You are on page 1of 19

BAB V

HASIL DAN ANALISA DATA

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Usia

Total jumlah sampel adalah 107 responden. Usia responden yang menjadi

sampel penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ibu dengan rentang usia

20 hingga 35 tahun dan ibu dengan usia diatas 35 tahun. Frekuensi terbanyak

adalah ibu dengan usia antara 20 35 tahun yaitu sebanyak 94 orang (87,9%)

(Tabel 5.1).

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Usia Ibu di Yayasan Universitas


Islam Malang
Usia (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)
20 35 tahun 94 87,9
> 35 tahun 13 12,1
Total 107 100,0

5.1.2 Pendidikan

Pendidikan responden yang menjadi sampel penelitian ini dari tingkat

terendah adalah SMA dan tingkat tertinggi adalah tingkat S3. Pendidikan dengan

frekuensi terbanyak adalah ibu dengan tingkat pendidikan D3, kemudian ibu
dengan tingkat pendidikan S1, dan frekuensi paling sedikit pada tingkat D1, D2

dan S3.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ibu di Yayasan

Universitas Islam Malang

Usia (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


SMA 19 17,8
D1 3 2,8
D2 3 2,8
D3 36 33,6
S1 30 28,0
S2 13 12,1
S3 3 2,8
Total 107 100,0

Tabel 5.2 menunjukkan pendidikan ibu yang menjadi responden pada

penelitian ini mulai dari tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) hingga setingkat

S3 (Strata 3). Dari 107 responden yang menjadi sampel pada penelitian ini,

frekuensi terbanyak adalah ibu dengan pendidikan terakhir setingkat D3 (diploma

III) yaitu sebanyak 36 orang (33,6%).

5.1.3 Sikap

Sikap responden dapat dilihat dari jawaban pada kuisioner yang dibagikan

pada 107 sampel. Responden yang memberian ASI selama 2 tahun sebanyak

52,3% dan responden yang setuju bila bayi harus diberikan ASI selama 2 tahun

sebanyak 97,2%. sedangkan responden yang tidak setuju bahwa susu formula

sudah cukup baik untuk menggantikan ASI adalah sebanyak 79,4% (Tabel 5.3).

Alasan responden yang setuju untuk memberikan ASI karena ASI sangat

bermanfaat bagi bayi sebanyak 97,2%, sedangkan responden yang lain


menganggap bahwa pemberian ASI merupakan tanggung jawab seorang ibu

(2,8%).

Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Sikap Ibu Tentang ASI Selama 2

tahun di Yayasan Universitas Islam Malang

Sikap Setuju Tidak Setuju


(n = 107) n (%) n (%)
Pemberian ASI selama 2 tahun (P7) 56 (52,3) 51 (47,7)
Susu formula cukup baik menggantikan ASI (P13) 85 (79,4) 22 (20,6)
Anjuran pemberian ASI selama 2 tahun (P10) 104 (97,2) 3 (2,8)

Tabel 5.3 menunjukkan sikap ibu terhadap pemberian ASI (52,3%)

sedangkan sikap ibu terhadap anjuran pemberian ASI selama 2 tahun sebesar

97,2%. Pada sebagian ibu berpendapat bahwa susu formula yang ada saat ini

sudah mampu menggantikan ASI (20,6%).

Pada 107 responden, 75,7% responden memiliki sikap yang baik terhadap

pemberian ASI selama 2 tahun dan 24,3% diantaranya memiliki sikap yang

kurang baik terhadap pemberian ASI selama 2 tahun (Tabel 5.4).

Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Sikap Ibu Tentang ASI

Selama 2 tahun di Yayasan Universitas Islam Malang

Sikap (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


Kurang Baik 26 24,3
Baik 81 75,7
Total 107 100,0

5.1.4 Pengetahuan

Pengetahuan responden dapat dilihat dari jawaban pada kuisioner yang

dibagikan pada 107 sampel. Responden yang mengetahui anjuran memberikan

ASI selama 2 tahun sebanyak 97,2%. Sedangkan responden yang benar menjawab

bahwa ASI selama 2 tahun adalah Pemberian ASI ditambah MPASI (makanan
pendamping ASI) dari usia lebih dari 6 bulan hingga usia 2 tahun sebanyak

87,9%. Sebagian besar reponden sadar pentingnya pemberian ASI selama 2 tahun

(100%), responden juga mengetahui manfaat ASI yaitu untuk memberi nutrisi

pertumbuhan dan perkembangan bayi serta meningkatkan daya tahan tubuh bayi

(92,5%). Kandungan ASI diantaranya kolostrum, antibodi, protein, karbohidrat,

dan lemak juga banyak diketahui oleh responden (97,2%). Responden mengetahui

bahwa perintah pemberian ASI tercantum dalam Al-Quran (98,1%) (Tabel 5.5).

