You are on page 1of 23

6.4.

2 Hari ke-2
STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juni 2015 Daerah : Bitefa


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09280.8 1242949.3 543 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Lokasi pengamatan ini terletak di daerah Bitefa, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Lokasi ini memiliki vegetasi semak belukar. Merupakan batuan beku yang sudah melapuk
dengan ciri-ciri membentuk pelapukan kulit bawang (spereodal weathering) atau
pelapukannya mulai dari luar ke dalam. Berdasarkan jenis mineral yang dominan yaitu
hornblende, biotit, kuarsa dan plagioklas serta ukuran butirnya yang afanitik maka dapat
disimpulkan bahwa batuan beku ini merfupakan andesit.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto lokasi singkapan :

Keterangan foto:
Arah Foto : N 2900 E
Jarak pemotretan : 2 meter
Foto Singkapan Batuan :

Keterangan:
Arah kamera : N 2900 W

Jarak pemotretan : 80 cm

Skala : GPS 15 cm

Deskripsi Lapangan :
Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi pohon-pohon dan semak-
semak. Pada singkapan ini ditemui adanya pelapukan mengulit bawang yang menunjukkan
kondisi seperti fragmen-fragmen namun ini merupakan batuan beku yang mengalami
pelapukan. Pada singkapan ini komposisinya terdiri atas hornblende, biotit, plagioclase,
dan sedikit kuarsa

Deskripsi petrologi:

Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Massif
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Afanitik
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Terdiri dari mineral-mineral intermediet yang Afanitik

Nama Batuan : Andesit


Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan
mempunyai ukuran butir yang Afanitik, maka batuan ini membeku di permukaan bumi
secara cepat.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 2

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Bitefa

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
092040.1 1242734.9 605 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:

Lokasi pengamatan ini terletak di Bitefa, Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi
ini memiliki vegetasi semak belukar dan barada dipinggir jalan yang menghubungkan
antara kota kefamenanu dan wini. Merupakan batuan beku intrusi yang berstruktur pillow
lava. Hal ini mengiindikasikan bahwa batuan ini membeku di dalam air atau laut, yang
merupakan bukti bahwa dulu daerah ini merupakan daerah laut.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Arah kamera :
Jarak pemotretan : 1m
Deskripsi petrologi:

Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Massif
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Afanitik
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Terdiri dari mineral-mineral intermediet yang Afanitik
Nama Batuan : Andesit
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang holokristalin dan
mempunyai ukuran butir yang Afanitik, maka batuan ini membeku di permukaan bumi
secara cepat.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 3

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Bakitolas, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
091855.6 1242853.9 454 m Cerah
Lokasi pengamatan ini terletak di sungai Bakitolas, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Selama perjalanan, ditemui banyak gunung dan medannya berkelok-kelok karena adanya
perubahan lithologi dan perbedaan morfologi. Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya
vegetasi bambu, cemara, kelapa, dan jambu air hutan.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan :
Jarak Gmbar : 3 m
Arah Gambar : N130E
Deskripsi Lapangan :
Pada daerah ini yang berada pada daerah lembah, yang berarti adanya zona lemah,
merupaan zona mineralisasi karena pada zona lemah terdapat tekana-tekanan bagi
masuknya larutan hidrothermal atau larutan magma sisa. Bukti bahwa lokasi ini merupakan
zona lemah atau zona mineralisasi dapat dilihat batuan-batua pada daerah ini telah
mengalami alterasi atau perubahan. Lokasi ini juga merupakan zona breksiasi, batuannya
terlihat seperti breksi dan terdapat fragmen-fragmen yang lain, namun batuan-batuan ini
bukan merupakan sedimen klastik tapi merupakan breksi sesar. Bukti dari mineralisasi
juga dapat dilihat dengan adanya mineral phyrite.

Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : Batuan Sedimen Klastik


Deskripsi Batuan :
Warna : abu-abu kehijauan
Tekstur : klastik
a. Ukuran Butir : kerikil (2-4 mm)
b. Bentuk Butir : angular
c. Pemilahan : sedang
d. Kemas : tertutup
Struktur : Massif
Komposisi : pirit, olivine, plagioklas, bornit
Deskripsi Komposisi :
Fragmen : pirit
Matriks : olivine, plagioklas, bornit, emas
Semen : non karbonat
Nama Batuan : Breksi Sesar (Wentworth,1922)
Petrogenesa : Batuan ini terbentuk dari hasil transportasi dan deposisi mineral yang
diangkut oleh arus dan energy yang lemah. Berdasarkan bentuk butirnya yang angular
maka batuan ini mengalami transportasi yang dekat. Batuan ini juga mengalami alterasi
dimana cairan sisa magma yang mengandung metal masuk ke dalam batuan dan
terperangkap di dalamnya.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 4

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31/05/2015 Daerah : Desa Benus, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
091711.4 1243027.0 386 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:

Lokasi pengamatan ini terletak di Desa Benus, Kecamatan Miomafo Timur,


Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini terletak di pinggir jalan dan terdapat bentonit
Ca yang banyak mengandung mineral monmorilonit dan smektit. Karena adanya mineral
monmorilonit mengakibatkan bentonit mengerut pada musim panas dan akan mengembang
pada musim hujan. Bentonit ini memiliki banyak manfaat seperti sebagai obat sakit perut
dan kosmetik. Selain bentonit, mulai ditemukannya mikrodiorit yang tersebar mulai dari
Benus menuju Wini. Mikrodiorit yang tersebar tersebut berwarna hitam karena sudah
mengalami pelapukan.

Sketsa lokasi singkapan:

U
Keterangan :

Foto singkapan :

Keterangan :
Jarak Kamera :2m Jarak Kamera : 50cm
Arah Kamera : N77E Arah Kamera : N77E

Deskripsi Lapangan :
Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi pohon kayu putih, semak-
semak. Pada lokasi ini terdapat bentonit Ca, dengan kandungan mineral montmorilonit dan
smegtit. Adanya mineral montmorilonit membuat bentonit ini bisa mengembang dan
mengerut. Ketika musim panas bentonit ini akan mengerut namun jika musim hujan
bentonit ini akan mengembang. Disekitarnya juga terdapat diorite.

Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : Batuan Sedimen Klastik


Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : massif
Tekstur : Derajat kristalisasi : Holokristalin, granularitas : fanerik sedang-kasar, bentuk
butir : euhedral, hubungan antar butir : panidiomorfik granular.
Komposisi : plagioklas (40 %), kuarsa (15 %), amfibol (30 %), biotit (12 %), piroksen
(3%).
Deskripsi Komposisi :
1. Plagioklas : warna abu-abu, massif, kilap kaca, penyebaran merata, kelimpahan (40
%)
2. Kuarsa : warna putih abu, massif, penyebaran merata, kilap kaca, kelimpahan (15
%)
3. Amfibol : warna hitam, kilap arang, penyebaran merata, kelimpahan (30 %)
4. Biotit : warna hitam, kilap kaca, penyebaran merata, kelimpahan (12 %)
5. Piroksen : warna hijau tua, kilap kaca, kelimpahan (3%)
Nama Batuan : Mikrodiorit
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuannya yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet dengan ukuran butir yaitu fanerik maka batuan ini
terbentuk (membeku) di bawah permukaan bumi.
FotoMineral Sketsa Mineral

Foto Batuan Sketsa Batuan


STOPSET 5

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Manamas, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
091319.3 1243032.2 89 m Mendung

