You are on page 1of 10

Are the results of this harm study valid?

Were there clearly defined groups of patients, similar in all


important ways other than exposure to the treatment or other
cause?

Were treatment exposures and clinical outcomes measured


the same ways in both groups (e.g., was the assessment of
outcomes either objective (e.g., death) or blinded to
exposure)?
Was the follow-up of study patients complete and long
enough?

Do the results satisfy some "diagnostic tests for causation"?


Is it clear that the exposure preceded the onset of the
outcome?
Is there a dose-response gradient?
Is there positive evidence from a "dechallenge-
rechallenge" study?
Is the association consistent from study to study?
Does the association make biological sense?

HARM/AETIOLOGY WORKSHEET
Citation:

How is the magnitude and precision of


the association between the exposure
and outcome?
Are the valid results from this harm study important?

Download Clinical Advers Totals


Calculator Present (Case) Absent (Control)
Exposed to the Yes a b a+b
Treatment (Cohort)
No c d c+d
(Cohort)
Totals a+c b+d a+b+c+d
In a randomized trial or cohort study: Relative Risk = RR = [a/(a+b)]/[c/(c+d)]

In a case-control study: Odds Ratio (or Relative Odds) = OR = ad/bc

For a cohort study the NNH (number needed to harm) =


1/ | (CER EER) |
whereCER = control group event rate andInEER
this study:
= exposed group event rate

1
Uningmarlinas Weblog

Archive for EBM

TINGKATAN KUALITAS PENELITIAN (JURNAL)


November 22, 2007 at 4:46 am Filed under EBM

Meta-
Analysis

Systematic
Review

Randomized
Controlled Trial

Cohort studies

Case Control studies

Case Series/Case Reports

Animal research/Laboratory studie

Ternyata jurnal atau penelitian ada tingkatannya.Seperti batik yang paling bagus adalah batik tulis, baru batik cap.Nah gambar
diatas menggambarkan urutan tingkat kualitas penelitian yang ada dalm jurnal dari timhkat paling bagus disebelah atas ke
tingkat paling tidak bagus disebelah bawah.Makinkeatas makin bagus tapi jumlah jurnal atau penelitiannya juga semakin
sedikit.berikut satu persatu istilah tersebut kita bahas :

A Meta-analysis merupakan suatu metode yang melakukan analisis secara mendalam terhadap suatu topic dari beberapa
penelitian valid yang dijadikan satu sehingga menerupai sebuah penelitian besar.

Systematic Reviews dilakukan dengan melakukan review atas literature-literatur yang berfokus pada suatu topic untuk
menjawab suatu pertanyaan.literatur-literatur tersebut dilakukan analisis dan hasilnya di rangkum.

Randomized controlled clinical trials atau yang disingkat RCT adalah suatu metode penelitian yang mengunakan sample
pasien sesungguhnya yang kemudian dibagi atas dua grup yaitu grup control dan grup yang diberi perlakuan .Group control
dan yang diberi perlakuan sifatnya harus sama. Penggolongan pasien masuk ke group kontrol atau perlakuan dilakukan secara
acak (random) dan biasanya juga dengan cara blinding untuk mengurangi kemungkinan subjectivity.Biasa digunakan untuk
jurnal-jurnal jenis terapi.
Cohort Studies adalah suatu penelitian yang biasanya bersifat observasi yang diamati ke depan terhadap dua kelompok
(control dan perlakuan).

Case Control Studies adalah suatu penelitian yang membandingkan suatu golongan pasien yang menderita penyakit tertentu
dengan pasien tang tidak menderita penyakit tersebut.

Case series and Case reports adalah laporan kasus dari seorang pasien.

Nah , dibawah ini ditampilkan table tentang jenis jurnal dan tingkat kualitas jurnal yang dapat dipakai sebagai EBM.Sehingga
pada saat kita searching selain menuliskan keyword yang didapat dari analisis PICO kita ketikkan juga tingkat kualitas jurnal
yang kita inginkan.Contoh seperti dalam tulisan tentang membuat pertanyaan ,maka kata kunci yang kita pakai untuk
searching adalahvacum forcept safety mother baby RCT (karena jenis jurnalnya terapi)

Jenis Pertanyaan Jenis jurnal yang dianjurkan

Therapy RCT>cohort > case control > case series

Diagnosis prospective, blind comparison to a gold standard

Etiology/Harm RCT > cohort > case control > case series

Prognosis cohort study > case control > case series

Prevention RCT>cohort study > case control > case series

Clinical Exam prospective, blind comparison to gold standard

Cost economic analysis

Permalink Leave a Comment

BAGAIMANA SUPAYA SEARCHING JURNAL BISA CEPAT DAN EFFISIEN?