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Selama 2 tahun

Pengetahuan Benar Salah


n = 120 n (%) n (%)
Anjuran memberikan ASI selama 2 tahun (P14) 104 (97,2) 3 (2,8)
Pengertian ASI selama 2 tahun (P15) 94 (87,9) 13 (12,1)
Pentingnya pemberian ASI bagi bayi (P16) 105 (98,1) 2 (1,9)
Pentingnya pemberian ASI 2 tahun bagi bayi (P17) 107 (100) 0
Manfaat ASI selama 2 tahun (P18) 99 (92,5) 8 (7,5)
Kandungan ASI selama 2 tahun (P19) 104 (97,2) 3 (2,8)
Perintah pemberian ASI di Al-Quran (P20) 105 (98,1) 2 (1,9)

Pada 107 responden, 77,6% responden memiliki pengetahuan yang baik

terhadap pemberian ASI selama 2 tahun dan 24,3% diantaranya memiliki

pengetahuan yang kurang baik terhadap pemberian ASI selama 2 tahun.

Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Selama 2 tahun di Yayasan Universitas Islam

Malang

Pengetahuan (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


Kurang Baik 24 22,4
Baik 83 77,6
Total 107 100,0

5.1.5 Keterpaparan Informasi


Pada 107 responden, sebanyak 43,9% mendapatkan informasi tentang ASI

selama 2 tahun pada 5 sumber informasi. Sedangkan responden yang mendapat

informasi tentang ASI selama 2 tahun pada < 5 sumber informasi sebanyak 56,1%

(Tabel 5.7).

Tabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Keterpaparan Informasi di

Yayasan Universitas Islam Malang

Sumber Informasi (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


<5 60 56,1
5 47 43,9
Total 107 100,0

5.1.6 Ketersediaan Fasilitas

Fasilitas memberikan dan atau memerah ASI pada 107 responden yang

menjadi sampel penelitian ini terdiri dari fasilitas yang tersedia di tempat kerja

dalam hal ini Yayasan Universitas Islam Malang dan fasilitas pribadi ibu yang

dipersiapkan secara mandiri. Ibu dengan fasilitas yang baik sebanyak 46,7%,

sedangkan ibu dengan fasilitas yang kurang sebanyak 53,3 (Tabel 5.8).

Tabel 5.8 Distribusi Responden Menurut Ketersediaan Fasilitas di Yayasan

Universitas Islam Malang

Ketersediaan Fasilitas (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


Tidak Tersedia 57 53,3
Tersedia 50 46,7
Total 107 100,0

Tabel 5.8 menunjukkan responden memiliki fasilitas menyusui sebesar

65%, fasilitas menyusui termasuk fasilitas yang disediakan oleh Yayasan

Universitas Islam Malang dan fasilitas pribadi yang dimiliki responden.


Ibu yang tidak memiliki tempat khusus untuk menyusui dan atau memerah

ASI, rumah adalah tempat paling banyak yang dipilih ibu untuk menyusui dan

atau memerah ASI (29,0%). Sedangkan ibu yang tidak memiliki fasilitas khusus

dan memilih untuk tidak memerah ASI sebanyak 31,8% (Tabel 5.9).

Tabel 5.9 Distribusi Responden Menurut Tempat Memerah ASI

Tempat Memerah ASI (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


Tidak Memerah ASI 34 31,8
asrama 1 ,9
asrama putri 1 ,9
kamar bersalin 3 2,8
mobil 1 ,9
mushola 3 2,8
mushola & ruang kerja 2 1,9
mushola, ruang kerja, dimana saja karena
1 ,9
tertutup jilbab
ruang kerja 15 14,0
rumah 31 29,0
rumah & ruang kerja 2 1,9
rumah, ruang kerja 1 ,9
saat menyusui full dirumah 1 ,9
tempat ganti 2 1,9
tempat kerja 1 ,9
toilet 8 7,5
Total 107 100,0

5.1.7 Lama Meninggalkan Bayi

Lama ibu meninggalkan bayi untuk bekerja dihitung sejak ibu berangkat

dari rumah untuk bekerja hingga ibu kembali ke rumah. Pada penelitian ini

terdapat 79,4% ibu yang meninggalkan bayi 10 jam setiap hati untuk bekerja

(Tabel 5.10).

