You are on page 1of 19

KASUS MASALAH KESHATAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Anak


Dosen Pembimbing: Ns. Elsa Naviati, S.Kep. M.Kep

Kelompok 1

Disusun Oleh :

Saroh 22020113120033
Dwi kustiyana 22020113120027
Mike Saeli Yuliana 22020113140116
Intan Rahma Budi U 22020113120012
Ika Rahayu N 22020113140083

A 13 2

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
KASUS MASALAH KESHATAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. KASUS
Bayi premature lahir dengan usia gestasi 32 minggu dengan SC atas indikasi gawat janin.
Pada saat dilakukan pengkajian bayi berusia 3 hari. Bayi sadar, dira wat dalam incubator
dengan setting suhu 330 C. Pernafasan pasien masih dibantu dengan buble CPAP dengan
PEEP 7 dan FiO2 21%. Pasien tampak agak sesak, ada retraksi minimal. Pernafasan
52x/menit regular suhu 36,40 C nadi 165x/menit regular saturasi oksigen 98 %. Bayi
didiagnosa : neonatus kurang bulan sesuai kehamilan.

B. PENGERTIAN DAN PENYEBAB BAYI PREMATUR


Menurut WHO, bayi premature adalah bayi yang lahir hidup sebelum usia kelahiran
normal yang kurang dari 37 minggu. Perhitungan dimulai sejak hari pertama haid terakhir.
Biasanya bayi premature lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram.
[ CITATION Asr03 \l 1057 ]
Bayi prematur adalah adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu dan berat
badan saat lahir kurang atau sama dengan 2500 gram, yang organ dalam tubuhnya belum
maampu berfungsi dengan baik sehingga memerlukan perawatan khusus. [ CITATION Yun10
\l 1057 ]
Penyebab kelahiran bayi premature meliputi faktor ibu, janin, dan plasenta. [ CITATION
Asr03 \l 1057 ]

1. Faktor Ibu
Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
Kelainan bentuk uterus misal uterus bikornis, inkompeten serviks.
Tumor misal mioma uteri, sistoma.
Ibu yang menderita penyakit akut dengan gejala tinggi (misal typus abdominal
malaria) dan penyakit kronis (TBC, penyakit jantung, glomerulonephritis kronis).
Trauma pada masa kehamilan misalnya fisik (jatuh) dan psikologis (stres).
Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Factor Janin
Kehamilan ganda
Hidramnion
Ketuban pecah dini
Cacat bawaan
Infeksi (rubeolla, sifilis, toksoplasmosis)
Insufisiensi plasenta
Inkompatibilitas darah ibu dan janin (rhesus, golongan darah ABO)

3. Factor Plasenta
Plasenta previa :
Terjadinya kondisi plasenta menempel di bagian bawah rahim sehingga bukan berada
dalam posisi normal. Karena riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya,
kelahiran kembar, mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, ketika anda hamil
melibihi usia 35 tahun, pernah mengalami operasi rahim atau memiliki kelainan rahim.
gejala plasenta previa lain yaitu terjadinya pendarahan vagina setelah 20 minggu
kehamilan yang disertai dengan sakit dan kram
Solusia plasenta : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan terlepasnya plasenta dari
dinding rahim (kandungan) bagian dalam sebelum persalinan, baik seluruhnya maupun
sebagian. sebagian besar kasus, penyebab pasti dari solusio plasenta belum diketahui.
Namun, faktor-faktor, seperti merokok, konsumsi alkohol, kokain, trauma pada perut,
hipertensi dan riwayat persalinan yang banyak dapat menyebabkan solusio plasenta

Penyebab Prematur [ CITATION Yun10 \l 1057 ]

1. Faktor dari Ibu

a. Letak plasenta menutupi jjalan lahir

b. Lepasnya plasenta sebelum waktunya melahirkan

c. Perdarahan sebelum melahirkan serta ketuban pecah dini

d. Gangguan reproduksi ( kelainan dalam rahim atau leher rahim misal miom atau tumor
jaringan otot )
e. Gangguan penyakit misal jantung, tekanan darah tinggi, asma, diabetes militus,
kelainan kelenjar tiroid, infeksi ginjal dan infeksi lainnya, kondisi kekurangan gizi
(malnutrisi)

f. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol

g. Faktor stres

2. Bayi

a. Cacat bawaan

b. Kehamilan kembar

Faktor penyebab Bayi lahir prematur Tanda (Manuaba, 2007)

