You are on page 1of 5

Efek Berbahaya Dari Penggunaan Dextromethorpan

Dextromethorphan (dextro-meth-or-phan), atau DXM, adalah supresan


batuk yang digunakan pada kebanyakan formula obat batuk. Bila dosis jauh
melampaui dosis yang dianjurkan, hal ini dapat menyebabkan semacam
perubahan kesadaran. Efek DXM ini tidak seperti efek penggunaan
mushroom, lebih tepatnya efeknya mirip dengan penggunaan ketamin atau
PCP. Karena itu, DXM ini telah diberi label sebagai "anestesi disosiatif", dan
bukan psikedelik.
Ini bukan zat yang harganya murah, meski pada faktanya DXM ini
legal dan mudah didapatkan. Efeknya berlangsung antara 6-10 jam dengan
sedikit "mabuk" keesokan harinya tapi tidak seperti mabuk oleh karena
penggunaan alkohol. Biasanya mabuk DXM hanya perasaan malas untuk
keesokan harinya. Satu-satunya hal yang dilakukan adalah menonton TV atau
tidur. Beberapa mabuk, meskipun, bisa menjadi positif. Banyak orang
melaporkan perasaan segar dan berenergi keesokan harinya.

Menentukan dosis
Ada beberapa obat batuk yang hanya mengandung DXM yaitu
Robitussin Maximum Strength Cough (dalam label biru), Vicks 44, Drixoral
Cough Merah dan banyak lagi sediaan generik lainnya. Untuk mengetahui
dosis yang akan diminum, baca berapa miligram per sendok teh yang ada, dan
hitung dosisnya. Satu sendok teh adalah 5 mililiter (mL). Jika ada sirup obat
batuk yang mengandung 15 mg DXM per sendok teh, dan mengandung cairan
118 mL (4 fl oz), maka seluruh botol mengandung 354 mg DXM. Biasanya
sirup mengandung 5, 10, 15 atau 30 mg / sendok teh.

Dosis dan Plateau


Kerja dari DXM terdapat masa plateau. Setiap plateau berbeda dari
yang lain, dalam beberapa hal. Masing-masing sama-sama kuat, namun di
setiap plateau, hal yang berbeda terjadi. Ada 4 plateau utama + yang ke 5 yang
umumnya tidak menyenangkan dan memaksa pasien agar dibawa ke rumah
sakit jiwa. Dosis tergantung pada berat badan. Jika orang yang berat badannya
120 pon orang mengonsumsi 500 mg, dan orang yang berat badannya 250 pon
mengonsumsi dengan jumlah yang sama, orang yang dengan berat badan 120
pon akan lebih kuat bereaksi.
Ada 4-5 plateau utama, yang pertama adalah yang terendah dalam dosis,
dan yang ke 4 adalah yang tertinggi.

Plateau 1 (100-250mg): Baik untuk percakapan, namun bisa menjadi


rasa mabuk yang besar. Semuanya tergantung pola pikir pengguna. Biasanya
seseorang sangat berempati, dan memiliki wawasan yang hebat untuk
segalanya. Selain itu, aspek fisik (robo walk, drippy feeling, dll) juga timbul.
Plateau 1, bila dalam mode yang baik dan riang, hal ini bisa bagus bagi
pengguna untuk sebuah pesta, atau konser, meski tentu saja harus bersikap
normal.

Plateau 2 (250-450mg): Muncul semua efek dari euforia dan


mengurangi kepekaan terhadap waktu dan lingkungan.

Plateau 3 (450-800mg): Banyak efek dari dua fase plateau sebelumnya


timbul, namun tampaknya ada perbedaan "bentuk" yang sama sekali berbeda.
Ini sulit dijelaskan. Halusinasi visual juga akan muncul pada plateau ini.
Wawasannya luar biasa. Orang mungkin cenderung menutup dirinya dari
orang lain untuk bisa mengeksplorasi diri di plateau ini. Plateau ini bisa
menjadi semacam "transisi" antara fisik dan mental yang terjadi. Hal ini sering
sebanding dengan ruang. Pemikiran umum menjadi lebih dalam dan lebih
ditingkatkan.

Plateau 4 (800-1800mg): Halusinasi yang tidak biasa contohnya


bertemu dengan alien, merasakan pengalaman keluar dari tubuh sendiri, dll.
Apapun diatas 1200mg benar-benar berbahaya dan jangan dilakukan tanpa
akses dekat ke rumah sakit. Sebenarnya, untuk semua maksud dan tujuan,
seharusnya tidak dilakukan lebih dari 1000mg.

Plateau 5 (1800mg - ????): Ada beberapa laporan tentang plateau ke-5.