Tabel 5.10 Distribusi Responden Menurut Lama Meninggalkan Bayi di

Yayasan Universitas Islam Malang

Lama Meninggalkan Bayi (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


> 10 jam setiap hari 22 20,6
10 jam setiap hari 85 79,4
Total

Tabel 5.10 menunjukkan sebayak 79,4% ibu meninggalkan bayi pada masa

menyusui selama 2 tahun 10 jam setiap hari. Perhitungan meninggalkan bayi

dihitung sejak ibu berangkat dari rumah untuk bekerja hingga kembali ke rumah.

5.1.8 Lama Cuti

Lama cuti dihitung sejak ibu mengambil cuti sebelum melahirkan hingga

ibu kembali bekerja setelah melahirkan. Pada penelitian ini 50,5% ibu

mendapatkan cuti melahirkan 3 bulan dan 49,5% ibu mendapatkan cuti < 3

bulan (Tabel 5.11).

Tabel 5.11 Distribusi Responden Menurut Lama Cuti di Yayasan

Universitas Islam Malang

Lama Cuti (n = 107) Frekuensi (n) Prosentase (%)


3 bulan 54 50,5
< 3 bulan 53 49,5
Total

Tabel 5.11 menunjukkan sebayak 50,5% ibu mendapat cuti melahirkan 3

bulan. Perhitungan lama cuti dihitung sejak ibu cuti sebelum melahirkan hingga

ibu kembali bekerja setelah melahirkan.

5.1.9 Tempat Melahirkan

Tempat melahirkan dinilai dari tersediaan kebijakan pemberian ASI selama

2 tahun. Pada penelitian ini 78,5% ibu melahirkan di tempat yang telah

memberikan kebijakan pemberian ASI selama 2 tahun (Tabel 5.12). Tempat ibu

melahirkan dan tenaga kesehatan yang membantu ibu dalam proses melahirkan
terdapat pada Tabel 5.13. Sebagian besar responden melahirkan di rumah sakit

umum (37,4%) dan bidan adalah tenaga kesehatan yang paling banyak dipilih ibu

untuk membantu proses persalinan (56,1%).

Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Tempat Melahirkan yang

Memberikan Kebijakan Pemberian ASI

Kebijakan Tempat Melahirkan Frekuensi (n) Prosentase (%)


Tidak Terdapat Kebijakan 23 21,5
Terdapat Kebijakan 84 78,5
Total 107 100

Tabel 5.12 menunjukkan sebagian besar tempat melahirkan telah

memberikan kebijakan untuk memberikan ASI (78,5%).

Tabel 5.13 Distribusi Responden Menurut Tempat Melahirkan dan

Penolong Persalinan di Yayasan Universitas Islam Malang

Variabel Frekuensi Persentase


Tempat Melahirkan
praktik bidan 15 14,0
praktik dokter 2 1,9
RS Ibu Anak 20 18,7
RS umum 40 37,4
rumah 1 ,9
Rumah bersalin 29 27,1
Penolong Persalinan
bidan 60 56,1
dokter spesialis 46 43,0
dokter umum 1 ,9
Total 107 100,0

Tabel 5.13 menunjukkan sebagian besar ibu melahirkan di rumah sakit

umum (37,4%). Sementara tenaga kesehatan yang paling banyak membantu

proses melahirkan adalah bidan (56,1%).


5.1.10 Dukungan Suami

Pada penelitian ini dukungan suami dalam bentuk saran kepada ibu untuk

memberikan ASI selama 2 tahun sebesar 95,3%, suami yang memfasilitasi

suasana tenang saat ibu menyusui, seperti tidak merokok, yaitu sebanyak 95,3%.

Sedangkan hanya sebagian suami yang membantu ibu untuk mencari informasi

tentang ASI selama 2 tahun (63,6%). Ibu yang diberikan dana khusus oleh suami

untuk mendukung pemberian ASI selama 2 tahun pada penelitian ini sebanyak

97,2%. Sebanyak 72,9% suami menemani saat ibu menyusui tengah malam

(Tabel 5.14).