1. Faktor yang berasal dari maternal

a. Penyakit maternal : ginjal, hipertensi, diabetes militus, penyakit hati, kelainan


uterus

b. Faktor gaya hidup wanita

2. Pertumbuhan janin yang kurang selaras dan serasi

a. Pertumbuhan janin terlambat akibat gangguan sirkulasi retroplasenter, kekurangan


nutrisi atau gizi menahun

b. Terdapat pemicu persalinan prematur yang terjadi akibat solusio plasenta, plasenta
previa, terjadi infeksi yang menimbulkan korioamnionitis tanpa disertai ketuban
pecah, persalinan ganda

c. Terdapat faktor inkompatibilitas darah : faktor rhesusu inkompatibilitas, faktor


inkompatibilitas darah AB/O

3. Faktor Khusus: serviks inkompeten

a. Dapat dijumpai pada abortus/persalinan prematur berulang


b. Overdistensi uterus

c. Kehamilan ganda

d. Kehamilan dengan hidramnion

C. TANDA DAN GEJALA BAYI PREMATUR [ CITATION Asr03 \l 1057 ]

a. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.


b. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram.
c. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm.
d. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari.
e. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas.
f. Ligkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm.
g. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
h. Rambut lanugo masih banyak.
i. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
j. Tulang rawan dan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah olah
tidak teraba tulang rawan daun telinga.
k. Tumit mengilap, telapak kaki hangus.
l. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugai pada skrotum kurang, testis belum
turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum
tertutup oleh labia mayora.
m. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergeakannya lemah.
n. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang mengakibatkan refleks isap, menelan dan
batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah.
o. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.
p. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
Tanda dan Gejala Bayi Prematur [CITATION Ida17 \l 1057 ]

1. Ukuran fisik
a. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu

b. Berat badan bayi kurang dari 2500 gram

c. Panjang badan kurang atau sekitar 45 cm

d. Lingkar kepala 33 cm sedangkan lingkar perut 30 cm, sehingga kepala tampak


lebih besar tetapi tulang kepala masih tipis

2. Gambaran Fisik

a. Kepala besar

b. Kulit tipis dan transparan, sehingga gerakan peristaltik usus dapat terlihat

c. Rambut lanugo banyak sedangkan lapisan lemak kurang

d. Otot masih lemah sehingga nafas lemah, tangisnya measih lemah atau
merintih, kemampuan mengisap masih kurang

D. MASALAH DAN GEJALA BAYI PRIMATUR


Masalah yang muncul pada bayi primatur (Manuaba, 2007)

1. Termoregulator, bayi prematur mudah kehilangan panas dalm waktu singkat


akibat sedikitnya timbunan lemak di bawah kulit

2. Masalah Paru, akibat :

a. Pusat pengaturan nafas di medula oblongat masih belum sempurna

b. Paru belum matur

c. Surfaktan masih kurang

d. Otot pernafsan masih lemah

3. Gastrointestinal

a. Sistem pencernaan belum mampu menyerap ASI dengan baik

b. Pengosongan lambung terlambat sehingga menimbulkan distensi lambung


dan usus
4. Hati, belum matur sehingga :

a. Cadangan glikogen rendah

b. Metabolisme bilirubin rendah

c. Tidak mampu mengolah vitamin K

5. Ginjal

a. Ketidakmampuan mengatur air dan elektrolit

b. Kemampuan pengaturan protein darah masih rendah (kemungkinan


hipoproteinemia)

6. Tendensi

a. Pembuluh darah masih rapuh

b. Gangguan keseimbangan faktor pembekuan darah

c. Syok

d. Gangguan sirkulasi darah

7. Refleks Primitif

Menurut Muhlisin dalam Mediskus.com bayi memiliki refleks primitive :

a. Tidur sepanjang waktunya

b. Pada saat bangun biasanya menangis

c. Tidak mempunyai perasaan senang

d. Tidak menyukai cahaya langsung ke matanya dan bereaksi dengan


menutup matanya

e. Kepalanya selalu menoleh kea rah terang

f. Sepanjang waktu ia terlentang diam


g. Melakukan fleksi atau menekuk dan ekstensi membuka tungkai dan
lengannya.

h. Jika ditengkurapkan bayi tidak dapat mengangkat kepalanya

i. Klonus otot yang sering bergerak meliputi otot-otot rahang dan


pergelangan kaki.

