berisiko 9 60,0 6 40,0 15 100
1,000 1,023
Tidak
22 59,5 15 40,5 37 100 (0,301 3,477)
Berisiko
obesitas, lebih banyak berasal dari warga binaan yang mengonsumsi minuman
manis pada tingkat tidak berisiko dengan jumlah warga binaan sebanyak 22
minuman manis pada tingkat berisiko. Berdasarkan hasil uji chi square
diperoleh nilai p sebesar 1,000 artinya pada = 5%, tidak ditemukan adanya
binaan dengan konsumsi minuman manis memiliki risiko sebesar 1,023 kali
tingkat aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada wanita warga binaan
Tabel 5.8
Perbedaan TingkatAktivitas Fisik pada Kejadian Obesitas Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang Tahun 2015
Obesitas
Aktivitas Tidak Total P
Obesitas Odds Ratio
Fisik Obesitas value
n % n % n %
Kurang
17 65,4 9 34,6 26 100 1,619
Aktif 0,572
(0,530 4,946)
Aktif 14 53,8 12 46,2 26 100
obesitas, lebih banyak berasal dari warga binaan yang tergolong kurang aktif
dengan warga binaan yang tergolong kurang aktif. Berdasarkan hasil uji chi
binaan yang tergolong kurang aktif dalam beraktifitas fisik berisiko 1,619 kali
aktif.
45
Tabel 5.9
PerbedaanTingkat Pendidikan pada Kejadian Obesitas Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Klas II B Tangerang Tahun
2015
Obesitas
Tingkat Tidak Total P
Obesitas Odds Ratio
Pendidikan Obesitas value
n % n % n %
Rendah 26 56,5 20 43,5 46 100 0,260
0,382
Tinggi 5 83,3 1 16,7 6 100 (0,028 2,405)
obesitas, lebih banyak berasal dari warga binaan dengan tingkat pendidikan
tingkat pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p
tingkat pendidikan rendah memiliki efek proteksi sebesar 0,260 kali terhadap
pendidikan tinggi.
46
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
tahun 2015 sebesar 59,6%. Prevalensi obesitas ini lebih tinggi dibandingkan
yaitu 34,1% dan di seluruh Indonesia sebanyak 42,1%, pada tahun 2013
46
47
dunia (WHO, 2015), diabetes mellitus tipe 2, kanker, bahkan juga berdampak
Stern (2009) yang berjudul Obesity, obesitas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti asupan energi, konsumsi minuman manis, dan aktivitas fisik.
hubungan atau perbedaan yang signifikan terhadap obesitas. Hal ini mungkin
masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan jumlah energi yang
tubuh akan diubah menjadi lemak tubuh, dimana lemak tubuh pada
mengalami obesitas 1,86 kali lebih besar dibandingan dengan mereka yang
diperoleh data bahwa dari 51 orang warga binaan, hanya 10% diataranya
karena bosan dengan menu, 21,6% menjawab porsi terlalu banyak, 13,7%
menjawab kenyang, 11,8% menjawab rasa yang kurang enak dan 9,8%
kejadian obesitas wanita warga binaan di penelitian ini selain karena hanya
sebagian kecil warga binaan yang memiliki asupan energi lebih, mungkin
juga dikarenakan proporsi yang tidak terlalu jauh berbeda antara warga
binaan obesitas yang memiliki asupan energi lebih dan warga binaan
50 gram per orang per hari akan mengakibatkan peningkatan berat badan
yang dapat berujung pada obesitas, bahkan dalam jangka waktu yang lama
diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, konsumsi gula yang berlebih ini juga
akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan serangan jantung. Hal ini
contohnya adalah pada gula pasir.Energi yang tersimpan pada 1 sendok teh
gula pasir adalah 16 kalori. Berarti, dalam satu gelas teh manis dengan 2
51
sendok makan (4 sendok teh) gula pasir sudah terkandung energi sebesar
32 kalori.
minuman manis tidak berisiko. Selain itu, jumlah sampel yang tersedia
berjalan kaki) dan aktivitas fisik di waktu luang (seperti berolah raga
yang tergolong kurang aktif ini lebih besar apabila dibandingkan dengan
memiliki aktivitas fisik yang cukup besar maka persediaan lemak tubuh
dari panen padi ke tanam padi. Hal ini berpengaruh terhadap total nilai
MET responden dari kegiatan selama satu minggu yang hanya diukur
yang lebih besar bagi responden dengan tingkat aktivitas fisik kurang
tergolong aktif.
minggu yang lebih padat dari biasanya, juga mungkin menjadi salah satu
(Wahyuningrum, 2000).
tingkat asupan rendah, jumlah sampel pada penelitian ini masih kurang
55
Hasil ini sesuai dengan penelitian Ardila (2015) yang juga tidak
obesitas.