November 22, 2007 at 4:08 am Filed under EBM

Layaknya orang yang hendak pergi ke supermartket jika kita datang ke supermarket dengan tujuan yang jelas dan terperinci maka akan lebih mudah dan
cepat bagi kita untuk melakukan penvarian barang yang kita maui, sehingga jika waktu kita terbatas dan kita sedang lelah pun acara belanja kita bisa
sukses. Bandingkan jika kita ke mega market Carefour dengan membawa catatan belanja mau mencari susu bendera 123 rasa madu seberat 500mg
dengan ke carefour hanya datang dengan membawa tulisan beli susu untuk anak. Wah-wah bisa terjebak kita dibagian susu milih-milih satu merk susu
dengan susu yang lain.Sama seperti daftar belanjaan yang terperinsi ,seperti itulah gunanya menyusun pertanyaan yang bagus. Sangat-sangat
memudahkan kita dalam melakukan searching jurnal yang dimaui Kata-kata kunci dari analisis PICO lah keyword kita.

Layaknya ke supermarket lagi, kalau kita mau beli susu bendera maka kita juga harus menemukan rak-rak susu terlebih dahulu. Dengan demikian,selain
pertanyaan yang bagus kita juga harus paham dulu jenis jurnal yang kita inginkan supaya searching dan worksheet untuk mengkritisi jurnal kita bisa
tepat,sebagai berikut

Jika ingin tahu tentang cara memilih alat diagnosis yang paling diagnosis
baik atau untuk mengitrepertasi hasil suatu alat
diagnosis ,carilah jurnal tentang

Jika ingin tahu tentang cara memilih suatu treatment


treatment yang manfaatnya lebih besar
ketimbang bahanya,mungkin dan
terjangkau carilah jurnal tentang

Jika ingin tahu tentang bagaimana prognosis


memperkirakan hasil akhir perjalanan
penyakit pasien atau kemungkinan komplikasi
yang terjadi , carilah jurnal tentang

Jika ingin tahu tentang penyebab suatu penyakit atau bahaya Harm/etiology
suatu zat terhadap kejadian penyakit, carilah jurnal tentang

Permalink Leave a Comment

BAGAIMANA CARA MENGKRITISI SUATU JURNAL HARM ATAU ETIOLOGY


November 21, 2007 at 2:38 pm Filed under EBM

Ada tiga pertanyaan mendasar yang harus kita pertimbangkan tentang setiap jurnal yang akan kita gunakan sebagai EBM yaitu:
1. apakah jurnal ini valid ( isisnya dapat dipercaya)
2. apakah jurnal ini penting ( hasilnya bermakna)
3. apakah jurnal ini dapat dipakai untuk praktek klinik kita

Apakah jurnal ini valid


Untuk menjawab apakah jurnal ini valid beberapa pertanyaan ini dijawab dengan YES (YA, ada informasi tentang hal-hal
tersebut di dalam jurnal yang kita gunakan)
1. apakah pasien-pasien group kontrol dan percobaan diidentifikasikan secara jelas kriteriaa inklusi and ekslusinya?apakah
pasien kedua group (kontrol dan perlakuan) sifatnya sama?