j. Tangan selalu mengepal dengan posisi ibu jari dan jari telunjuk di tengah

Adapun refleks primitive yang lain :


1. Refleks Moro : ada pada bayi dari bayi-bayi baru lahir hingga usia 7 bulan.
2. Refleks gengam : menghilang pada bayi pada umur 6-8 bulan.
3. Refleks tonik otot leher asimetris : refleks ini menghilang pada umur
kehamilan 36 minggu dan hamper tidak tampak pada bayi cukup bulan
kemudian muncul lagi pada umur 1 bulan dan selanjutnya menghilang lagi.
4. Refleks tonik otot leher simetris : bila kepala bayi diekstensikan akan
erdapat tonus otot ekstensor lengan dan tonus otot fleksor tungkai. Bila
difleksikan akan terjadi sebaliknya. Refleks ini menghilang pada umur 8
sampai 10 minggu.
5. Refleks berjalan : ketika ketiak dipegang seperti posisi berdiri bayi akan
menggerakan kakinya seperti akan berjalan .
6. Refleks menaaiki tangga : terjadi saat dorsal kaki bayi disentuhkan kebwah
permukaan meja maka bayi akan mengangkat kakinya ke atas permukaan
meja.
7. Refleks rooting: bila pipi bayi disentuh ,maka ia akan menggerakkan
mulutny kea rah sentuhan. Begitupun pada bayi dalam posisi menyusu dan
pipinya tersentuh puting susu ,ia akan menggerakkan mulutya ke arah
putting susu tersebut.

Masalah-masalah yang muncul pada bayi primatur [ CITATION Yun10 \l 1057 ]


1. Pernafasan, merupakan ancaman yang lazim pada bayi prematur dan merupakan ancaman
yang paling berbahaya. Hal tersebut karena sistem pernafasan seperti otot dada serta
pusat pernafasan di otak belum mampu bekerja secara sempurna.

Sindrom kegawatan pernafasan (penyakit membran hialin)

Displasia bronkopulmonal

Pneumotoraks, pneumomediastinum, emfisema interstisial

Pneumonia kongenital

Hipoplasia paru

Perdarahan paru

Apnea

2. Kardiovaskular

Duktus arteriosus paten

Hipotensi

Hipertensi

Bradikardia

Malformasi kongenital

3. Hematologis

Anemia (mulai awal atau lambat)

Hiperbilirubinemia

Perdarahan subkutan, organ (hati, adrenal)

Koagulopati intravaskular tersebar

Defisiensi vitamin K
Hidrops (imun atau nonimun)

4. Saluran Pencernaan

Fungsi saluran pencernaan jelek

Enterokolitis nekrotikans

Anomali kongenital yang menghasilkan polihidramnion

5. Metabolik-Endokrin

Hipokalsemia

Hipoglikemia

Hiperglikemia

Asidosis metabolik lanjut

Hipotermia, lebih sering terjadi karena lapisan lemak yang masih tipis, belum
memiliki perlindungan yang cukup dalam menghadapi suhu luar yang memang
lebih dingin di banding dalam rahim, pengontrol suhu tubuh belum mampu
bekerja sempurna.

Eutiroid tetapi status T4 rendah

6. Sistem Saraf Pusat

Perdarahan intraventrikular

Leukomalasia periventrikular

Ensefalopati hipoksik-iskemik

Kejang-kejang

Retinopati pada prematuritas

Ketulian

Hipotonia
Malformasi kongenital

Kemikterus (enselopati bilirubin)

Penghentian obat (narkotik)

7. Ginjal

Hiponatremia

Hipernatremia

Hiperkalemia

Asidosis tubular ginjal

Glikosuria ginjal

Edema

8. Kerja hati yang belum sempurna

9. Lainnya

Infeksi (kongenital, perinatal, nosokomial: bakteri, virus, jamur, protozoa)