Gejala yang timbul melibatkan hiperhidrosis, mual yang ekstrem, dan
kebutaan. Setelah itu efek bisa bertahan hingga 2 hari sesudahnya. Kasus ini
sudah cukup banyak yaitu overdosis DXM. Jelas, ini tidak menyenangkan.
Pada plateau ini semua efek menyenangkan DXM digantikan oleh efek
negatif. Istilahnya "titik yang tidak bisa kembali". Dosis beracun DXM sekitar
3000 mg. Mereka yang mengonsumsi sebanyak ini mengalami semacam koma
selama sekitar satu minggu, juga hiperhidrosis dan muntah yang masif.

Dosis pertama yang baik adalah sekitar 4 oz botol robitussin, atau


sekitar 354 mg. Kebanyakan orang, setelah mengalami DXM, menurunkan
dosis prefferred antara 450 mg dan 600 mg. Kebanyakan pengalaman DXM
bagus, meski beberapa bisa buruk. DXM adalah sesuatu yang harus dimiliki
pemabuk berpengalaman, dan umumnya bukan psychedelic pertama yang
baik. Pengalaman buruknya adalah pengalaman yang pertama dan terakhir.
Penyebabnya bisa jadi seseorang mengonsumsi terlalu banyak pada percobaan
pertama dan menjadi kewalahan, atau seseorang belum siap untuk mabuk.
Seseorang juga dapat berada dalam suasana hati yang buruk saat dia
mengonsumsinya. Jangan gunakan psychedelic apapun sebagai pengangkat
mood. Psychedelics adalah enhancer. Jika dalam suasana hati yang buruk saat
mengonsumsi psychedelic, orang akan merasa lebih buruk.

Setelah mengonsumsi dosis plateau 2/3 yang khas, seseorang dapat


mengalami semua, tidak, atau beberapa hal berikut:

Perasaan (terkadang sangat tidak menyenangkan) yaitu mengetahui jati


diri seseorang.

Ingatan kenangan manis/menyakitkan, perasaan, dan lain-lain yang


belum pernah diingatnya bertahun-tahun, mungkin kenangan masa kecil.
Meskipun biasanya tidak spesifik (tidak ada memori tertentu yang bisa
dipamerkan), namun tetap kuat.

Empati adalah sifat DXM yang umum. Ini bisa menjadi sangat pahit
dan manis. Hal-hal aneh sepertinya masuk akal. Ini sebanding dengan mimpi.
Koneksi yang baik terhadap manusia bisa dilihat di banyak hal. Jika
seseorang mengingat koneksi ini setelah perjalanan, mereka akan membuat
koneksi lebih besar bila diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Perasaan bingung karena sangat kecil, dikelilingi oleh dunia yang besar
di sekitarnyaa. Dunia ini adalah penyempurnaan ruangan/lingkungan tempat
mereka berada.

Berbagai perasaan fisik/visual/pendengaran. Terdengar suara yang


nampaknya sangat aneh. Beberapa orang berpikir suara yang luar biasa pada
DXM (jernih) yang lain berpikir suara terdengar seperti "plastik".
Kedengarannya bisa sebanding dengan memiliki telinga di sekujur tubuh,
sehingga suara bisa terdengar dari setiap bagian tubuh dan dari segala arah. Ini
bisa menakutkan jika tidak tahu bagaimana menanganinya.

Analisa Pada Kasus


Menurut penuturan pasien kasus ini pasien sudah sering mengonsumsi
Komix dalam jumlah yang banyak dengan dosis yang tidak terhitung
jumlahnya dan dengan frekuensi yang tidak terhitung lagi dalam jangka waktu
yang panjang. Ditambah lagi dengan keterangan bahwa pasien pernah punya
riwayat pemakaian NAPZA jenis sabu dan juga sering meminum alcohol yang
murahan, yang kandungannya biasanya methanol yaitu zat alcohol yang sangat
tidak baik bagi manusia, apalagi dikonsumsi dengan banyak dan sering. Hal
ini dapat menjadi faktor penyebab terjadinya halusinasi pada fase plateau ke 3
dan 4 yang sudah dijelaskan tadi, menurut analisis kami pasien ini sudah
masuk ke dalam plateau ke 3 atau ke 4 karena terdapat halusinasi berupa
visual dan auditory, kecenderungan untuk menyendiri dan gejala-gejala
lainnya yang sudah dijelaskan di anamnesis. Dextromethorpan ini memang
legal dan mudah didapatkan, akan tetapi memiliki efek yang buruk jika
dikonsumsi sampai tahap penyalahgunaan, maka dari itu kasus ini sering
terjadi pada anak-anak dan remaja yang belum mengerti akan edukasi dari zat
ini. Serta pengaruh buruk lingkungan pergaulan para anak dan remaja juga
perlu diwaspadai agar tidak terjadi penyalahgunaan NAPZA karena dapat
berujung pada tahap ketergantungan yang dapat merusak kehidupan
pemakainya itu sendiri. Jadi kami berkesimpulan dalam analisis pada kasus
pasien ini yaitu pasien ini mengalami gangguan psikotik ec. penyalahgunaan
zat psikoaktif yaitu dextromethorphan.

You might also like