Jika pasien kelompok perlaluan adalah pasein hipertensi untuk semua katagori (grade 1 dan 2) maka pasien kontrolnya juga
harus sama terdiri dari pasien-pasien hipertensi untuk semua katagori (garde 1 dan 2)
Coba cari dibagian METHOD
2. apakah pasien group kontrol dan percobaan mendapatkan perlakuan yang sama?
jika yang kontrol di cek tensi maka yang kelompok percobaan juga harus dicek tensinya.
Coba cari dibagian METHOD
3. Apakah durasi pengamatan cukup lama?Apakah jumlah pasiennya komplet dari awal penelitian hingga akhir?
Lama atau tidak dilihat dari perjalan penyakitnya, lama obat berefek dan lain-lain.Jika obat itu berefek baru dalam 3 bulan
setelah konsusmsi rutin maka jika penelitian dilakukan kurang dari 3 bulan tentu kurang lama.Dinyakatan komplit jika jumlah
peserta yang drop out (berhenti) ikut penelitian baik yang kontrol atau group percobaan kurang dari 20 % jumlah diawal
penelitian.
Coba cari dibagian METHOD dan RESULTH
4. Apakah paparan mendahului akibat?
Untuk jurnal-jurnal yang melihat tentang effek sesuatu apakah berbahaya bagi tubuh makan harus dilihat bahwa paparan
tersebut mendahulUi akibat yag membahayakan. CONTOH: jika mau lihat apakah rokok bisA menyebabkan ca paru maka harus
dibuktikan sebelumnya perokok dulu bertahun-tahun yang lalu baru kemudian menderita ca paru .
Coba cari dibagian METHOD dan RESULTH
5. Apakah resiko meningkat dengan peningkatan jumlah atau dosis paparan yang dicurigai berbahaya? CONTOH. Semakin
bayak jumlah rokok per hari semakin beresiko ca paru.
Coba cari dibagian METHOD dan RESULTH

Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu jurnal yang membahas apakah sesuatu itu berbahaya (HARM) bagi tubuh atau apakah
sesuatu itu mengakibatkan sesuatu (bisa juga diartika fator resiko) dalam tubuh(ETIOLOGY) adalah VALID jika
1.sifat group sample dan percobaan sama
2. group sample dan percobaan mendapat perlakuan yang sama
3. diamati cukup lama dan jumlah peserta penelitian lengkaap (jumlah drop out < 20 %)
4. paparan mendahului akibat
5. resiko meningkat dengan peningkatan jumlah atau dosis paparan
LOKASINYA untuk melihat valid: dibagian METHOD dan RESULTH

Permalink Leave a Comment

STEP-STEP MELAKUKAN EBM (EVIDENCE-BASED MEDICINE)


October 30, 2007 at 5:38 am Filed under EBM, Uncategorized

Yang saya tulis dibawah ini adalah pemahaman saya tentang EMB.Semoga bisa bermanfaat untuk yang
mendapatkan tugas untuk mengkritisi jurnal.Mohon masukan dari teman-teman sekalian atas isinya.
Thanks

APA PENGERTIAN EBM?

EBM adalah sustu teknik yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam mengelola pasien dengan
mengintegrasikan tiga faktor yaitu

ketrampilan dan keahlian klinik dari dokter

kepentingan pasien

bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan

Dengan kata lain EBM adalah cara yang untuk membantu dokter dalam membuat keputusan saat merawat
pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan keahlian klinis dokter berdasarkan bukti-bukti ilmiah.

Mengapa EBM?

EBM diperlukan karena perkembangan dunia kesehatan begitu pesat dan bukti ilmiah yang tersedia begitu
banyak.Pengobatan yang sekarang dikatakan paling baik belum tentu beberapa tahun ke depan masih juga
paling baik. Sedangkan tidak semua ilmu pengetahuan baru yang jumlahnya bisa ratusan itu kita
butuhkan.Karenanya diperlukan EBM yang menggunakan pendekatan pencarian sumber ilmiah sesuai
kebutuhan akan informasi bagi individual dokter yang dipicu dari masalah yang dihadapi pasiennya
disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan klinis dokter tersebut. Pada EBM dokter juga diajari tentang
menilai apakah jurnal tersebut dapat dipercaya dan digunakan.

APA LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN EBM?

1. Mulailah dari pasien, bisa berupa :


Pasien
Masalah klinis apa yang dimiliki pasien kita

Pertanyaan yang dikemukakan oleh pasien kita


sehubungan dengan perawatan penyakitnya

2. Masalah dari pasien seperti tersebut no 1 kemudian


Pertanyaan
dibuat pertanyaan

3. Mulailah melakukan pencarian sumber journal melalui


Sumber
internet untuk menjawab pertanyan tersebut

4. Evaluasi apakah jurnal yang kita peroleh cukup valid ,


Evaluasi
penting dan bisa diaplikasikan

5. Aplikasikan temuan berdasarkan bukti ilmiah tersebut ke


Pasien
pasien dengan mempertimbangkan kepentinga atau
kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter

6. Evaluasi hasil perawatan pasien tersebut


Evaluasi

BAGAIMANA CARA MEMBUAT PERTANYAAN

Pertanyan digunakan untuk membantu kita memperjelas apa yang hendak dita cari dan sebagai alat bantu untuk
menentukan kata kunci yang dipakai saat searching journal di internet. Pertanyaan yang baik harus memuat 4 hal PICO

(pasien, intervensi , comparison, outcome)

Seperti apa karakteristik pasien kita (point-point penting saja).


