You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RUMAH SAKIT INDERA PROVINSI BALI
2014-2016
RUMAH SAKIT INDERA
PROVINSI BALI
APPENDISITIS AKUT (ICD 10:K35.8)
1. Pengertian (definisi) suatu radang yang timbul secara mendadak pada
apendiks dan merupakan salah satu kasus akut
abdomen yang paling sering ditemui
2. Anamnesis 1. Nyeri epigastrium atau regio umbilicus disertai
mual dan anorexia.
2. Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar
37,5 - 38,5C.
3. Nyeri berpindah ke kanan bawah dan
menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal
di titik Mc Burney, nyeri tekan, nyeri lepas dan
adanya defans muskuler.
4. Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri
kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsings Sign)
nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri
dilepaskan (Blumbergs Sign).
3. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi
- Tidak ditemukan gambaran spesifik
- .Kembung sering terlihat pada komplikasi
perforasi.
- Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat
pada massa atau abses periapendikuler.
- Tampak perut kanan bawah tertinggal pada
pernafasan
2. Palpasi
- nyeri yang terbatas pada regio iliaka
kanan, bisa disertai nyeri tekan lepas.
- Defans muscular menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum parietale.
3. Perkusi
- Pekak hati menghilang jika terjadi perforasi
usus.
4. Auskultasi
- Biasanya normal.
- Peristaltik dapat hilang karena ileus
paralitik pada peritonitis generalisata akibat
apendisitis perforata
5. Rectal Toucher
- Tonus musculus sfingter ani baik.
- Ampula kolaps.
- Nyeri tekan pada daerah jam 9 dan 12.
- Terdapat massa yang menekan rectum
(jika ada abses).

6. Uji Psoas
Dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat
hiperekstensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif
sendi panggul kanan, kemudian paha kanan
ditahan. Bila apendiks yang meradang menepel di
m. poas mayor, tindakan tersebut akan
menimbulkan nyeri.
7. Uji Obturator
Digunakan untuk melihat apakah apendiks yang
meradang kontak dengan m. obturator internus
yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan
fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi
terlentang akan menimbulkan nyeri pada
apendisitis pelvika. Pemeriksaan uji psoas dan uji
obturator merupakan pemeriksaan yang lebih
ditujukan untuk mengetahui letak apendiks

8. Indeks Alvarado

Characteristic Score
M = Migration of pain to the RLQ 1
A = Anorexia 1
N = Nausea and vomiting 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10

Interpretasi:
1. Skor >8 : Kemungkinan besar menderita
apendisitis. Pasien ini dapat langsung diambil
tindakan pembedahan tanpa pemeriksaan lebih
lanjut. Kemudian perlu dilakukan konfirmasi
dengan pemeriksaan patologi anatomi.
2. Skor 2-8 : Tingkat kemungkinan sedang untuk
terjadinya apendisitis. Pasien ini sebaiknya
dikerjakan pemeriksaan penunjang seperti foto
polos abdomen ataupun CT scan.
3. Skor <2 : Kecil kemungkinan pasien ini
menderita apendisitis. Pasien ini tidak perlu
untuk di evaluasi lebih lanjut dan pasien dapat
dipulangkan dengan catatan tetap dilakukan
follow up pada pasien ini.

4. Kriteria Diagnosis 1. Ada riwayat nyeri epigatrium yang berpindah ke


region kanan bawah (Mc Burney sign).
2. Nyeri perut kanan bawah pada pemeriksaan fisik.
3. Alvarado score > 7 poin

5. Diagnosis Kerja Appendicitis akut


6. Diagnosis Banding 1. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
2. PID
3. Ulcus pepticum.
4. Dyspepsia.

7. PemeriksaanPenunjang 1. Pemeriksaan laboratorium.


2. Foto polos abdomen.
3. USG Abdomen.

8. Terapi 1. Stabilisasi keadaan umum pasien.


2. Setelah pasien dalam keadaan stabil, persiapkan
pasien untuk di rujuk ke RS yang memiliki
fasilitas untuk menangani pasien dengan
appendicitis akut.

1. Informasikan kepada keluarga pasien bahwa


9. Edukasi pasien dengan appendicitis akut butuh
penanganan segera untuk mencegah terjadinya
perforasi.
11. Prognosis Dubius ad bonam bila penanganan segera dilakukan.

12. Tingkat Evidens IV


13. Tingkat Rekomendasi C
14. Penelaah Kritis 1. dr. Putu Santy Erawati
2. dr. A A Sg kumala Ningrat.
3. dr. I Ketut Aryawan.
4. dr. A. A. Ifan Distya Jaya.
5. dr. Ida Ayu Gede Oktarini.
6. dr. Ni Made Ayu Wulandari.

15. Indikator Medis Nyeri pada pasien menghilang.


16. Kepustakaan 1. Craig Sandy, Lober Williams. Appendicitis, Acute.
Diakses dari www.emedicine.com, tanggal 4 Juli
2014.
2. Katz S Michael, Tucker Jeffry. Appendicitis.
Diakses dari: www.emedicine.com, tanggal 4
NJuli 2014.

You might also like