56
BAB VII
A. Simpulan
6. Asupan energi pada kelompok wanita warga binaan yang obesitas dan
8. Tingkat aktivitas fisik pada kelompok wanita warga binaan yang obesitas
9. Tingkat pendidikan pada kelompok wanita warga binaan yang obesitas dan
56
57
B. Saran
2. Peneliti Lain
DAFTAR PUSTAKA
Farida, Nur. 2009. Bad and Good Habit: Kebiasaan untuk Tetap Sehat. Jakarta:
Grasindo
Ford, Earl S, Chaoyang Li, Anne G. Wheaton, dkk. 2014. Sleep Duration and
Body Mass Index and Waist Circumference Among US Adults. Obesity
(2014) 22, 598-607
Fowler, Sharon PG, Ken Williams dan Helen P Hazuda. 2015. Diet Soda Intake is
Associated with Long-term Increases in Waist Circumference in a Bi-
ethnic Cohort of Older Adults: The San Antonio Longitudinal Study of
Aging. J Am Geriatr Soc: 2015 April ; 63(4): 708-715
Gibson, Sigrid. 2008. Sugar-sweetened Soft Drinks and Obesity: A Systematic
Review of The Evidence from Observational Studies and Interventions.
Nutrition Research Reviews (2008), 21, 134-147
Hasanah, Robiatun. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi
Lebih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Klas II A Tangerang 2010. Skripsi. Program
Studi Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Hofmekler, Ori. 2008. Maximum Muscle, Minimum Fat: The Secret Science
Behind Physical Transformation. California: North Atlantic Books
Howel. 2012. Trends in The Prevalence of Abdominal Obesity and Overweight in
English Adults (1993-2008). PubMed 2012 Aug;20(8):1750-2
Instalasi Gizi Perjen RS.Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia. 2010. Penuntun Diet (Edisi Baru). Editor: Sunita Almatsier.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Janghorbani, Mohsen, Masoud Amini, Walter C Willet, Mohammad Mehdi
Gouya, Alireza Delavari, dkk. 2007. First Nationwide Survey of
Prevalence of Overweight, Underweight, and Abdominal Obesity in
Iranian Adults. Obesity Vol. 15 No. 11 November 2007
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Kokkinos, Peter. 2010. Physical Activity and Cardiovascular Disease Prevention.
Amerika Serikat: Jones and Bartlett Publishers
Li, Fuzhong, Peter Harmer, Bradley J Cardinal, dkk. 2008. Built Environment and
1-Year Change in Weight and Weist Circumference in Middle-Aged and
Older Adults. Am J Epidemiol 2009;169:401-408
Muaris, Hindah. 2009. Yummy and Tasty One Dish Meal untuk Sahur Rendah
Garam Low Salt Food. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
60
LAMPIRAN
xiii
Oleh sebab itu, saya meminta bantuan Ibu/Sdri untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. Semua informasi yang Ibu/Sdri berikan pada penelitian ini
akan dijaga kerahasiaannya. Saya sangat mengharapkan Ibu/Sdri dapat mengisi
beberapa formulir yang saya berikan dan mengikuti pengukuran status gizi yang
akan saya lakukan.
Hormat Saya,
AQMARINA
xiv
Lampiran 1
Lampiran 2
tanda.
Langkah 6 : Tetapkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir dengan
Lampiran 3
Teknik
Nama Pengolahan Berat
Waktu Bahan Makanan/
Makanan/ (Digoreng/ (gr)(diisi
Makan Minuman Direbus/
Minuman petugas)
Teknik lain)
xvii
Lampiran 4
(2012):
atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia. Namun penelitian ini
sebagai standarnya.
xviii
Lampiran 5
Harris-Benedict (1919):
Aktivitas Fisik
Tabel Lampiran 5
Koefisien Aktivitas Fisik
Gender
Aktivitas
Laki-laki Perempuan
Sangat ringan 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
(Instalasi Gizi Perjan RS Dr.Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, 2010).
xix
Lampiran 6
Tingkat Pendidikan :
Petunjuk pengisian:
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik selama 7 hari terakhir
1) Aktivitas fisik berat adalah aktivitas yang menggunakan tenaga fisik kuat sehingga
napas jauh lebih cepat dari biasanya. Seperti: jalan cepat, jogging/berlari, menari,
berkebun (dengan menggunakan peralatan berat, memanjat, memotong ranting),
melakukan pekerjaan rumah tangga (memindahkan perabot, membawa belanjaan dan
benda berat sambil menaiki/menuruni tangga, bermain dengan anak-anak (berlari,
bersepeda), senam aerobik yang dilakukan minimal selama 10 menit.
a. Selama 7 hari sebelumnya, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik seperti
yang dijelaskan di atas?