E. PATOFISIOLOGI
Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4 golongan
yaitu:
1) Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan
2) Inflamasi/infeksi
3) Perdarahan plasenta
4) Peregangan yang berlebihan pada uterus
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi pada
primi para muda yang mempunyai predisposisi genetik. Adanya stres fisik maupun
psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari aksis Hypothalamus-Pituitary-Adrenal
(HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan prematur. Aksis HPA ini menyebabkan
timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres
pada ibu maupun janin akan mengakibatkan peningkatan pelepasan hormon Corticotropin
Releasing Hormone (CRH), perubahan pada Adrenocorticotropic Hormone (ACTH),
prostaglandin, reseptor oksitosin, matrix metaloproteinase (MMP), interleukin-8,
cyclooksigenase-2, 9 dehydroepiandrosteron sulfate (DHEAS), estrogen plasenta dan
pembesaran kelenjar adrenal.
Mekanisme kedua adalah decidua-chorio-amnionitis, yaitu infeksi bakteri yang
menyebar ke uterus dan cairan amnion. Keadaan ini merupakan penyebab potensial
terjadinya persalinan prematur. Infeksi intraamnion akan terjadi pelepasan mediator
inflamasi seperti pro-inflamatory sitokin (IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF- ). Sitokin akan
merangsang pelepasan CRH, yang akan merangsang aksis HPA janin dan menghasilkan
kortisol dan DHEAS. Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk sintesis uterotonin
(prostaglandin dan endotelin) yang akan menimbulkan kontraksi. Sitokin juga berperan
dalam meningkatkan pelepasan protease (MMP) yang mengakibatkan perubahan pada
serviks dan pecahnya kulit ketuban.
Mekanisme ketiga yaitu mekanisme yang berhubungan dengan perdarahan
plasenta dengan ditemukannya peningkatan hemosistein yang akan mengakibatkan
kontraksi miometrium. Perdarahan pada plasenta dan desidua menyebabkan aktivasi dari
faktor pembekuan Xa (protombinase). Protombinase akan mengubah protrombin menjadi
trombin dan pada beberapa penelitian trombin mampu menstimulasi kontraksi
miometrium. Mekanisme keempat adalah peregangan berlebihan dari uterus yang bisa
disebabkan oleh kehamilan kembar, polyhydramnion atau distensi berlebih yang
disebabkan oleh kelainan uterus atau proses operasi pada serviks. Mekanisme ini
dipengaruhi oleh IL-8, prostaglandin, dan COX-2.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada bayi Premature terutama yang berhubungan
dengan 4 proses adaptasi bayi baru lahir, diantaranya:

a. Sistem Pernafasan : Resusitasi yang adekuat, terapi oksigen

b. Sistem Kardiovaskuler : Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)

c. Termoregulasi : Pengaturan suhu, perawatan bayi dalam inkubator

d. Glukosa (Hiperglikemia) : Penyuntikan disusul pemberian infuse glukosa


e. Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup

f. Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat

2. Penatalaksanaan Non Medis


a. Terapi Pijat
b. Terapi sentuhan
c. Terapi Musik
d. Sentuhan halus dan lembut pada kulit bayi melalui kepala, leher, dan, tangan sampai ke
kaki oleh orang tua,
e. Komunikasi pada bayi dengan suara yang lembut,
f. Memposisikan bayi menelungkup dan menempel pada dada ibu atau lebih dikenal dengan
Kangoroo Care. [ CITATION Yun10 \l 1057 ]
g. Peningkatan suhu dengan terapi sentuhan ( Ema Hikmah dkk, 2011)

ASUHAN KEPERAWATAN

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Bayi X

Usia : 3 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat rumah : Jalan Gondang Timur 1 Semarang
Tgl. Masuk RS : 6 April 2015
Tgl. Pengkajian : 6 April 2015
Dx. Medis : Neonatus kurang bulan sesuai kehamilan

B. KELUHAN UTAMA

Bayi dirawat dalam inkubatur dengan suhu 330C, Pasien tampak agak sesak.
C. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum

Klien terlihat agak sesak (kasus)


Klien memiliki berat badan yang kurang.

b. Kesadaran

Klien sadar penuh (composmentis)

c. Tanda tanda vital

Suhu : 36,40C
Nadi : 165x/menit
RR : 52x/menit

d. Pemeriksaan Penunjang
Pemantauan glukosa darah terhadap hipoglikemia
Nilai normal glukosa serum : 45 mg/dl
Pemantauan gas darah arteri
Normal untuk analisa gas darah apabila kadar PaO2 50 70 mmHg
dan kadar PaCO2 35 45 mmHg dan saturasi oksigen harus 92 94
%.