Pasien
Bisa dimasukkan di dalamnya

hal-hal yang berhubungan atau relevan dengan penyakit pasien


seperti usia , jenis kelamin atau suku bangsa.

hal-hal mengenai masalah, pemyakit atau kondisi pasien

Berisikan hal sehubungan dengan intervensi yang diberikan ke pasien


IntervensiPrognosisexposur
Apakah tentang meresepkan suatu obat ?
e
Apakah tentang melakukan tindakan ?

Apakah tentang melakukan tes dignosis?

Apakah tentang menanyakan bagaimana prognosis pasien ?

Apakah tentang menanyakan apa yang menyebabkan penyakit


pasien ?
Tidak harus selalu ada pembandingnya. Pembanding bisa dengan plasebo
Comparison
atau obat yang lain atau tindakan terapi yang lain

Harapan yang anda inginkan dari intervensi tersebut,seperti


Outcome
Apakah berupa pengurangan gejala ?

Apakah berupa pengurangan efek samping ?

Apakah berupa perbaikan fungsi atau kualitas hidup ?

Apakah berupa pengurangan jumlah hari dirawat RS ?

Contoh pertanyaan

Seorang wanita Ny Susi , 28 th G1P0A0 hamil 36 minggu datang ke dokter ingin konsultasi mengenai cara-cara melahirkan. Ibu Susi punya
pengalaman kakaknya divakum karena kehabisan tenaga mengejan , anaknya saat ini 6 tahun menderita epilepsy dan kakaknya harus
dijahit banyak pada saat melahirkan.Ia tidak mau melahirkan divakum.Diamendengar tentang teknik yang
menggunakan forsep.Dia bertanya yang mana yang lebih aman untuk ibu dan bayi.

Maka kata kunci dari pertanyaan yang mungkin diajukan adalah:

Pasien : melahirkan,kala II lama

Intervensi : vakum

Comparison : forcep

Outcome : aman untuk ibu dan bayi

Sehingga pertanyaannya adalah

Untuk penanganan melahirkan kala II lama manakah yang lebih aman untuk ibu dan
bayi antara vakum dan forcep ?

Tulisan selanjudnya akan berisi cara mengkritisi apakah suatu jurnal dapat dipercaya dan digunakan untuk panduan kita
merawat pasien.

Permalink Comments (2)

Pages

About

Archives

November 2007

October 2007

Categories

EBM
HIKMAH

Uncategorized

Search

Search

Studi perbandingan HbA1c dan glukosa plasma puasa

vs tes toleransi glukosa oral untuk diagnosis


diabetes pada orang dengan tuberculosis

Tujuan Untuk membandingkan penilaian glukosa plasma HbA1c dan puasa, dengan uji

toleransi glukosa glukosa 2-jam sebagai referensi, pada

skrining untuk diabetes pada orang dengan turberkulosis.

Metode Individu (N = 268) dengan tuberkulosis BTA-positif yang baru didiagnosis

diputar untuk diabetes pada pasien tersier.

rumah sakit di Lahore, Pakistan. Diagnosis diabetes didasarkan pada kriteria WHO:

ambang batas adalah 48 mmol / mol (6,5%)

untuk HbA1c dan 7.0mmol / l untuk glukosa plasma puasa.

Hasil Proporsi peserta yang didiagnosis dengan diabetes adalah 4,9% (n = 13) dengan

uji toleransi glukosa oral, sementara

11,9% (n = 32) dan 14,6% (n = 39) didiagnosis dengan diabetes dengan menggunakan

kriteria glukosa plasma HbA1c dan puasa,

masing-masing. Daerah di bawah kurva karakteristik operasi penerima adalah 0,79

(95% CI 0,64-0,94) untuk HbA1c dan

0,61 (95% CI 0,50-0,73) untuk glukosa plasma puasa, dengan perbedaan garis batas

yang signifikan antara kedua pengujian


(P = 0,07).

Meta

Register

Log in

Entries RSS

Comments RSS

WordPress.com

Create a free website or blog at WordPress.com.

Follow

You might also like