You are on page 1of 4

Singkat

tentang Sistem Monitoring SMS

Sistem ini bekerja secara real time ketika sanitarian/ petugas


kesehatan lingkungan tingkat kecamatan sedang melakukan
kegiatan pemantauan di desa sasaran STBM. Petugas mengirimkan
data pemantauan melalui SMS, dan data ini kemudian diproses oleh
SMS gateway server. SMS balasan (autorespon) akan terkirim
secara otomatis ke pengirim data setelah data terverifikasi oleh
sistem. Data yang telah terverifikasi oleh SMS gateway akan ter- Pengembangan
Kapasitas
upload ke website.

Kontak kami
Sekretariat STBM Nasional Direktorat Penyehatan Lingkungan, Sistem monitoring STBM
Direktorat Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan
Gedung D Lantai 1 - Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat
10560 - PO BOX 223

Phone: (021) 4247608 ext. 182, (021) 42886822


Email: sekretariat@stbm-indonesia.org
Web: www.stbm-indonesia.org

SANITASI TOTAL BERBASIS


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat MASYARAKAT
Sekretariat STBM Nasional Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat
Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan Juli 2013

Gedung D Lantai 1 - Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat 10560 - PO BOX 223


Tahap 3. Mengembangkan kapasitas petugas

kesehatan lingkungan di tingkat kecamatan/
Puskesmas
Bentuk kegiatan: On the job training atau coaching tingkat
kabupaten/kota
Sasaran: seluruh petugas kesling Puskesmas di kabupaten
bersangkutan

SASARAN : MUATAN YANG PERLU
DISAMPAIKAN:
q Peserta pelatihan dapat q Gambaran Sistem monitoring
menggunakan dan melakukan STBM berbasis SMS
update data melalui SMS. q SMS SEBAGAI ALAT BANTU
q Klarifikasi dan update data UPDATE DATA
baseline yang sudah ada. q Coaching monitoring berbasis
q Rencana pemantauan dan SMS
update data. q Rencana tindak lanjut.


Contoh penulisan format data dalam bentuk SMS dari format PERSIAPAN:
pencatatan data perkembangan akses jamban:
q Pastikan kelengkapan data baseline terakhir unduh dari
template baseline
q Cetak dan berikan SMS-id hasil unduh WM-1 pada sub-menu
Data Petugas Monitoring
q Pastikan nomor HP petugas monitoring untuk kirim data, sudah
terdaftar

Sistem monitoring ini dapat digunakan sebagai tools


penilaian kinerja sanitarian. Update data sanitasi dari
sanitarian, akan ter-record oleh sistem dan muncul

dalam grafik.
(Testimoni dari Kadinkes Kabupaten Brebes)
Catatan: SMS-id tidak sama dengan nomor urut


5

Tahap 2. Mengembangkan kapasitas pelaksana Latar Belakang

monitoring pemerintah daerah
Selaras dengan telah diberlakukannya Strategi Nasional Sanitasi
Bentuk kegiatan: pelatihan tingkat provinsi

Total Berbasis Masyarakat maka perlu dikembangkan suatu sistem
Target audiences: kabupaten/kota yang

bersedia dan berkomitmen monitoring yang didasarkan
Key issues: atas pengalaman dan
pengertian dan istilah sistem monitoring mekanisme yang telah
stbm dikembangkan dan
pengenalan sistem monitoring berbasis web
dilaksanakan oleh proyek
pengenalan alat bantu sms sebagai bagian sistem monitoring
stbm sanitasi yang ada.
simulasi dan praktek Pemahaman dan wawasan
rencana tindak lanjut yang sama dari para pelaku monitoring perlu dibentuk dalam
mewujudkan kesinambungan berjalannya sistem monitoring itu
SASARAN:
1. Data dasar monev masuk ke sistem sendiri. Oleh karena itu, menjadi penting adanya penguatan
2. Rencana pelatihan awal bagi petugas Puskesmas kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelaku monitoring di
3. Rencana pelatihan refresh (rutin) tingkat pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai pelaku
monitoring dan pemanfaat hasil monitoring itu sendiri.

Dalam rangka membangun kerangka wawasan yang sama serta
Bagaimana pemerintah daerah berperan? untuk mendukung pelaksanaan Strategi Nasional Sanitasi Total
Provinsi: Kabupaten/Kota: Berbasis Masyarakat, saat ini sekretariat STBM di Kementerian
Sosialisasi sistem monitoring ke Memastikan data awal / Kesehatan sedang mengembangkan alat bantu untuk melakukan
kabupaten/kota Baseline data terkumpul
Melaksanakan pelatihan awal Melaksanakan on the job monitoring dan evaluasi terhadap program STBM yang sedang
dan pelatihan penyegaran training/ coaching maupun yang akan dijalankan. Untuk mendukung kegiatan M&E
Memantau pelaksanaan dan Mereview dan memberikan sekretariat STBM berupaya membangun transfer knowledge dan
memberi umpan balik ke umpan balik ke petugas
kabupaten/kota puskesmas secara rutin mengembangkan kapasitas pelaku monitoring melalui orientasi atau
Mengevaluasi pelaksanaan pelatihan tentang sistim monitoring yang terintegrasi untuk

secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi program sanitasi.


4 1

Membangun kesadaran yang utuh dan memastikan kapasiitas
pelaksanaan sistem monitoring STBM sebagai kebutuhan yang


penting dimiliki oleh pemerintah daerah menjadi sesuatu yang
berkesinambungan, dilakukan melalui tahapan berikut ini.

Tahap 1. Membangun pemahaman dan


kebutuhan
Bentuk kegiatan: roadshow, mini-
workshop tingkat provinsi/ kabupaten/kota
Target audiences: Stakeholder terkait
untuk AMPL
Key issues:
Manfaat bagi provinsi dan
kabupaten/kota
Demonstrasi sistem
Komitmen dan persiapan yang perlu dilakukan oleh provinsi
dan kabupaten/kota

SASARAN:
1. Rencana pelatihan awal
2. Rencana pelatihan refresh (rutin)
3. Peran awal dari Propinsi dan Kabupaten
Sanitarian merasa bangga karena kinerjanya Sosialisasi sistem monitoring STBM
terukur dan terlihat, sehingga hasil kerja Penyiapan data dasar (baseline) membantu kelancaran
kerasnya dapat diapresiasi. sistem berjalan:
data petugas kesling puskesmas dan wilayah desa
dampingannya
Data baseline sanitasi membantu pelaksanaan sistem
berbasis SMS

2 3

You might also like