Kimia darah sesuai kebutuhan

Hb (Hemoglobin) : Hb darah lengkap bayi 1 3 hari 14,5 22,5


gr/dl
Ht (Hematokrit) : Ht normal berkisar 45% - 53%
Kadar serum / plasma pada bayi premature : 14 27 mEq/ L
Jumlah eritrosit (SDM) darah lengkap bayi (1 3 hari) : 4,0 6,6
juta/mm.
MCHC darah lengkap : 30% - 36% Hb/ sel atau gr Hb/ dl SDM
MCH darah lengkap : 31 37 pg/ sel
MCV darah lengkap : 95 121 m
Ph darah lengkap arterial prematur (48 jam) : 7,35 7,5
Rontgen toraks : Mengetahui etiologi distress nafas

Darah rutin dan hitung jenis Leukositosis: Menunjukkan adanya infeksi

Neutropenia : Menunjukkan infeksi bakteri

Trombositopenia : Menunjukkan adanya sepsis

Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan

D. DIAGNOSA

N Hari/Tgl Data Masalah Etiologi Ttd


o
1 Senin, 6 Klien bernafas dengan Ketidakefektifan Imaturitas
april 2015 menggunakan alat pola nafas neurologis
buble CPAP (perkembangan
Klien tampak agak paru yang kurang
sesak baik)
Klien terjadi retraksi
minimal
2 Senin, 6 Pernafasan abnormal Gangguan Ventilasi-perfusi
april 2015 Takikardi pertukaran gas
Sianosis
Warna kulit pucat
3 Senin, 6 Bayi dalam inkubator Resiko Tidak mampu
April 2015 Usia ekstrem ketidakseimbangan mengontrol suhu
Berat badan ekstrem
Tidak beraktivitas suhu tubuh tubuh
4 Senin, 6 Dasar kuku sianosis Ketidakefektifan Usia Ekstrem
April 2015 Fluktuasi suhu tubuh Termoregulasi
Peningkatan frekuensi
pernafasan
Pucat sedang
Takikardi
5 Senin, 6 Berat badan dibawah Ketidakseimbangan Imaturitas organ
April 2015 normal Nutrisi tubuh
Membrane mukosa
pucat
Ketidakmampuan
mengunyah
6 Senin, 6 Pertahanan tubuh Resiko Infeksi Respon Imun
April 2015 primer yang tidak Imatur
adekuat (pecah
ketuban dini)
Malnutrisi
Imunitas tidak adekuat

E. INTERVENSI

N Hari/Tgl Diagnosa Tujuan/kriteria Intervensi


o Hasil
1 Senin, 6 Ketidakefektifan Klien mampu Monitor tanda-tanda vital
april 2015 pola nafas b.d bernafas dengan Monitor kualitas nadi
Monitor frekuensi dan irama
Imaturitas mudah
pernafasan
neurologis Monitor pola pernafasan
abnormal
Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Monitor respirasi dan status O2
Monitor aliran oksigen
Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi

2 Senin, 6 Gangguan Tanda-tanda vital Monitor pola nafas


april 2015 pertukaran gas b.d dalam rentang Monitor rata-rata kedalaman,

ventilasi-perfusi normal irama dan usaha respirasi


Mencatat pergerakan dada,
amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraklavikular dan interkostal
Monitor suara nafas
Monitor pola nafas
3 Senin, 6 Resiko TTV dalam batas Mencapai dan mempertahankan
april 2015 ketidakseimbangan normal suhu tubuh dalam rentang
Suhu badan dalam
suhu tubuh b.d usia normal
rentang stabil Pantau suhu bayi baru lahir
ekstrem
sampai stabil
Pantau warna dan suhu kulit
Pantau dan laporkan tanda dan
gejala hipotermi dan hipertermi
Pertahankan panas tubuh bayi
Berikan pengobatan dengan
tepat untuk mencegah atau
control menggigil

4 Senin, 6 Ketidakefektifan Keseimbangan Monitor TTV


April Termoregulasi b.d antara produksi Monitor suhu minimal tiap 2
Usia Ekstrem jam
2015 panas, panas yang
Monitor tanda-tanda hipertermi
diterima, dan
dan hipotermi
kehilangn panas Selimuti pasien untuk mencegah
selama 28 hari hilangnya kehangatan tubuh
pertama kehidupan. Monitor warna dan suhu kulit
5 Senin, 6 Ketidakseimbanga Tidak ada tanda- Monitor jumlah nutrisi dan
n Nutrisi b.d
April tanda malnutrisi kandungan kalori
Imaturitas organ
Tidak terjadi Monitor pertumbuhan dan
2015 tubuh
penurunan berat perkembangan
badan yang berarti Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor turgor kulit
Monitor adanya penurunan
berat badan
6 Senin, 6 Resiko Infeksi b.d Respon Imun Pertahankan teknik isolasi
April Respon Imun Imatur Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pengunjung untuk
2015 Imatur
mencuci tangan saat berkunjung
dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindaka keperawatan
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
DAFTAR PUSTAKA