Deskripsi lapangan: Lokasi pengamatan ini terletak di daerah Manamas, Kabupaten Timor
Tengah Utara. Perjalanan yang dilalui adalah melewati kaldera gunung api purba. Lokasi
ini terdapat endapan letusan gunung api yang menghasilkan batuan ekstrusif yaitu breksi
vulkanik. Batuan ini mempunyai ciri adanya struktur retakan seperti roti. Breksi vulkanik
mendingin dengan cepat sehingga bagian luar batuan terdapat fragmen-fragmen seperti
obsidian dan lubang-lubang karena ada gas yang keluar. Daerah sekitar lokasi pengamatan
relatif subur karena banyaknya material gunung api yang kaya akan mineral. Breksi
vulkanik yang melapuk akan menghasilkan pasir besi.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan :
Jarak Kamera : 2m
Arah Kamera : N50E
Deskripsi Lapangan :
Lokasi yang kelima ini merupakan gunung api purba yang terbentuk pada zaman
tersier (ratusan juta tahu yang lalu). Ketika itu Pulau Timor masih berada di bawah
permukaan laut dan kemudian mengalami pengangkatan yang terus-menerus sehingga
terlihat seperti sekarang ini. Empat produk gunung api yaitu lava, gas dan uap, piroklastik,
dan lahar. Pada lokasi ini terdapat batuan vulkanik yang ukuran butirnya 2-64 mm serta
bentuknya meruncing. Daerah ini subur dikarenakan terdiri dari material-material gunung
api. Adanya perubahan batuann karena dipisahkaan oleh lembah. Diperkirakan gunung ini
meletus didalam laut. Singkapan ini batuaannya merupakan batuaan breksi vulkanik yang
membeku secara cepat sehingga kenampakan strukturnya seperti roti yang merekah.
Akibat proses pendinginan yag secara cepat maka terdapat juga obsidian. Perbedaan breksi
vulkanik ,breksi sesar dan breksi biasa jika dilihat secara langsung adalah: Pada breksi
vulkanik strukturnya mengkerut akibat proses pendinginan yang cepat, dan terbentuk
disekitar guung api. Sedangkan breksi sesar fragmennya besar akibat pembekuan yang
lambat. Pada zona lemah breksi sesar terdapat rekahan-rekahan sehingga mineral-
mineralnya yang merupakan larutan hidrothermal masuk kedalam rekahan tersebut. Zona
ini juga disebut zona mineralisasi dan pada breksi biasa yang membedakan adalah bentuk
butirnya yang meruncing.

Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : Batuan Beku Piroklastik


Deskripsi Batuan
Warna : Abu-abu
Struktur : Vesikular skoria
Tekstur : Glass
Derajat kristalisasi : Holohyalin
Ukuran Butir: Bomb (> 64 mm)
Bentuk : Gelasan
Nama Batuan : Breksi Vulkanik
Petrogenesa : batuan ini merupakan sisa dari kawah gunung api purba yang meletus di
bawah permukaan air laut dan karena adanya tenaga endogen sehingga menyebabkan ia
tersingkap ke permukaan

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 6

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Pantai Wini, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
091028.1 1242919.8 6m Mendung
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:

Lokasi pengamatan ini terletak di Pantai Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara. Di
sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi pohon asam, pohon kom. Di jumpai
hamparan pasir yang mengandung besi. Berasal dari mineral-mineral mafik yang kaya Fe
karena proses pelapukan erosi dan tertransportai ke laut, kemudian mengalami abrasi.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan :
Jarak Gambar :
Arah Gambar :
Deskripsi petrologi:

Warna : abu - abu kehitaman / abu abu besi sampai hitam


Sistem kristal : isometrik
Kilap : logam
Gores : abu abu
Belahan : tidak baik
Tenacity : britle
Kemagnetan : feromagnetik
Derajat kristalisasi : opaque mineral
Kekerasan : 4 skala mohs
Sifat khas : warna dan bentuk berupa pasir
Keterdapatan : Di daerah Pantai Wini, endapan pasir pantai diperkirakan berasal
dari akumulasi hasil disintegrasi kimia fisika seperti adanya pelarutan, penghancuran
batuan oleh arus bawah laut, pencuncian secara berulang-ulang, erosi dan pengendapan.

Foto Mineral Sketsa Mineral

You might also like