Tabel 5.14 Distribusi Responden Menurut Dukungan Suami di Yayasan

Universitas Islam Malang

Dukungan Suami Ya Tidak


(n = 107) n (%) n (%)
Suami menyarankan pemberian ASI selama 2
102 (95,3) 5 (4,7)
tahun
Suami memfasilitasi suasana tenang saat ibu
102 (95,3) 5 (4,7)
menyusui
Suami membantu mencari informasi tentang
68 (63,6) 39 (36,4)
ASI esklusif
Suami menyediakan dana untuk mendukung
104 (97,2) 3 (2,8)
pemberian ASI selama 2 tahun
Suami hanya tidur saat ibu menyusui tengah
29 (27,1) 78 (72,9)
malam

Tabel 5.14 menunjukkan dukungan suami dalam pemberian ASI selama 2

tahun dalam menyarankan pemberian ASI selama 2 tahun (95,3%), suami

memfasilitasi suasana tenang saat ibu memberikan ASI selama 2 tahun (95,3%),

suami membantu mencari informasi tentang ASI selama 2 tahun (63,6%), suami

menyediakan dana untuk pemeriksaan, perawataan, dan pemenuhan gizi ibu


selama menyusui (97,2%), dan suami tidak tidur saat ibu menyusui tengah malam

(72,9).

Pada penelitian ini suami yang mendukung ibu untuk memberikan ASI

selama 2 tahun sebanyak 53,5%. Sedangkan persentase suami yang kurang

mendukung pemberian ASI selama 2 tahun lebih sedikit daripada suami yang

mendukung ibu dalam pemberian ASI selama 2 tahun, yaitu sebanyak 46,7%

(Tabel 5.15).

Tabel 5.15 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Dukungan Suami

dalam Pemberian ASI Selama 2 tahun di Yayasan Universitas

Islam Malang

Pengetahuan (n = 107) Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang Mendukung 50 46,7
Mendukung 57 53,3
Total 107 100,0

Tabel 5.15 menunjukkan suami yang tidak mendukung terhadap pemberian

ASI selama 2 tahun sebanyak 46,7%.

5.1.11 Dukungan Atasan

Pada penelitian ini atasan yang memberi dukungan kepada ibu untuk

memberikan ASI selama 2 tahun sebanyak 86,9%. Atasan yang memberikan

fasilitas khusus untuk memerah dan atau memberikan ASI sebanyak 39,3%.

Sebagian besar atasan memberikan kelonggaran waktu bekerja kepada ibu saat

memberikan dan atau memerah ASI (82,2%). Sebanyak 85% atasan tidak

memberikan ibu tugas ke luar kota segera setelah ibu kembali masuk bekerja

setelah cuti melahirkan (Tabel 5.16).


Tabel 5.16 Distribusi Responden Menurut Dukungan Atasan di Yayasan

Universitas Islam Malang

Dukungan Atasan Ya Tidak


(n = 107) n (%) n (%)
Atasan mendukung pemberian ASI selama 2 tahun 93 (86,9) 14 (13,1)
Atasan memberikan fasilitas khusus untuk
42 (39,3) 65 (60,7)
memberikan ASI
Atasan memberikan kelonggaran waktu bekerja saat
88 (82,2) 19 (17,8)
memberikan ASI
Atasan memberikan tugas luar kota 16 (15,0) 91 (85,0)

Tabel 5.16 menunjukkan atasan mendukung pemberian ASI selama 2 tahun

(86,9%), atasan memberikan fasilitas khusus untuk memberikan ASI (39,3%),

atasan memberikan kelonggaran waktu bekerja saat ibu memberikan dan atau

memerah ASI (82,2%) dan atasan memberikan tugas luar kota setelah waktu cuti

(15%).

Pada penelitian ini atasan yang mendukung ibu untuk memberikan ASI

selama 2 tahun sebanyak 74,8%. Sedangkan persentase atasan yang kurang

mendukung pemberian ASI selama 2 tahun lebih sedikit daripada atasan yang

mendukung ibu dalam pemberian ASI selama 2 tahun, yaitu sebanyak 25,2%

(Tabel 5.17).

Tabel 5.17 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Dukungan Atasan

dalam Pemberian ASI Selama 2 tahun di Yayasan Universitas

Islam Malang

Pengetahuan (n = 107) Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang Mendukung 27 25,2
Mendukung 80 74,8
Total 107 100,0
5.1.12 Dukungan Pengasuh

Pada Tabel 5.18 menunjukkan bahwa pengasuh yang paling banyak

dipercayai ibu saat ibu bekerja adalah orang tua atau mertua (34,6%). Pengasuh

yang mendukung ibu untuk memberikan ASI selama 2 tahun sebanyak 84,1%.