Surasmi, Asrining, Handayani, Siti & Kusuma, Heni Nur. 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi.
Jakarta : EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC

Manuaba, I. B. (2017). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Priyono, Y. (2010). Merawat Bayi Tanpa Babi Siter. Yogyakarta: Media Pressindo.

Hikmah,Ema,Rustina yeni , Pujaseri, hening. 2011. jurnal Keperawatan indonesia. Vol: 14


page : 179-184

Hidajat, lidya laksana.2006.Terapi Musik teori dann aplikasi. Yogyakarta: Galang Press

You might also like

  • Makan Minum DM
    Makan Minum DM
    Document2 pages
    Makan Minum DM
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Surat MW 2
    Surat MW 2
    Document1 page
    Surat MW 2
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Gaya Senaaam
    Gaya Senaaam
    Document3 pages
    Gaya Senaaam
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Pendkes 1 D, E, F
    Pendkes 1 D, E, F
    Document2 pages
    Pendkes 1 D, E, F
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Lembar Balik HT
    Lembar Balik HT
    Document1 page
    Lembar Balik HT
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • LP BRPN
    LP BRPN
    Document2 pages
    LP BRPN
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Gaya Senaaam
    Gaya Senaaam
    Document3 pages
    Gaya Senaaam
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Gaya Senaaam
    Gaya Senaaam
    Document3 pages
    Gaya Senaaam
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Aplikasi Dan Utilitas Klinik Glasgow Coma Scale Over Time
    Aplikasi Dan Utilitas Klinik Glasgow Coma Scale Over Time
    Document6 pages
    Aplikasi Dan Utilitas Klinik Glasgow Coma Scale Over Time
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Lembar Balik HT
    Lembar Balik HT
    Document1 page
    Lembar Balik HT
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Jurnal Igd 1
    Jurnal Igd 1
    Document9 pages
    Jurnal Igd 1
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Pembahasan ALL
    Pembahasan ALL
    Document6 pages
    Pembahasan ALL
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Cover Laporan Asuhan Keperawatan Stase Maternitas
    Cover Laporan Asuhan Keperawatan Stase Maternitas
    Document1 page
    Cover Laporan Asuhan Keperawatan Stase Maternitas
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Intervensi Kelompok Icu
    Intervensi Kelompok Icu
    Document4 pages
    Intervensi Kelompok Icu
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka Algoritma
    Daftar Pustaka Algoritma
    Document1 page
    Daftar Pustaka Algoritma
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Healthcare Associated Infections
    Healthcare Associated Infections
    Document1 page
    Healthcare Associated Infections
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • RMDK
    RMDK
    Document12 pages
    RMDK
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Tindakan Keperawatan Waham Keluarga
    Tindakan Keperawatan Waham Keluarga
    Document1 page
    Tindakan Keperawatan Waham Keluarga
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Revisi Go
    Revisi Go
    Document4 pages
    Revisi Go
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • BAHAN
    BAHAN
    Document3 pages
    BAHAN
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Validitas Cvi
    Validitas Cvi
    Document3 pages
    Validitas Cvi
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Pengertian Hiperbilirubenemia
    Pengertian Hiperbilirubenemia
    Document14 pages
    Pengertian Hiperbilirubenemia
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Baygon
    Baygon
    Document5 pages
    Baygon
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Music
    Music
    Document2 pages
    Music
    NILA
    No ratings yet
  • Latar Belakang Masalah
    Latar Belakang Masalah
    Document3 pages
    Latar Belakang Masalah
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Tummak
    Tummak
    Document18 pages
    Tummak
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Bronkopnumonia 1
    Bronkopnumonia 1
    Document22 pages
    Bronkopnumonia 1
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet
  • Definisi Bermain
    Definisi Bermain
    Document10 pages
    Definisi Bermain
    Uchy Capcuz
    100% (2)
  • Tipe Kehilangan
    Tipe Kehilangan
    Document1 page
    Tipe Kehilangan
    Maulanabayu Dewangga Part III
    No ratings yet