Professional Documents
Culture Documents
A. SENGKETA INTERNASIONAL
1. Sebab-Sebab Sengketa Internasional
Mochtar Kusumaatmadja
b. Sengketa
c. Jenis sengketa
Ada empat jenis sengketa batas Negara yaitu sengketa posisi, sengketa
territorial, sengketa sumber daya, dan sengketa budaya. Dalam sengketa
posisi, lokasi batas dipertentangkan oleh satu atau lebih kelompok. Suatu
Negara bisa tidak sepakat tentang suatu batas Negara kerana survey yang
tidak akurat atau catatan yang sudah tua, atau karena alasan lain. Cirri-ciri
geografis seperti sungai dan pegunungan sering digunakan sebagai batas alam
karena posisinya yang pasti.
Sengketa territorial terjadi jika suatu Negara mengklaim sebuah wilayah
Negara lain atau ketika batasnya dipersengketakan. Sengketa sumber daya
sangat lazim akhir-akhir ini. Sengketa blok Ambalat antara Indonesia dan
Malaysia juga disebabkan oleh sumber daya minyak bumi yang terdapat di
wilayah itu. Sengketa budaya, meski tidak hanya dsebabkan oleh batas
Negara, sering menjadi penyebab sengketa.
3. Cara Menyelesaikan Sengketa Internasional
a. Metode-metode diplomatik
1) Negosiasi, merupakan metode penyelesaian sengketa yang paling
tradisional dan sederhana. Dalam metode negosiasi, penyelesaian
sengketa tidak memerlukan pihak ketiga.
2) Mediasi, merupakan bentuk lain dari negosiasi. Perbedaanya, mediasi
melibatkan pihak ketiga yang bertindak sebagai pelaku mediasi
(mediator).
3) Inquiry, metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah
sengketa dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan yang
bersifat internasional untuk mencari dan mendengarkan semua bukti-
bukti yang relevan dengan permasalahan.
4) Konsoliasi, merupakan metode penyelesaian pertikaian yang bersifat
internasional dalam suatu komisi yang dibentuk oleh pihak-pihak baik
sifatnya permanen atau sementara berkaitan dengan proses
penyelesaian pertikaian.
b. Metode-metode legal
Metode ini merupakan cara penyelesaian sengketa internasional
secara yudisial (hukum) dalam hukum internasional, yang tentu saja
berbeda dengan sistem hukum nasional.
1) Arbitrase. Metode ini digunakan dalam hukum nasional dan
internasional. Secara tradisional arbitrase digunakan bagi persoalan-
persoalan hukum, biasa persengketaan mengenai perbatasan dan
wilayah.
2) Mahkamah Internasional, merupakan pengadilan yang memiliki
yurisdiksi atas berbagai macam persoalan internasional. Fungsi
Mahkamah Internasional dinyatakan dalam Piagam PBB Pasal 38 (1),
yaitu memutus perkara sesuai dengan hukum internasional atau
berlandaskan pada sumber-sumber hukum internasional.
3) Pengadilan-pengadilan lainnya. Salah satu persoalan hukum yang
acapkali timbul dalam era globalisasi adalah persengketaan dalam
perdagangan internasional.