Pengasuh yang membantu ibu dalam memberikan ASI perah pada bayi saat ibu

bekerja sebesar 67,3% dan sebanyak 60,7% pengasuh mengingatkan ibu untuk

menyimpan ASI perah (Tabel 5.19).

Tabel 5.18 Distribusi Responden Menurut Pengasuh Bayi Saat Ibu Bekerja

di Yayasan Universitas Islam Malang

Pengasuh Frekuensi Persentase


baby sitter 16 15,0
orang tua/mertua 37 34,6
ortu/mertua 22 20,6
saudara 2 1,9
suami 16 15,0
suami & ortu/mertua 1 ,9
suami & tetangga 1 ,9
suami, orang tua/mertua 1 ,9
tempat penitipan anak 5 4,7
tetangga 6 5,6
Total 120 100,0

Tabel 5.18 menunjukkan bahwa orang tua atau mertua (34,6%) merupakan

pengasuh utama saat ibu bekerja.


Tabel 5.19 Distribusi Responden Menurut Dukungan Pengasuh di Yayasan

Universitas Islam Malang

Dukungan Pengasuh Ya Tidak


(n = 107) n (%) n (%)
Pengasuh mendukung pemberian ASI selama 2 90 (84,1) 17 (15,9)
tahun
Pengasuh membantu memberikan ASI perah 72 (67,3) 35 (32,7)
Pengasuh mengingatkan menyimpan ASI 65 (60,7) 42 (39,3)

Pada penelitian ini pengasuh yang mendukung ibu untuk memberikan ASI

selama 2 tahun sebanyak 52,3%. Sedangkan persentase pengasuh yang kurang

mendukung pemberian ASI dalam pemberian ASI selama 2 tahun sebanyak

47,7% (Tabel 5.20).

Tabel 5.20 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Dukungan Pengasuh

dalam Pemberian ASI Selama 2 tahun di Yayasan Universitas

Islam Malang

Pengetahuan (n = 107) Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang Mendukung 51 47,7
Mendukung 56 52,3
Total 107 100,0

5.1.13 Dukungan Tenaga Kesehatan

Pada penelitian ini tenaga kesehatan yang memberikan edukasi pada ibu

tentang ASI selama 2 tahun sebesar 82,2%. Tenaga kesehatan yang membantu ibu

menyusui segera setelah bayi lahir sebanyak 93,5%. Ibu yang diajarkan tenaga

kesehatan agar terus menyusui meskipun terpisah dari bayi sebanyak 88,8%

(Tabel 5.21).
Tabel 5.21 Distribusi Responden Menurut Dukungan Tenaga Kesehatan di

Yayasan Universitas Islam Malang

Dukungan Tenaga Kesehatan Ya Tidak


(n = 107) n (%) n (%)
Tenaga kesehatan memberikan edukasi tentang ASI
88 (82,2) 19 (17,8)
selama 2 tahun
Tenaga kesehatan membantu ibu menyusui segera
100 (93,5) 7 (6,5)
setelah lahir
Tenaga kesehatan mengajarkan ibu agar terus
95 (88,8) 12 (11,2)
menyusui meski terpisah dari bayi

Tabel 5.21 menunjukkan bahwa 82,2% tenaga kesehatan memberikan

edukasi tentang ASI selama 2 tahun. Sebanyak 93,5% tenaga kesehatan

membantu ibu menyusui segera setelah lahir dan 88,8% tenaga kesehatan

mengajarkan ibu agar tetap menyusui meskipun terpisah dari bayinya.

Pada penelitian ini tenaga kesehatan yang mendukung ibu untuk

memberikan ASI selama 2 tahun sebanyak 62,6%. Sedangkan persentase tenaga

kesehatan yang kurang mendukung pemberian ASI dalam pemberian ASI selama

2 tahun sebanyak 37,4% (Tabel 5.22).

Tabel 5.22 Distribusi Responden Menurut Rata-rata Dukungan Tenaga

Kesehatan dalam Pemberian ASI Selama 2 tahun di Yayasan

Universitas Islam Malang

Pengetahuan (n = 107) Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang Mendukung 40 37,4
Mendukung 67 62,6
Total 107 100,0

Tabel 5.22 menunjukkan tenaga kesehatan yang mendukung terhadap

pemberian ASI selama 2 tahun sebanyak 62,6%.