_______________________ hari seminggu
b. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk melakukan aktivitas berat tersbeut
dalam sehari?
_________jam___________ menit sehari
2) Aktivitas fisik sedang adalah aktivitas yang menggunakan daya fisik yang sedang
sehingga membuat Anda bernapas agak lebih kuat dari biasanya. Seperti: olahraga
bukan aerobik (golf, tennis, voli, bulu tangkis), sit up, push up, berkebun
(membersihkan rumput dan daun yang berserakan, mencangkul, menanam), pekerjaan
rumah tangga (mengepel lantai dan membersihkan rumah dengan banyak
menggunakan tangan, menjemur pakaian yang dilakukan minimal selama 10
menit.
xx
a. Selama 7 hari sebelumnya, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik seperti
yang dijelaskan di atas?
_______________________ hari seminggu
b. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk melakukan aktivitas fisik sedang
tersebut dalam sehari?
_________jam___________ menit sehari
3) Berjalan kaki termasuk berjalan kaki dari suatu tempat ke tempat lain pada waktu
senggang yang dilakukan minimal selama 10 menit.
a. Selama 7 hari sebelumnya, berapa hari Anda berjalan kaki seperti yang dijelaskan
di atas?
_______________________ hari seminggu
b. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk berjalan kaki tersebut dalam
sehari?
_________jam___________ menit sehari
4) Duduk termasuk bagian dari perilaku sedentary. Waktu yang digunakan untuk duduk
pada hari kerja atau dalam rumah termasuk juga waktu duduk yang dihabiskan di
tempat kerja, di rumah, waktu senggang, mengunjungi teman-teman, membaca, atau
duduk berbaring sambil nonton televise yang dilakukan minimal selama 10 menit.
a. Selama 7 hari sebelumnya, berapa hari yang Anda gunakan untuk duduk seperti
yang dijelaskan di atas?
_______________________ hari seminggu
b. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk duduk tersebut dalam sehari?
_________jam___________ menit sehari
Lampiran 7
Kategori Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik Berat Aktivitas Fisik Sedang
Bekerja berat (mengangkat beban berat, Menyikat lantai, menyapu area luar,
memindahkan perabotan) membersihkan jendela, memindahkan
perabotan ringan, membawa sampah yang
berat, membawa air yang berat
Jogging Menanam pohon, memberikan pupuk
Jalan cepat (2 meter/detik atau lebih) Memotong rumput dengan mesin
pemotong
Push up Berjalan selama 1.25 meter/detik
Menari daerah (dengan penuh semangat) Berjalan 1.5 meter/detik
Berolahraga sepak bola Berjalan cepat (1.75 meter/detik)
Menyekop (> 5 kg/menit) Bermain bola voli, badminton, tenis meja
Membawa beban berat, membawa kayu Senam, olahraga ringan
besar
Menggunakan pemotong rumput yang Mengajar olahraga
tidak bermesin
Aerobik
Menari modern, menari daerah (ringan)
Memanjat
Bernyanyi dan aktif bergerak (seperti di
gereja)
Menyapu halaman
Memunguti rumput dan dedaunan
Menggali, mencangkul, menyekop (<5
kg/menit), memangkas semak
xxii
Lampiran 8
A. Analisis Univariat
1. Obesitas
LP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2. Asupan Energi
Asupan_Energi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
4. Aktivitas Fisik
kategori_aktivitas2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
5. Tingkat Pendidikan
Tingkat_Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B. Analisis Bivariat
1. Perbedaan Asupan Energi pada Kejadian Obesitas
Asupan_Energi * LP Crosstabulation
LP
Total Count 31 21 52
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.85.
Risk Estimate
N of Valid Cases 52
xxv
Minuman_Manis * LP Crosstabulation
LP
Total Count 31 21 52
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.06.
Risk Estimate
N of Valid Cases 52
xxvi
kategori_aktivitas2 * LP Crosstabulation
LP
Aktif Count 14 12 26
Total Count 31 21 52
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.50.
Risk Estimate
N of Valid Cases 52
xxvii
Tingkat_Pendidikan * LP Crosstabulation
LP
Tinggi Count 5 1 6
Total Count 31 21 52
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.42.
Risk Estimate
N of Valid Cases 52