5.2 Pemberian ASI Selama 2 tahun pada Ibu Bekerja di Yayasan

Universitas Islam Malang

Persentase pemberian ASI selama 2 tahun pada ibu bekerja di Yayasan

Universitas Islam Malang sebanyak 40%. Sedangkan persentasee ibu yang tidak

memberikan ASI selama 2 tahun lebih banyak daripada ibu yang memberikan ASI

selama 2 tahun, yaitu 60% (Tabel 5.23).

Tabel 5.23 Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Selama 2 tahun

pada Ibu Bekerja di Yayasan Universitas Islam Malang

Pemberian ASI Selama 2 tahun (n = 107) Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Selama 2 tahun 51 47,7
Selama 2 tahun 56 52,3
Total 107 100,0

5.3 Hubungan Faktor Predisposisi, Faktor Pendorong, dan Faktor Penguat

dalam Pemberian ASI Selama 2 tahun

Pada bagian ini semua variabel penelitian dianalisis untuk melihat keeratan

hubungan antara variabel depanden dengan variabel independen. Pada tabel 5.24

variabel independen yang memiliki hubungan keeratan dengan pemberian ASI

selama 2 tahun ditunjukkan dengan tanda (* = p value < 0,05).


Tabel 5.24 Hubungan Usia, Sikap, Pengetahuan, Keterpaparan Informasi,
Ketersediaan Fasilitas, Lama Meninggalkan Bayi, Lama Cuti,
Tempat Melahirkan, Dukungan Suami, Dukungan Atasan,
Dukungan Pengasuh, Dukungan Tenaga Kesehatan dengan
Pemberian ASI Selama 2 tahun pada Ibu Bekerja di Yayasan
Universitas Islam Malang
Pemberian ASI
Variabel Selama 2 tahun Total PR
(n = 107) Tidak Ya (CI 95%)
n (%) n (%) n (%)
Usia
>35 tahun 6 (5,6) 7 (6,5) 13 (12,1) 0,964
20 35 tahun 45 (42,1) 49 (45,8) 94 (87,9) (0,517 1,799)
Sikap
Negatif 17 (15,9) 9 (8,4) 26 (24,3) 1,558
Positif 34 (31,8) 47 (43,9) 81 (75,7) (1,066 2,276)
Pengetahuan
Cukup 17 (15,9) 7 (6,5) 24 (22,4) 1,729
Baik 34 (31,8) 49 (45,8) 83 (77,6) (1,201 2,489)
Keterpaparan Informasi
< 5 sumber informasi 36 (33,6) 24 (22,4) 60 (56,1) 1,880
5 sumber informasi 15 (14,0) 32 (29,9) 47 (43,9) (1,180 2,996)
Ketersediaan Fasilitas
Tidak tersedia 33 (30,8) 24 (22,4) 57 (53,3) 1,608
Tersedia 18 (16,8) 32 (29,9) 50 (46,7) (1,045 2,474)
Lama Meninggalkan bayi
>10 jam 15 (14,0) 7 (6,5) 22 (20,6) 1,610
10 jam 36 (33,6) 49 (45,8) 85 (79,4) (1,103 2,350)
Lama Cuti
< 3 bulan 28 (26,2) 25 (23,4) 53 (49,5) 1,240
3 bulan 23 (21,5) 31 (29,0) 54 (50,5) (0,831 1,852)
Tempat Melahirkan
Tidak Terdapat Kebijakan 17 (15,9) 6 (5,6) 23 (21,5) 1,826
Terdapat Kebijakan 34 (31,8) 50 (46,7) 84 (78,5) (1,280 2,605)
Dukungan Suami
Kurang Mendukung 29 (27,1) 21 (19,6) 50 (46,7) 1,503
Mendukung 22 (20,6) 35 (32,7) 57 (53,3) (1,004 2,250)
Dukungan Atasan
Kurang Mendukung 13 (12,1) 14 (13,1) 27 (25,2) 1,014
Mendukung 38 (35,5) 42 (39,3) 80 (74,8) (0,644 1,596)
Dukungan Pengasuh
Kurang Mendukung 30 (28,0) 21 (19,6) 51 (47,7) 1,569
Mendukung 21 (19,6) 35 (32,7) 56 (52,3) (1,042 2,361)
Dukungan Tenaga Kesehatan
Kurang Mendukung 24 (22,4) 16 (15,0) 40 (37,4) 1,489
Mendukung 27 (25,2) 40 (37,4) 67 (62,6) (1,012 2,190)
Pada tabel 5.24 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada usia 20

35 tahun dan memberikan ASI selama 2 tahun (45,8%), sikap positif ibu dan

memberikan ASI selama 2 tahun (43,9%), berpengetahuan baik dan memberikan

ASI selama 2 tahun (45,8%), terpapar < 5 sumber informasi dan tidak

memberikan ASI selama 2 tahun (33,6%), tidak tersedia fasilitas dan tidak

memberikan ASI selama 2 tahun (30,8%), meninggalkan bayi 10 jam setiap hari

dan memberikan ASI selama 2 tahun (45,8%), cuti 3 bulan dan memberikan

ASI selama 2 tahun (29,0%), tempat melahirkan yang memberikan kebijakan

tentang pemberian ASI selama 2 tahun dan memberikan ASI selama 2 tahun

(46,7%), suami yang mendukung dan memberikan ASI selama 2 tahun (32,7%),

atasan yang mendukung dan memberikan ASI selama 2 tahun (39,3%), pengasuh

yang mendukung dan memberikan ASI selama 2 tahun (32,7%) dan tenaga

kesehatan yang mendukung dan memberikan ASI selama 2 tahun (37,4%).

Pada faktor Predisposis, variabel usia memiliki nilai PR sebesar 0,964 (CI

0,517 1,799). Karena nilai PR < 1 dan interval CI melewati 1 maka variabel usia

tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI selama 2 tahun. Variabel sikap

memiliki nilai PR sebesar 1,588 (CI 1,066 2,276). Karena nilai PR > 1 dan

interval CI tidak melewati 1 maka disimpulkan variabel sikap ibu berpengaruh

terhadap pemberian ASI selama 2 tahun. Variabel pengetahuan memiliki nilai PR

sebesar 1,729 (CI 1,201 2,489). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak

melewati 1 maka disimpulkan variabel pengetahuan berpengaruh terhadap

pemberian ASI selama 2 tahun. Variabel keterpaparan informasi memiliki nilai

PR sebesar 1,880 (CI 1,180 2,996). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak
melewati 1 maka disimpulkan variabel keterpaparan informasi berpengaruh

terhadap pemberian ASI selama 2 tahun.

Pada faktor Pemungkin, variabel ketersediaan fasilitas memiliki nilai PR

sebesar 1,608 (CI 1,045 2,474). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak

melewati 1 maka variabel ketersediaan fasilitas berpengaruh terhadap pemberian

ASI selama 2 tahun. Variabel lama meninggalkan bayi memiliki nilai PR sebesar

1,610 (CI 1,103 2,350). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1

maka disimpulkan variabel lama meninggalkan bayi ibu berpengaruh terhadap

pemberian ASI selama 2 tahun. Variabel lama cuti memiliki nilai PR sebesar

1,240 (CI 0,831 1,852). Karena nilai PR > 1 dan interval CI melewati 1 maka

disimpulkan variabel lama cuti tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI selama

2 tahun. Variabel tempat melahirkan memiliki nilai PR sebesar 1,826 (CI 1,280

2,605). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1 maka disimpulkan

variabel tempat melahirkan berpengaruh terhadap pemberian ASI selama 2 tahun.

Pada faktor Penguat, variabel dukungan suami memiliki nilai PR sebesar

1,826 (CI 1,280 2,605). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1

maka variabel dukungan suami berpengaruh terhadap pemberian ASI selama 2

tahun. Variabel dukungan atasan memiliki nilai PR sebesar 1,503 (CI 1,004

2,250). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1 maka disimpulkan

variabel dukungan atasan berpengaruh terhadap pemberian ASI selama 2 tahun.

Variabel dukungan pengasuh memiliki nilai PR sebesar 1,569 (CI 1,042 2,361).

Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1 maka disimpulkan variabel

dukungan pengasuh berpengaruh terhadap pemberian ASI selama 2 tahun.

Variabel dukungan tenaga kesehatan memiliki nilai PR sebesar 1,489 (CI 1,012
2,190). Karena nilai PR > 1 dan interval CI tidak melewati 1 maka disimpulkan

variabel dukungan tenaga kesehatan berpengaruh terhadap pemberian ASI selama

2 tahun.

You might also like